Slide-Diagnosis Dan Interpretasi Hepatitis B Khronik
Slide-Diagnosis Dan Interpretasi Hepatitis B Khronik
Slide-Diagnosis Dan Interpretasi Hepatitis B Khronik
National Travel Health Network and Centre. Update 2010. Available online at : http://www.nathnac.org/
How is HBV transmitted?
HBV is transmitted through activities that involve percutaneous (i.e., puncture
through the skin) or mucosal contact with infectious blood or body fluids (e.g.,
semen, saliva), including :
• HBsAg
– 0.5% of carriers per year; most develop anti-HBs
• HBeAg
– 4% to 12% of carriers per year
• 40% to 50% in 5 years
• 70% to 80% in 10 years
– More frequent in older carriers and with ALT levels
– Up to 20% who clear HBeAg have 1 HBeAg
reversions
Hepatitis B Akut :
Gejala hepatitis B akut bervariasi dari asimtomatik, ringan, hingga kasus jarang
hepatitis fulminant
Gejala hepatitis B akut: demam, cepat lelah, penurunan nafsu makan, mual, muntah,
nyeri perut kanan atas, kuning (ikterik), urin berwarna gelap, tinja berwarna dempul
Hepatitis B Kronik :
Mayoritas pasien hepatitis B kronik asimtomatik
Jika terjadi gejala biasanya menyerupai gejala hepatitis B akut.
• ALT
• Sering dipakai untuk menilai penyakit hati dan menentukan pasien yang
masuk dalam kandidat terapi.
• Nilai normal 30 IU/mL (wanita), 40 IU/mL (pria)
• Biopsi Hati
• Dua hal yang dinilai pada biopsi hati : derajat fibrosis (METAVIR)dan nekroinflamasi.
• Biopsi hati dapat dipertimbangkan pada pasien dengan HBV DNA meningkat
dengan kadar ALT normal dan usia pasien diatas 35 tahun.
• Kekurangan : invasif, tidak nyaman, mahal dan menghabiskan banyak waktu
1. Imunotoleransi
2. Imunoklirens (imun
klirens HBeAg +)
3. Residual inaktif
(Inaktif HBV karier)
5. HBsAg negatif
• HBeAg +, kadar HBV DNA tinggi, kadar ALT normal atau rendah.
• Lebih sering terjadi dan durasinya lebih lama terjadi pada individu yang
terinfeksi perinatal atau pada tahun pertama kehidupan.
HBeAg +, kadar HBV DNA lebih rendah (dibanding fase imunoklirens), kadar ALT
meningkat atau berfluktuasi
Derajat nekroinflamasi hati sedang atau berat
Progresifitas fibrosis lebih cepat
Muncul setelah beberapa tahun fase imunotoleransi.
Lebih sering dan lebih cepat terjadi pada pasien yang terinfeksi HBV pada masa
dewasa (maturasi imunitas spesifik anti-HBV)
Laju HBeAg loss lebih tinggi dibandingkan fase imunotoleransi.
Fase ini berakhir pada serokonversi HbeAg menjadi anti-HBeAg
Kadar HBV DNA sangat rendah atau tidak terdeteksi dan kadar ALT normal
Fase ini berkaitan dengan outcome jangka panjang yang baik dengan risiko
sirosis atau HCC sangat rendah.
Dapat terjadi HBsAg loss yang diikuti oleh serokonversi HBsAg menjadi anti-
HBsAg (1-3% kasus per tahun)
Selain itu dapat terjadi juga progresi penyakit menjadi hepatitis B kronik
HBeAg –.
Pasien dalam fase ini harus di monitor kadar ALT tiap 6 bulan setelah 1 tahun
pertama dan HBV DNA secara periodik.
Pada fase ini, kadar HBV DNA tidak terdeteksi pada serum, kadar antibodi
anti-HBC dengan atau tanpa anti-HBs terdeteksi.
Tercapainya HBsAg loss sebelum onset sirosis berkaitan erat dengan outcome
yang baik dengan risiko sirosis, dekompensasi dan HCC menurun.
Chronic HBV infection can be classified into five phases: (I) HBeAg-positive chronic infection, (II)
HBeAg-positive chronic hepatitis, (III) HBeAg-negative chronic infection, (IV) HBeAg-negative chronic
hepatitis and (V) HBsAg-negative phase- ‘‘occult HBV infection”