Iklim, Cuaca Dan Agroklimatologi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

AGROKLIMATOLOGI

Oleh :
Nama

: MUHAMMAD KRISSANDY RIZKI

NIM

: 1506115120

Kelas

: AGT B

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016

I.

PENGERTIAN
Iklim (climate) adalah sintesis atau bentukan dari unsur-unsur cuaca hari

demi hari dalam jangka panjang (jam demi jam, hari demi hari, bulan demi bulan
dan tahun demi tahun) yang terjadi pada suatu daerah yang luas. Batasan secara
klasik menyatakan bahwa iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu periode
yang cukup lama dan daerah yang luas. Sintesis berikut meliputi nilai rata-rata,
ekstrim (maksimum dan minimum), frekuensi terjadinya nilai tertentu dari unsur
cuaca ataupun frekuensi dari tipe cuaca.
Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi, yakni ilmu yang
mengkaji gejala-gejala cuaca, tetapi sifat-sifat dan karakteristik dan gejala-gejala
cuaca tersebut mempunyai sifat yang umum dalam jangka waktu yang relatif lebih
luas pada atmosfer bumi. Fergusons (2011) menyatakan bahwa ahli klimatologi
bekerja menganalisis tentang kondisi cuaca sebelumnya untuk menetapkan pola
dan kecenderungan iklim di suatu wilayah. Data-data cuaca seperti suhu, cahaya
matahari, curah hujan, kelembaban dan angin dikompilasi dan dianalisis secara
statistik yang kemudian diinterpretasi untuk kebutuhan prakiraan iklim dalam
skala bulanan atau tahunan dan dijadikan sebagai rujukan dalam perencanaan
pembangunan bidang pertanian maupun dalam bidang kesehatan.
Cuaca (weather) adalah nilai total keadaan sesaat dari pengubahpengubah fisik atmosfer di suatu tempat. Nilai tersebut diperoleh dari hasil
pengukuran sesaat atas pengubah-pengubah atmosfer yang dikenal sebagai unsurunsur cuaca. Sebagai contoh dapat dikemukakan data cuaca pukul 07.00 WIB di
suatu tempat (x) seperti tercantum dalam Tabel 1.1. Nilai tersebut hanya
merupakan data hipotetik atau prediksi yang menggambarkan keadaan cuaca
sesaat (pukul 07.00) di suatu tempat (x) tersebut.

Tabel 1.1

Nilai keadaan cuaca pukul 07.00 WIB tanggal 1 September 1989 di


tempat x pada lintang 06o31 LS dan bujur 106o45 BT dengan
ketinggian 290 m di atas permukaan laut (dpl)

No
1
2
3
4
5
6

Unsur Cuaca
Suhu udara (T)
Kelembaban udara (RH)
Tekanan udara (P)
Angin : kecepatan arah
Penutup awan
Intensitas radiasi

Satuan
o
C
%
Mb
-1
m s derajat
W n-2

Nilai
24.0
85
995.1
2.0
0.4
0.04

Sumber: Handoko (1993).

Ilmu yang mempelajari mengenai cuaca disebut meteorologi, yakni


cabang ilmu yang membahas pembentukan dan perubahan cuaca serta prosesproses fisika yang terjadi di atmosfer. Ayoade (1983) secara luas menyatakan
bahwa meteorologi sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan dari atmosfer
mempunyai kaitan secara fisik, dinamik dan menyangkut status kimia atmosfer
dan interaksi antara atmosfer bumi dengan permukaan bumi. Cuaca (weather)
adalah total dari pengubah fisik atmosfer yang berlangsung dalam keadaan sesaat
(instantaneous) yang terjadi pada tempat tertentu. Nilai tersebut diperoleh melalui
pengukuran pada stasiun pengamatan terhadap unsur-unsur cuaca yang disebut
weather factors.
Proses tersebut berlangsung sangat rumit yang meliputi interaksi Siantar
unsur-unsur cuaca itu sendiri dengan faktor pengendaliannya. Mengingat rumitnya
interaksi tersebut maka dalam pemahaman mekanisme proses terbentuknya
diperlukan analisis dengan pendekatan persamaan matematika tingkat tinggi agar
dapat menjelaskan dengan jelas proses terbentuknya di atmosfer. Analisis tentang
cuaca meliputi keadaan masa lalu, kondisi yang sedang berlangsung dan prediksi
masa yang akan datang. Dari hasil analisis tersebut dapat dibentuk model-model
matematika untuk pendugaan unsur-unsur cuaca dan penerapannya.
Meteorologi dan klimatologi pada dasarnya merupakan cabang ilmu
atmosfer, keduanya memiliki persamaan dalam aspek unsur-unsur yang
membentuknya serta berbeda dalam sisi waktu dan cakupan wilayah. Meskipun
keduanya terlepas satu sama lain namun keduanya sulit dipisahkan. Sebenarnya

meteorologi dan klimatologi tidak ada perbedaan karena unsur-unsur yang


membentuk keduanya adalah sama. Namun perbedaan keduanya terletak pada
perkembangan historis Diana waktu dulu ada orang yang hanya mempelajari
proses unsur-unsur atmosfer dan yang mempelajari sintesis dari unsur-unsur
tersebut.
Meteorologi lebih menekankan pada proses terjadinya cuaca misalnya
mengapa sampai terjadi suhu ekstrim, hujan lebat, kelembaban rendah, penguapan
tinggi, sedangkan klimatologi penekanannya lebih kepada penyebaran hasil dari
proses tersebut misalnya penyebaran suhu udara, kelembaban udara, curah hujan,
frekuensi terjadinya banjir, kekeringan, El-Nino, baik pada skala harian, bulanan
maupun tahunan.
Agroklimatologi terdiri dari 3 kata, yaitu : Agro (lahan/peranian), klimat
(iklim) dan logi/logos (ilmu). Jadi agroklimatologi adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang klimatologi dan kaitannya dengan bidang pertanian.

II.

Unsur-Unsur Iklim/Cuaca
Cuaca dan iklim merupakan keadaan atau kondisi fisik atmosfer yang

terbentuk melalui interaksi dari berbagai unsur atau komponen (pengubah) yang
disebut unsur-unsur iklim/cuaca (climate/ weather factors) yang saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya. Pengubah secara menyeluruh dari unsurunsur tersebut akan membentuk suatu kondisi yang disebut sebagai nilai total dari
atmosfer.
Unsur-unsur atau komponen cuaca seperti yang disebutkan di atas
meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Penerimaan radiasi dan lamanya penyinaran surya


Suhu udara dan tanah
Kelembaban udara dan tanah
Tekanan udara
Angin
Awan
Presipitasi
Evaporasi

Kedelapan unsur tersebut senantiasa berinteraksi setiap saat dan dalam


waktu yang relatif lebih cepat sehingga menyebabkan perubahan kondisi atmosfer
yang cepat pula. Proses interaksi dan perubahan tersebut berlangsung sangat cepat
sehingga menimbulkan kerumitan yang sangat tinggi dan sulit untuk diprediksi.

III.

PENGENDALIAN IKLIM/CUACA
Cuaca senantiasa berubah dari waktu ke waktu yang berlangsung dalam

waktu tertentu sedangkan iklim berbeda dari satu tempat ke tempat lain atau dari
suatu daerah ke daerah lain. Perbedaan tersebut terutama disebabkan oleh
berbagai faktor yang disebut dengan pengendali iklim/cuaca (climate/weather
factors). Faktor pengendali tersebut dapat berupa salah satu atau lebih unsur
iklim/cuaca dan sifat dari permukaan. Beberapa faktor pengendali iklim/cuaca
adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

IV.

Salah satu unsur cuaca terutama radiasi surya


Letak lintang (latitude)
Ketinggian tempat (altitude)
Penyebaran lautan (perairan) dan daratan
Daerah pusat tekanan tinggi (high) dan pusat tekanan rendah (low)
Arus laut
Halangan bukit/gunung
Gangguan-gangguan atmosfer

Manfaat Mempelajari Agroklimatologi


Iklim/cuaca dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung

maupun tidak langsung, mulai dari aspek fisik hingga peradaban yang bervariasi
menurut tempat. Karena itu maka sifat dan karakteristik yang ditunjukkan oleh
setiap organisme hidup, umur dan kualitas bangunan juga berbeda pada setiap
tempat.
Pengetahuan iklim sangat dalam membuat perencanaan (design),
pelaksanaan dan prediksi masa yang akan datang baik menyangkut kondisi yang
akan terjadi maupun tingkat produksi yang akan dihasilkan. Rozari (1992)
menyatakan ada 3 alasan pentingnya iklim (klimatologi) dipelajari, yaitu:

1. Sebagai ilmu, anggapan selama ini iklim dinafikan sebagai suatu ilmu
yang mendatangkan bencana sudah dapat diubah sebagai sumber daya
yang dapat menunjang kehidupan manusia terutama perannya dalam
kegiatan pertanian dalam arti luas.
2. Klimatologi berupaya mengungkap fenomena atmosfer melalui analisis
unsur-unsur cuaca sehingga dapat diketahui pola dan frekuensi
kejadiannya.
3. Dalam klimatologi juga mempelajari aktivitas dan lingkungan tempat
manusia tinggal.
Sedangkan menurut Handoko (1993) ada 3 manfaat penting mempelajari
klimatologi, yaitu:
1. Meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan munculnya dilihat
ekstrim yang ditimbulkan (banjir, badai, kekeringan)
2. Menyesuaikan atau berusaha menyelenggarakan kegiatan yang sesuai sifat
dan arak tar iklim agar terhindar dari pengaruh negatif yang di timbulkan.
3. Menyusun rekayasa bidang teknik seperti pembuatan hujan buatan,
pertanian hidroponik, pemanfaatan rumah kaca, teknik penyiraman
maupun sistem pertanaman.

DAFTAR PUSTAKA

Sabaruddin, Laode. 2012. Agroklimatologi. Bandung: ALFABETA

Judul Buku

: AGROKLIMATOLOGI

Penulis

: Dr. Ir. H. Laode Sabaruddin, M.Si.

Penerbit

: ALFABETA, cv

Cetakan Kesatu

: Mei 2012

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy