Jurnal Kecerdasan Emosional

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KREATIVITAS TERHADAP

PRESTASI KERJA KARYAWAN PRODUKSI PADA PT. MULER PASIFIC


LABELINDO, JAWA BARAT

Aris Budiono
Dosen STIE Pariwisata Internasional

ABSTRAK

Purpose- This study aims to determine the effect of Emotional Intelligence and Creativity on
Work Achievement of production employees of PT Labelindo PT. Pacifik
Design/methology/approach- The author conducted a survey by distributing questionnaires
to 21 respondents in this study for testing and using saturated samples. To examine the effect
of Emotional Intelligence and Creativity on Work Performance, the authors use multiple
linear regression analysis with F test and t test.
Findings- The value of t counts on the variable emotional intelligence (X1) with sign = 0.473.
By using a degree of confidence (α = 5%), then partially the emotional intelligence variable
(X1) has no significant effect, as much as the variable creativity (X2) with sig. = 0,000. By
using the degree of confidence (α = 5%), then partially the creativity variable (X2) has a
significant effect on the variable employee employment production of PT.Muler Pasific
Labelindo. Simultaneously these two variables together affect employee performance. With
the t-test, it was found that Emotional Intelligence has a significant impact on increasing
employee motivation. The correlation coefficient value is 0.788, meaning that there is a
strong and unidirectional relationship between the independent variables and the dependent
variable. While the coefficient of determination (R²) is 0.621
Research limitations- The contribution of the independent variable consisting of emotional
intelligence (X1) and creativity (X2) to the work performance of the production employees of
PT.Muler Pasific Labelindo is 62.1%, while the remaining 37.9 % is influenced by other
variables not included in the model or not examined.
Keywords : Emotional Intelligence, creativity, Job Performance

Latar Belakang dibidang seni dengan menciptakan lagu-


lagu jalanan tentang mereka maupun suatu
Kreativitas sebagai suatu hal yang kritikan-kritikan kepada situasi dan
tidak lepas dari kehidupan manusia, kondisi disekitar mereka, jadi hal ini tidak
dimana banyak sekali penemuan- ada perencanaan sama sekali dalam hal
penemuan baru, model-model maupun inipun terjadi pada pemecahan masalah
pola suatu rancangan yang ditemukan sehari-hari, umumnya kita bergerak atau
manusia atas dasar tanpa pemikiran bertindak sesuai dengan kebiasaan, seperti
terlebih dahulu, dengan kata lain muncul pagi-pagi sekali kita bangun, setelah mandi
yang sifatnya secara spontanitas. Banyak dilanjutkan dengan sarapan dan pergi
orang beranggapan bahwa kreativitas harus kekampus atau kekantor, apabila anda
mempunyai kecerdasan yang brilian atau mempunyai kendaraan anda akan mulai
dengan kata lain ia harus pintar, lalu menstaternya dan berangkatlah anda, hal
timbul anggapan bahwa individu yang ini berjalan secara otomatis karena sudah
mempunyai taraf kemampuan low averege menjadi suatu rutinitas yang tidak bisa
ke bawah tidak bisa berkreativitas, ditinggalkan, tetapi tiba-tiba kendaraan
sedangkan banyak anak-anak jalanan yang anda mendapatkan masalah atau mogok,
tidak dapat bersekolah tetapi mampu jalanan macet, dan salah satu tugas anda
mengembangkan kreativitasnya terutama tertinggal dirumah.

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
Situasi semacam ini akan membuat penting adanya kecerdasan emosional
anda bingung dan dalam keadaan terjepit dimiliki oleh setiap individu agar
antara tugas, situasi dan kondisi. Dalam menjadikan hidup ini jadi lebih bermakna,
situasi semacam ini proses pemecahan seperti apa yang dikemukakan oleh
masalah yang seperti apa yang paling Aristoteles dalam The Nicomachean Ethics
efektif untuk dapat segera terselesaikan mengenai pembahasannya secara filsafat
dan apabila mengalami keterlambatan tentang kebajikan, karakter dan hidup yang
dalam proses penyelesaian masalah maka benar, bahwa tantangannya adalah :
emosi akan mencapai intensitan yang menguasai kehidupan emosional kita
begitu tinggi sehingga menjadi stres, dengan kecerdasan, yaitu bagaimana kita
barulah anda menjadi sulit berpikir efisien menyelaraskan emosi dan cara
dan proses pemecahan masalah akan mengekspresikannya
semakin sulit dilakukan sehingga dapat Sulitnya istilah emosi untuk
mempengaruhi prestasi kerja anda. dijelaskan adalah karena istilah ini sering
Jadi jelaslah bahwa pikiran digunakan untuk menjelaskan berbagai
emosional mempengaruhi bagaimana suatu aspek perasaan, ekspresi tubuh, ekpresi
pemecahan masalah akan dilakukan baik wajah, dan motivasi, namun demikian ada
secara obyektif maupun secara subyektif beberapa ahli yang mencoba memberikan
dan tingkat kreativitas yang dimiliki dapat definisi secara khusus. Dalam Oxford
mempengaruhi prestasi kerja anda dimana English Dictionary, emosi didefinisikan
semakin kreativ maka pemecahan masalah sebagai setiap kegiatan atau pergolakan
yang akan dilakukan akan semakin pikiran, perasaan, nafsu setiap keadaan
bervariasi dan tidak terbatas pada hal yang mental yang hebat atau meluap-luap
bersifat rutinitas saja. Tujuan yang hendak seperti marah, cinta, dan cemas. Disini
dicapai akan penulis uraikan sebagai dijelaskan bahwa keadaan tersebut
berikut: mamiliki kekuatan yang mendorong
a. Untuk Mengetahui apakah terdapat individu untuk bertingkah laku &
pengaruh Kecerdasan Emosional bertindak.
Terhadap prestasi kerja Pada karyawan Widjaya [17] menyatakan bahwa
produksi PT. Muler Pasific Labelindo emosi adalah suatu reaksi yang kompleks
Cimanggis. yang terdiri dari perubahan fisioligis dari
b. Untuk Mengetahui apakah terdapat keadaan seimbang yang secara subyektif
pengaruh Kreativitas Terhadap prestasi dialami sebagai feeling dan
kerja Pada karyawan produksi PT. dimanifestasikan dalam perubahan-
Muler Pasific Labelindo Cimanggis. perubahan tubuh dan dapat dinyatakan
c. Untuk Mengetahui seberapa besar dalam tindakan overt. Hampir semua
sumbangan efektif Kecerdasan psikolog mengelompokkan emosi kedalam
Emosional dan Kreativitas terhadap keadaan yang menyenangkan dan yang
Prestasi Kerja. tidak menyenangkan, kelompok yang
menyenangkan misalnya kebahagiaan,
Tinjauan Teori dan Pengembangan cinta, kegembiraan dan lain sebagainya,
Hipotesis dan kelompok yang tidak menyenangkan
seperti kemarahan, kesedihan, dan lain-
Kecerdasan Emosional lain. Klasifikasi ini cendrung mengatakan
pentingnya kesenangan dan
Meluasnya penyimpangan emosional ketidaksenangan, penerimaan dan
terlihat pada melonjaknya angka tingkat penolakan, pendekatan dan penghindaran,
depresi di seluruh dunia dan pada tanda- kesemuanya itu sebagai dasar emosi,
tanda tumbuhnya gelombang agresifitas sehingga istilah emosi menunjukkan
[1]. Dari keaadaan-keadaan itu maka keadaan-keadaan terangsang dan lebih

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
jelas, luas, seperti kata-kata kesedihan, Menurut Salovey [1] terdapat lima
kemarahan, teror, dan lain sebagainya. kemampuan dalam kecerdasan emosional
Gardner [1] menyatakan bahwa yaitu :
bukan hanya satu jenis kecerdasan yang 1) Mengenali Emosi Diri. Yaitu kesadaran
monolitik yang penting untuk meraih diri atau kemampuan untuk mengenali
sukses dalam kehidupan, melainkan ada perasaan sewaktu perasaan itu terjadi.
spektrum kecerdasan yang lebar dengan Kemampuan ini merupakan dasar dari
tujuh varietas utama, yaitu : kecerdasan emosional. Ketidak
metematika/logika, spasial, kinestetik, mampuan mencermati perasaan diri
musik, interpersonal dan intra personal. yang sesungguhnya membuat individu
menurut Gardner kecerdasan pribadi ini berada dalam kekuasaan perasaan.
terdiri atas : kecerdasan antarpribadi yaitu Individu yang dapat mengenal perasaan
kemampuan untuk memahami orang lain, pada saat perasaan itu muncul
apa yang memotivasi mereka, bagaimana kepermukaan adalah individu yang
mereka bekerja, bagaimana bekerja bahu- mampu mengendalikan kehidupannya
mambahu dengan kecerdasan. Kecerdasan dan mampu membuat keputusan pribadi
antarpribadi adalah kemampuan yang yang mantap.
korelatif, tetapi terarah kedalam diri, 2) Mengelola Emosi. Yaitu kemampuan
kemampuan tersebut adalah kemampuan menangani perasaan agar perasaan
membentuk suatu model diri sendiri yang dapat terungkap dengan pas atau selaras
teliti dan mengacu pada diri serta hingga tercapainya keseimbangan
kemampuanya untuk menggunakan model dalam diri individu. Disini tercakup
tadi sebagai alat untuk menempuh kemampuan untk menghibur diri
kehidupan secara efektif. sendiri, melepaskan kecemasan,
Berdasarkan tujuh kecerdasan yang kemurungan atau ketersinggungan dan
diajukan oleh Gardner tersebut, Salovey akibat-akibat yang ditimbulkannya serta
[1] memilih kecerdasan interpersonal dan kemampuan untuk bangkit dari
kecerdasan intrapersonal untuk dijadikan perasaan-perasaan yang menekan.
sebagai dasar untuk mengungkapkan Emosi yang terlalu intens atau terlalu
kecerdasan emosional pada diri individu. lama akan mengganggu stabilitas
Menurut Salovey [1] kecerdasan kehidupan kita, setiap perasaan pasti
emosional adalah kemampuan seseorang mempunyai nilai dan berarti dalam
untuk mengenali emosi diri, mengelola hidup. Hidup tanpa perasaan adalah
emosi diri, memotivasi diri sendiri, hambar. Jadi yang penting bukan
mengenali emosi orang lain (empati) dan menekan perasaan tetapi menjaga
kemampuan untuk membina hubungan keseimbangannya. Emosi yang terlalu
(kerja sama) dengan orang lain. ditekan akan menciptakan ketumpulan
Umar[4] berpendapat dari cerita perasaan, sebaliknya emosi yang tak
antara Musa dan Khidir, dimana figur terkontrol akan mengarah pada
Musa mempresentasikan kecerdasan kehidupan yang bersifat patologis.
intelektual yang berpotensi mengantarkan 3) Memotivasi Diri Sendiri. Yaitu
manusia memperoleh kepuasan-kepuasan kemampuan untuk menata emosi
materil, sedangkan figur Khidir sebagai alat untuk mencapai tujuan. Hal
mempresentasikan kecerdasan spiritual ini sangat penting dalam kaitan untuk
atau kecerdasan emosi yang berpotensi memberikan perhatian, memotivasi diri,
mengantarkan manusia memperoleh menguasai diri sendiri dan untuk
kepuasan-kepuasan rohani, ketenangan berkreasi. Kendali diri dari emosional
batin dan kearifan kepada individu, juga adalah kemampuan menahan diri
akan memancarkan fibrasi positif pada terhadap kepuasan dan mengendalikan
lingkunngan alam sekitarnya. terhadap dorongan hati adalah landasan

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
dalam berbagai bidang. Dan mampu otoriter, permisif, & demokratif. Dimana
menyesuaikan diri dalam situasi ketiganya harus seimbang, dengan kata
memungkinkan terwujudnya kinerja lain sesuai dengan kondisi-kondisi
yang tinggi dalam berbagai bidang. tertentu.
Individu yang memiliki kemampuan-
kemampuan tersebut cendrung lebih Kreativitas
produktif dan efektif dalam hal apapun
yang mereka kerjakan. Istilah kreativitas dewasa ini sudah
4) Mengenali Emosi Orang Lain. semakin populer dikalangan masyarakat,
Kemampuan untuk mengenali emosi sekarang istilah ini tidak hanya digunakan
orang lain disebut juga empati. Individu oleh para ahli dari berbagai bidang tertentu
yang memiliki kemampuan empati tetapi juga oleh kalangan masyarakat
lebih mampu menangkap sinyal-sinyal umum dalam percakapan sehari-hari.
sosial yang tersembunyi yang Konsep popular mengenai kreativitas
mengisyaratkan apa-apa yang menekankan hasil dari orang yang kreatif
dibutuhkan orang lain sehingga ia dan orisinilitas atau keaslian hasil tersebut
mampu dan mau turun tangan untuk dalam kelompok sosial secara keseluruhan.
membantu orang lain keluar dari Konsep ilmiah menekankan bahwa
permasalahannya, sebagai contoh kreativitas merupakan suatu proses atau
individu yang memiliki kemampuan cara pemikiran yang menghasilkan sesuatu
empati yang baik mampu mengetahui yang baru dan berbeda bagi yang
apa yang dibutuhkan oleh temannya bersangkutan[2].
yang mengalami kesulitan sehingga Mendefinisikan pengertian
mampu membantu menyelesaikan kreativitas tidaklah semudah menggunakan
masalah yang dihadapinya kata atau istilah tersebut, upaya untuk
5) Membina Hubungan. Seni membina menjelaskan pengertian kreativitas yang
hubungan dengan sesama adalah merupakan suatu konnstruk yang luas dan
mampu mengenali emosi masing- bersifat multidimensional mengakibatkan
masing individu dan banyak ahli dibidang psikologi yang
mengendalikannya. Sebelum dapat membuat definisinya dengan memberi titik
mengendalikan emosi oang lain, tekan pada suatu atau beberapa dari
sesorang harus mampu mengendalikan dimensi kreativitas sehingga lahirlah
emosinya sendiri dan mampu berbagai difinisi tentang kreativitas.
berempati. Inilah yang merupakan Berpikir kreatif, menurut James
kompetensi sosial yang dapat membuat C.Coleman dan Counstance [3], adalah
hubungan kita dengan orang lain “thinking which produced new method,
menjadi efektif. Kompetensi sosial new concepts, new understanding, new
memungkinkan seseorang untuk invention, new work of art.” Berrpikir
memberi inspirasi kepada orang lain, kreatif diperlukan mulai dari komunikator
menjalin hubungan yang intim, yang harus mendisain pesannya, dari
membujuk serta mempengaruhi orang Insinyur yang harus merancang bangunan,
lain menjadi tenang. ahli iklan yang harus menata pesan verbal
dan pesan grafis, sampai pada pemimpin
Mengembengkan kecerdasan masyarakat yang harus memberikan
emosional lebih dini akan memberikan perspektif baru dalam mengatasi masalah
keuntungan seumur hidup, para peneliti sosial.
yang mempelajari reaksi orang tua Kreativitas menurut Drevdahl [2]
terhadap anak-anaknya menemukan bahwa adalah kemampuan seseorang untuk
ada tiga gaya yang umum bagaimana menghasilkan komposisi, produk, atau
orang tua menjalankan perannya, yaitu gagasan apa saja yang pada dasarnya baru,

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
dan sebelumnya tidak dikenal 3) Merupakan usaha untuk
pembuatanya, Kreativitas dapat berupa mempertahankan insigh yang orisinal,
kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran menilai dan mengembangkan sebaik
yang hasilnya bukan hanya perangkuman. mungkin.
Kreativitas mencakup pembentukan pola
baru dari gabungan informasi yang Ada beberapa faktor yang secara
diperoleh dari pengalaman sebelumnya, umum yang mempengaruhi kreatifitas
kreativitas harus mempunyai maksud atau menurut Coleman dan Hammen [3] yaitu :
tujuan yang ditentukan, bukan fantasi 1) Kemampuan kognitif.
semata, walaupun bukan merupakan hasil Termasuk disini kecerdasan diatas rata-
yang sempurna dan lengkap, dan hasilnya rata, kemampuan melahirkan gagasan
pun dapat berbentuk produk seni, baru, gagasan yang berlainan dan
kesusastraan, produk ilmiah, atau bersifat fleksibilitas kognitif.
prosedural dan metodologis. 2) Sikap yang terbuka
Jadi, dalam penelitian ini yang Orang kreatif mempersiapkan dirinya
dimaksud dengan kreativitas menurut menerima stimuli internal dan eksternal,
acuan dari Munandar[6] adalah ia mamiliki minat yang beragam dan
kemampuan yang mencerminkan luas.
kelancaran (fluency), keluwesan 3) Sikap yang bebas, otonom, dan percaya
(fleksibilitas), keaslian dalam berpikir pada diri sendiri
(orisinalitas) dan memperinci Orang kreatif tidak senang digiring atau
(mengelaborasi), serta menilai diatur cara berpikirnya, mereka ingin
(mengevaluasi) suatu gagasan, menurut menampilkan dirinya semampu dan
Soemarjan kreatif yang dapat dilihat [5] semaunya, mereka tidak terlalu terikat
ada dua yaitu : pada konvensi-konvensi sosial.
1) Memiliki sifat mandiri. Ia atau individu
merasa bahwa Ia tidak terikat oleh kreativitas menurut Munandar[7]
nilai-nilai dan norma-norma umum adalah kemampuan yang mencerminkan
yang berlaku pada bidang keahliannya. kelancaran (fluency), keluwesan
2) Memiliki sistem nilai dan sistem (fleksibilitas), keaslian dalam berpikir
apresiasi hidup sendiri. Ia memiliki (orisinalitas) dan memperinci
sistem nilai maupun sistem apresiasi (mengelaborasi), serta menilai
sendiri yang mungkin tidak sama (mengevaluasi) suatu gagasan. Seperti
dengan nilai-nilai yang dianut oleh yang dikemukakan oleh Guilford yang
masyarakat ramai, dengan kata lain, pendapatnya dikutip oleh Munandar[7]
kreativitas merupakan sifat pribadi yaitu :
individu yang tercermin dari 1) Keterampilan Berpikir Lancar (fluency)
kemampuan untuk menciptakan sesuatu Misalnya mengajukan banyak
yang baru. pertanyaan, menjawab dengan sejumlah
jawaban jika ada pertanyaan,
Berpikir kraetif harus memenuhi tiga mempunyai banyak gagasan mengenai
syarat menurut MacKinnon [3] : suatu masalah, dapat memikirkan lebih
1) Kreativitas melibatkan respon atau dari satu jawaban, lancar
gagasan yang baru, tetapi kebaruan saja mengungkapkan gagasan-gagasannya,
tidak cukup, sebagai contoh Anda dapat bekerja lebih cepat daripada anak-anak
mengatasi kepadatan penduduk dikota lain dan dapat dengan cepat melihat
dengan rumah-rumah di bawah tanah, kesalahan atau kekurangan pada suatu
ini baru tetapi sukar dilaksanakan. objek situasi.
2) Dapat memecahkan persoalan secara 2) Keterampilan berpikir luwes
realistis. (fleksibilitas)

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
Misalnya memberikan aneka ragam menambahkan garis-garis, warna-
penggunaan yang tidak lazim warna, dan detil-detil (bagian-bagian)
digunakan terhadap suatu obyek, terhadap gambarnya sendiri atau
memberikan macam-macam penafsiran terhadap gambar orang lain.
(interpretasi) terhadap suatu gambar, 5) Keterampilan menilai (evaluasi)
cerita atau masalah dan menerapkan Misalnya dapat memberi pertimbangan
suatu konsep dengan cara yang atas dasar sudut pandangnya sendiri,
berbeda-beda, memberi pertimbangan menentukan pendapat sendiri mengenai
terhadap dituasi yang berbeda dari yang suatu hal, menganalisis masalah atau
diberikan oleh orang lain, dalam penyelesaian secara kritis dengan selalu
membahas atau mendiskusikan suatu menanyakan “mengapa”, mempunyai
situasi selalu mempunyai suatu posisi alasan (rasional) yang dapat
yang berbeda atau bertentangan dengan dipertanggungjawabkan untuk
mayoritas kelompok, jika diberikan mencapai suatu keputusan, merancang
suatu masalah biasanya memikirkan suatu rencana kerja dari gagasan-
macam-macam cara yang berbeda-beda gagasan yang tercetus, pada waktu
untuk menyelesaikannya, tertentu tidak menghasilkan gagasan-
menggolongkan hal-hal menurut gagasan tetapi menjadi peneliti atau
pembagian (kategori) yang berbeda- menjadi penilai yang kritis, menentukan
beda, mampu mengubah arah berpikir pendapat dan bertahan terhadapnya.
yang spontan.
3) Kermampuan berpikir yang orisinal Menurut Munandar [7] mengapa
(orisinalitas) kreativitas penting dipupuk dan
Misalnya memikirkan masalah-masalah dikembangkan :
atau hal-hal yang tidak pernah 1) Karena dengan berkreasi orang dapat
terpikirkan oleh orang lain, mewujudkan dirinya, dan perwujudan
mempertanyakan cara-cara yang lama diri termasuk salah satu kebutuhan
dan berusaha memikirkan cara-cara pokok dalam hidup manusia. Seorang
yang baru, memilih a-simetri dalam ahli , Maslow [7] yang menyelidiki
menggambar atau membuat desain, sistem kebutuhan manusia
memiliki cara berpikir yang lain menekankan bahwa kreativitas
daripada yang lain, mencari pendekatan merupakan manifestasi dari individu
yang baru dari yang stereotip, setelah yang berfungsi sepenuhnya dalam
mendengar atau membaca gagasan- perwujudan dirinya. Orang yang sehat
gagasan baru bekerja untuk menemukan mental, yang bebas dari hambatan-
penyelesaian yang baru, lebih senang hambatan, dapat mewujudkan dirinya
mensintesis daripada menganalisa sepenuhnya. Hal ini berarti ia berhasil
situasi. mengembangkan dan menggunakan
4) Keterampilan memperinci (elaborasi) semua bakat dan kemampuannya dan
Misalnya dapat mencari arti yang lebih dengan demikian memperkaya
mendalam terhadap jawaban-jawaban hidupnya.
atau pemecahan masalah dengan 2) Kreativitas atau berpikir kreatif,
melakukan langkah-langkah yang sebagai kemampuan untuk melihat
terperinci, mengembangkan atau bermacam-macam kemungkinan
memperkaya gagasan orang lain, penyelesaian terhadap suatu masalah,
mencoba atau menguji detil-detil untuk merupakan bentuk pemikiran yang
melihat arah yang akan ditempuh, sampai saat ini masih kurang mendapat
mempunyai rasa keindahan yang kuat perhatian dalam pendidikan formal [7].
sehingga tidak puas dengan penampilan Di sekolah yang terutama dilatih
yang kosong atau sederhana, adalah pengetahuan, ingatan, dan

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
kemampuan berpikir logis, atau mampu menciptakan lapangan
penalaran, yaitu kemampuan pekerjaan baru (wirausaha).
menemukan satu jawaban yang paling
tepat terhadap masalah yang diberikan Prestasi Kerja
berdasarkan informasi yang tersedia,
sehingga pemikiran kreatif perlu Pada dasarnya setiap orang
dilatih, karena membuat anak lancar mempunyai keinginan untuk berprestasi,
dan luwes (fleksibel) dalam berpikir, karena ini merupakan tabiat manusia.
mampu melihat suatu masalah dari Sejak lahir manusia dianugrahkan perasaan
berbagai sudut pandang dan mampu dan penghargaan yang sesuai dengan hasil
melahirkan banyak gagasan. kerjanya, ingin berprestasi, ingin
3) Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya dihormati, ingin bahagia, ingin dipercaya,
bermanfaat tetapi juga memberikan dan lain sebagainya. Untuk mewujudkan
kepuasan kepada individu. Ini tampak keinginan tersebut, manusia diberikan
sekali jika kita mengamati anak-anak motivasi yang berwujudkan pada adanya
yang sedang asyik bermain dengan kekuatan-kekuatan, baik kekutan fisik
balok-balok kayu atau dengan bahan- maipun psikis. Pencapaian prestasi akan
bahan permainan konstruktif lainnya. sangat bergantung pada motivasi atau
Merekan tidak mau diganggi seolah- keinginan individu untuk mencapainya,
olah tidak bosan setiap kali membuat disamping kemampuan dan ketrampilan
kombinasi baru dari balok-baloknya. (skll) bahwa prestasi kerja merupakan
Demikian pula hal ini berlaku pada hasil dari suatu kombinasi antara kemauan
orang dewasa, dalam penelitian Biondi yang ditunjang oleh kemampuan dan
pada tahun 1972 [7] kepada responden pengalaman. Setiap pimpinan akan selalu
ditanyakan : apakah yang mendorong berharap bahwa dalam bekerja
mereka sehingga tanpa pamrih bawahannya mempunyai kinerja yang
memberikan begitu banyak waktu dan memuaskan sehingga dapat mendukung
tenaga serta sering juga mengorbankan tercapainya tujuan perusahaan sesuai
kehidupan yang mewah agar dengan apa yang diinginkan. Keberhasilan
menciptakan sesuatu ? dan kebanyakan suatu perusahaan ataupun organisasi
dari mereka menjawab : karena hal itu tergantung pada kinerja para karyawannya,
memberikan kepuasan pribadi yang tak berikut pendapat para ahli mengenai
terhingga. kinerja. Sedangkan Nawawi [8] kinerja
4) Kreativitaslah yang memungkinkan adalah hasil kerja yang dicapai seseorang
manusia meningkatkan kualitas atau kelompok orang dalam suatu
hidupnya. Dalam era pembangunan ini organisasi/ perusahaan sesuai dengan
tak dapat dipungkiri bahwa wewenang dan tanggung jawab masing-
kesejahteraan dan kejayaan masyarakat masing dalam rangka mencapai tujuan
dan negara kita bergantung pada organisasi secara legal, tidak melanggar
sumbangan kreatif, berupa ide-ide hukum dan sesuai moral dan etika. Dalam
baru, penemuan-penemuan baru, dan kamus Bahasa Indonesia di katakan bahwa
teknologi baru dari anggota : suatu yang dicapai, prestasi yang
masyarakatnya. Untuk mencapai hal diperlihatkan, dan kemampuan kerja.
itu, perlulah sikap dan perilaku kreatif Pengalaman kerja dapat
dipupuk sejak dini, agar anak didik memperdalam dan memperluas
kelak tidak hanya menjadi konsumen kemampuan kerja. Semakin sering
pengetahuan, tetapi mampu seseorang melakukan pekerjaan yang sama
menghasilkan pengetahuan baru, tidak semakin terampil dan semakin cepat dia
hanya menjadi pencari kerja, tetapi menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Semakin banyak macam pekerjaan yang

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
dilakukan seseorang, pengalaman kerjanya Menurut Henderson[13], dimensi
semakin kaya dan luas, dan pekerjaan dapat mengambil satu atau lebih
memungkinkan peningkatan kinerja. dari tiga bentuk, yaitu hasil kerja, perilaku
Simanjuntak[9] Sedangkan penilaian suatu kerja, dan sifat pribadi yang berhubungan
kinerja atau prestasi kerja (appraisal of dengan pekerjaan. Menurut Wirawan [13]
performance) adalah suatu sistem yang di Faktor fakor yang mempengaruhi prestasi
gunakan untuk menilai dan mengetahui kerja adalah sebagai berikut :
apakah seseorang pegawai telah a. Hasil Kerja
melaksakan pekerjaannya masing-masing Adalah keluaran kerja dalam bentuk
secara keseluruhan Handoko[10], dimana barang dan jasa yang dapat dihitung dan
pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan diukur kuantitas dan kualitasnya.
tidak berarti hanya dilihat dan dinilai dari Misalnya, seorang buruh pabrik sepatu
hasil fisiknya saja, namun meliputi adalah berapa pasang yang dihasilkan
berbagai hal seperti kemampuan kerja, dalam masa penilaian dibagi dengan
displin, prakarsa, kesopanan, dan adab jumlah hari dalam masa penilaian.
serta lain lain terutama yang terkait dengan Kualitasnya adalah seberapa baik
tingkatan pekerjaan yang diemban oleh sepatu yang dihasilkan atau apakah
pegawai yang bersangkutan. Penilaian sepatu-sepatu itu memenuhi standar
pelaksanaan pekerjaan merupakan suatu kualitas produksi atau tidak.
pedoman dalam bidang manajemen b. Perilaku Kerja
personalia di harapkan mampu Adalah perilaku yang ada hubungannya
menunjukkan prestasi kerja pegawainya dengan pekerjaan, misalnya kerja keras,
secara individual, rutin dan teratur ramah terhadap pelanggan, maupun
sehingga sangat bermanfaat bagi cara berjalan tentara dalam upacara.
pengembangan karir pegawai itu sendiri Perilaku kerja diperlukan karena
maupun bagi kepentingan perusahaan merupakan persyaratan dalam
secara keseluruhan. melaksanakan pekerjaan, dengan
Prestasi kerja menurut Hasibuan[11] perilaku kerja tertentu, karyawan dapat
adalah suatu hasil kerja yang dicapai melaksanakan pekerjaannya dengan
seseorang dalam melaksanakan tugas- baik dan menghasilkan kinerja yang
tugas yang dibebankan kepadanya yang diharapkan oleh organisasinya. Perilaku
didasarkan atas kecakapan, pengalaman kerja dicantumkan dalam standar
dan kesungguhan serta waktu. Prestasi kinerja, prosedur kerja, kode etik, dan
kerja menurut Brian Clegg adalah peraturan organisasi.
mengevaluasi yang sekarang dan lalu atas c. Sifat Pribadi Yang ada Hubungannya
seorang karyawan untuk dibandingkan Dengan Pekerjaan
dengan standar prestasi orang tersebut Adalah sifat pribadi karyawan yang
[18]. diperlukan dalam melaksanakan
Menurut Stoner dan Freeman[12] pekerjaannya. Sebagai manusia,
prestasi kerja merupakan tanda karyawan mempunyai banyak sifat
keberhasilan suatu organisasi dari orang- pribadi yang dibawa sejak lahir dan
orang yang ada didalam organisasi diperoleh ketika dewasa dari
tersebut. Prestasi kerja adalah kunci yang pengalaman kerjanya. Untuk
harus berfungsi secara efektif agar melaksanakan suatu jenis pekerjaan,
organisasi secara keseluruhan dapat diperlukan sifat pribadi tertentu,
berhasil, oleh karena itu prestasi kerja misalkan para pramugari di suatu
yang baik dalam bentuk individu maupun airlines diharuskan bertubuh ramping
dalam bentuk organisasi harus terus dan berambut pendek, oleh karena itu
dievaluasi untuk mendapatkan kerampingan tubuh dan rambut pendek
keberhasilan. merupakan suatu indikator kerja.

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
menggunakan alat kuesioner. Pengujian
Berdasarkan pendapat diatas, maka hipotesis digunakan metode statistik
pengertian prestasi kerja dapat analisis regresi linier berganda dan regresi
disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah sederhana dengan memakai tingkat
”Hasil kerja, Perilaku Kerja, dan Sifat kepercayaan 5%. Hasil penelitian
Pribadi Kerja seorang Karyawan dalam menunjukkan bahwa budaya birokrasi
menghasilkan kinerja yang diharapkan mempunyai pengaruh yang negatif
oleh organisasinya sesuai dengan terhadap kepuasan kerja dan kreativitas
kemampuan yang ada padanya.” auditor/pegawai inspektorat. Sedangkan
budaya inovasi dan budaya suportif
Penelitian terdahulu mempunyai pengaruh yang positif
terhadap kepuasan kerja dan kreativitas
Penelitian yang dilakukan oleh auditor/pegawai inspektorat
Sukati[14] dengan judul “Pengaruh auditor/pegawai inspektorat.
kemampuan manajerial kepala sekolah dan
kecerdasan emosional guru terhadap Hipotesis
kinerja guru pada SDN Kemayoran Gugus
III Kemayoran.”didapat hasil bahwa Sesuai dengan tinjauan teoritis yang
terdapat hubungan yang positif antara telah dikemukakan diatas maka terdapat
kemampuan manajerial kepala sekolah tiga hipotesis yang berkenaan dengan
dengan kinerja guru, terdapat pula penelitian ini :
hubungan yang positif antara kecerdasan a. Ho : Diduga tidak ada pengaruh yang
emosional guru dengan kinerja guru. Hasil signifikan antara Kecerdasan
penelitian ini memberikan implikasi bahwa Emosional terhadap
kinerja guru dapat ditingkatkan dengan Prestasi Kerja pada bagian Produksi
cara meningkatkan kemampuan manajerial PT. Muler Pasific Labelindo
kepala sekolah dan kecerdasan emosional Ha : Diduga ada pengaruh yang
yang dimiliki oleh masing-masing guru. signifikan antara Kecerdasan
Penelitian yang dilakukan oleh Emosional terhadap Prestasi Kerja
Hyronimus Aloysius Taneh[15] yang pada bagian Produksi PT. Muler
berjudul “Analisis hubungan pelatihan dan Pasific Labelindo
motivasi dengan prestasi kerja awak kapal b. Ho : Diduga tidak ada pengaruh yang
PT Pelayanan Tempuran Emas Jakarta signifikan antara Kreativitas terhadap
tahun 2006 didapat hasil yang positif Prestasi Kerja pada bagian Produksi
antara pelatihan maupun kecerdasan PT. Muler Pasific Labelindo
emosional terhadap prestasi kerja. Dimana Ha : Diduga ada pengaruh yang
motivasi merupakan salah satu faktor dari signifikan antara Kreativitas terhadap
kecerdasan emosional. Prestasi Kerja pada bagian Produksi
Penelitian yang dilakukan oleh Dyah PT. Muler Pasific Labelindo
Widyarini[16] menganalisis pengaruh c. Ho : Diduga tidak ada pengaruh
antara budaya organisasi (birokrasi, Kecerdasan Emosional dan Kreativitas
inovatif, suportif) terhadap kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap Prestasi
auditor/pegawai Inspektorat dan pengaruh Kerja pada bagian Produksi PT. Muler
antara budaya organisasi (birokrasi, Pasific Labelindo
inovatif, suportif) terhadap kreativitas Ha : Diduga ada pengaruh Kecerdasan
Auditor/pegawai Inspektorat. Penentuan Emosional dan Kreativitas secara
sampel dilakukan dengan metode sensus, bersama-sama terhadap Prestasi Kerja
populasi sejumlah 46 orang. Adapun data pada bagian Produksi PT. Muler
yang digunakan adalah data primer yang Pasific Labelindo
diperoleh dari jawaban responden dengan

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
Hasil dan Pembahasan komputer SPSS, di dapat hasil pengolahan
data pada uji validitas sebagai berikut.
Uji Validitas dan Reliabilitas Dari hasil ujicoba Skala Kecerdasan
Emosional terhadap 21 orang responden
Langkah dalam menguji validitas tersebut, ternyata dari 48 butir pernyataan,
adalah dengan melihat nilai koefisien ada 27 butir yang sahih dan 21 butir yang
korelasi dengan menggunakan teknik gugur, dengan perolehan nilai validitas
product moment. Dengan bantuan program item antara 0,394 - 0,737 dengan p < 0,05.

Tabel 1. Butir item sahih dan gugur


NO FAKTOR BUTIR ITEM TOTAL ITEM TOTAL
SAHIH GUGUR SAHIH GUGUR
Kemampuan mengenali
1 13,25,38 1,2,14,26,37 3 5 8
emosi diri
2 Mengelola emosi 5,27,28,29,41 3,4,15,16,17,39,40 5 7 12
3 Memotivasi diri sendiri 6,7,18,19,20,21,30,31,45 8,9,32,33,42,43,44 9 7 16
Mengenali emosi orang
4 10,22,23,34,35,47 11,46 6 2 8
lain
5 Membina hubungan 12,24,36,48 - 4 - 4
TOTAL 27 21 48

Variabel Kreativitas menggunakan dari kedua variabel tidak ada yang lebih
alat tes yang sudah baku (kreativitas) kecil dari 1 dan lebih besar dari 10 atau,
dengan menggunakan Tes Kreativitas maka dapat dikatakan tidak terjadi
Verbal (TKV). Untuk veriabel terikat multikolinieritas pada kedua variabel
peneliti menggunakan data yang berasal bebas.
dari Bag. HRD PT.Muler Pasific
Labelindo Tabel 2. Multikoliniertas
Coefficientsa
Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Hasil uji multikolinieritas, dapat
Kreativitas1 ,941 1,063
dilihat pada tabel Coefficientsa dua kolom Kecerdasan ,941 1,063
terakhir Model Collinearity Statistics, emosional
Nilai VIF untuk variabel Kreativitas dan a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Kecerdasan Emosional 1,063, sedangkan
Tolerance-nya 0,941. Karena nilai VIF Uji Heteroskedatisitas

Tabel 3. Heteroskedistas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Sig.
Model B Std. Error Beta t
1 (Constant) ,592 1,803 ,328 ,747
Kreativitas1 -,002 ,018 -,021 -,088 ,930
Kecerdasan EmosionalANL ,005 ,015 ,076 ,312 ,759
Dependent Variable: residuala

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai terjadi heteroskedastisitas atau dengan kata
sig. X1 dan X2 semuanya lebih besar dari lain terjadi homoskedastisitas. Asumsi
0,05, sehingga dapat disimpulkan tidak klasik tentang heteroskedastisitas dalam

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
model ini terpenuhi, yaitu terbebas dari Uji Normalitas
heteroskedastisitas, sehingga dapat
dilakukan uji selanjutnya. Hasil uji normalitas dapat dilihat dari
gambar kolmogorov-smirnov di bawah
ini.

Tabel 4. Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kreativitas1 ,116 21 ,200* ,970 21 ,728
Kecerdasan EmosionalANL ,104 21 ,200* ,978 21 ,890
Prestasi Kerja ,178 21 ,082 ,938 21 ,197
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Kriteria sebuah (data) residual Uji Linearitas


terdistribusi normal atau tidak dengan
pendekatan Dari tabel di atas terlihat Uji linearitas bertujuan untuk
bahwa nilai sig. X1, X2 dan X3 semuanya mengetahui apakah tiga variabel secara
lebih besar dari 0,05. Output hasil uji signifikan mempunyai hubungan yang
normalitas Kolmogorov-Smirnov pada linier atau tidak. Untuk uji linearitas pada
tabel diatas menunjukkan bahwa nilai SPSS versi 20 digunakan Test for linearity
Asymp. Sig. (2-tailed) untuk Kreativitas dengan taraf signifikan 0,05. Tiga variabel
sebesar 0,200, Kecerdasan Emosional dikatakan mempunyai hubungan linear
sebesar 0,200, Prestasi Kerja sebesar bila nilai signifikan pada Linierity kurang
0,082. Dari ktiga variabel tersebut lebih dari 0,05.
besar dari 0,05 sehingga data ketiga
variabel tersebut berdistribusi normal.

Tabel 5. Uji Linearitas berdasarkan nilai linierity


Variabel Metode Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kecerdasan Emosional * Linearity 44,369 4 2,958 3,944 .097
Prestasi kerja
Kreativitas * Prestasi kerja Linearity 15,078 12 1,256 1,702 .245
Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan hasil pengolahan data dan searah antara variabel bebas dengan
dengan bantuan software IBM SPSS versi variabel terikatnya. Sedangkan nilai
20 dapat diketahui bahwa Hasil Analisis koefisien determinasi (R²) sebesar 0,621
Deviation from Linierity diperoleh F atau 62,1%, yang artinya kontribusi
sebesar 3,944 dengan sig. 0,097 untuk variabel bebas yang terdiri dari kecerdasan
kecerdasan emosional dan 1,702 dengan emosional (X1) dan kreativitas (X2)
sig. 0,245 untuk Kreativitas, karena nilai terhadap prestasi kerja karyawan produksi
sig. Kedua variabel lebih besar dari 0,05, PT.Muler Pasific Labelindo adalah sebesar
degan demikian dapat disimpilkan bahwa 62,1%, sedangkan sisanya 37,9%
garis regresi linier. dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam model atau tidak di teliti.
Analisis regresi Linier Berganda

Nilai koefisien korelasi sebesar


0,788, artinya adanya hubungan yang kuat

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
Tabel 6. Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10,335 3,640 2,839 ,011
Kreativitas1 ,178 ,035 ,754 5,038 ,000
Kecerdasan ,023 ,031 ,110 ,734 ,473
EmosionalANL
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Persamaan regresi dari hasil analisis yang 1 poin kecerdasan emosional akan
telah dilakukan sebagai berikut : meningkatkan prestasi kerja sebesar
Y = 10.335 + 0,178 X2 + 0,023 X1 0,023.
a. Konstanta sebesar 10.335 menyatakan c. Koefisien regresi X2 sebesar 0,178
bahwa jika tidak ada kecerdasan menyatakan bahwa setiap penambahan
emosional (X1) dan Kreativitas (X2) 1 poin kreatifitas akan meningkatkan
maka prestasi kerja sebesar 10.335. prestasi kerja karyawan sebesar 0,178.
b. Koefisien regresi X1 sebesar 0,023
menyatakan bahwa setiap penambahan Uji Statistik F

Tabel 7. Koefisien Korelasi


Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Square Estimate
1 ,788a ,621 ,578 1,04500 1,687
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan EmosionalANL, Kreativitas1
b. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Tabel 10. Uji F


ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 32,153 2 16,076 14,722 ,000b
1 Residual 19,657 18 1,092
Total 51,810 20
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
b. Predictors: (Constant), Kecerdasan EmosionalANL, Kreativitas1

Hasil analisis menunjukan F hitung dengan penelitian yang dilakukan oleh


sebesar 14,722 dan diperoleh nilai sign. = Sukati [14] yang berjudul Pengaruh
0,000. Karena Probabilitas (0,000) jauh kemampuan manajerial kepala sekolah dan
lebih kecil dari 0,05.Maka model regresi kecerdasan emosional guru terhadap
bisa dipakai untuk nmemprediksi prestasi kinerja guru pada SDN Kemayoran Gugus
kerja, atau bisa juga dikatakan kecerdasan III Kemayoran. Penelitian yang dilakukan
emosional dan kreativitas secara bersama- oleh Hyronimus Aloysius Taneh yang
sama berpengaruh terhadap prestasi kerja. berjudul Analisis hubungan pelatihan dan
Sedangkan hasil analisis R (koefisien motivasi dengan prestasi kerja awak kapal
korelasi) diperoleh nilai sebesar 0,788 PT Pelayanan Tempuran Emas Jakarta,
menunjukan variabel bebas mempunyai Dimana motivasi merupakan salah satu
hubungan yang kuat dan searah terhadap faktor dari kecerdasan emosional, juga
prestasi kerja karyawan produksi PT. penelitian yang dilakukan oleh Penelitian
Muler Pasific Labelindo, hal ini sejalan yang dilakukan oleh Dyah Widyarini [16]

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
menganalisis pengaruh antara budaya terdiri dari kecerdasan emosional dan
organisasi (birokrasi, inovatif, suportif) kreativitas (X1,X2) secara bersama-saman
terhadap kepuasan kerja auditor/pegawai berpengaruh terhadap variabel terikat :
Inspektorat dan pengaruh antara budaya Prestasi kerja (Y) karyawan produksi PT.
organisasi (birokrasi, inovatif, suportif) Muuler Pasific Labelindo pada tingkat
terhadap kreativitas Auditor/pegawai kepercayaan 5% dapat diterima. Dimana
Inspektorat, hasil penelitian menunjukkan dari hasil uji anova atau F tes, didapat F
bahwa budaya birokrasi mempunyai hitung adalah 14 ,722 dan diperoleh nilai
pengaruh yang negatif terhadap kepuasan sign. = 0,000. Karena Probabilitas (0,000)
kerja dan kreativitas jauh lebih kecil dari 0,05. Maka model
regresi bisa dipakai untuk memprediksi
Uji t prestasi kerja, atau bisa juga dikatakan
kecerdasan emosional dan kreativitas
Berdasarkan hasil uji statistik t pada secara bersama-sama berpengaruh
tabel 6. untuk pengujian hubungan terhadap prestasi kerja. Sedangkan hasil
pengaruh masing-masing variabel secara analisis R (koefisien korelasi) diperoleh
parsial didapatkan hasil sebagai berikut : nilai sebesar 0,788 menunjukan variabel
1) Variabel Kecerdasan Emosional bebas mempunyai hubungan yang kuat dan
Nilai t hitung pada variabel kecerdasan searah terhadap prestasi kerja karyawan
emosional (X1) dengan sign = 0,473. produksi PT. Muler Pasific Labelindo.
Dengan menggunakan derajat Tetapi secara parsial tidak semua variabel
keyakinan 95% (α=5%), maka secara bebas signifikan terhadap variabel terikat,
parsial variabel kecerdasan emosional hanya variabel kreativitas yang
(X1) tidak ada pengaruh yang signifikan berpengaruh terhadap variabel terikat, hal
terhadap variabel prestasi kerja ini senada dengan penelitian yang
karyawan produksi PT. Muler Pasific dilakukan oleh Dyah Widyarini [16] yang
Labelindo. menganalisis pengaruh antara budaya
2) Variabel Kreativitas organisasi (birokrasi, inovatif, suportif)
Nilai t hutung pada variabel kreativitas terhadap kepuasan kerja auditor/pegawai
(X2) dengan sig.=0,000. Dengan Inspektorat dan pengaruh antara budaya
menggunakan derajat keyakinan 95% organisasi (birokrasi, inovatif, suportif)
(α=5%), maka secara parsial variabel terhadap kreativitas Auditor/pegawai
kreativitas (X2) berpengaruh signifikan Inspektorat, hasil penelitian menunjukkan
terhadap variabel perstasi kerja bahwa budaya birokrasi mempunyai
karyawan produksi PT. Muler Pasific pengaruh yang negatif terhadap kepuasan
Labelindo. kerja dan kreativitas.
Dari sumbangan efektif yang dapat
Dari hasil uji tatistik t ini dapat dilihat dari hasil penelitian ini terdapat
disimpulkan bahwa secara parsial tidak 37,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang
semua variabel bebas signifikan pada memang tidak diteliti oleh penulis, tetapi
α=5%, artinya hanya variabel kreativitas untuk dapat meningkatkan R² atau faktor
yang secara parsial terbukti berpengaruh apa saja yang mungkin mempengaruhi
nyata terhadap prestasi kerja karyawan prestasi kerja karyawan produksi selain
produksi PT. Muler Pasific Labelindo. faktor kecerdasan emosional maupun
faktor kreativitas, menurut Tb. Sjafri
Pembahasan Mangkuprawira dalam webside
(http://ronawajah.wordpress.com/2007/05/
Berdasarkan analisis model dan 29/kinerja-apa-itu/) mengatakan bahwa
pembuktian yang telah dilakukan melalui kinerja juga dipengaruhi oleh kemampuan
uji regresi bahwa variabel bebas yang atau ability, motivasi atau motivation dan

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
kesempatan atau opportunity. Dengan tercapai. Dengan kata lain, kinerja individu
demikian, kinerja ditentukan oleh faktor- dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian
faktor kemampuan, motivasi dan antara pekerjaan dan kemampuan. Kinerja
kesempatan. Kesempatan kinerja adalah individu dipengaruhi oleh kepuasan kerja.
tingkat-tingkat kinerja yang tinggi yang Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan
sebagian merupakan fungsi dari tiadanya individu terhadap pekerjaannya. Perasaan
rintangan-ringtangan yang mengendalakan ini berupa suatu hasil penilaian mengenai
karyawan itu. Meskipun seorang individu seberapa jauh pekerjaannya secara
mungkin bersedia dan mampu, bisa saja keseluruhan mampu memuaskan
ada rintangan yang menjadi penghambat. kebutuhannya. Kepuasan tersebut
Sehubungan dengan itu, kinerja berhubungan dengan faktor-faktor
adalah kesediaan seseorang atau kelompok individu, yakni:
orang untuk melakukan sesuatu kegiatan a. kepribadian seperti aktualisasi diri,
dan menyempurnakannya sesuai dengan kemampuan menghadapi tantangan,
tanggung jawabnya dengan hasil seperti kemampuan menghadapi tekanan,
yang diharapkan. Jika dikaitkan dengan b. status dan senioritas, makin tinggi
performance sebagai kata benda (noun) di hierarkis di dalam perusahaan lebih
mana salah satu entrinya adalah hasil dari mudah individu tersebut untuk puas;
sesuatu pekerjaan (thing done), pengertian c. kecocokan dengan minat, semakin
performance atau kinerja adalah hasil kerja cocok minat individu semakin tinggi
yang dapat dicapai oleh seseoarng atau kepuasan kerjanya;
kelompok orang dalam suatu perusahaan d. kepuasan individu dalam hidupnya,
sesuai dengan wewenang dan tanggung yaitu individu yang mempunyai
jawab masing-masing dalam upaya kepuasan yang tinggi terhadap elemen-
pencapaian tujuan perusahaan secara legal, elemen kehidupannya yang tidak
tidak melanggar hukum dan tidak berhubungan dengan kerja, biasanya
bertentangan dengan moral atau etika. akan mempunyai kepuasan kerja yang
Kinerja dalam menjalankan tinggi.
fungsinya tidak berdiri sendiri, tapi
berhubungan dengan kepuasan kerja dan Kesimpulan dan Saran
tingkat imbalan, dipengaruhi oleh
keterampilan, kemampuan dan sifat-sifat Kesimpulan
individu. Oleh karena itu, kinerja individu
pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor- Berdasarkan tujuan penelitian, hasil
faktor; penelitian maupun pembahasan yang telah
a. Harapan mengenai imbalan; dilakukan, maka dapat ditarik beberapa
b. Dorongan; kesimpulan sebagai berikut yaitu:
c. Kemampuan; a. Hasil uji statistika t atau secara parsial
d. kebutuhan dan sifat; di dapat bahwa tidak semua variabel
e. Persepsi terhadap tugas; bebas signifikan pada α = 5%, variabel
f. Imbalan internal dan eksternal; Kecerdasan Emosional (X1) tidak
g. Persepsi terhadap tingkat imbalan dan terbukti berpengaruh nyata pada
kepuasan kerja. prestasi kerja karyawan produksi PT.
Muler Pasific Labelindo, hal ini
Oleh karena itu, agar mempunyai diasumsikan oleh penulis bahwa
kinerja yang baik, seseorang harus keterampilan-keterampilan yang
mempunyai keinginan yang tinggi untuk terdapat pada kecerdasan emosional
mengerjakan serta mengetahui berfokus pada unsur-unsur kemampuan
pekerjaannya. Tanpa mengetahui ketiga antarpribadi, pembentuk daya tarik,
faktor ini kinerja yang baik tidak akan keberhasilan sosial, bahkan kharisma.

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
Mereka adalah pemimpin-pemimpin Saran
alamiah, mampu menyuarakan perasaan
kolektif serta merumuskannya sebagai a. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
panduan bagi kelompoknya, yang pada dilakukan menunjukan bahwa variabel
intinya terdapat hubungan timbal balik, yang dominan mempengaruhi prestasi
hubungan timbal balik inilah yang tidak kerja karyawan produksi PT.Muler
bisa diberikan oleh mesin secara Pasific Labelindo adalah Kreativitas.
emosional, sehingga apapun suasana Menindaklanjuti dari hasil tersebut
hati seorang karyawan tidak penelitian tersebut, PT.muler Pasific
berpengaruh terhadap suatu kegiatan Labelindo dalam melakukan
yang monoton seperti halnya sebagai recruitmen, khususnya tenaga produksi
operator mesin industri. hendaknya memperhatikan masalah
b. Hasil uji statistika t atau secara parsial kreativitas si calon tenaga kerja. Hal ini
di dapat bahwa tidak semua variabel tentu saja diharapkan agar setiap
bebas signifikan pada α = 5%, hanya karyawan produksi nantinya mampu
variabel kreativitas (X2) yang terbukti meningkatkan prestasi kerjanya, dalam
berpengaruh nyata pada prestasi kerja hal ini juga dapat meningkatkan
karyawan produksi PT. Muler Pasific produksi dengan menyelesiakan
Labelindo, hal ini dapat dikatakan masalah-masalah produksi secara
bahwa para karyawan PT Muler Pacific kreativ dan memberikan kebebasan
Labelindo terbiasa memecahkan dalam berfikir secepatnya yang tentu
masalah-masalah produksi sehari-hari saja tidak membahayakan mesin-mesin
yang timbul dari operasional baik mesin produksi maupun tenaga kerja lainnya.
produksi maupun elektrikal secara b. Variabel yang mempunyai nilai
kreativ, agar target produksi yang koefisien regresi maupun koefisien
dibebankan kepada mereka dapat determinasinya paling rendah adalah
tercapai dari sisi waktu, kualitas variabel kecerdasan emosional (X1), hal
maupun kuantitas produksi yang akan ini mengindikasikan bahwa karyawan
berefek terhdap peningkatan produksi dalam melakukan tugas-
penghasilan mereka. tugasnya tidak terlalu dipengaruhi oleh
c. Dari hasil uji anova atau F tes, didapat keadaan emosinya, dari sisi positif
F hitung adalah 14 ,722 dan diperoleh keadaan seperti ini menurut penulis
nilai sign. = 0,000. Karena Probabilitas adalah suatu hal yang cukup baik, jadi
(0,000) jauh lebih kecil dari 0,05. Maka para karyawan produksi PT. Muler
model regresi bisa dipakai untuk Pasific Labelindo dapat dikatakan
memprediksi prestasi kerja, atau bisa penuh dedikasi dan rasa tanggung
juga dikatakan kecerdasan emosional jawab dalam melaksanakan tugas-
dan kreativitas secara bersama-sama tugasnya. Disini peran seorang
berpengaruh terhadap prestasi kerja, pemimpin dari tingkatan yang paling
hasil perhitungan regresi di dapat hasil bawah sampai pada tingkatan yang
nilai koefisien determinasi (R²) sebesar paling atas diharapkan dapat atau
0,621 atau 62,1%, yang artinya mampu menjaga suasana dan
kontribusi variabel bebas yang terdiri lingkungan kerja yang kondusif kepada
dari kecerdasan emosional (X1) dan masing-masing interpersonal untuk
kreativitas (X2) terhadap prestasi kerja meminimalisasikan konflik pribadi
karyawan produksi PT.Muler Pasific maupun kelompok.
Labelindo adalah sebesar 62,1%, c. Pada akhirnya, diperlukan penelitian
sedangkan sisanya 37,9% dipengaruhi lanjutan tentang prestasi kerja ini,
oleh variabel lain yang tidak termasuk mengingat masih banyak terdapat
dalam model atau tidak di teliti. kendala dalam penelitian ini,

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
diantaranya variabel penelitian yang kreatif dan bakat. Gramedia
masih terbatas pada kecerdasan Widiasarana Indonesia : Jakarta.
emosional dan kreativitas saja, tetapi
masih banyak variabel penelitian [8.] Hadari, Nawawi. 2005. Manajemen
lainnya seperti Harapan mengenai Sumber daya Manusia Untuk
imbalan, Dorongan, Kemampuan, Bisnis Kompetitif. Universitas
kebutuhan dan sifat Persepsi terhadap Gajah Mada : Yogyakarta.
tugas, Imbalan internal dan eksternal,
Persepsi terhadap tingkat imbalan, [9.] Simanjuntak, Payaman J. 2005.
kepuasan kerja, aktualisasi diri, Manajemen dan Evaluasi Kinerja.
senioritas dan lain-lain, serta Lembaga Penerbit Fakultas
keterbatasan waktu penelitian serta Ekonomi Universitas Indonesia.
jumlah sampel. Diharapkan untuk Jakarta.
penelitian lebih lanjut dapat
menambahkan variabel yang lebih [10.] Handoko, HT. 1998. Manajemen
variatif dengan jumlah sampel yang Personalia dan Sumber Daya
lebih luas lagi. Manusia. BPFE : Yogyakarta.

Daftar Pustaka [11.] Hasibuan. SP. 2005. Manajemen


Sumber Daya Manusia. Bumi
[1.] Goleman, Daniel. 1996. Emotional Aksara : Jakarta.
Intelligence. Gramedia Pustaka
Utama : Jakarta. [12.] Stoner & Freeman. 1996.
Manajemen. Prenthallindo :
[2.] Hurlock, E.B. 1979. Development Jakarta.
Psychology. NY, Mc Graw Hill
Book Company. [13.] Wirawan. 2008. Evaluasi Kinerja
Sumber Daya Manusia. Salemba
[3.] Rakhmat, Jalaluddin. 2000. Empat : Jakarta.
Psikologi Komunikasi. Remaja
Rosdakarya : Bandung. [14.] Sukati. 2008. Pengaruh
kemampuan manajerial kepala
[4.] Umar, Nasaruddin. 1999. sekolah dan kecerdasan emosional
Kecerdasan spiritual Kisah Nabi guru terhadap kinerja guru pada
Khidir dan Musa. Gatra No 38 : SDN Kemayoran Gugus III
Jakarta. Kemayoran, Jakarta. Tesis.
Sekolah Tinggi Manajemen
[5.] Herawati, Cecilia. 1991. LABORA.
Kreativitas. Jurnal Anima. Vol. VI
no 23. [15.] Taneh, Hyronimus Aloysius. 2006.
[6.] Munandar, S.C Utami. 1992. Analisa Hubungan pelatihan dan
Mengembangkan Bakat dan motivasi dengan prestasi Kerja
Kreativitas Anak Sekolah. Awak Kapal PT. Pelayaran
Gramedia Widiasarana Indonesia : Tempuran Emas, Jakarta. Tesis.
Jakarta. Sekolah Tinggi Manajemen
Transpot Trisakti.
[7.] Munandar, S.C Utami. 1999.
Kreativitas dan Keberbakatan, [16.] Widyarini, Dyah. 2009. Pengaruh
Strategi mewujudkan potensi Budaya Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja Dan Kreativitas

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018
Auditor/Pegawai Inspektorat Fakultas Psikologi Universitas
Kabupaten Banjarnegara, Padjajaran.
Semarang. Tesis. Universitas
Diponegoro. [18.] Clegg, Brian. 2001. Instant
Motivation. Erlangga : Jakarta.
[17.] Widjaya, Hanna. 1997. Ilmu
Pernyataan. Bandung. Tesis. UPT

Jurnal Human Capital Development, Vol. 5, No.1, Edisi 11, 1-17, 2018

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy