Nutrisi Protein

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 59

Karbohidrat

Protein
Lemak
Nutrisi
Ternak Ruminansia
Pokok Bahasan
Minggu ke : 7, 8, 9, 10, 11
7. Protein
8. Karbohidrat
9. Lemak
Karbohidrat
Protein
Lemak10. Konsumsi Pakan
11. UJIAN
Nutrisi Ternak
Ruminansia

Protein
Protein
 Pengertian
 Fungsi dan Peranan
 Pencernaan dan
 Metabolisme
Pengertian :
Prot Murni:
Asam Amino
Senyawa
NPN / NBP
Nitrogen

Protein
Protein
Murni
Protein
Kasar (PK)
 16% N

NPN/NBP
Macam Unsur Kadar (%)

Karbon, C 50
Hidrogen, H 7
Oksigen, O 23
Nitrogen, N 16
Belerang, S 0–3
Fosfor, P 0–3
 Crude protein (CP %) = total N (%)  6.25
 Factor is based on 16% N in protein.
 True protein varies between 13 to 19% N.

Source %N in protein Conversion factor


oilseed proteins 18.5 5.40
cereal proteins 17.0 5.90
meat or fish 16.0 6.25
alfalfa 15.8 6.33
true microbial protein 15.0 6.67

 Not all N in protein is present as true


protein.
1. Protein Kasar (PK) :
2. NPN = NBP
3. RUP (rumen undegradable protein)
4. RDP (rumen degradable protein)
5. Protein Mikrobia
Senyawa NPN atau NBP :

Pengertian
Manfaat
Contoh bahan pakan :
 asam amino bebas
 amonia
 asam nukleat
 nitrat
 urea
Urea :
Kadar N urea : 45 – 46%
Konversi PK = 45% x 6.25
= 281.25%
Crude Protein

True Non-
Lignified
protein protein
nitrogen
(60 to 80%) nitrogen
Essential amino acids Non-essential Amides
Arginine (Arg) amino acids Amines
Histidine (His) Alanine (Ala) Amino acids
Isoleucine (Ile) Asparagine (Asn) Peptides
Leucine (Leu) Aspartic acid (Asp) Nucleic acids
Lysine (Lys) Cysteine (Cys) Nitrates
Methionine (Met) Glutamic acid (Glu)
Phenylalanine (Phe) Glutamine (Gln) Ammonia
Threonine (Thr) Glycine (Gly) Urea
Tryptophan (Trp) Proline (Pro)
Valine (Val) Serine (Ser)
Tyrosine (Tyr)
urease
NPN NH3 + CO2
rumen microbes
CHO VFAs + Keto-acids (C skeleton)
rumen microbes
NH3 + Keto-acids Microbial AA
rumen microbes
Microbial AA Microbial proteins
abomasal digestion
Microbial proteins Free AA
SI digestion/absorption
Free AA body metabolism
Penggunaan UREA
Syarat baku : harus tersedia sumber karbon yang
mudah tersedia, mineral : Sulfur (S) dan Fosfor (P).
Patokan umum jumlah penggunaan :
1. Maks 1% dr total ransum (BK)
2. Maks 3% dr total konsentrat (BK)
3. Maks 5% dr total konsentrat sumber
protein (BK)
4. Protein asal urea atau NPN yg lain,
maks sepertiga dr total protein protein
ransum
5. TDN ransum min 65%
 Occurs when blood NH3>60 mg%
 Causes
 Feeding excess urea (> 1% of ration
dry matter)
 Inadequate energy fed with urea
 Poor mixing of urea in diet
 High blood NH3 toxic to brain cells
To maximize efficiency of microbial
protein synthesis from ammonia,
available energy must be present.
RDP : Rumen Degradable Protein
RUP : Rumen Undegradable Protein
Contoh bahan pakan : …
Teknologi proteksi : …
• Mampu menyediakan amonia
1 untuk pertumbuhan mikrobia

• Mengandung bypass / escape /


2 undegradable protein

• Mempunyai nilai biologi (biological


3 value=BV) yang tinggi
 Soluble Protein :

 Protein yg mudah larut dlm larutan


buffer, air dan cairan rumen

 Biasanya terdpt dalm hijauan yg


masih muda, silase, leguminosa dan
biji-bijian
RDP : Rumen Degradable Protein
Protein yang mudah terdegradasi
dalam rumen

RUP : Rumen Undegradable Protein


Protein yang tidak terdegradasi
dalam rumen

Bypass Protein : …
Proteksi protein bahan pakan :
• Sebutkan contoh bahan pakan
• Jelaskan
• Pengaruhnya terhadap performan
ternak
Milk Fat True DMI LW Nel RDP g RUP g RDP% RUP % CP %
kg % prot kg chang Mcal
% e kg
10 4.0 3.0 12.4 0.9 15.3 1240 230 10.0 1.9 11.9
10 4.0 3.5 12.4 0.8 15.6 1240 320 10.0 2.6 12.6
10 4.0 4.0 12.4 0.8 15.9 1240 420 10.0 3.4 13.4
10 4.5 3.0 12.7 0.9 15.7 1270 230 10.0 1.8 11.8
10 4.5 3.5 12.7 0.8 16.0 1270 320 10.0 2.5 12.5
10 4.5 4.0 12.7 0.8 16.3 1270 410 10.0 3.2 13.2
10 5.0 3.0 12.9 0.9 16.2 1290 220 10.0 1.7 11.7
10 5.0 3.5 12.9 0.8 16.5 1290 310 10.0 2.4 12.4
10 5.0 4.0 12.9 0.8 16.8 1290 400 10.0 3.1 13.1
Nurien Jumlah
DMI 12.4 kg
NEl 15.3 Mcal = 1.23
RDP 10 %
RUP 1.9 %
CP (PK) 11.9 %
Pakan PK,% Degradasi Bypass
Protein, % Protein, %
Pennisetum 9.7 56.0/5.43 44.0/4.27
purpureum
Panicum maximum 8.9 57.2/5.09 42.8/3.81
Setaria spacelata 8.4 61.4/5.16 38.6/3.24
Cynodon dactylon 14.7 61.8/9.08 38.2/5.62
Brachiaria mutica 7.5 59.2/4.44 40.8/3.06
Pakan PK,% Degradasi Bypass
Protein, % Protein,
%
Pueraria spacelata 22.1 65.3
Centrosema pubescens 21.7 59.7
Calopogonium 20.6 66.2
muconoides
Gliricidea sepium 15.4 51.3
Leucaena leucochepala 26.2 61.8
Pakan PK,% Degradasi Bypass
Protein, % Protein, %
Tepung Daging 43.8 56.1
Bungkil Kacang Tanah 33.7 89.4
Tepung Ikan 41.7 70.6
Biji Kedelai 41.7 85.5
Bungkil Kedelai 43.7 74.8
Bungkil Biji Kapas 32.5 77.7
Pakan PK,% Degradasi Bypass
Protein, % Protein, %
Bekatul Padi 12.3 78.1
Biji Jagung 9.2 74.5
Cassava 1.7 85.9
Dedak Jagung 10.0 74.7
Pakan PK,% Degradasi Bypass
Protein, % Protein, %
Bungkil Kelapa Sawit 49.10
Jerami Kacang Tanah 75.65
Jerami Kedelai 71.66
Jerami Ketela Pohon 75.55
Kulit Biji Kedelai 43.49
Jerami Jagung 59.46
Pucuk Tebu 42.59
Pakan PK,% Degradasi Bypass
Protein, % Protein, %
Bungkil Kedelai 60.49
Bungkil Kedelai + 0.2% fd 61.97
Bungkil Kedelai + 0.4% fd 57.81
Bungkil Kedelai + 0.6% fd 55.11

Keterangan :
fd : formaldehid
Pakan PK,% Degradasi Bypass
Protein, % Protein, %
Jerami Padi 27.25
Jerami Padi + 2% urea 44.61
Jerami Padi + 4% urea 52.04
Jerami Padi + 6% urea 56.55

Keterangan :
Jerami Padi amoniasi dengan aras urea yang berbeda
Pakan PK,% Degradasi Bypass
Protein, % Protein, %
Jerami Padi 27.25
Jerami Padi + 2% u + trich 51.93
Jerami Padi + 4% u + trich 56.33
Jerami Padi + 6% u + 55.24
trich

Keterangan :
Jerami Padi amoniasi dengan aras urea yang berbeda
dan penambahan Trichoderma riseii
Pakan PK,% Degradasi Bypass
Protein, % Protein, %
Bkl Kedelai 60.25
Bkl Kedelai (100oC, 2 jam) 54.51
Bkl Kedelai (110oC, 1 jam) 52.23
Bkl Kedelai (120oC, 30 49.99
menit)

Keterangan :
Perlakuan pemanasan berbagai suhu dan waktu (jam)
Komposisi dan keccernaan dari :
PROTEIN MIKROBIAL dan BYPASS PROTEIN
(microbial and ruminal escape proteins).

◦ Microbial protein
 Composition :
 80% amino acids
 15% nucleic acids
 5% other NPN
 Digestibility of protein
 80%
◦ Ruminal escape protein
 Digestibility : 80%
Item Bakteri Protozoa
Bioligical Value (BV), % 80 80
Daya cerna, % 74 91
Net Protein Value 61 73
(NPV), %
Nutrien Kadar, % Nutrien Kadar, %
BK 100 Leu 3.44
PK 37.7 Lys 2.67
Arg 3.11 Phe 2.33
Cys 0.61 Tyr 1.01
Met 0.60 Ser -
Gly 2.22 Thre 1.88
His 1.10 Tryp 0.58
Isoleu 2.42 Val 2.24
◦ Factors affecting ruminal protein
degradation
 Protein source Ruminal degradation, %
Corn 60
Soybean meal
Solvent processed 75
Expeller processed 50
Corn gluten meal 40
Corn gluten feed 80
DDG 55
Alfalfa 80
Urea 100

 Protein sources that resist ruminal degradation are


referred to as ‘undegraded’, ‘escape’ or ‘bypass’
proteins
Tahap degradasi :
 Proteolisis lambat
 Deaminasi cepat
Hasil akhir degradasi :
 Rantai Carbon :
 VFA
 Amonia
 CO2
Undegradable in rumen Degradable
Feed
Indigestible Digestible in rumen NPN

Peptides
amino NH3
acids
Rumen Energy
Plasma urea

Microbial N

NH3
Peptides Tissues
Small intestine amino Maintenance
Growth
acids Conceptus
Endog N Lactation
Wool

Energy NH3
Large intestine
Microbial N Endog N

Feces Urine
Bacterial Protein
Synthesis in the Rumen

Microbial protein synthesis related to:


1. Available NH3 and amino acids (DIP)
2. Fermentation of CHOH - Energy

NH3 Amino acids & Peptides

VFA Amino acids Microbial


Fermentation proteins

CHOH VFA
Kebutuhan protein dipenuhi dari :
1. Protein yg lolos dr degradasi dalam rumen (bypass protein
2. Protein mikrobia yg tererna di usus halus.
Protein mikrobia mempunyai kualitas
protein yg baik.
Menurut Sniffen dan Robinson (1987) cit
Erwanto (1992), bahwa sumbangan protein
mikrobia rumen terhadap kebutuhan asam-
asam amino ternak ruminansia dapat
mencapai 40 – 80%.

Kebutuhan protein
ternak ruminansia
Sintesis Mikrobia Rumen
Sinkronisasi kerangka C dan N-amonia akan
sangat mendukung sintesis mikroba rumen
(Widyobroto et al., 2001)

Namun sintesis ini akan optimal pada kondisi


konsentrasi ammonia 3.57 – 7.14 mM atau 50 –
235 mg/dl cairan rumen (Satter and Slyter, 1974;
Sutardi, 1978; Orskov, 1992)

Kondisi ini memungkinkan untuk proses


manipulasi sintesis mikroba karena pada
konsentarsi yang lebih tinggi tidak akan
meningkatkan sintesis mikroba rumen (Satter
and Slyter, 1974).
Amonia adalah senyawa N
yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan
perkembangan mikroba
rumen.

Sutardi (1978) menyatakan :


1. bahwa 82% dari total mikroba rumen
membutuhkan senyawa N dalam bentuk
ammonia (N-NH3).
2. bahwa untuk mencapai pertumbuhan yang
optimal, mikroba rumen membutuhkan
konsentrasi amonia sebesar 3,57-7,14 mM.
Satter dan Slyter (1974) bahwa
konsentrasi amonia minimal
yang dibutuhkan oleh mikroba
sebesar 50 mg/liter cairan
rumen.

Peningkatan konsentrasi
amonia sampai 98,3mg%
ternyata tidak lagi
merangsang pertumbuhan
mikroba rumen (Sutardi,
1979).
Kebutuhan protein dipenuhi
dari :
1. Protein yg lolos dr
degradasi dalam rumen
(bypass protein
2. Protein mikrobia yg
tererna di usus halus.

Protein mikrobia
mempunyai kualitas
protein yg baik.
Menurut Sniffen dan
Robinson (1987) cit
Erwanto (1992),
bahwa sumbangan
protein
mikrobia rumen
terhadap kebutuhan
asam-
asam amino ternak
ruminansia dapat
mencapai 40 – 80%.
Suplai
Suplai
energi yang
Nitrogen
fermentabel

Rumen
pH outflow
rate
Sintesis
mo rumen
Suplai energi merupakan first limiting factor untuk
pertumbuhan mikrobia

Produksi protein mikrobia dapat diestimasikan dengan dasar ME


(metabolizable energgy), NE (net energy), ME yang fermentabel,
karbohidrat mudah dierna, dan bahan organik yang
fermentabel.

produksi protein mikrobia lebih tinggi jika disuplementasi


dengan sukrosa, fruktosa, laktosa atau xilosa
dibandingkan dengan penambahan pati

menjelaskan keragaman efisiensi sintesis mikrobia


rumen antar hijauan.
Rendahnya nilai pH dapat merugikan mikrobia,
yang lebih sensitif adalah protozoa.
pH

Rendahnya pH juga menurunkan kecernaan


jaringan tanaman berserat

Dikarenakan rendahnya nilai pH, energi dalam rumen


terhindar dari fungsi yang bukan untuk pertumbuhan,
seperti menjaga pH netral dalam sel bakteri

rendahnya pH rumen kemungkinan akan menghambat


produksi protein mikrobia melalui penghambatan degradasi
fraksi serat sebaik menghindarkan energi yang tersedia
menjadi fungsi yang bukan untuk pertumbuhan.
Degradasi protein di dalam rumen merupakan Suplai
salah satu penyebab tidak efisiennya Nitrogen
penggunaan protein pada ternak ruminansia

komponen N dibebaskan selama degradasi


protein sangat krusial untuk pertumbuhan
mikrobia rumen

Efisiensi sintesis protein mikrobia mempunyai


variasi yang tinggi
Cepatnya outflow rate (kecepatan arus
keluar) diharapkan dapat menurunkan biaya
maintenan mikrobia karena mikrobia tidak
membutuhkan waktu lebih sedikit di dalam
rumen. (Øskov, 1992).

Produksi mikrobia maksimum akan terjadi


jika dilution rate sama dengan kecepatan
multiplikasi bakteri (Øskov, 1992)
Kebutuhan protein dipenuhi
dari :
1. Protein yg lolos dr
degradasi dalam rumen
(bypass protein
2. Protein mikrobia yg
tererna di usus halus.

Protein mikrobia
mempunyai kualitas
protein yg baik.
Menurut Sniffen dan
Robinson (1987) cit
Erwanto (1992),
bahwa sumbangan
protein
mikrobia rumen
terhadap kebutuhan
asam-
asam amino ternak
ruminansia dapat
mencapai 40 – 80%.
Nutrisi
Karbohidrat

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy