264.FT Sip 14 66

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 53

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya

pembangunan suatu bangunan yang mencakup beberapa bidang pekerjaan pokok

seperti dalam dalam bidang teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal dan plumbing.

Dari masing-masing bidang pokok pekerjaan tersebut akan disusun secara terperinci

item pekerjaan yang akan dikerjakan untuk mencapai tujuan yaitu selesainya suatu

bangunan.

Proyek konstruksi sendiri sangat berkaitan dengan biaya, mutu, dan waktu, 3

hal ini saling berhubungan satu sama lain dimana proyek akan dikatakan efisien apabila

menghabiskan biaya seminimal mungkin dengan mutu yang berkualitas serta waktu

yang efektif. Dalam mencapai tujuan tersebut tentunya dalam pelaksanaan proyek

perlu pengawasan dan evaluasi terhadap waktu pelaksanaan agar proyek dapat

terselesaikan sesuai dengan rencana.

Manajemen waktu merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan proyek

konstruksi. Jika manajemen waktu tidak berjalan dengan baik tentunya akan berakibat

pada terlambatnya suatu proyek. Sebelum proyek dimulai pasti kita akan

merencanakan waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian proyek. Perencanaan waktu

yang matang jika tidak adanya suatu pengawasan dan evaluasi disaat proyek sedang

berjalan, kecil kemungkinan proyek akan selesai sesuai dengan perencanaan awal.

1
2

Pengawasan dan evaluasi waktu pelaksanaan proyek ini diterapakan pada

pelaksanaan Proyek Pembangunan Rumah Jabatan Wakapolda Bali karena dalam

pelaksanaannya terdapat ketidak sesuaian antara waktu rencana dan waktu realisasi

yang berakibat kepada terlambatnya proyek yang seharusnya diselesaikan dalam waktu

60 hari. Di hari ke-49 dilakukan resechedule terhadap waktu pelaksanaan proyek yang

dulunya 60 hari berubah menjadi 94 hari. Dalam pelaksanaannya setelah resechedule

di minggu ke-10 kembali terjadi ketidak sesuaian antara progress rencana dan progress

realisasi proyek dari rencana yaitu 54,546% namun dalam progress realisasi hanya

50,502%. Oleh sebab itu perlu adanya pengawasan dan evaluasi terhadap waktu

pelaksanaan proyek untuk mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang mengalami

keterlambatan dan waktu untuk penyelesaian proyek berdasarkan pada laporan harian

dan mingguan. Metode yang digunakan adalah metode updating progress (tracking)

pada Microsoft Project dengan rencana penjadwalan baru yang sudah

memperhitungkan antara progress dilapangan serta penambahan waktu pekerjaan yang

direncanakan pada proyek tersebut. Updating/Tracking adalah proses pelacakan jadwal

yaitu membandingkan antara jadwal rencana dengan progress actual dari pekerjaan

yang telah dilaksanakan setiap periode waktu.

Dari pemaparan permasalahan proyek tersebut penulis tertarik untuk

mengangkatnya sebagai penelitian tugas akhir/skripsi dengan judul “Pengawasan dan

Evaluasi Waktu Pelaksanaan Proyek dengan Metode Updating Progres pada Proyek

Pembangunan Rumah Jabatan Wakapolda Bali.


3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas rumusan masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Kegiatan-kegiatan apa saja yang mengalami perubahan waktu pelaksanaan pada

Proyek Pembangunan Rumah Jabatan Wakapolda Bali?

2. Berapa waktu penyelesaian pekerjaan setelah dilakukan updating progres pada

Proyek Pembangunan Rumah Jabatan Wakapolda Bali?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini

dapat diketahui tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui kegiatan-kegiatan yang mengalami perubahan waktu pelaksanaan

pada Proyek Pembangunan Rumah Jabatan Wakapolda Bali.

2. Mengetahui waktu penyelesaian pekerjaan setelah melakukan penjadwalan ulang

pada Proyek Pembangunan Rumah Jabatan Wakapolda Bali.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penyusunan skripsi ini dibagi menjadi 2 yaitu

internal dan eksternal yang dijelaskan sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Internal

Manfaat internal adalah manfaat bagi yang menyusun skripsi ini yaitu

peneliti/mahasiswa yang bersangkutan. Manfaat yang diperoleh adalah menambah


4

wawasan terkait evaluasi keterlambatan yang terjadi pada proyek kontruksi dengan

metode Updating/tracking Progres di Microsoft Project.

1.4.2 Manfaat Eksternal

Manfaat eksternal adalah manfaat bagi yang memerlukan penelitian ini diluar

dari penulis manfaat ini dibagi menjadi 2 yaitu bagi pengusaha jasa konstruksi dan

pembaca/masyarakat yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Untuk Pengusaha Jasa Konstruksi

Dapat digunakan sebagai referensi dalam mengevaluasi keterlambatan suatu

proyek konstruksi

2. Untuk Pembaca/masyarakat

Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya apabila akan dilakukan penelitian

lanjutan.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian skripsi ini adalah sebagaai berikut:

1. Analisis dilakukan pada laporan harian dan mingguan untuk mengevaluasi

kemajuan proyek dengan memanfaatkan aplikasi Microsoft Project.

2. Metode yang digunakan adalah metode updating progress untuk mendapatkan

waktu proyek setelah updating atau evaluasi.

3. Laporan harian dan mingguan yang ditinjau dimulai dari minggu ke-1 sampai

minggu ke-10 dengan progress realisasi adalah 50,202%.


5

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah kerangka penulisan rencana penelitian atau

kegiatan yang meliputi beberapa elemen penting mulai dari judul, isi, hingga daftar

pustaka guna menjelaskan tentang apa, mengapa dan bagaimana riset akan dilakukan.

Berikut ini adalah sistematika penulisan dari skripsi ini:

I. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bab pertama dari karya tulis yang berisi jawaban apa

dan mengapa penelitian itu perlu dilakukan. Bagian ini memberikan gambaran

mengenai topik penelitian yang akan disajikan.

1.1 Latar Belakang

Latar belakang masalah adalah alasan dari maksud penelitian ini akan

dilakukan yang akan memunculkan beberapa rumusan masalah untuk dipecahkan.

Sangat penting untuk melakukan studi dan pendekatan yang digunakan untuk

menyelesaikan rumusan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah akan dijadikan sebagai penentu hal yang akan dilakukan

dalam penelitian . Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah ini

akan dijawab dalam proses penelitian dan tertuang secara sistematis dalam laporan

penelitian
6

1.3 Tujuan Penelitan

Tujuan merupakan perpanjangan dari rumusan masalah yang akan menjadi arah

dari suatu penelitian. Bila permasalahan mempertanyakan hal-hal yang belum

diketahui, maka tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika

permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah bentuk konstribusi dari penelitian yang dibuat

yang nantinya akan berguna bagi berbagai kalangan yang akan membacanya.

Penelitian tersebut dilakukan untuk meningkatkan pemahaman kita.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah adalah ruang lingkup pada penelitian yang akan menjadi

acuan batasan analisis penulis agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda bagi para

pembaca di kemudian hari.

II. Tinjauan Pustaka

Pada bab tinjauan pustaka membahas tentang penelitian terdahulu yang

digunakan sebagai landasan penelitian ini, landasan teori, pengembangan hipotesis dan

kerangka pemikiran yang akan digunakan sebagai dasar untuk memperkuat gagasan

dan menjadi pedoman dalam proses penelitian agar dapat menghasilkan tujuan

penelitian sebagai kesimpulan yang diharapkan.


7

III. Metode Penelitian

Pada bab III metode penelitan ini dibahas mengenai tahapan proses penelitian

yang berupa diagram flowchart, tabel, dan rumus-rumus secara terperinci dan

sistematis. Metode penelitian ini nantinya akan dijadikan acuan analisis data pada bab

berikutnya.

IV. Pembahasan

Di bab IV ini akan ditampilkan analisis-analisis yang dilakukan untuk

memecahkan rumusan masalah yang diangkat pada bab 1 yang beracuan pada metode

penelitian yang sudah dibuat sebelumnya. Data yang didapatkan diolah, dihitung dan

dijelaskan secara rinci pada bab ini.

V. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran adalah bab terakhir pada penelitian yang memberikan

penjelasan secara singkat dan jelas terkait dengan hasil dari penelitian yang dibuat.

Dengan tidak lupa untuk memberikan saran atas penelitian yang telah dilakukan dan

untuk penelitian selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proyek

Penjelasan awal mengenai tinjauan pustaka pada penelitian ini adalah tentang

proyek baik itu pengertian, tujuan, jenis dan alat ukur keberhasilan proyek akan

dijelaskan berikut ini:

2.1.1 Pengertian Proyek

Berikut ini adalah beberapa pengertian proyek menurut para ahli :

(Dipohusodo, 1996) proyek adalah upaya yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan,

sasaran dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta

sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

(Menurut Husen, 2009) proyek adalah gabungan dari sumber-sumber daya seperti

manusia material, peralatan, dan modal/ biaya yang dihimpun dalam suatu wadah

organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan.

(Larson, 2006) sebuah proyek adalah usaha yang kompleks, tidak rutin, yang dibatasi

oleh waktu, anggaran, sumber daya, dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan

Dari beberapa pengertian proyek menurut para ahli diatas maka dapat

disimpulkan bahwa proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan

waktu dan sumber daya terbatas untuk mencapai hasil akhir yang ditentukan. Dalam

8
9

mencapai hasil akhir, kegiatan proyek dibatasi oleh anggaran, jadwal, dan mutu, yang

dikenal dengan tiga kendala (triple constraint).

2.1.2 Tujuan Proyek Konstruksi

Tujuan proyek adalah untuk merealisasikan suatu ide yang dikembangkan

melalui beberapa tahapan proyek yang dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang

terbatas. Untuk mencapai tujuan proyek harus melewati beberapa tahapan seperti

perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaannya. Tentunya kegiatan proyek tersebut

juga dibatasi oleh anggaran, jadwal, dan mutu.

2.1.3 Jenis Proyek

Proyek merupakan aktivitas yang bersifat temporer. Dalam pengerjaannya,

selalu ada batasan (time, scope dan budget) yang mempengaruhi kesuksesan

pelaksanaan proyek. Perubahan terhadap salah satu faktor akan mempengaruhi faktor

yang lain. Seluruh aktivitas yang terdapat pada proyek merupakan sebuah mata rantai

yang dimulai sejak dituangkannya ide, direncanakan, kemudian dilaksanakan, sampai

benar-benar memberikan hasil yang sesuai dengan perencanaannya semula. Jenis jenis

proyek konstruksi yaitu sebagai berikut:

a. Proyek Konstruksi Bangunan Perumahan atau Permukiman (Residental

Construction)
10

Proyek jenis ini mencakup proyek pembangunan tempat tinggal seperti rumah,

perumahan, villa, ataupun apartemen. Kegiatan pembangunan jenis ini dapat dilakukan

melalui dua cara, yaitu secara pribadi maupun masal. Namun, biasanya khusus untuk

proyek perumahan dilakukan secara masal atau serempak dengan penyediaan sarana

penunjang. Dalam pengerjaan proyek bangunan perumahan diperlukan perencanaan

yang matang karena menyangkut fasilitas dan jaringan infrastruktur, seperti jalan, air

bersih, listrik, dan sarana-sarana lainnya

Gambar 2. 1 Contoh proyek konstruksi bangunan perumahan


Sumber : Google, 2022

b. Proyek Konstruksi Bangunan Gedung (building Construction)

Konstruksi bangunan gedung ini merupakan tipe pekerjaan atau proyek yang

banyak dilakukan, karena tipe proyek seperti ini menekankan pada pertimbangan
11

konstruksi, pertimbangan pada teknologi yang praktis, dan pertimbangan pada

peraturan bangunan setempat.

Gambar 2. 2 Contoh proyek konstruksi bangunan gedung


Sumber : Google, 2022

c. Proyek Konstruksi Teknik Sipil (Heavy Enggineering Construction)

Pada proyek konstruksi teknik sipil, pemilik proyek (owner) biasanya

pemerintah, baik pemerintah pusat (tingkat nasional) atau pemerintah daerah

(kabupaten/kota). Pada pengerjaan proyek ini elemen desain, keuangan, dan

pertimbangan hukum tetap menjadi pertimbangan penting walaupun proyek ini lebih

bersifat tidak mengambil keuntungan yang banyak (nonprofit) dan mengutamakan

pelayanan masyarakat (public services). Proyek ini merupakan proses penambahan


12

infrastruktur pada lingkungan terbangun (built environment). Beberapa jenis pekerjaan

proyek konstruksi teknik sipil antara lain yaitu proyek pembangkit listrik, proyek jalan

raya, proyek jalan kereta api, proyek bendungan, dan proyek pertambangan

Gambar 2. 3 Contoh proyek konstruksi teknik sipil


Sumber : Google, 2022

d. Proyek Konstruksi Bangunan Industri (Industrial Construction)

Proyek konstruksi bangunan industri membutuhkan keahlian khusus di bidang

perencanaanya, terutama menyangkut desain dan konstruksinya. Proyek ini merupakan

bagian yang relatif kecil dari industri konstruksi, tetapi merupakan komponen yang

penting dalam pengembangan bangunan industri. Pemilik proyek (owner) ini biasanya
13

suatu perusahaan atau industri yang besar, seperti perusahaan minyak, perusahaan

farmasi, dan perusahaan kimia.

Gambar 2. 4 Contoh proyek konstruksi bangunan industri


Sumber : Google, 2022
2.1.4 Alat Ukur Keberhasilan Proyek

Dalam proses mencapai keberhasilan proyek terdapat tiga sasaran pokok, yaitu

besarnya biaya anggaran yang dialokasikan, jadwal kegiatan, dan mutu yang harus

dipenuhi untuk mencapai suatu keberhasilan proyek. Hubungan biaya, waktu, dan

mutu digambarkan sebagai berikut :


14

Gambar 2. 5 Alat ukur keberhasilan proyek


Sumber : Soeharto, 1995

1. Biaya

Biaya adalah modal yang harus dikeluarkan untuk merealisasikan suatu proyek.

Proyek dikatakan berhasil jika proyek yang dilaksanakan dapat selesai tepat waktu,

tepat guna, dan tepat biaya. Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak

melebihi anggaran. Alat ukur berdasarkan biaya adalah RAB dan RAP yaitu sebagai

berikut:

a. RAB (Rencana Anggaran Biaya)

RAB (Rencana Anggaran Biaya) adalah perhitungan biaya bangunan berdasarkan

gambar bangunan dan spesifikasi pekerjaan konstruksi yang akan di bangun. Di dalam

RAB ini terdiri dari uraian pekerjaan, volume, satuan, harga satuan, dan jumlah harga,

sehingga dengan adanya RAB dapat dijadikan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan.
15

Biaya pada RAB sudah termasuk bahan, upah tenaga, keuntungan kontraktor (profit),

dan pajak. Berikut merupakan contoh dari RAB proyek:

Tabel 2. 1 Contoh RAB

Sumber : Dokumen Penulis, 2022


16

b. RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan)

RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan) adalah perhitungan banyaknya biaya

sesungguhnya untuk penyelesaian dari suatu proyek. RAP juga terdiri dari uraian

pekerjaan, volume, satuan, harga satuan, dan jumlah harga. Namun yang membedakan

adalah dalam RAP ini hanya termasuk bahan dan upah tenaga tidak termasuk

keuntungan kontraktor dan pajak. Berikut adalah contoh dari RAP proyek:

Tabel 2. 2 Contoh RAP

Sumber : Dokumen Penulis, 2022

c. Rincian (Catatan Pengeluaran Proyek)

Rincian ini merupakan catatan pengeluaran pada saat proyek sudah berjalan berfungsi

dalam menyesuaikan RAB dengan RAP yang direncanakan sebelumnya. Hal ini sangat
17

penting guna mengetahui bahwa proyek ini dikatakan berhasil atau tidak mendapatkan

profit yang telah direncanakan. Berikut contoh tabel rincian catatan pengeluaran

proyek:

Tabel 2. 3 Rincian catatan pengeluaran proyek

Sumber : Dokumen Penulis, 2022

2. Waktu

Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang

telah ditentukan. Perencanaan suatu waktu proyek disebut dengan schedule sebagai

acuan rencana pekerjaan. Dalam pelaksanaan proyek ada yang disebut dengan time

schedule rencana dan time schedule realisasi yaitu sebagai berikut:


18

a. Time Schedule Rencana

Time schedule rencana merupakan penjadwalan dari tiap item pekerjaan dalam bentuk

barchart pada masa perencanaan. Time schedule rencana terdiri dari item pekerjaan,

bobot, durasi, predecessor (hubungan keterkaitan antar pekerjaan), progres rencana

mingguan dan progres rencana komulatif. Berikut adalah contoh dari time schedule

rencana:

Gambar 2. 6 Contoh Time Schedule Rencana


Sumber : Google, 2022

b. Time Schedule Realisasi

Time schedule realisasi merupakan penjadwalan dari tiap item pekerjaan dalam bentuk

barchart pada masa pelaksanaan untuk memantau progress realisasi proyek. Time

schedule rencana terdiri dari item pekerjaan, bobot, durasi, predecessor (hubungan

keterkaitan antar pekerjaan), progres realisasi mingguan dan progres realisasi

komulatif. Berikut adalah contoh dari time schedule realisasi:


19

Gambar 2. 7 Contoh Time Schedule Realisasi


Sumber : Google, 2022
3. Mutu/Kualitas

Mutu adalah kualitas dari produk atau bangunan yang memiliki spesifikasi dan

kriteria yang sesuai dengan tujuan dilaksanakannya proyek tersebut. Mutu merupakan

salah satu tolak ukur keberhasilan suatu proyek konstruksi. Adapun beberapa alat atau

dokumen yang menjadi acuan dalam pengendalian mutu, yaitu:


20

a. Spesifikasi Teknis (RKS)

Spesifikasi teknis berisikan uraian yang disusun dengan lengkap dan jelas mengenai

suatu proyek yang hendak dikerjakan sehingga bisa mencapai harapan semua pihak

yang terlibat di dalamnya.

Tabel 2. 4 Contoh Spesifikasi Teknis (RKS)

Sumber : Dokumen Penulis, 2022

b. Gambar Kerja

Gambar kerja adalah gambar acuan yang dipakai untuk mewujudkan ide rancangan ke

dalam bentuk fisik. Oleh karena itulah, setiap pihak yang terlibat dalam proyek harus

bisa memahami gambar kerja yang telah dibuat. Gambar kerja yang benar-benar akurat

dan detail akan sangat membantu mewujudkan sebuah proyek dengan tepat.
21

Gambar 2. 8 Contoh gambar kerja


Sumber : Dokumen Penulis, 2022

2.2 Manajemen Proyek

Manajemen proyek konstruksi adalah suatu proses yang terdiri dari planning

(perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (menggerakkan /

pelaksanaan), dan controlling (pengawasan) untuk mencapai sasaran dengan

menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lain. Masih banyak definisi lain
22

yang mempunyai kesamaan dan perbedaannya berdasarkan sudut pandang

peninjauannya, sehingga dapat diambil suatu pengertian manajemen yaitu suatu proses

teknik / cara / act dan seni untuk mencapai tujuan secara sistematik melalui tindakan

planning, organizing, actuating, dan controlling dengan menggunakan sumber daya

yang dimiliki secara efisien dan efektif. Peranan manajemen konstruksi dalam bidang

pembangunan adalah layanan yang sangat baik yang disediakan untuk

mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan seluruh proses konstruksi.

2.2.1 Perencanaan Proyek

Perencanaan merupakan salah satu fungsi vital dalam kegiatan manajemen

proyek. Perencanaan dikatakan baik bila seluruh proses kegiatan yang ada didalamnya

dapat diimplementasikan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan

dengan tingkat penyimpangan minimal serta akhir maksimal

2.2.2 Pelaksanaan Proyek

Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan bangunan yang

dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam

batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan kualitas yang telah

disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan,

mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional di lapangan. Pengendalian

proyek secara umum meliputi :

a. Pengendalian jadwal waktu pelaksanaan.

b. Pengendalian organisasi lapangan.


23

c. Pengendalian tenaga kerja.

d. Pengendalian peralatan dan material.

2.2.3 Pengawasan Proyek

Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah sesuai

dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya. Kegiatan

yang dilakukan adalah :

a. Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama

pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing).

b. Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan-kerusakan.

c. Mempersiapkan petunjuk operasional/pelaksanaan serta pedoman

pemeliharaan.

d. Melatih staf untuk melaksanakan pemeliharaan. Pihak yang terlibat adalah

konsultan pengawas/MK, pemakai, pemilik.

2.2.4 Monitoring/Evaluasi Proyek

Tujuan utama dari pelaporan kemajuan untuk menangkap setiap variasi negatif

dari rencana sedini mungkin untuk menentukan apakah tindakan korektif yang

diperlukan. Work breakdown structure (WBS) berfungsi sebagai dasar untuk

membandingkan terhadap actual kinerja. Tracking and baseline Gantt chart dan

Control chart adalah alat yang biasa digunakan untuk menunjukkan Status jadwal

proyek. Grafik Gantt memberikan gambaran singkat dari status proyek pada laporan

tanggal (report date).


24

Gambar 2. 9 Baseline Gantt Chart


Sumber : Google, 2022

Control Chart digunakan untuk memantau kinerja jadwal proyek masa lalu dan

kinerja saat ini dan untuk memperkirakan jadwal tren masa depan untuk

menggambarkan peta kendali proyek. Grafik ini digunakan untuk merencanakan

perbedaan antara penjadwalan waktu pada jalur kritis pada tanggal laporan dengan titik

sebenarnya pada jalur kritis. Control chart sangat berguna untuk memberikan

peringatan potensi masalah (tindakan korektif) sehingga tindakan yang tepat dapat

diambil jika diperlukan.


25

Gambar 2. 10 Schedule Outlook


Sumber : Google, 2022
2.2.5 Pengendalian Proyek

Jadwal waktu pelaksanaan proyek yang telah direncanakan biasanya tidak

terlepas dari kesalahan-kesalahan yang dapat menyebabkan keterlambatan. Hasil

perencanaan jadwal waktu proyek hendaknya mempunyai kecermatan dan akurasi

yang tinggi untuk mempermudah pelaksanaannya. Setiap perubahan dari rencana yang

telah dibuat selalu dilakukan evaluasi dan pembaharuan penjadwalan dengan tetap

mengacu pada baseline yang telah ditetapkan. Bila terjadi perubahan mendasar

terhadap jadwal proyek yang dapat menyebabkan keterlambatan, maka solusinya perlu

diantisipasi dengan kompensasi paling minimal. Agar hasil pengendalian jadwal


26

optimal, maka dibuatlah diagram alir untuk melakukan pengendalian jadwal yang

berhubungan dengan kinerja waktu, biaya, dan alokasi sumber daya.

Gambar 2. 11 Diagram Alir Pengendalian Schedulling Proyek


Sumber: EDP MEDIA, 2003

Langkah-langkah pengendalian pada gambar di atas dilakukan bila hasil

perencanaan penjadwalan sudah maksimal, dilanjutkan dengan menentukan baseline

proyek yaitu batasan waktu yang digunakan untuk melakukan monitoring dan up-

dating seluruh kegiatan proyek.


27

Dari baseline ini, dengan memasukkan data-data progres proyek seperti waktu

penyelesaian kegiatan, penggunaan sumber daya serta biaya actual yang telah terpakai,

dari awal hingga baseline yang telah ditetapkan, maka dapat diketahui posisi sementara

apakah proyek mengalami keterlambatan (schedule overrun) serta apakah biaya yang

telah dikeluarkan mengalami peningkatan dari rencana semula proyek (cost overrun).

Bila terjadi penyimpangan dari rencana proyek, dilakukan tindakan koreksi dengan

melakukan pembaharuan terhadap durasi waktu, penggunaan jumlah sumber daya serta

biaya yang dikeluarkan.

Proses di atas dilakukan secara intensif dengan menentukan baseline secara

periodik disesuaikan dengan tingkat keperluannya, seperti untuk waktu termijn tagihan

pembayaran, monitoring, dan tindakan koreksi terhadap progres proyek.

2.2.6 Pelaporan Proyek

Bentuk-bentuk pelaporan proyek diusahakan dengan prinsip-prinsip: mudah

dibaca, diperbaharui, dan sederhana, dengan jumlah yang sesuai kebutuhan, ada

pemisahan terhadap laporan-laporan karena ada perhatian khusus terhadap jadwal

induk, jadwal material, jadwal peralatan, dan jadwal tenaga kerja.

Pengendalian jadwal proyek yang dibuat secara administratif memudahkan

tindakan koreksi bila terjadi penyimpangan. Agar proyek dapat diselesaikan sesuai

rencana, maka perlu ada laporan yang nantinya digunakan untuk memonitor dan

memperbaharui penjadwalan proyek actual.


28

Fungsi laporan ini nantinya sangat penting sebagai informasi dalam

pengambilan keputusan selanjutnya (decision support system) dalam kaitan

penjadwalan waktu, apakah perlu dilakukan tindakan untuk mempercepat jadwal dari

rencana dengan harapan adanya penghematan biaya atau hanya tindakan seperlunya

dalam rangka penyesuaian dengan jadwal rencana ataukah perlu diambil tindakan

dratis guna mengatasi keterlambatan proyek.

1. Laporan Progres Waktu

Progres waktu dibuat dalam bentuk laporan agar kemajuan actual masing-

masing kegiatan dapat diketahui. Hal ini akan memudahkan proses pengendalian

jadwal waktu yang sangat mempengaruhi durasi proyek secara keseluruhan. Biasanya

fokus pengawasan kegiatan dilakukan pada jalur-jalur kritis, namun tidak mengabaikan

yang lainnya, dengan harapan tidak terjadi keterlambatan proyek. Format laporan ini

dibuat secara berkala dalam basis harian, mingguan atau bulanan yaitu:

1. Laporan Harian

Laporan harian adalah laporan yang dibuat oleh pelaksana lapangan yang berisi uraian

kegiatan yang dilakukan dalam satuan hari. Berikut ini hal penting yang harus ditulis

dalam laporan harian proyek:

a. Rincian pekerjaan yang sedang dikerjakan termasuk lokasi pekerjaan.

b. Penjelasan cuaca pada hari tersebut.


29

c. Jumlah dan jenis alat-alat yang digunakan (alat berat, alat pendukung, dan

alat bantu)

d. Bahan material konstruksi yang digunakan

e. Tanda tangan dari pelaksana dan konsultan pengawas.

Gambar 2. 12 Contoh format laporan harian proyek

Sumber : Google, 2022

2. Laporan Mingguan

Laporan mingguan adalah laporan yang berisi tentang pelaporan Progress atau bobot

pekerjaan (realisasi pekerjaan) secara mingguan. Berikut ini isi dari laporan

mingguan (weekly report):


30

a. Volume RAB dan bobot masing-masing item pekerjaan

a. Volume kumulatif progress yang sudah diselesaikan pada minggu

sebelumnya, minggu ini dan totalnya (dalam persen)

b. Bobot dalam persen di masing-masing item pekerjaan (minggu lalu,

minggu ini dan total)

c. Kendala apa saja yang dialami dalam pelaksanaan pekerjaan

Gambar 2. 13 Contoh format laporan mingguan

Sumber : Google, 2022


31

3. Laporan Bulanan

Laporan bulanan adalah laporan proyek yang berisi tentang pelaporan progress atau

bobot pekerjaan (realisasi pekerjaan) secara Bulanan. Jenis laporan proyek yang paling

lengkap adalah laporan bulanan karena terdiri dari beberapa informasi penting yang

dirangkum dalam satu buku. Berikut ini isi dari laporan bulanan pada proyek:

a. Volume yang telah diselesaikan dan progress akhir bulan

b. Daftar staf dan jumlah alat yang digunakan di proyek tersebut

c. Foto dokumentasi pekerjaan

d. Kendala selama pelaksanaan pekerjaan

Gambar 2. 14 Contoh format laporan bulanan proyek


Sumber : Google, 2022
32

4. Time Schedule Realisasi

Berisi rekapitulasi dari progress realisasi mingguan berdasarkan laporan mingguan

yang kemudian di akumulasi menjadi progress realisasi komulatif. Pada time schedule

realisasi juga dapat diketahui maju mundurnya proyek berdasarkan kurva s realisasi.

2.3 Penjadwalan Proyek

Penjadwalan dari suatu proyek berhungan dengan manajemen waktu dari

proyek itu sendiri. Manajemen waktu proyek adalah tahapan mendefinisikan proses-

proses yang perlu dilakukan selama proyek berlangsung berkaitan dengan penjaminan

agar proyek dapat berjalan tepat waktu dengan tetap memperhatikan keterbatasan biaya

serta penjagaan kualitas produk/servis/hasil unik dari proyek.

Manajemen waktu proyek mencakup segala proses yang diperlukan untuk

memastikan proyek selesai tepat pada waktunya. Sistem manajemen waktu berpusat

pada berjalan atau tidaknya perencanaan dan penjadwalan proyek, dimana dalam

perencanaan dan penjadwalan tersebut telah disediakan pedoman yang spesifik untuk

menyelesaikan aktivitas proyek dengan lebih cepat dan efisien (Clough dan

Sears,1991).

Analisis matematika adalah teknik yang umumnya digunakan dalam menyusun

jadwal. Metoda yang digunakan dalam menyusun jadwal antara lain:


33

2.3.1 Critical Path Method (CPM)

CPM (Critical Path Method) adalah teknik manajemen proyek yang

menggunakan hanya satu faktor waktu per kegiatan. Merupakan jalur tercepat untuk

mengerjakan suatu proyek, dimana setiap proyek yang termasuk pada jalur ini tidak

diberikan waktu jeda/istirahat untuk pengerjaannya. Dengan asumsi bahwa estimasi

waktu tahapan kegiatan proyek dan ketergantungannya secara logis sudah benar. Jalur

kritis merupakan jalur yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang bila terlambat akan

mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek. Dalam CPM aktivitas disimbolkan

dengan panah sehingga CPM disebut juga activity on arror (AOA), pada gambar 1.4,

jalur kritis disimbolkan dengan panah ganda.

Gambar 2. 15 Jaringan kerja CPM


Sumber : Ervianto (2004)

2.3.2 Program Evaluation and Review Technique (PERT)

PERT merupakan teknik estimasi yang menggunakan metode statistik. Teknik

ini berbasis pada peristiwa (event oriented) untuk setiap aktivitas. Untuk setiap
34

aktivitas dievaluasi waktu penyelesaian yang paling cepat (optimistis), paling lama

(pesimistis) dan yang paling realistisnya. Dari datadata ini, kemudian dihitung

distribusi rata-ratanya, dan dianggap sebagai nilai akhir yang paling memungkinkan.

Dengan menggunakan teknik PERT maka estimasi akan lebih realistis karena

mendasarkan perhitungan pada teori peluang dan variasinya.

2.3.3 Precendence Diagramming Method (PDM)

Gambar 2. 16 Diagram PDM


Sumber : Soeharto (1995)

Metode perancangan jaringan kerja ini menggunakan node untuk mewakili

suatu kegiatan, kemudian menghubungkannya dengan panah untuk menunjukkan

ketergantungannya. Terdapat empat ketergantungan dalam PDM yaitu: finish-tostart

(FS); aktivitas B dapat dimulai ketika aktivitas A selesai,start tostart (SS); aktivitas B

dapat dimulai apabila aktivitas A dimulai, finih-to-finish(FF); aktivitas B tidak dapat

diakhiri apabila aktivitas A belum berakhir, dan start-to-finish (SF); aktivitas B tidak

dapat diakhiri selama aktivitas A belum dimulai.


35

2.3.4 Kurva S

Kurva S adalah sebuah grafik matematis yang menggambarkan data kumulatif

sebuah proyek. Seperti biaya atau durasi waktu kerja (man hours) yang telah

digunakan, ataupun persentase (%) waktu pekerjaan diselesaikan. Dalam manajemen

proyek, kurva satu ini berfungsi melacak perkembangan atau kemajuan sebuah proyek.

Di mana, dalam iklim bisnis yang mengedepankan nilai kecepatan, pengerjaan proyek

haruslah berjalan dan diselesaikan sesuai jadwal dan anggaran yang telah ditetapkan.

Gambar 2. 17 Kurva S time schedule


Sumber : Google (2022)
36

2.4 Microsoft Project

Menurut Adi Kusrianto, 2008, Microsoft Project adalah sebuah aplikasi atau

alat bantu yang digunakan untuk keperluan mengelola / menajemen suatu proyek.

Microsoft Project adalah sebuah sistem perencanaan yang dapat membantu

penggunanya untuk menyusun penjadwalan (scheduling) sebuah proyek, selain itu

microsoft project juga dapat melakukan pencatatan dan pemantauan dalam

penggunaan sumberdaya (resource) yang dalam sebuah proyek, baik itu sumber daya

manusia maupun sumber daya alat yang digunakan dalam proyek. Yang dapat

dikerjaan oleh microsoft project antara lain adalah : menyusun penjadwalan proyek,

mencatat keperluan tenaga kerja yang diperlukan pada setiap sektor, mencatat jam

kerja para pekerja termasuk dapat mencatat jam lembur pekerja dan menghitung

pengeluaran sehubungan dengan ongkos tenaga kerja pada proyek, memasukkan biaya

tetap, menghitung biaya total proyek, serta membantu kontrol penggunaan tenaga kerja

pada beberapa pekerjaan untuk menghindari kelebihan beban pada penggunaan tenaga

kerja (overallocation).

2.4.1 Istilah Dalam Microsoft Project

Menurut Imam Heryanto dan Totok Triwibowo, 2013, ada beberapa istilah –

istilah yang sering ditemui dalam microsoft project seperti berikut:


37

1. Task

Task adalah lembar kerja yang berisi tentang rincian pekerjaan. Jenis pekerjaan

dalam suatu proyek sering disebut dengan istilah task. Jenis pekerjaan ini ada yang

sifatnya global sampai pada rincian pekerjaan yang bersidat detail.

2. Duration

Duration adalah jangka waktu atau lamanya waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan. Satuan waktu yang digunakan dalam microsoft project

terbagi atas : menit (minutes/mins), jam (hours/hrs), hari (days), minggu (weeks/wks)

dan bulan (months/monts).

3. Start

Start adalah suatu nilai yang menandakan tanggal awal atau dimulainya sebuah

pekerjaan. Pengisiannya hanya dilakukan sekali pada awal pekerjaan.

4. Finish

Finish adalah suatu nilai yang menandakan tanggal akhir atau diakhirinya

sebuah pekerjaan. Pengisiannya dilakukan otomatis setelah ditentukan durasi

pekerjaannya.
Start + Duration = Finish
38

5. Predecessor

Predecessor adalah hubungan keterkaitan antar pekerjaan satu dengan

pekerjaan yang lainnya, yaitu keterhubungan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan

sebelumnya. Dalam microsoft project terdapat 4 macam predecessor, yaitu :

a. Finish To Start (FS)

Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa satu pekerjaan baru dapat

dimulai setelah pekerjaan lainnya selesai. Bentuk grafiknya dapat digambarkan

sebagai berikut :

b. Finish To Finish (FF)

Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa satu pekerjaan harus

selesai bersamaan dengan pekerjaan lain. Bentuk grafiknya dapat digambarkan sebagai

berikut :
39

c. Start To Start (SS)

Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa satu pekerjaan harus

dimulai bersamaan dengan pekerjaan lain. Bentuk grafiknya dapat digambarkan

sebagai berikut :

d. Start To Finish (SF)

Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa satu pekerjaan baru boleh

sai setelah pekerjaan yang lain dimulai. Bentuk grafiknya dapat digambarkan sebagai

berikut:

6. Resources

Reources adalah sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber

daya alat.
40

7. Cost

Cost adalah biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu pekerjaan, yang

didalamnya meliputi biaya sumberdaya manusia maupun sumber daya alat, yang

sidatnya tetap maupun biaya variabel. Dapat dihitung per jam, harian, mingguan,

bulanan, maupun borongan.

8. Gantt Chart

Gantt chart adalah grafik yang ditampilkan dalam bentuk batang horisontal

yang mempresentasikan pekerjaan atau task beserta durasi pekerjaan tersebut. Grafik

ini menunjukkan keterkaitan antar task atau pekerjaan. Gambar gantt chart dapat

dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2. 18 Tampilan gantt chart pada microsoft project


Sumber : Google (2022)
41

9. Baseline

Baseline adalah suatu bentuk perencanaan (scope, time/schedule, cost) yang

telah disetujui dan ditetapkan dalan suatu proyek. Digunakan sebagai acuan dan

perbandingan antara rencana kerja dengan kenyataan di lapangan.

2.4.2 Perencanaan dengan Microsoft Project

Perencanaan dengan microsoft project merupakan tahap menyusun rencana

kerja yang berupa rencana waktu pelaksanaan, biaya pelaksanaan dan kegiatan-

kegiatan yang akan dilaksanakan. Pada tahap perencanaan pekerjaan disusun item

pekerjaan berdasarkan perencanaan meliputi tugas-tugas yang akan dikerjakan dari

tugas besar sampai ke sub tugas-tugas secara detail. Tahap perencanaan ini meliputi

penetapan jadwal mulai pekerjaan, penentuan jam kerja dan libur, dan merencanakan

sumber daya yang akan digunakan.

2.4.3 Penjadwalan dengan Microsoft Project

Penjadwalan dengan microsoft project merupakan tahap penetapan hubungan

antar tugas pada suatu proyek. Setelah ditetapkan maka akan muncul gambaran atau

potret proyek secara keseluruhan. Penjadwalan proyek dengan microsoft project

meliputi :

1. Membuat hubungan antar uraian kegiatan Hal yang harus diketahui dalam

membuat hubungan antar uraian kegiatan yaitu, Finish to Star (FS), Star to Star

(SS), Finish to Finish (FF) dan Star to Finish (SF)

2. Membuat lintas kritis.


42

3. Analisis PERT pada durasi pekerjaan Analisis pert pada microsoft project

dilakukan untuk menghadapi ketidakpastian pada durasi pekerjaan. didalam

metode analisis PERT diawali dengan menentukan durasi to, tp, dan tm. Nilai

to dan tp berdasarkan teori PERT terletak disekitar waktu rata-rata (tr).

2.4.4 Pengawasan dan Evaluasi dengan Microsoft Project

Pengawasan dengan microsoft project merupakan tahap melakukan monitoring

dan evaluasi terhadap kinerja proyek. Pengawasan proyek dilakukan agar proyek tetap

berjalan sesuai dengan rencana dalam batasan waktu, dan biaya yang telah

direncanakan. Di dalam microsoft project pengawasan proyek bisa dilakukan dengan

melihat progress dari setiap item pekerjaan, jika dalam pelaksanaannya terjadi

ketidaksesuaian antara waktu rencana dan realisasi yang berakibat pada keterlamabatan

progress proyek maka proyek harus dilakukan evaluasi dengan metode analisis

updating/tracking . Pada microsoft project evaluasi dengan metode updating akan

menghasilkan kegiatan-kegiatan apa saja yang mengalami keterlambatan dalam

pelaksanaan di lapangan dan berapa penambahan waktu yang diperlukan untuk

penyelesaian proyek.

2.4.5 Pelaporan dengan Microsoft Project

Pelaporan proyek pada microsoft project merupakan bentuk pelaporan kegiatan

yang dilakukan dengan menampilkan bobot progress pekerjaan untuk mengukur

produksi dilapangan dengan bentuk bobot persen pekerjaan. didalam microsoft project

pelaporan proyek terdiri atas 2 (dua) bentuk pelaporan yaitu pelaporan biasa dan
43

pelaporan visual, kedua laporan ini memiliki penyusunan laporan progress yang terdiri

dari beberapa kolom diantaranya:

1. Pelaporan biaya

2. Bobot Kontrak

3. Progress rencana

4. Progress s/d periode lalu

5. Progress saat ini

6. Progress s/d periode ini

2.5 Metode Updating/Tracking Proyek

Jarang ditemui suatu kedaan dimana suatu rencana schedule (jadwal) dapat

tepat dengan pelaksanaan di lapangan. Untuk dapat mencapai kondisi demikian

dibutuhkan suatu perencanaan yang amat cermat dan didukung oleh faktor luar (alam),

supaya hal tersebut dapat dicapai. Penandaan prestasi pekerjaan dalam alat

pengendalian (schedule) dilanjutkan dengan penyesuaian urutan kegiatan disebut

dengan updating. Pada umumnya kegiatan ini didukung oleh piranti komputer

dikarenakan proses ini cukup rumit dan membutuhkan ketelitian.

Kontraktor melakukan updating schedule dengan mempertimbangkan berbagai

faktor. Dalam industri prestasi/progress diciptakan di lokasi proyek dengan berbagai

kendala di lapangan yang harus dihadapi. Situasi ini akan berbeda dengan seorang

scheduler yang mencoba menyusun rangkaian kegiatan yang dituangkan dalam sebuah

schedule hanya berdasarkan informasi yang terbatas. Schedule yang direncanakan


44

belum tentu dapat mengantisipasi keadaan yang akan dialami proyek dalam proses

pelaksanaan di kemudian hari. Permasalahan yang tidak tampak atau tidak dapat

diprediksi menjadi kendala utama dalam penyusunan rencana kegiatan seperti

perubahan cuaca, perubahan lingkup pekerjaan, dan kesalahan yang diketahui setelah

dilaksanakan di lapangan. Kemungkinan tidak sesuainya antara rencana, durasi

kegiatan, serta waktu penyelesaian dengan pelaksanaan di lapangan adalah sangat

besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk mengaplikasikan schedule

yang telah disusun guna penyelesaian proyek, maka sudah seharusnya selalu dilakukan

updating serta reschedule (jika diperlukan) untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak

dapat diprediksi tersebut di atas.

2.5.1 Pengertian Updating

Updating/Tracking adalah proses pelacakan jadwal yaitu membandingkan

antara jadwal rencana dengan progress actual dari pekerjaan yang telah dilaksanakan

setiap periode waktu. Proses updating dilakukan pada jadwal yang dibuat dengan

menggunakan bantuan software ( misalnya : Ms.Project, Primavera Project Planner,

dll ).

Perhitungan perbedaan antara jadwal rencana dengan progress actual pada

tracking berdasarkan bobot durasi pekerjaan, sementara pada kurva S berdasarkan

bobot biaya pekerjaan. Karena perhitungan pada tracking berdasarkan durasi

pekerjaan, maka pengaruh keterlambatan/percepatan pelaksanaan akan dapat

diperhitungkan terhadap total durasi pekerjaan.


45

Untuk mengetahui perubahan waktu pelaksanaan akibat

keterlambatan/percepatan pelaksanaan terhadap biaya pekerjaan, terlebih dahulu harus

diinputkan resource yang terdiri dari work dan material termasuk standar rate nya pada

tiap-tiap pekerjaan sehingga biaya tiap pekerjaan dapat dihitung secara otomatis oleh

Ms. project.

2.5.2 Tahapan Analisis Updating Progress

Tahapan analisis dengan metode updating dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Pengumpulan Data

Dalam melakukan analisis dengan metode updating, data sekunder merupakan

data yang paling utama digunakan yaitu RAB, Time Schedule, dan Laporan Harian dan

Mingguan serta dokumen pendukung lain yang merupakan data yang diolah untuk

mendapatkan evaluasi proyek dari segi waktu. Setelah mendapatkan data tersebut

makan akan dilanjutkan dengan tahap analisis yang kedua yaitu sebelum microsoft

project.

2. Analisis Sebelum Microsoft Project

Analisis sebelum microsoft project ini merupakan analisis yang pertama

dilakukan sebelum input data ke microsoft project. Adapun beberapa data yang

dianalisis dalam tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Uraian kegiatan

b. Waktu rencana mulai proyek


46

c. Waktu realisasi mulai proyek

d. Durasi rencana setiap pekerjaan

e. Durasi realisasi setiap pekerjaan

f. Hari kerja

g. Jam kerja

h. Hari libur

i. Prodecessor rencana

j. Tanggal update

k. Tanggal mulai actual setiap pekerjaan

l. Tanggal selesai actual setiap pekerjaan

m. Progress setiap pekerjaan

3. Analisis Microsoft Project

Selanjunya adalah tahap input data ke dalam microsoft project yaitu sebagai

berikut:

a. Tahap pertama yang dilakukan adalah meng-input seluruh item pekerjaan

sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya)


47

Gambar 2. 19 Input uraian pekerjaan


sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2022

b. Mengatur waktu mulai, hari dan jam kerja, serta hari libur.

Gambar 2. 20 Input waktu mulai, hari kerja, jam kerja, dan hari libur
sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2022

c. Memasukkan durasi dari tiap item pekerjaan sesuai dengan Time Schedule.
48

Gambar 2. 21 Input durasi setiap pekerjaan sesuai time schedule


sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2022

d. Menginput Predessecor.

Gambar 2. 22 Input predecessor


sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2022
49

e. Selanjunya masuk ke tahap Set Baseline pekerjaan untuk mengunci data

rencana yang kita upload. Pilih menu tools – tracking – set baseline.

Gambar 2. 23 Contoh tampilan gant chart setelah set baseline


sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2022

f. Setelah itu kita akan input tanggal update project yang sesuai dengan

minggu ke berapa yang akan kita analisis. Dilakukan dengan cara pilih

menu project – project information – pada status date diubah tanggalnya

sesuai dengan tanggal update. Lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar

dibawah ini yaitu sebagai berikut:


50

Gambar 2. 24 Contoh masukan tanggal update


sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2022

g. Selanjutnya pilih menu tools – tracking – update task untuk pekerjaan yang

mengalami perubahan durasi dan sudah selesai 100 %. Yang diubah pada

tahap ini adalah tanggal actual mulai kegiatan, durasi actual, dan %

complete diubah menjadi 100%. Langkah ini diulang untuk semua item

kegiatan yang sudah selesai dikerjakan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat

pada gambar dibawah ini:


51

Gambar 2. 25 Contoh update task kegiatan sudah 100%


sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2022

h. Untuk kegiatan yang sedang dikerjakan pada minggu yang di update maka

dilakukan dengan cara pilih menu tools – tracking – update task tapi yang

dirubah hanya pada % complete yang sesuai progress pada saat minggu

yang ditinjau. Lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini :
52

Gambar 2. 26 Contoh update task kegiatan sedang dikerjakan


sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2022

i. Selanjunya untuk kegiatan yang tidak mengalami perubahan durasi

rencana, tanggal mulai rencana, dan sudah selesai 100 % maka update

dilakukan dengan cara pilih kegiatan di task name kemudian pilih menu

tools – tracking – update project – pilih selected task. Untuk lebih jelasanya

bisa dilihat pada gambar dibawah ini:


53

Gambar 2. 27 Contoh update project 100 %


sumber : Ngurah Sunatha dan Putu Yana Hermawan, 2022

j. Maka setelah selesai update per item kegiatan tersebut maka sudah bisa
dilihat hasil updating progress dengan melihat gant chart tracking

dilakukan dengan cara pilih menu view – tracking gant. Dari gant chart

tersebut akan kelihatan kegiatan apa saja yang akan berubah

pelaksanaannya sesuai dengan actual lapangan dan waktu penyelesaian

proyek secara keseluruhan. Pada tahap ini selesailah proses updating pada

microsoft project.

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy