Radang (Inflammation) : Dr. Wien Wiratmoko, Sppa
Radang (Inflammation) : Dr. Wien Wiratmoko, Sppa
Radang (Inflammation) : Dr. Wien Wiratmoko, Sppa
Acute-phase response
1. Mikroorganisme
2. Fisik
3. Kimia
4. Reaksi antigen antibodi
5. Pertumbuhan tumor
Macam radang
1. Radang akut
2. Radang kronik
Jenis sel radang
Ada 3 tahapan :
1. Melekat pada permukaan lekosit :
Fc-IgG;C3B Attachment
2. Engulfment Ca++, Mg++
3. Killing & Degradation Lyzozim
Kegagalan fungsi lekosit
1. Jumlah << ( leukopenia : depresi bone
marrow, Radiasi, Kemoterapi )
2. Gangguan pavementing ( Diabetes M,
intoksikasi alkohol akut, Corticosteroid )
3. Gangguan migrasi & kemotaksis ( Diabetes M,
Cirrhosis H, Sarcoidosis, defisiensi C5 & Ig G )
4. Gangguan fagositosis ( Diabetes M, defisiensi
Ig G)
5. Microbicidal activity :
Kegagalan produksi 11202
Defisiensi leucocyte glucose-6-phosphate
dehidrogenase
Mediator kimia pada radang akut
1. Amina vasoaktif:
Histamin, Serotonin
2. Protease Plasma :
Kinin (bradikinin, kalikrein)
Komplemen(C3a,C5a,C5b,C9)
Fibrinopeptid
3. Metabolit A. Arachidonik :
Cyclooxygenase (endoperoxidase,
prostaglandin, thromboxane)
Mediator kimia pada radang akut
4. Produk Lekosit :
Lymphokin, Lyzosome
5. Cytokines :
Interleukin-1
6. Growth Factors
7. Lain-lain :
Free radicals, Platelets activating factor
AMINA VASOACTIVE
1. Jejas fisik
2. Reaksi immunologik
3. C3a; C5a
4. Anafilatoksin
5. Protein lysosome
Liopase cyclooxygenase
MEDIATOR RADANG AKUT
Vasodilatasi : Prostaglandin
Nyeri : Prostaglandin
Bradikinin
Granula azurofil :
Asam hidrolase : ph 5
degradase bakteri
Protease netral : kolagenase, elastase
katepsin
Granula azurofil :
Myeloperoksidase : enzym oksidatif
bakterisidal
Protein kationik : bakterisidal
permeab. p.d.
kemotaksis makr.
Lisozim : bakterisidal
Granula spesifik :
Lisozim : bakterisidal
Laktoferin : bakterisidal
Eosinofil
3 mekanisme :
1. Radang akut, jejas persisten
2. Radang akut, sembuh kambuh
cholecystitis, pyelonephritis
3. Dari asal kronik ( toksisitas rendah )
a. Kuman intraselular
b. Bahan insoluble
c. Imunologik ( autoimun )
Morfologi Radang Kronik
Morfologi Granuloma
Sel spindle / epiteloid
Sebukan sel limfosit
Terdapat sel datia : 1. jenis langhans
2. jenis benda asing
Figure 2-33 Typical tuberculous granuloma showing an area of central
necrosis, epithelioid cells, multiple Langhans-type giant cells, and
lymphocytes.
Jenis radang menurut lokasi
1. Abses
adalah timbunan nanah (pus) dalam
suatu rongga yang sebelumnya tidak
ada, dan dinding rongga berupa
jaringan granulasi
2. Sinusitis
radang pada suatu sinus (rongga yang
dibatasi tulang)
3. Fistula
saluran yg menghub. 2 rongga Gastro-
colica; vesico vaginal
Jenis radang menurut lokasi
4. Phlegmon
radang purulen dlm jaringan lunak
5. Empyema
timbunan nanah dalam rongga pleura
6. Ulkus
kerusakanpermukaan alat tubuh /
jaringan, lepasnya jaringan nekrotik
superfisial
Infeksi
Port dentre
1. Kulit, selaput lendir
2. Makanan dan minuman
3. Inhalasi
Tuberkulosis
Mycobacterium Tuberculosis
Paru
Radang Granulomatik + nekrosis
pengejuan ( Caseosa)
Tuberkulosis primer
Tuberkulosis sekunder :
Reinfeksi host yg telah sensitive
Endogen (reaktivasi)
Eksogen (reinfeksi) : pada apex paru
TBC Primer
Ghon Lesion
3 bentuk :
1. L. Lepromatosa
2. L. Intermediate
3. L. Tuberculoid
Lokasi : kulit, syaraf perifer ( N. ulnaris,
N. perineus)
Morfologik :
Berupa jaringan granulomatik,
terdapat timbunan sel lepra (
bentuk globi ), sel datia benda
asing/Langhans
Penyembuhan & Perbaikan
Ada 2 cara :
1. Regenerasi
2. Pembentukan jaringan ikat
REGENERASI :
Adalah penyembuhan/perbaikan
jaringan sesuai dengan jaringan
asal
Ada 3 kelompok sel
1. Sel labil
Epitel permukaan (kulit, mukosa)
Mukosa saluran ( kel. Liur, pankreas,
saluran empedu)
Epitel silindris
Limpa, KGB, sumsum tulang
2. Sel stabil
Hati, Ginjal, Fibroblas, Chondroblas,
Osteoblas, Endotel, Pancreas, Otot
polos
3. Sel permanen
Syaraf, otot bergaris, otot jantung
Perbaikan dg pembentukan jaringan ikat
Proliferasi Fibroblast
Proliferasi pada Macrophage
Neutrofil
Limfosit
Eosinofil
Jaringan ikat :
Fibroblas, Collagen, Ekstra selular matrix,
pembuluh darah sedikit
Growth Factor
Epidermal Growth Factor (EGF)
Fibroblast Growth Factor (FGFs)
Transforming Growth Factor (TGF)
IL-1, TNF
Komplikasi :
Kontraktur
Exuberant Granulation
Keloid
Figure 3-23 A, Keloid. Excess collagen deposition in the skin forming a raised scar known as keloid. (From Murphy GF, Herzberg AJ: Atlas
of Dermatopathology. Philadelphia, Saunders, W.B. 1996, p. 219.) B, Note the thick connective tissue deposition in the dermis. (Slide
courtesy of Z. Argenyi, M.D., University of Washington, Seattle, WA.)
Figure 3-23 A, Keloid. Excess collagen deposition in the skin forming a raised scar
known as keloid. (From Murphy GF, Herzberg AJ: Atlas of Dermatopathology.
Philadelphia, Saunders, W.B. 1996, p. 219.) B, Note the thick connective tissue
deposition in the dermis. (Slide courtesy of Z. Argenyi, M.D., University of Washington,
Seattle, WA.)
Penyembuhan
Terima kasih
Selamat belajar