Aneka Permainan Edukatif Tematik KKBPK

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 59

Temat

ik KKBPK

DIREKTORATKERJASAMAPENDI
DIKANKEPENDUDUKAN
BADANKEPENDUDUKANDANKELUARGABERENCANANASIONAL
JAKARTA,2018
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN................................................................. 2
II. PETUNJUK PERMAINAN.......................................................... 4
III. PERMAINAN EDUKATIF KKBPK .................................................. 6
1. Menyesuaikan harapan dan kontribusi ....................................... 6
2. Pesan Berantai............................................................ 7
3. Tebak Kata................................................................ 8
4. Menggambar perempuan dan laki-laki ........................................ 9
5. Fakta atau opini tentang laki-laki dan perempuan ......................... 14
6. Anak laki-laki atau perempuan? ........................................... 18
7. Saya merencanakan keluarga ............................................... 21
8. Situasi Keluarga......................................................... 27
9. Masa remajaku yang hilang ................................................ 30
10. Dadu lika-liku kehidupan remaja ........................................ 31
11. Ups, Aku sedang berubah ................................................ 34
12. Membuat Lubang......................................................... 40
13. Merebut makanan........................................................ 42
14. Kapal Pecah............................................................ 43
15. Pindah Pulau........................................................... 44
16. Tanah Makin Sempit..................................................... 44
17. Bahaya narkoba 1....................................................... 45
18. Bahaya narkoba 2....................................................... 47
19. Mitos atau Fakta tentang Alkohol, narkoba dan rokok .................... 50
20. Katakan “Tidak untuk Alkohol dan Narkoba” ............................ 54
21. Rencana tindak lanjut.................................................. 55
IV. DAFTAR PUSTAKA........................................................... 57

1
I. PENDAHULUAN
Pemahaman masyarakat terhadap isu kependudukan masih rendah. Berdasarkan hasil
Survey Indikator Kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
tahun 2017 (BKKBN, 2018) menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat (Keluarga
dan Remaja) tentang isu-isu kependudukan masih rendah, yakni hanya 48,3%

Salah satu program untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang


kependudukan adalah melalui kerjasama pendidikan kependudukan. Pendidikan
kependudukan adalah upaya terencana dan sistematis untuk membantu masyarakat
agar memiliki pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang kondisi kependudukan
serta keterkaitan timbal balik antara perkembangan kependudukan yaitu kelahiran,
kematian, perpindahan serta kualitas penduduk dengan kehidupan sosial, ekonomi,
kemasyarakatan dan lingkungan hidup sehingga mereka memiliki perilaku yang
bertanggung jawab dan ikut peduli dengan kualitas hidup generasi sekarang dan
mendatang. Melalui kerjasama pendidikan kependudukan, diharapkan semakin banyak
masyarakat yang terpapar materi kependudukan baik melalui jalur formal, nonformal
dan informal. Namun, dengan kompleksnya dinamika di masyarakat, implementasi di
lapangan masih belum sesuai yang diharapkan.

Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan pemahaman masyarakat, khususnya anak


dan remaja terhadap isu kependudukan masih rendah, salah satunya adalah rendahnya
minat baca masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak. Data dari United Nation
Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menunjukkan, presentase
minat baca anak Indonesia hanya 0,01persen. Artinya dari 10000 anak bangsa, hanya
satu orang yang senang membaca.1 Oleh karena itu, dibutuhkan metode yang cocok
untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anak dan remaja terhadap isu
kependudukan.

Selama ini, metode edukasi masih bersifat konvensional, misalnya metode ceramah,
sehingga khususnya bagi anak dan remaja cenderung kurang menarik minat dan
membosankan. Metode edukasi lebih banyak menggunakan pendekatan yang
difokuskan pada guru. Guru memberikan pelajaran berupa pengetahuan bagi para
murid dan murid diminta untuk menghafal informasi yang diberikan. Komunikasi
biasanya mengalir satu arah, yaitu dari guru yang memiliki wewenang dan sumber

https://edukasi.kompas.com/read/2017/06/22/17223781/minat.baca.anak.rendah.perlu.terobosan.bar
u

2
pengetahuan kepada murid yang diibaratkan sebagai kapal kosong yang perlu diisi oleh
guru. Pemakaian sistem belajar menghafal tanpa berpikir ini sudah terbukti tidak selalu
memberikan hasil belajar yang optimal bagi para murid.

Kini metode edukasi menggunakan pendekatan yang difokuskan pada pelajar dinilai
lebih efektif. Banyak guru dan pendidik mengakui partisipasi murid dan komunikasi
dua arah merupakan hal yang penting dalam proses belajar karena murid dapat belajar
secara lebih baik bila sistem pendekatannya difokuskan kepada murid. Dalam sistem
pendekatan ini, pelajaran menjadi lebih interaktif dan komunikasi mengalir secara
teratur antara guru dengan murid. Guru berfungsi sebagai fasilitator pelajaran
sedangkan murid menerima tanggung-jawab yang lebih besar atas pembelajaran
mereka sendiri.

Adapun keunggulan pembelajaran menggunakan metode pertisipatif adalah2:

 Lebih memotivasi dan menarik bagi para pembelajar;


 lebih dalam pemahamannya;
 Pelajaran lebih lama tersimpan dalam ingatan;
 Mampu mengubah dan memperkuat sikap dan perilaku;
 Memberi motivasi kepada pembelajar untuk mengambil tindakan.

Keunggulan utama dari teknik-teknik belajar dari pengalaman yang partisipatif adalah
bahwa peserta dapat menggunakan semua keterampilan mereka dan belajar di
berbagai tingkat. Selama „melakukan sesuatu‟, sambil bermain game atau memecahkan
teka-teki atau masalah, peserta dapat menggunakan ‘pikiran’ dan ‘hati’ mereka.
Dengan kata lain, mereka dapat menggunakan semua keterampilan intelektual,
emosional dan sosial mereka. Sesudah bermain selama analisa ini, mereka belajar
dengan hati mereka (berbagi perasaan dan emosi) dan pikiran mereka (menggunakan
pemikiran analitis dalam menggambar butir-butir pelajaran dan kesimpulannya).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menyusun permainan yang mengandung
edukasi tentang kependudukan dan keluarga berencana.

2
Pemberdayaan untuk Anak-anak, Remaja dan Keluarga; 3-R Trainers’ Kit – Hak-hak,
Tanggung Jawab dan Perwakilan, Hal: 9

3
II. PETUNJUK PERMAINAN
Setiap permainan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
 Tujuan. Berisi tujuan atau daftar tujuan yang ingin dicapai dari permainan tersebut
 Kelompok sasaran. Mengidentifikasikan kelompok sasaran yang sesuai untuk
permainan tersebut
 Waktu. Berisi perkiraan waktu yang ddibutuhkan untuk permainan tersebut
 Pengaturan ruang. Menjelaskan tentang cara mengatur ruangan dan tempat
duduk peserta
 Bahan. Berisi daftar bahan atau alat permainan yang diperlukan
 Langkah – langkah. Berisi panduan tahapan permainan tersebut. Dalam setiap
langkah, terdapat isi dan proses.
 Catatan untuk pelatih/fasilitator. kadang-kadang dimasukkan untuk menghadapi
tantangan yang diperkirakan akan muncul atau untuk menyediakan teknik-teknik
pelatihan alternatif. Pesan-pesan penting yang melengkapi setiap latihan akan
diberikan pada langkah akhir setiap perencanaan sesi.
 Alat Bantu Permainan yang sesungguhnya dan Catatan Singkat. Sesudah
penjelasan tahapan, akan diberikan alat bantu permainan dan catatan singkat
(jika ada). Alat bantu permainan ini mencakup panduan tentang tugas kelompok
atau permainan peran (role-play), lembar kerja (worksheet), peraturan permainan,
dan ilustrasi kartu gambar.

Peran Pelatih atau fasilitator

Dalam kegiatan ini, partisipatif aktif peserta sangat diperlukan. Oleh karena itu, peran
Pelatih atau fasilitator sangat penting. Pelatih akan berbagi pengetahuan dan
keterampilan mereka, serta memfasilitasi proses belajar para peserta. Mereka adalah
„agen perubahan‟ yang memberi motivasi dan inspirasi bagi para peserta untuk
mengambil tindakan.

Merefleksikan istilah „pelatih‟ dan „fasilitator‟ mungkin bisa membantu. Bagi


kebanyakan orang, istilah „pelatih‟ mencerminkan pengetahuan yang mendalam tentang
suatu subyek, otoritas dan kontrol yang lebih tinggi, dan jenis pelatihan dari atas ke
bawah (top-to-bottom): Pelatih memberi arahan dan mengontrol proses belajar.
Sedangkan „fasilitator‟ akan memandu dan mendorong para pelajar untuk berpartisipasi
dalam lingkungan belajar yang lebih sederajat. Fasilitator tidak harus seorang spesialis
di bidang tertentu tapi ia adalah seorang spesialis yang mampu mengaktifkan dan
mengamankan proses pelatihan atau pembelajaran. Dalam beberapa tahun terakhir ini,
istilah fasilitator sudah lebih banyak diterima karena konotasi egaliternya.

4
Pada kenyataannya, keterampilan fasilitasi dan melatih diperlukan dalam pelatihan yang
partisipatif dimana peran pelatih dan fasilitator bersifat fleksibel, tidak tetap dan dapat
berubah-ubah. Di awal pembelajaran – baik program pembelajaran secara keseluruhan
maupun dalam setiap sesi pembelajaran – pelatih memegang kendali karena peserta
belum terbiasa dengan isi dan metode pembelajaran, sedangkan dinamika kelompok
tersebut belum terbentuk. Sebagian peserta mungkin merasa ragu, khawatir atau malu
untuk berpartisipasi. Pada tahap-tahap ini, peran pelatih adalah untuk mengarahkan
pembelajaran tersebut dan membuat peserta merasa nyaman dengan menciptakan
lingkungan belajar yang ramah dan mendukung.

Bila peserta sudah merasa nyaman, pelatih dapat mendorong partisipasi yang lebih aktif
dan membiarkan mereka mengambil alih kepemimpinan. Pelatih, kemudian akan
bertindak sebagai seorang fasilitator. Sesudah peserta melaksanakan suatu tugas,
mendistribusikan dan berbagi pengalaman mereka, fasilitator dapat kembali ke peran
sebagai pelatih untuk membantu mereka beralih dari tindakan menjadi refleksi dan
analisa, dan akhirnya, menyusun butir-butir pelajaran yang utama untuk diterapkan
dalam kehidupan nyata.

Selama proses pembelajaran, fasilitator dapat memainkan peran sebagai pelatih lagi
dengan menciptakan situasi atau mendorong reaksi dari peserta untuk mendalami
persoalan sensitif tertentu atau untuk memastikan mereka sudah memahami butir-butir
pelajaran tertentu. Penegasan kontrol oleh pelatih ini dapat mendorong pembelajaran
dan partisipasi peserta.

5
III. PERMAINAN EDUKATIF KKBPK

1. Menyesuaikan harapan dan kontribusi


Tujuan :  Untuk mengungkapkan harapan dan kontribusi peserta dalam
kegiatan pembelajaran
 Untuk memastikan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta

Kelompok : Anak-anak, remaja dan keluarga


Sasaran
Waktu : 30 menit
Pengaturan : Duduk membentuk Huruf-U, lingkaran, semi-lingkaran atau model tulang
Ruang ikan
Bahan :  Papan flipchart, papan tulis atau hamparan dinding yang kosong
 Spidol, satu untuk setiap peserta
 1 gulung selotip
 4 kartu (kertas berukuran sekitar ¼ A-4) dengan dua warna yang
berbeda untuk setiap peserta (misalnya, 2 kartu berwarna biru dan 2
kartu kuning)

Langkah- : 1) Fasilitator mengawali kegiatan dengan memperkenalkan diri,


langkah menjelaskan kegiatan apa yang akan dilaksanakan dan tujuan yang
ingin dicapai. Sebelum memulai kegiatan inti, Fasilitator menjelaskan
bahwa Fasilitator harus tahu harapan dan kemungkinan kontribusi
dari peserta: apa yang ingin mereka pelajari dan apa yang mereka
bisa bagi dengan peserta lain. Hal ini akan membantu memastikan
bahwa program kegiatan edukatif ini sesuai dengan kebutuhan
mereka, dan untuk mengetahui bakat dan sumber daya di kalangan
peserta.
2) Berikan pada setiap peserta 2 potong kertas dengan warna berbeda
serta sebuah spidol. Tetapkan warna untuk harapan dan kontribusi
sejak dari awal, misalnya, kuning untuk harapan dan biru untuk
kontribusi. Mintalah mereka untuk menulis:
 Hal-hal yang mereka harapkan atau inginkan dari pelatihan
tersebut pada kertas berwarna kuning.
 Hal-hal yang bisa mereka kontribusikan atau berbagi dengan
peserta lain pada kertas biru.
Harapan dan kontribusi mereka dapat terkait dengan isi, proses
kegiatan, pertemuan dengan orang atau aspek lain dari kegiatan.
Mintalah mereka untuk menulis secara jelas dengan huruf yang besar
dan jelas dan spesifik. Peserta tidak harus menulis nama mereka
pada kartu tersebut. Fasilitator boleh menunjukkan beberapa contoh
sambil menjelaskan. Mintalah peserta untuk menulis 2 kartu untuk
harapan dan 2 kartu untuk kontribusi. Jika mereka mebuat
kesalahan, maka mereka boleh minta kartu yang baru. Berikan
mereka waktu sekitar 5 menit.
3) Fasilitator mulai mengumpulkan kartu terebut sesegera mungkin
sesudah mereka siap dan menyatukan mereka berdasarkan topik
yang sama pada sebuah flipchart, papan tulis atau dinding kosong.

6
Tergantung program kegiatan sebenarnya, contoh topik adalah:
Pernikahan dini, KB, Kepadatan penduduk, dll.
4) Diskusikan dengan singkat harapan dan kontribusi sesuai dengan
tiap topik. Mintalah peserta untuk memperjelas beberapa pernyataan
yang kurang jelas. Liputi setiap topik utama dan jelaskan pada
tingkatan bagaimana harapan dapat terpenuhi selama pelatihan
lokakarya. Biasanya sebagian besar harapan akan sejalan dengan
tujuan pelatihan.
Dalam kaitannya dengan kontribusi, tekankan bahwa partisipasi aktif
dan kontribusi dari peserta akan sangat bermanfaat selama
pelatihan. Peserta mungkin punya pengetahuan, bakat dan
keterampilan berbeda yang dapat dipelajari oleh peserta lain. Oleh
karena itu, kontribusi dari tiap peserta harus didorong. Ajak peserta
yang masih malu-malu dan belum menuliskan apapun tentang
kontribusi mereka, untuk berbagi ide mereka nantinya dalam
pelatihan.
Catatan untuk Fasilitator
Sebagian peserta mungkin tidak ingin ditanya langsung mengenai
harapan mereka dan tidak tahu apa yang harus ditulis. Dorong setiap
orang untuk berpartisipasi. Sudah cukup baik bila ada peserta yang
menulis satu atau dua kartu.

2. Pesan Berantai
Tujuan :  Melatih kemampuan mengingat informasi khususnya mengenai
pengetahuan tentang kependudukan
 Melatih kemampuan menyampaikan informasi khususnya mengenai
pengetahuan tentang kependudukan

Kelompok : Anak-anak, remaja dan keluarga


Sasaran
Waktu : 30 menit
Pengaturan : Ruangan kosong dengan tempat yang cukup untuk melakukan
Ruang permainan
Bahan :  Kertas HVS dan alat tulis.
 Pesan rahasia berupa kalimat yang mengandung informasi tentang
kependudukan
Langkah- : 1) Bagi peserta menjadi beberapa kelompok. Masing masing kelompok
langkah membentuk barisan yang terdiri dari minimal 3 orang. Atur jarak antar
peserta minimal 2 meter.
2) Fasilitator memberikan pesan rahasia kepada orang yang berbaris
paling belakang di setiap kelompok. Pesan rahasia tersebut berisi
kalimat tentang isu kependudukan misalnya definisi Keluarga
Berencana (KB), penduduk, dan sebagainya.
3) Peserta pertama yang mendapat pesan rahasia harus menghafal
pesan tersebut dan menyampaikannya ke peserta yang ada di
depannya dengan cara berbisik. Peserta kedua kemudian menghafal
pesan yang disampaikan oleh peserta pertama dan kemudian
menyampaikan pesan tersebut kepada peserta ketiga secara berbisik

7
juga. Hal itu dilakukan sampai kepada peserta terakhir.
4) Peserta terakhir menuliskan pesan tersebut di sebuah kertas dan
kemudian menyerahkannya kepada Fasilitator.
5) Pemenang permainan ini adalah kelompok yang paling cepat dan
benar menyampaikan isi pesan kepada Fasilitator.
Permainan ini sangat cocok dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar
untuk membantu peserta didik mengingat dan menghafal informasi yang
disampaikan pada saat kegiatan belajar mengajar.

3. Tebak Kata
Tujuan :  Melatih kemampuan peserta untuk menggali informasi khususnya
tentang pendidikan kependudukan
 Melatih kemampuan komunikasi peserta
 Sebagai media atau sarana untuk mengingat informasi yang telah
didapat melalui permainan

Kelompok : Anak-anak, remaja dan orang dewasa


Sasaran
Waktu : 3 - 5 menit untuk 1 kali permainan
Pengaturan : Dua peserta duduk berhadap hadapan dengan jarak sekitar 2 meter
Ruang
Bahan : Kursi, Topi, dobble tip, kata-kata yang akan ditebak oleh peserta yang
ditulis di Kertas Karton.
Langkah- : 1) Permainan ini melibatkan 2 peserta. Kedua peserta duduk
langkah berhadapan dengan jarak minimal 2 meter. Tugas mereka adalah
menebak kata yang diberikan oleh Fasilitator.
2) Sebelum memulai permainan, beritahu peserta kata kunci atau tema
dari kata-kata yang akan ditebak.
3) Peserta pertama mengenakan topi bertugas untuk menebak kata
yang ditampilkan oleh Fasilitator di atas kepala peserta pertama.
Kata yang akan ditebak hanya dapat dilihat oleh peserta kedua.
4) Peserta pertama dapat mengajukan pertanyaan kepada peserta
kedua untuk membantunya menebak kata yang berada di atas
kepalanya. Namun, peserta kedua hanya menjawab “Ya”, “Tidak”,
“Bisa Jadi” atas pertanyaan peserta pertama.
5) Permainan ini dibatasi oleh waktu. Peserta pertama dapat mengganti
kata lainnya yang akan ditebak dengan mengucapkan “Pas” maka
kata yang ditampilkan oleh Fasilitator akan berganti dengan kata
lainnya yang belum ditebak.

Catatan untuk Fasilitator:


Untuk memudahkan permainan, peserta kedua dapat membantu peserta
pertama dengan cara memperagakan kata dengan gerakan tubuh.
Kata kata yang ditebak adalah kata kata berkaitan dengan pendidikan
kependudukan, misalnya kata: migrasi, urbanisasi, transmigrasi untuk
tema kependudukan.

8
4. Menggambar perempuan dan laki-laki
Tujuan :  Mempelajari perbedaan biologis dan sosial antara laki-laki dan
perempuan.
 Memahami bahwa nilai, norma dan praktek gender dapat diubah
dalam keluarga dan di masyarakat, jika mereka mau
Kelompok : Anak anak, remaja dan orang dewasa (anak-anak dipisahkan dari remaja
Sasaran dan dewasa)
Waktu : 40 menit
Pengaturan : Tempat duduk bentuk U atau semi-lingkaran dengan ruangan untuk kerja
ruang kelompok.
Bahan :  1 set yang terdiri dari 2 kertas kecil (1" x 3") atau kartu dalam 2
warna yang berbeda untuk setiap peserta
 Kertas flipchart, spidol warna dan segulung selotip penanda.
 Alat bantu permainan 4 : Catatan singkat konsep dan definisi
kesetaraan gender
Langkah- : 1) Carilah lokasi atau bersihkan ruangan tersebut untuk memberi ruang
langkah kosong seluas minimal 3 x 6 meter. Tempatkan 2 papan flipchart
pada satu sisi ruang kosong (jika tidak ada papan flipchart,
tempatkan lembaran kertas flipchart pada papan atau dinding
kosong). Sisakan kurang lebih 1 meter di antara kedua flipchart
tersebut. Pada salah satu flipchart tuliskan kata “ANAK LAKI-LAKI”
dan yang lainnya “ANAK PEREMPUAN” (atau “LAKI-LAKI” dan
“PEREMPUAN” untuk kelompok sasaran remaja dan dewasa).
Tandai garis MULAI dengan selotip di lantai kurang lebih 2 meter di
depan masing-masing flipchart.
2) Katakan pada peserta bahwa mereka akan melakukan lomba
menggambar. Bagi mereka ke dalam 2 kelompok dengan jumlah
peserta laki-laki dan perempuan yang sama. Aturlah setiap anggota
kelompok secara bergantian perempuan - laki-laki – perempuan –
laki-laki dan seterusnya, dengan orang pertama berdiri di belakang
garis AWAL. Jangan berikan spidol ke kelompok tersebut sampai
aturan dijelaskan dan dimengerti. Jelaskan aturan lomba sebagai
berikut:
 Satu kelompok akan menggambar anak laki-laki (laki-laki) dan
kelompok lainnya akan menggambar anak perempuan
(perempuan) secepat mungkin. Gambar tersebut harus
menampilkan kepala sampai ujung kaki.
 Pada aba-aba MULAI, 1 orang dari tiap kelompok mulai
menggambar 1 garis dan kemudian kembali ke kelompoknya
untuk memberikan spidol kepada orang kedua yang akan
menambah garis baru dan seterusnya.
 Semua anggota tim harus memperoleh sedikitnya 1 kesempatan
untuk menggambar. Gambarlah 1 garis dan kemudian berikan
spidol kepada orang lain. Lakukan hal ini secepat mungkin!
 Kelompok yang membuat gambar paling jelas adalah kelompok
pemenang
Berikan spidol kepada orang pertama pada tiap kelompok dan beri
aba-aba untuk MULAI. Sesudah gambar mulai tampak berbentuk
dan tiap kelompok mulai menambahkan detail, umumkan bahwa
waktu yang tersisa tinggal beberapa menit lagi, agar peserta tetap

9
menjaga kecepatan dan semangat tinggi.
Akhiri lomba menggambar ketika anda melihat bahwa gambar
tersebut sudah memiliki beberapa karakteristik fisik dan sosial anak
laki-laki (laki-laki) dan anak perempuan (perempuan) yang jelas
secara berurutan: payudara untuk perempuan; janggut dan jakun
untuk laki-laki; organ seks laki-laki dan perempuan; kehamilan
perempuan atau bayi yang sedang digendong; tonjolan otot pada
lengan laki-laki; perbedaan pada jenis pakaian dan model rambut.
Catatan untuk Fasilitator
Bersikap pekalah terhadap budaya peserta. Beberapa kelompok
peserta mungkin malu untuk menggambar organ seks, tapi hal ini
seharusnya tidak boleh dijadikan masalah, jika perbedaan biologis
lain telah digambarkan secara jelas. Jangan paksa peserta untuk
menggambar organ seks, jika mereka tidak merasa nyaman.
3) Mintalah setiap orang untuk kembali ke tempat duduk mereka dan
bahaslah gambar-gambar tersebut bersama-sama:
 Tanyalah peserta:
 Apakah gambarnya jelas? Apa yang sama, apa yang
berbeda?
 Apa karakteristik gambar ANAK LAKI-LAKI (LAKI-LAKI
DEWASA)?
 Apa karakteristik gambar ANAK PEREMPUAN
(PEREMPUAN DEWASA)?
 Tuliskan karakteristik pada sisi tiap gambar atau pada flipchart
yang berbeda
 Arahkan pada karakteristik yang ditulis di samping tiap gambar
satu per satu dan tanyakan pada peserta jika jenis kelamin yang
berlawanan bisa memiliki karakteristik fisik dan social yang
sama.
Catatan untuk Fasilitator
Gambar anak laki-laki dan anak perempuan oleh anak-anak
mungkin tidak menunjukkan beberapa ciri fisik secara rinci seperti
yang digambar remaja atau dewasa. Jika tidak ada karakteristik fisik
dan sosial dalam gambar anak-anak, doronglah mereka untuk
memikirkan sedikitnya 5 hal lain yang terlintas dalam benak mereka
tentang anak perempuan dan anak laki-laki.
 Tandai karakteristik yang dianggap peserta bisa diubah. Untuk
setiap karakteristik, tanyakan jika jenis kelamin yang
berlawanan bisa memiliki hal yang sama, misalnya, bisakah
anak laki-laki memakai rok dan seorang laki-laki memiliki
rambut panjang, bisakah anak perempuan bermain sepakbola
dan perempuan menjadi seorang polisi dan seterusnya? Ketika
setiap karakteristik sudah ditandai, tanyakan:
 Karakteristik mana yang hanya dimiliki oleh satu jenis
kelamin? (Sifat biologis seperti alat kelamin dan organ
seks, kehamilan, kumis, janggut dan jakun)
 Karakteristik apa yang tidak bisa diubah? (Karakteristik
jenis kelamin biologis yang dipengaruhi oleh hormon dan
yang dibawa orang sejak lahir)
 Karakteristik apa yang dimiliki kedua jenis kelamin?
(Karakteristik sosial yang dibawa orang sejak lahir tapi

10
kemudian berkembang atau dipelajari dalam hidup
misalnya penampilan dan kepribadian luar; peran keluarga,
profesi dan sosial)
 Jelaskan mengenai konsep jenis kelamin dan gender (lihat
catatan singkat: Konsep dan Definisi Kesetaraan gender).
Catatan untuk Fasilitator
Untuk membuat latihan menjadi lebih menarik, kamu dapat
menunjukkan gambar orang dari budaya yang berbeda yang tidak
sesuai dengan dugaan peserta dan gambar yang melawan
stereotip peran gender, sebagai contoh: gambar orang Skotlandia
dengan pakaian kilt, anak laki-laki dan laki-laki dewasa memakai
sarung, laki-laki dewasa dan anak laki-laki Cina dengan rambut
panjang, seorang perawat laki-laki, pemain sepak bola perempuan,
pilot perempuan, laki-laki yang sedang memasak dan memberi
makan bayi, dan seterusnya.
4) Lanjutkan latihan dengan memeriksa apakah peserta memahami
perbedaan antar jenis kelamin dan peran gender. Berikan 2 kertas
kecil kepada peserta dengan warna yang berbeda, sebagai contoh,
kuning dan hijau. Berikan satu warna untuk ‟jenis kelamin‟ (kuning)
dan.warna hijau untuk ‟gender‟. Peserta akan mengangkat kertas
kuning ketika mereka mendengar pernyataan yang terkait dengan
peran jenis kelamin atau biologis (K) dan yang hijau untuk
pernyataan yang terkait dengan peran sosial atau gender (G).
Lanjutkan dengan pernyataan berikut satu per satu:
 Perempuan bisa hamil (K)
 Laki-laki memiliki rambut pendek; Perempuan memiliki rambut
panjang (G)
 Perempuan bisa menyusui bayi (K)
 Perempuan bertanggung-jawab atas rumah tangga dan anak-
anak (G)
 Laki-laki memberi makanan botol kepada bayi (G)
 Laki-laki memiliki rambut wajah dan badan dan jakun (K)
 Perempuan di pedesaan punya banyak anak (G)
 Laki-laki biasanya punya suara yang lebih dalam dari
perempuan (K)
 Perempuan di banyak negara seringkali menjadi pedagang atau
akuntan; tapi di negara lain, semua pekerjaan ini biasanya
dilakukan oleh laki-laki (G)
Tekankan pada pesan penting berikut ini:
 Anak laki-laki dan anak perempuan, laki-laki dan perempuan
dilahirkan dengan sedikit perbedaan sifat biologis, misalnya
organ seks dan hormon yang menentukan fungsi reproduksi
mereka, sebagai contoh, laki-laki memproduksi sperma, dan
perempuan bisa hamil dan melahirkan.
 Kecuali untuk fungsi reproduksi, perbedaan antara kedua jenis
kelamin di sebagian besar aspek kehidupan yang lain
(misalnya, kebiasaan, sikap, peran sosial dan keluarga) lebih
banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Perbedaan ini beragam
dari satu lingkungan ke lingkungan lain, di lingkungan yang
sama, dan dari satu generasi ke generasi lain, dan bisa diubah
jika mereka menghendakinya.

11
Alat Bantu Permainan 4

Catatan Singkat: Konsep dan definisi kesetaraan gender


Prinsip-prinsip kesetaraan gender Jenis kelamin setiap anak saat mereka
dilahirkan dapat mempengaruhi kesempatan mereka dalam kehidupan, di samping
variabel penting lainnya seperti kelas sosio-ekonomi atau kasta, ras atau etnis.
Perbedaan biologis dilahirkan sebagai anak laki-laki atau anak perempuan menjadi
penting saat anak-anak memasuki masa puber di kemudian hari. Namun, sejak
kelahiran mereka, semua masyarakat memberikan beberapa peran, sifat dan
peluang yang berbeda kepada anak laki-laki dan anak perempuan. Mereka
disosialisasikan untuk melaksanakan peran laki-laki dan perempuan dalam
masyarakat mereka, berdasarkan pandangan yang berlaku di lingkungan masyarakat
tersebut tentang perilaku yang boleh atau tidak boleh dilakukan laki-laki dan
perempuan. Makna sosial yang diberikan dalam perbedaan jenis kelamin secara
biologis ini disebut dengan istilah gender.

 Jenis kelamin adalah perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan,


anak laki-laki dan anak perempuan, yang bersifat universal dan tidak berubah.
Misalnya, hanya perempuan yang bisa melahirkan dan hanya laki-laki yang
bisa menghasilkan sperma.
 Gender adalah perbedaan sosial dan hubungan sosial antara dua jenis
kelamin. Hal ini perlu dipelajari, dan sangat bervariasi di dalam maupun antar
budaya serta berubah dari waktu ke waktu. Misalnya, di beberapa negara,
perempuan mengurus anak-anak, tapi kini semakin banyak laki-laki yang
mengurus anak anak juga.

Anda perlu memahami perbedaan antara fakta dan pendapat, dengan kata lain,
peran gender dan ide yang ada di benak manusia tentang apa yang dapat dan tidak
dapat dilakukan oleh anak perempuan dan anak laki-laki, laki-laki dan perempuan,
yaitu:
 Peran gender adalah kegiatan-kegiatan yang sebenarnya dapat dilakukan
oleh kedua jenis kelamin. Misalnya, anak laki-laki membantu ayah mereka di
luar rumah dan anak perempuan membantu ibu mereka mengerjakan tugas-
tugas rumah tangga. Peran gender, walaupun sering diperkuat oleh nilai,
norma dan stereotipe gender yang ada di setiap masyarakat, dapat dan akan
berubah dari waktu ke waktu dan terjadi antar budaya.

 Nilai, sikap dan norma gender adalah pandangan yang dimiliki manusia
tentang laki-laki dan perempuan seharusnya seperti apa. Misalnya, di

12
berbagai lingkungan masyarakat, anak perempuan harus patuh, luwes dan
boleh menangis, sedangkan anak laki-laki diharapkan menjadi anak yang
pemberani dan tidak boleh menangis.

 Stereotipe gender adalah pandangan dan pendapat (kuat) yang dimiliki


manusia tentang apa yang dapat dilakukan anak laki-laki, laki-laki dewasa,
anak perempuan dan perempuan dewasa. Misalnya, perempuan biasanya
dipercaya sebagai pengurus rumah tangga yang lebih baik dibandingkan laki-
laki, sedangkan laki-laki lebih mampu menangani mesin, atau anak laki-laki
lebih pintar dalam soal matematika sedangkan anak perempuan lebih pintar
dalam hal mengasuh. Di sebagian besar masyarakat ada perbedaan
berdasarkan jenis kelamin untuk hak yang mereka peroleh dan kesempatan
yang mereka miliki. Ada perbedaan secara umum, misalnya akses ke
pendidikan dan pelatihan antara anak perempuan dengan anak laki-laki,
beban kerja antara perempuan dan laki-laki, akses mereka untuk mengontrol
sumber daya dan manfaatnya, serta dalam peran laki-laki dan perempuan
dalam mengambil keputusan. Untuk itu, masyarakat internasional dan
mayoritas pemerintah dan masyarakat sipil berkomitmen untuk
mempromosikan kesetaraan gender.

 Kesetaraan gender, atau kesetaraan antara kedua jenis kelamin ini,


mengacu pada kesetaraan hak, tanggung-jawab, kesempatan, perlakuan dan
penilaian atas perempuan dan laki-laki, anak perempuan dan anak laki-laki
dalam kehidupan maupun di tempat kerja. Kesetaraan gender berarti bahwa
manusia dari segala usia dan kedua jenis kelamin ini punya peluang yang
sama untuk meraih keberhasilan dalam hidup. Dengan kata lain, ini berarti
semua manusia punya akses dan kontrol yang wajar dan adil terhadap
sumber daya dan manfaatnya, agar semua orang dapat berpartisipasi di
dalamnya, serta memutuskan dan memperoleh manfaat dari pembangunan
yang ada

13
5. Fakta atau opini tentang laki-laki dan perempuan
Tujuan : Untuk memahami perbedaan antara fakta dan pendapat mengenai jenis
kelamin dan peran gender.
Kelompok : Anak-anak, remaja dan dewasa
Sasaran
Waktu : 60 menit
Pengaturan : Tempat duduk setengah lingkaran dengan banyak ruang untuk bergerak
ruang bagi anak-anak; serta tempat duduk kelompok untuk remaja dan dewasa
Bahan :  Kertas flipchart, spidol dan selotip kertas
 Alat bantu permainan 5: Lembar fakta atau opini
Langkah- : 1) Jelaskan mengenai perbedaan antara fakta dan pendapat kepada
langkah peserta. Tunjukkan kepada peserta enam pernyataan, 3 di antaranya
merupakan contoh Fakta (F) dan 3 yang lainnya opini (O). Tanpa
memberitahukan mereka apakah pernyataan fakta atau pendapat,
tuliskan contoh di papan. Pilih contoh yang umumnya diketahui oleh
peserta, sebagai contoh:
a) orang Asia memiliki rambut hitam (F)
b) orang Asia memiliki rambut yang sangat indah (O)
c) Sekolah saya tidak mempunyai guru yang cukup (O)
d) Ada 4 guru di sekolah saya (F)
e) Kelas matematika sangat membosankan (O)
f) Saya hanya mendapat 65% dalam ujian matematika lalu (F)
Mintalah peserta untuk mengidentifikasi pernyataan yang manakah
yang fakta dan yang mana merupakan pendapat. Sesudah
teridentifikasi, catat atau tulis di papan tulis atau kertas flipchart
2) Lakukan curah pendapat dengan peserta mengenai definisi mengenai
fakta dan pendapat dengan menanyakan pertanyaan berikut:
a) Bagaimana kamu dapat mengatakan jika suatu pernyataan adalah
fakta?
b) Bagaimana kamu dapat mengatakan jika suatu pernyataan adalah
pendapat?
c) Apakah perbedaan antara fakta dan pendapat?
d) Jika kamu tidak yakin jika suatu pernyataan adalah fakta atau
pendapat, apa yang kamu lakukan?
e) Mengapa penting untuk mengetahui apakah suatu pernyataan
adalah fakta atau pendapat?
3) Untuk anak-anak: Siapkan lebih dulu 20 pernyataan dalam alat bantu
Permainan : Lembar Fakta atau pendapat. Pisahkan setiap pernyataan
dengan nomor yang dilampirkan (1-20). Gulunglah dan taruh di dalam
kotak
 Bersihkan ruangan untuk memberi ruang yang cukup bagi anak-
anak untuk berlari.
 Mintalah 3 sukarelawan. Lekatlah lembaran dengan kata-kata
‟Fakta‟ pada satu anak, ‟Opini‟ pada yang lain dan ‟Tidak tahu‟
pada yang lain. Mintalah agar setiap anak berdiri pada ujung
yang berbeda di dalam ruangan.
 Mintalah anak-anak yang lain (selain ketiga sukarelawan) untuk
mengambil satu pernyataan per orang (Tidak masalah jika tidak
cukup pernyataan untuk seluruh anak.)
 Tanyalah siapa yang memperoleh pernyataan no.1 dan minta
anak itu untuk membaca pernyataan tersebut dengan keras agar

14
yang lain dapat mendengarnya. Ketika pernyataan sudah
dibacakan, anak-anak akan memutuskan apakah pernyataan itu
adalah fakta, opini atau jika mereka tidak tahu dan berdirilah di
samping anak dengan tanda yang sesuai.
 Tanyalah untuk pernyataan kedua dan ulangi prosesnya, untuk
pernyataan no.3, no.4 dan seterusnya.
 Untuk setiap pernyataan, tanyakan kepada anak-anak mengapa
mereka berpendapat bahwa pernyataan itu fakta atau opini.
Apabila ada anak-anak yang tidak setuju, tanya pihak yang
berlawanan untuk meyakinkan pihak lain.

Untuk remaja dan dewasa, langkahnya adalah:


 Bagilah peserta ke dalam kelompok campuran yang terdiri dari 4-
6 orang.
 Bagikanlah kepada tiap kelompok Alat bantu Permainan 5, kertas
flipchart dan spidol.
 Untuk setiap kelompok, anggota akan bekerja bersama untuk
menganalisa dan memutuskan apakah pernyataan itu adalah
fakta atau opini atau apakah mereka membutuhkan informasi
sebelum mereka bisa memutuskan. Berikan mereka waktu
sekitar 20 menit untuk membahas pernyataan dan 5-10 menit
untuk menyiapkan presentasi mereka dalam flipchart.
 Ketika semua kelompok menyelesaikan tugasnya, mintalah
mereka untuk menunjukkan hasilnya di dalam pleno. Kemudian
Fasilitator membahas jawaban untuk setiap pernyataan,
menggunakan flipchart semua kelompok. Tunjukkan kesamaan
dan perbedaan di antara kelompok; Apakah kebanyakan
kelompok setuju pada pernyataan sebagai fakta atau opini?
Apakah menurut mereka membutuhkan informasi lebih untuk
pernyataan tertentu?

4) Analisislah pernyataan, pertama-tama dengan mengidentifikasi fakta di


antara pernyataan. (Kunci jawaban: Nomor pernyataan 2, 4,12,14, 16
dan 18 adalah fakta). Kemudian bersama-sama membahas sisa
pernyataan.
Adalah penting untuk menekankan perbedaan antara fakta dan opini
dan mengklarifikasi pernyataan yang berupa prasangka, pendapat
positif atau negatif mengenai peran gender, nilai,norma dan stereotip
(lihat alat bantu permainan 4- Catatan Singkat: Konsep dan Definisi
Kesetaraan gender). Gunakan pernyataan prasangka dan stereotip
gender sebagai contoh fakta. Jika kebanyakan orang mengambil
gagasan dan keyakinan sebagai hal yang benar, masyarakat dan
individual dalam masyarakat dapat menderita. Sebagai contoh:
 Banyak anak perempuan tidak memperoleh pendidikan yang
cukup karena orang tua dan masyarakat mereka percaya bahwa
tidaklah penting bagi perempuan untuk memperoleh pendidikan
karena mereka akan menikah dan tidak memerlukannya.
 Banyak laki-laki menjadi kecanduan kepada alkohol karena anak
laki-laki mengenal alkohol pada usia yang sangat muda dan
masyarakat umumnya berpikir bahwa hal itu normal atau ‟ jantan‟
bagi laki-laki minum alkohol dan menjadi mabuk.

15
Simpulkan kegiatan dengan butir-butir berikut:
 Fakta dapat dibuktikan benar melalui kejadian dan sesuatu yang
disepakati semua orang.
 Opini merupakan pandangan, perasaan atau keyakinan yang
dimiliki orang mengenai sesuatu yang tidak didasarkan fakta dan
tidak dibuktikan dengan kejadian
 Opini dan prasangka mengenai peran gender seringkali ada
dalam masyarakat dan membantu menciptakan atau
melestarikan ketidaksetaraan gender.
 Dalam kehidupan sehari-hari, kita secara konstan perlu
menganalisa informasi yang kita terima. Kemampuan untuk
menilai jika suatu informasi adalah fakta atau tidak, membantu
kita untuk membuat keputusan yang lebih baik. Jika tidak, kita
berisiko membuat kesalahan, menyerang dan menyakiti orang
lain dan diri kita sendiri dengan kesalahpahaman dan membuat
asumsi ataupun keputusan yang salah.
 Karena itu, adalah penting untuk membedakan antara fakta dan
opini serta mencari lebih banyak informasi untuk membuktikan
informasi sebelum mempercayainya.

Alat Bantu permainan 5: Lembar fakta atau pendapat/opini

Beri tanda (X) pada kolom yang tepat untuk setiap pernyataan

No Pernyataan Fakta Opini Butuh info


lebih
1 Perempuan dan anak perempuan adalah manis,
lembut dan baik hati
2 Kebanyakan laki-laki lebih besar dan lebih tinggi
daripada perempuan.
3 Laki-laki sejati tidak menangis
4 Hanya perempuan yang bisa hamil dan
melahirkan bayi
5 Perempuan menjadi orangtua yang lebih baik
daripada laki-laki
6 Anak laki-laki tidak perlu melakukan kerja rumah
karena itu tugas perempuan dewasa dan anak
perempuan
7 Anak laki-laki lebih penting daripada anak
perempuan karena ia akan merawat
orangtuanya ketika dewasa
8 Anak perempuan tidak perlu pendidikan tinggi
karena mereka akan tetap menikah.
9 Laki-laki adalah kepala desa yang lebih baik
daripada perempuan
10 Laki-laki lebih tegas dibandingkan perempuan
11 Perempuan lebih jujur daripada laki-laki
12 Perempuan hamil tidak boleh melakukan
pekerjaan fisik yang berat, minum alkohol atau

16
menggunakan narkoba karena itu akan
membahayakan bayinya.
13 Perempuan adalah pihak yang bersalah kalau ia
tidak dapat memberikan anak laki-laki kepada
keluarganya.
14 Bayi laki-laki atau perempuan bergantung dari
kromosom Y pada laki-laki.
15 Hal yang paling penting bagi seorang laki-laki
adalah menjadi pemimpin dan pemberi nafkah
sedangkan hal yang paling penting bagi seorang
perempuan adalah menjadi istri dan ibu
16 Di seluruh dunia, ada lebih banyak anak
perempuan yang putus sekolah dibandingkan
anak laki-laki
17 Perempuan mampu memasak lebih baik
daripada laki-laki
18 Di banyak negara, laki-laki memperoleh bayaran
yang lebih besar dari perempuan untuk
melakukan jenis pekerjaan yang sama
19 Tidak masalah bagi laki-laki memperoleh
bayaran yang lebih tinggi dari perempuan
karena mereka adalah pemberi nafkah bagi
keluarga
20 Laki-laki mabuk itu normal, tapi perempuan
mabuk itu buruk.

17
6. Anak laki-laki atau perempuan?
Tujuan :  Mengidentifikasi adanya kecenderungan untuk lebih menyukai anak
laki-laki atau perempuan di lingkungan masyarakat peserta
 Mengidentifikasi alasan-alasan mengapa lebih menyukai jenis kelamin
tertentu untuk anak
 Mengetahui bahwa aborsi jenis kelamin tertentu atau pembunuhan bayi
bukan merupakan solusi dan berbahaya bagi keluarga, komunitas dan
masyarakat secara keseluruhan
Kelompok : Remaja dan Dewasa
Sasaran
Waktu : 60 menit
Pengaturan : Bentuk lingkaran dan ruang yang cukup untuk bergerak
ruang
Bahan :  Dua kertas flipchart, satu dengan gambar wajah perempuan atau
simbol perempuan dan yang satunya adalah gambar wajah laki-laki
atau symbol laki-laki
 Kertas flipchart, spidol, dan selotip kertas
 Alat Bantu permainan 6 – Catatan singkat: Kecenderungan lebih
menyukai laki-laki
Langkah- : 1) Letakkan flipchart yang ada wajah atau simbol perempuannya di atas
langkah lantai di salah satu sisi ruangan dan flipchart dengan wajah atau simbol
laki-laki di sisi yang lain. Gantungkan dua atau tiga kertas flipchart
kosong di dinding di sisi-sisi ruangan atau pada papan di mana setiap
orang bisa melihatnya selama pelatihan. Kertas-kertas flipchart
tersebut adalah untuk menulis jawaban wawancara pada Langkah 3
2) Jelaskan bahwa sesi ini akan membahas tentang kecenderungan
sebagian orang lebih menyukai anak laki-laki atau perempuan dan apa
artinya ini bagi keluarga dan masyarakat.
Minta semua peserta untuk berdiri. Jelaskan bahwa anda akan
memberikan pertanyaan kepada mereka yang jawabannya bisa
berupa: anak laki-laki atau anak perempuan. Mereka harus berpindah
ke arah simbol-simbol yang bersesuaian dengan jawaban yang ingin
diberikan. Minta peserta agar cepat memutuskan sisi mana yang dipilih
untuk mencegah mereka mengikuti orang lain. Setelah setiap
pertanyaan, kecuali untuk pertanyaan pertama, anda akan
mewawancarai beberapa orang dari kedua kelompok mengapa mereka
memilih seorang anak laki-laki atau perempuan. Minta kepada
Fasilitator pendamping untuk menuliskan butir-butir pokok diskusi pada
kertas flipchart yang ada di dinding.
Pertanyaan:
 Saya adalah seorang ….
 Menjadi perawat adalah pekerjaan khas untuk seorang….
 Menjadi montir adalah pekerjaan khas untuk seorang ….
 Jika dimungkinkan untuk memilih jenis kelamin maka saya ingin
menjadi seorang….
 Misalkan kamu merencanakan memiliki seorang anak dan
mengharapkan bayi tersebut adalah seorang….
 Siapa yang menurut kamu akan memiliki kehidupan yang lebih
mudah, seorang anak laki laki atau perempuan?
 Siapa yang menurut kamu memiliki kesempatan lebih besar dalam

18
kehidupan, seorang anak laki-laki atau perempuan?
 Siapa yang menurut kamu akan merawatmu ketika tua nanti; putra
atau putri kamu?
3) Minta semua orang untuk duduk. Diskusikan jawaban-jawaban yang
telah dituliskan selama wawancara, dengan menggunakan pertanyaan-
pertanyaan berikut,:
 Apakah anak laki-laki penting? Jika ya, mengapa?
 Apakah anak perempuan penting? Jika ya, mengapa?
 Apakah kamu kecewa jika kamu mempunyai anak laki-laki?
Mengapa atau mengapa tidak?
 Apakah kamu kecewa jika kamu mempunyai anak perempuan?
Mengapa atau mengapa tidak?
 Bisakah kamu memikirkan tentang situasi-situasi ketika orangtua
kecewa dengan anak perempuan?
 Bisakah kamu memikirkan apa yang mungkin akan terjadi ketika
orang tua kecewa terhadap bayi yang dilahirkan kerena jenis
kelamin yang tidak diharapkan oleh orang tua?
 Apakah kamu mengetahui apa yang kamu bisa lakukan tentang
hal ini?
 Adakah di lingkunganmu yang melakukan aborsi karena jenis
kelamin bayi dalam kandungan tidak diharapkan?
 Dapatkah kamu memikirkan akibat-akibat menggugurkan bayi
perempuan bagi keluarga?
 Dapatkah kamu memikirkan akibat-akibat bagi penduduk dan
masyarakat jika semua keluarga berpikir dengan cara yang sama
dan menggugurkan bayi perempuan?
Pastikan bahwa butir-butir penting berikut dibahas selama diskusi:
 Kecenderungan lebih menyukai anak pada jenis kelamin tertentu
dapat memunculkan kecenderungan pola asuh orang tua yang
buruk bahkan dapat memicu tindakan aborsi pada jenis kelamin
tertentu.
 Pola asuh yang buruk dan diskriminatif dapat mengganggu tumbuh
kembang anak
 Kecenderungan lebih menyukai anak laki-laki merupakan akibat
dari rendahnya nilai dan status kelas dua terhadap perempuan di
beberapa masyarakat atau kelompok.
 Terdapat berbagai macam alasan tradisional, sosial ekonomi dan
budaya untuk lebih
menyukai anak laki-laki (Lihat Catatan Singkat untuk rincian lebih
lanjut).
 Pembunuhan bayi perempuan dan aborsi jenis kelamin tertentu
mengakibatkan berkurangnya jumlah perempuan.

19
Alat Bantu Permainan 6
Catatan singkat: Kecenderungan lebih menyukai anak laki-laki
Kecenderungan lebih menyukai anak laki-laki merupakan akibat penilaian yang
rendah dan status kelas dua yang diberikan kepada perempuan di beberapa
masyarakat. Hal ini terutama didasarkan atas alasan-alasan tradisional, sosial
ekonomi dan budaya seperti:
 Kelangsungan keluarga tergantung pada anak laki-laki.
 Anak perempuan tidak bisa menguasai harta milik di beberapa masyarakat
sehingga anak laki-laki menjadi sangat penting di sebuah keluarga untuk
mempertahankan kekayaannya.
 Anak perempuan merupakan anggota keluarga yang sifatnya sementara –
setelah menikah mereka meninggalkan rumah.
 Ketika anak perempuan masih ada di dalam keluarga mereka umumnya
memperoleh penghasilan lebih kecil dibandingkan anak laki-laki.
 Status istri (dan dengan demikian jaminan ekonominya) belum mantap
sepenuhnya sebelum memberikan seorang anak laki-laki.
 Kecenderungan seluruh dunia untuk memiliki keluarga kecil berarti bahwa
orang tua tidak menginginkan memiliki beberapa anak perempuan sebelum
memiliki anak laki-laki
Kecenderungan lebih menyukai anak laki-laki adalah hal yang umum di banyak
Negara di Asia. Contohnya tradisi Cina mengatakan bahwa kebanyakan orang tua
menginginkan anak pertamanya terlahir laki-laki. Kecenderungan lebih menyukai
anak laki-laki bisa disebabkan tradisi Konfusionisme yang sudah berakar, dan para
orang tua Cina menginginkan anak laki-laki untuk meneruskan keluarga menurut
garis laki-laki, jaminan untuk hari tua, penyediaan tenaga kerja, dan pelaksanaan
ritual leluhur. Banyak di antara mereka menganut keyakinan Cina kuno, yang
mengatakan bahwa “Banyak anak laki-laki akan membawa banyak kebahagiaan.”
Cina menyebut situasi kecenderungan lebih menyukai anak laki-laki sebagai
masalah “anak perempuan yang hilang” (missing girl). Untuk mengatasi masalah
aborsi jenis kelamin tertentu Cina telah melarang dokter untuk memberitahu jenis
kelamin janin.

20
7. Saya merencanakan keluarga
Tujuan :  Menyadari manfaat-manfaat dari keluarga berencana
 Mempelajari bahwa setiap orang memiliki hak untuk merencanakan
keluarga
 Mengetahui berbagai macam sumber informasi tentang keluarga
berencana
Kelompok : Remaja dan Dewasa
Sasaran
Waktu : 90 menit
Pengaturan : Kursi-kursi membentuk lingkaran besar dengan ruang untuk bergerak
ruang selama kerja kelompok
Bahan : Alat Bantu Permainan 7A - Fotokopi Tugas Peran Keluarga
Berencana
 Alat Bantu Permainan 7B – Panduan diskusi tentang Keluarga
Berencana
Langkah- : 1) Mulai sesi dengan menjelaskan bahwa sesi ini tentang „Keluarga
langkah Berencana‟ tanpa memberikan penjelasan atau rincian. Mintalah
beberapa relawan untuk memainkan peranan berikut dalam dua
permainan peran:
a. Permainan peran 1: Keluarga Berencana Sebelum Menikah
 Pasangan belum menikah: 2 orang
 Orang tua pasangan belum menikah : 2 kelompok terdiri 2
orang
b. Permainan peran 2: Keluarga Berencana Selama Menikah
 Pasangan menikah: 2 orang
 Orang tua pasangan menikah: 2 kelompok yang terdiri dari 2
orang
Berikan kepada masing-masing kelompok fotokopi tugas peran dari
Alat Bantu Pelatihan 7A. Jelaskan bahwa pertanyaan-pertanyaannya
berhubungan dengan aspek-aspek yang berbeda-beda dari keluarga
berencana. Mereka akan membahas tentang pertanyaan-pertanyaan
dengan orang lain yang berada dalam kelompok yang sama dan
mempersiapkan sebuah sandiwara peran. Berikan kepada mereka
waktu 10 menit untuk mempersiapkan diri.
Jelaskan kepada peserta lain bahwa mereka akan menjadi pengamat.
Ketika permainan peran ditampilkan mereka harus memperhatikan
argumen-argumen yang digunakan mengenai keluarga berencana.
Minta mereka untuk mencatat argumen tersebut dan siapa yang
menggunakan argumen tersebut.
2) Undanglah para relawan untuk memulai setiap permainan peran dan
memperagakan adegan berikut:
Permainan peran 1: Keluarga Berencana sebelum Menikah
 Pasangan belum menikah membicarakan tentang perencanaan
keluarga (3-5 menit)
 Pasangan belum menikah mengunjungi orang tua si perempuan
(3-5 menit)
 Pasangan belum menikah mengunjungi orang tua si laki-laki (3-5
menit)
Permainan peran 2: Keluarga Berencana selama Menikah

21
a. Pasangan menikah membicarakan tentang perencanaan keluarga
(3-5 menit)
b. Orang tua sang suami mengunjungi pasangan tersebut (3-5 menit)
c. Orang tua sang istri mengunjungi pasangan tersebut (3-5 menit)
3) Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan menggunakan Alat
Bantu Pelatihan 7B sebagai panduan:
 Apa pendapatmu tentang rencana yang terkait dengan
perencanaan keluarga pada pasangan yang akan menikah?
 Mana di antara argumen-argumen mereka yang sering digunakan
dalam „kehidupan nyata‟? Apakah kamu sependapat dengan
argumen-argumen ini? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?
 Apa pendapatmu tentang rencana dari pasangan yang sudah
menikah?
 Mana argumen-argumen mereka yang sering digunakan dalam
„kehidupan nyata‟? Apakah kamu sependapat dengan argumen
argumen ini? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?
 Apa pendapatmu tentang peranan orang tua? Apakah orang tua
memainkan peranan di dalam masalah perencanaan keluarga?
Jika ya, bagaimana caranya? Jika tidak, mengapa?
 Apa pertimbangan-pertimbangan penting di dalam keluarga
berencana?
 Apa manfaat dari keluarga berencana?
 Kesulitan-kesulitan macam apa yang bisa kamu hadapi yang
terkait dengan keluarga berencana?
 Organisasi-organisasi penting mana atau siapa yang bisa
memainkan peranan di dalam keluarga berencana?
 Apakah kamu mengetahui tentang hak-hak terkait dengan
keluarga berencana?
 Apakah kamu tahu kemana harus pergi jika ingin mengetahui lebih
banyak tentang keluarga berencana?
4) Tarik kesimpulan dan tekankan butir-butir berikut:
 Terdapat banyak pertimbangan emosional, sosial, medis dan
ekonomi yang memainkan peranan ketika merencanakan sebuah
keluarga.
 Setiap orang berhak untuk: memperoleh informasi, akses ke
layanan, privasi dan kerahasiaan.
 Setiap individu berhak untuk menentukan kapan, jumlah anak dan
jarak kelahiran antar anak.

22
Alat Bantu Permainan 7A
Tugas dan Peran Keluarga Berencana
Petunjuk
Fotokopilah 3 halaman alat bantu pelatihan ini dan guntinglah sepanjang garis titiktitik
menjadi 6 tugas permainan peran yang terpisah, masing-masing 3 adegan untuk
Permainan Peran 1 dan 2. Untuk setiap permainan peran, berikan adegan 1 kepada
pasangan, adegan 2 kepada orangtua dari laki-laki dan adegan 3 kepada orangtua dari
perempuan. Biarkan setiap pasangan mempersiapkannya secara terpisah. Ubahlah
nama-nama dalam cerita agar cocok dengan kelompok sasaran.

Permainan Peran 1: Keluarga Berencana sebelum Menikah – Adegan 1


Peranan pasangan belum menikah (2 orang) Kamu adalah Ahmad (laki-laki), umur
22 tahun dan Maya (perempuan) umur 19 tahun. Ahmad telah menempuh pendidikan
selama 9 tahun (tamat SMP) dan bekerja sebagai seorang montir sedangkan Maia
hanya tamat SMU dan sedang mencari kerja. Kamu berdua bertemu 6 bulan lalu dan
segera saling jatuh cinta. Kalian saling mencintai sehingga ingin hidup bersama,
menikah dan memulai sebuah keluarga. Kalian membicarakan satu sama lain tentang
bagaimana cara memperoleh ijin dari orangtua untuk menikah dan menentukan
tanggal yang tepat untuk pernikahan kalian. Kalian kurang yakin apakah orangtua
akan menyetujuinya.
Selama permainan peran kamu berpikir dan membicarakan tentang masa depanmu
bersamasama. Pastikan bahwa hal-hal berikut tercakup dalam rencana kalian:
 Bagaimana cara meminta ijin dari orangtuamu untuk menikah?
 Argumen-argumen apa yang bisa digunakan untuk meyakinkan mereka?
 Keluarga berencana: apa yang kalian inginkan, kapan dan mengapa?
 Dari mana kalian mendapatkan informasi tentang keluarga berencana?

Permainan Peran 1: Keluarga Berencana sebelum Menikah – Adegan 2

Peranan orangtua Ahmad (2 orang)


Anda adalah orangtua Ahmad, seorang montir umur 22 tahun. Ia telah jatuh cinta
dengan Maya, seorang perempuan 19 tahun. Ahmad sudah beberapa kali mengajak
Maya ke rumah dan berbicara banyak tentang gadis tersebut tetapi anda belum tahu
bahwa ini benar-benar serius. Mereka ingin menikah dan akan datang untuk meminta
ijin anda. Menurut anda Maya adalah gadis yang baik dan serius, anda menyukainya
tetapi belum tahu banyak tentang dirinya. Anda belum banyak mengenal orang
tuanya. Orangtua Maya adalah orang yang berada dan mereka sangat tegas. Mereka
tahu pasti apa yang mereka inginkan. Anda khawatir bahwa mereka berpikir Ahmad
tidak cukup baik untuk putrinya.

Pikirkan hal-hal yang akan anda katakan kepada Ahmad dan Maya ketika mereka
datang kepada anda:
 Apa yang bisa anda katakan untuk membantu mereka menyadari tentang
rencana-rencana mereka?
 Anda juga ingin mengetahui rencana mereka di masa depan dan apakah
mereka telah memikirkan tentang keluarga berencana. Apakah mereka
mengetahui usia tepat untuk menikah, hamil dan melahirkan? Berapa jumlah
anak yang diinginkan? Jarak kelahiran antar anak?
 Informasi dan nasehat apa yang bisa anda berikan kepada mereka

23
Permainan Peran 1: Keluarga Berencana sebelum Menikah – Adegan 3
Peranan orang tua Maya (2 orang)
Anda adalah orang tua Maya, gadis berusia 19-tahun. Ia baru saja tamat SMU dan
sedang mencari kerja. Anda kurang yakin tetapi anda berpikir bahwa ia berpacaran
dengan seorang pemuda. Di dalam benak anda, anda sudah memiliki seorang calon
suami untuk putri anda tersebut dan berbicara dengan orang tua dari laki-laki tersebut.
Ia berasal dari keluarga yang kaya, memiliki pekerjaan kantoran dan usianya 29
tahun. Anda ingin agar putri anda menikah segera karena jika tidak maka orang-orang
akan mulai bergunjing. Akan tetapi, anda tidak mengatakan apa-apa tentang laki-laki
tersebut kepada Maya sehingga ia tidak tahu tentang apa yang anda rencanakan
untuk masa depannya.
Pikirkan tentang hal-hal yang akan dikatakan kepada Maya dan pacarnya ketika
mereka datang dan mengatakan kepada anda bahwa mereka ingin menikah.
 Apakah anda setuju? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa tidak?
 Apa yang menurut anda penting untuk masa depan Maia?

Permainan Peran 2: Keluarga Berencana selama Menikah – Adegan 1


Peranan pasangan menikah (2 orang)
Anda adalah Reza, (laki-laki) usia 26 tahun dan Surti, (perempuan) usia 24 tahun. Kalian
berdua telah menikah selama 3 tahun. Kalian bekerja, Reza sebagai supir bus dan Surti
sebagai guru. Kalian sangat bahagia dengan kehidupan kalian bersama. Kadang-kadang
kalian berbicara tentang masa depan, tentang memulai sebuah keluarga tetapi kalian
belum mencapai kesepakatan
tentang hal itu. Kalian ingin menunda mempunyai anak. Kalian ingin mencari uang lebih
dahulu dan memiliki sebuah rumah yang baik sebelum memiliki anak. Satu-satunya
masalah adalah orang-orang mulai bergunjing: Sudah tiga tahun menikah dan masih
belum punya anak, apa yang salah, ya? Di samping itu, ibunya Reza terus mendesak
pasangan tersebut dengan mengatakan bahwa ia masih tak sabar untuk memiliki cucu.
Pikirkan tentang masa depan kalian bersama. Pastikan hal-hal berikut tercakup dalam
rencana kalian:
 Metode kontrasepsi macam apa yang kalian gunakan pada saat ini dan mengapa?
 Apakah kalian ingin memiliki anak di masa mendatang? Jika ya, kapan dan
mengapa? Jika tidak, mengapa?
 Apakah yang kalian katakan kepada orang-orang yang bergunjing tentang tidak
adanya anak? Apa yang kalian katakan terhadap ibunya Reza?

Permainan Peran 2: Keluarga Berencana selama Menikah – Adegan 2


Peranan orang tua Reza (2 orang)
Anda adalah orang tua Reza, umur 26 tahun dan telah menikah dengan Surti selama 3
tahun. Mereka berdua bahagia dan keduanya bekerja keras. Orang-orang bergosip
tentang mereka: sudah menikah selama tiga tahun tetapi belum juga punya anak, pasti
ada yang tidak beres. Sebagai seorang ibu mertua anda sudah bertanya kepada
pasangan tersebut berkali-kali kapan diberikan cucu tetapi mereka tidak bereaksi ketika
anda menanyakan hal itu. Akhir pekan mendatang anda akan mengunjungi mereka dan
ingin berbicara kepada mereka tentang hal ini.
Pikirkan tentang hal-hal yang akan anda katakan kepada Reza dan Surti ketika anda
mengunjungi mereka.
 Sebagai orang tua Reza, masa depan seperti apa yang anda bayangkan untuk
mereka? Mengapa anda menginginkan masa depan seperti itu?

24
 Anda hanya tahu sedikit tentang keluarga berencana dan berpikir bahwa sebaiknya
memiliki anak sebanyak mungkin.

Permainan Peran 2: Keluarga Berencana selama Menikah – Adegan 3


Peranan orang tua Surti (2 orang)
Anda adalah orang tua Surti, umur 24 tahun dan sudah menikah dengan Reza selama 3
tahun. Mereka bahagia bersama-sama dan keduanya bekerja keras. Orang-orang
menggosipkan mereka: Sudah menikah selama tiga tahun tetapi belum juga punya anak,
pasti ada yang tidak beres. Surti juga kadang-kadang mengeluh tentang ibu mertuanya
yang mengatakan seperti: kapan saya punya cucu. Ia merasakan banyak tekanan dari
hal itu.
Pikirkan tentang hal-hal apa yang akan anda katakan kepada Surti dan Reza ketika anda
mengunjungi mereka.
 Masa depan seperti apa yang anda pikirkan untuk mereka?
 Apa yang anda ingin ketahui tentang rencana mereka?
 Saran seperti apa yang bisa anda berikan kepada mereka tentang reaksi ibunya
Reza dan orang-orang yang bergunjing?

Alat Bantu Permainan 7B


Panduan diskusi tentang keluarga berencana
Setiap orang memiliki hak dan tanggung jawab untuk merencanakan keluarga mereka.
Hal-hal penting yang harus dipikirkan adalah:

 Perasaan pribadi: Apa yang diinginkan oleh masing-masing pasangan? Apakah anda
setuju sebagai pasangan suami istri?
 Pertimbangan ekonomi: Bisakah anda memberikan kehidupan yang baik bagi anak?
 Kesehatan
 Tekanan Keluarga
 Kontrol Sosial
 Nilai-nilai tradisional dan modern.
Kesulitan-kesulitan yang bisa anda hadapi mengenai keluarga berencana:

 Nilai-nilai sosial dan budaya; peranan tradisional laki-laki dan perempuan, sulitnya
bagi laki-laki dan perempuan dari generasi yang berbeda untuk membicarakan
masalah tersebut.
 Tidak ada akses terhadap layanan KB karena kurang tersedianya layanan tersebut,
tingginya biaya, tidak punya pengetahuan tentang ke mana harus pergi.
 Masalah di tempat kerja; dipecat ketika hamil, tidak boleh bekerja karena anda
perempuan/ibu.
Terdapat banyak alasan untuk mempromosikan keluarga berencana:
Terlalu banyak kematian
 Kematian ibu dan anak di negara-negara berkembang sangat tinggi. Banyak faktor
penyebabnya, salah satunya kurangnya pengetahuan masyarakat tentang keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
 Anda harus menemui dokter secepatnya setelah mengetahui bahwa anda hamil.

25
Ibu yang sehat = anak yang sehat
 Kegiatan ibu mempengaruhi kesehatan anak-anaknya.
 Kematian seorang ibu merupakan kesengsaraan bagi keluarganya.
Jarak kelahiran meningkatkan ketahanan hidup anak
 Pengaturan waktu kelahiran memiliki dampak yang kuat terhadap kesempatan hidup
anak.
 Jarak kelahiran yang dekat bisa membahayakan kesehatan ibu dan bayi selama
kehamilan dan memaksa anak-anak lain harus bersaing untuk memperoleh gizi dan
perawatan ibu.
Kehamilan usia remaja merupakan kehamilan beresiko tinggi
 Kehamilan untuk ibu-ibu yang berusia sangat muda membawa resiko kesehatan
yang lebih tinggi baik bagi ibu maupun bayi.
 Banyak kasus ibu muda yang hamil harus berhenti sekolah.
 Ibu muda (dan ayah, jika ia bertanggung jawab) membutuhkan biaya untuk merawat
bayi dan sering kali harus mulai bekerja.
 Perempuan yang melahirkan di luar nikah, sering kali dikucilkan dari keluarga dan
masyarakat serta mengalami diskriminasi kemanapun mereka pergi.
 Banyak gadis remaja yang mungkin melakukan aborsi yang membahayakan ibu dan
anaknya.
Masa depan lebih baik
 Pola pengasuhan anak yang lebih baik dapat membantu tumbuh kembang anak
yang baik dan sehat.
 Keluarga yang terencana merupakan lingkungan terbaik bagi perkembangan
seorang anak secara keseluruhan.
Menyelamatkan jiwa ibu
 KB bisa mencegah sekurang-kurangnya seperempat kematian ibu dengan
mengurangi angka kehamilan yang beresiko.
 KB bisa mencegah banyak kematian bayi.
Orang-orang dan organisasi yang memberikan informasi serta layanan di dalam
keluarga berencana:
 Pekerja kesehatan untuk informasi tentang metode kontrasepsi.
 Dokter untuk informasi, saran, pil atau produk-produk medis lainnya.
 Pusat informasi keluarga berencana untuk informasi, saran, pil atau metode-metode
kontrasepsi lainnya.
 Rumah sakit untuk perawatan, konsultasi selama kehamilan, persalinan, dan metode
kontrasepsi.
 Bidan untuk konsultasi selama kehamilan, persalinan atau metode kontrasepsi.
 Toko obat/apotik untuk produk-produk kontrasepsi.
 Orang tua, anggota keluarga lain dan teman-teman yang memiliki pengetahuan
tentang KB yang bisa memberikan dukungan, saran dan informasi.

26
8. Situasi Keluarga
Tujuan : Untuk merefleksikan hubungan-hubungan di dalam keluarga seseorang
Kelompok : Anak-anak, remaja
Sasaran
Waktu : 50 – 60 menit
Pengaturan : Duduk membentuk setengah lingkaran secara berkelompok dengan
Ruang jarak yang cukup untuk
menulis bagi semua orang
Bahan :  Selembar kertas A-4 untuk setiap peserta
 Sedikitnya 5-6 set spidol warna untuk dipakai bersama oleh
peserta
 Flipchart atau whiteboard dan spidol untuk Fasilitator
 Alat Bantu Permainan 8 – Pohon Silsilah Keluarga
Langkah- 1) Latihan dimulai dengan menunjukkan silsilah keluarga kamu
langkah sendiri kepada peserta. Buatlah sebuah gambar pohon besar
dengan akar, batang dan cabang pada flipchart atau white board
(lihat Contoh Silsilah keluarga, Alat bantu permainan 8). Jelaskan
bahwa ibu dan ayah merupakan pondasi keluarga, maka mereka
seperti akar pohon: tulis kata „ibu‟ atau gambar seorang ibu pada
salah satu akar, dan „ayah‟ pada akar yang lain. Kakek dan nenek
juga merupakan bagian dari akar (dan tetap diikutkan walaupun
mereka telah meninggal). Anak-anak merupakan cabang pohon
karena mereka terus tumbuh berkembang. Identifikasikan dirimu,
saudara laki-laki dan perempuanmu, sepupu, kemenakan laki-laki
dan perempuan serta kerabat lain yang menjadi bagian dari
keluargamu. Tempatkan dua sahabat dekatmu pada cabang-
cabang pohonmu dan jelaskan jika kamu menganggap mereka
bagian dari keluargamu. Teman-temanmu dapat berasal dari mana
saja. Mungkin mereka adalah tetangga, teman sekolah, atau
teman kerja.
2) Terangkan pada peserta bahwa mereka harus menggambar
silsilah keluarga seperti contoh
yang kamu berikan. Katakan pada mereka bahwa setiap pohon
akan berbeda-beda. Sebagian
mungkin berupa pohon besar dengan banyak cabang karena
berasal dari keluarga besar, dengan
kakek nenek, bibi, paman dan sepupu. Silsilah keluarga yang lain
mungkin lebih kecil karena
hanya ada sedikit anak-anak dan kerabat, atau mungkin ada
beberapa pohon yang berisi lebih
banyak teman daripada kerabat.
Bagikan pada setiap peserta selembar kertas A-4 dan beberapa
set spidol warna yang digunakan bersama-sama. Beri mereka
waktu sekitar 20 menit untuk menggambar silsilah keluarga
mereka. Katakan pada mereka bahwa mereka dapat membuat
pohon tersebut seindah mungkin.
Catatan untuk Fasilitator:
Untuk membantu memfasilitasi pelaksanaan diskusi dalam
Langkah 3, Fasilitator dapat meminta peserta untuk menggunakan
warna berbeda untuk membedakan hubungan. Sebagai
contoh,mereka dapat menggunakan:
 warna merah untuk anggota keluarga yang tinggal dekat

27
mereka;
 warna hijau untuk sahabat yang tinggal dekat mereka;
 warna biru untuk anggota keluarga, kerabat dan teman yang
mereka merasa dekat namun tinggal jauh terpisah;
 warna hitam adalah untuk anggota keluarga yang telah
meninggal dunia.

3) Dalam forum mintalah para relawan untuk menunjukkan silsilah


keluarga mereka. Pastikan beberapa peserta untuk menunjukkan
silsilah keluarga mereka. Arahkan untuk melakukan diskusi
dengan pertanyaan berikut ini:
 Siapa yang punya pohon dengan cabang yang paling banyak
dan/atau paling sedikit?
 Apakah kamu senang memiliki silsilah keluarga dengan
cabang yang banyak atau sedikit? Mengapa?
 Seberapa dekat kamu dengan kedua orang tuamu?
Bagaimana bentuk perhatian orang tuamu terhadap kamu?
Apakah jumlah anak dalam keluarga memiliki pengaruh
terhadap tingkat kedekatan dan perhatian orang tua dengan
anak?
 Seberapa inten atau sering kamu berinteraksi dan
berkomunikasi dengan orang tua atau anak? (tanyakan pada
keluarga yang memiliki banyak anak dan sedikit anak)
 Apakah semua cabang, semua anggota keluarga, masih tetap
bersatu hingga kini? Jika tidak, apa yang terjadi dengan
mereka? Berada di mana mereka sekarang? Apakah kamu
merindukan mereka?
 Apakah kamu merasakan adanya kedekatan dengan
seseorang yang ada dalam silsilah
keluarga tersebut? Jika ya, siapa mereka dan mengapa? Jika
tidak, mengapa demikian?
Catatan untuk Fasilitator:
Usahakan agar peserta mau menceritakan tentang keluarga serta
kerabatnya, sejarah dan
keadaan saat ini di dalam keluarga mereka. Sangat penting untuk
mendapat penjelasan sekilas
tentang hubungan antara peserta dengan keluarga mereka.
Jika jumlah anak merupakan isu yang ditekankan pada peserta,
maka galilah lebih dalam tentang keadaan keluarga peserta.
Bagaimana kondisi ekonomi dan sosial keluarga peserta, Berapa
jumlah anak dalam keluarga mereka, bagaimana kuantitas dan
kualitas pengasuhan {seperti komunikasi, kasih sayang,
pemenuhan kebutuhan dasar} yang mereka dapatkan.
Jika migrasi merupakan isu yang ditekankan pada peserta di
kalangan komunitas sumber migrasi, maka galilah lebih tentang
keadaan keluarga peserta saat ini: apakah semua anggota
keluarga masih tetap tinggal bersama; adakah anggota keluarga
yang bermigrasi; apakah ada peserta yang memikirkan untuk
melakukan migrasi; jika ada anggota keluarga peserta yang
melakukan migran, apakah mereka masih saling berhubungan,
seberapa sering mereka berhubungan, dan apakah mereka tahu

28
kondisi/keadaan dari anggota keluarga yang jadi migran.
Jika peserta berada di daerah tujuan migran, mintalah mereka
untuk menggambarkan silsilah keluarga mereka yang berada di
kampung halaman. Ajukan pertanyaan yang sama dengan di atas,
hanya urutkan secara terbalik: apakah kamu masih melakukan
kontak /hubungan dengan keluarga atau teman di kampung
halaman, seberapa sering kamu berkomunikasi lewat telepon atau
berkirim surat dengan mereka, seberapa sering mereka datang
dan mengunjungimu, apa saja hal-hal yang sering kamu bicarakan
dengan mereka, apakah kamu mengirimkan uang ke keluargamu,
dan lain-lain.

4) Tutup latihan dengan meringkas hasil diskusi dan beri penekanan


pada pesan-pesan mengenai isu kependudukan terkait dengan
kualitas, kuantitas dan mobilitas penduduk

Alat Bantu Permainan 8


Pohon Silsilah Keluarga

Contoh 1 Contoh 2

29
9. Masa remajaku yang hilang
Tujuan : Untuk menyadari bahwa mempunyai bayi membawa perubahan yang
besar bagi hidup mereka
yang merawatnya.
Kelompok : Remaja
Sasaran
Waktu : 45 menit
Pengaturan : Tempat duduk dan meja sesuai jumlah kelompok
ruang
Bahan : Kertas flipchart dan spidol untuk setiap kelompok
Langkah- : 1) Jelaskan bahwa latihan ini adalah tentang akibat mempunyai bayi
langkah pada usia muda. Bagilah kelompok menjadi empat kelompok kecil.
Berikan kepada setiap kelompok selembar kertas flipchart dan
sebuah spidol. Mereka harus membagi kertasnya menjadi dua
kolom. Mintalah agar mereka membuat sebuah daftar atas hal-hal
yang mereka suka untuk melakukannya dalam kolom pertama.
Tidaklah penting bahwa semua peserta setuju pada setiap aktivitas.
Setiap orang dapat mengatakan apa yang ia sukai untuk dilakukan
dan daftarnya dapat menjadi panjang. Hal tersebut dapat saja
berupa kegiatan di waktu luang seperti juga hal-hal lain dilakukan
dalam hidup sehari-hari dan di tempat kerja.
2) Mintalah pada peserta untuk memberikan tanda pada kolom kedua
di belakang aktivitas yang mereka pikir tidak akan dapat dilakukan
lagi jika mereka mempunyai seorang bayi yang harus dirawat. Atau,
apabila ada peserta yang sudah menjadi orangtua, mintalah untuk
memberikan sebuah tanda di belakang aktivitas yang tidak lagi
mereka lakukan karena sekarang sudah mempunyai seorang anak.
Setiap orang harus memeriksa seluruh daftar sampai tuntas. Ini
berarti bahwa mereka dapat juga memberikan tanda di belakang
aktivitas yang tidak ditulis oleh mereka.
Mintalah agar mereka menaruh flipchartnya di depan kelompok.
Diskusikan temuan utama dengan
meminta sukarelawan untuk menjelaskan tiga temuan penting untuk
setiap kelompok dan
periksalah hasil-hasil pekerjaan kelompok lain dengan cepat.
Mulailah sebuah diskusi dengan
semua peserta memakai pertanyaan berikut:
 Apakah kamu mau mempunyai bayi? Sekarang atau nanti?
Kenapa dan mengapa tidak?
 Jika sekarang kamu mempunyai bayi, aktivitas apa yang tidak
akan dilakukan lagi?
 Apakah kamu mau kehilangan hal-hal ini?
 Apakah ada hal-hal lain yang berubah dalam hidupmu? Apakah
hal tersebut sama untuk ayah muda dan ibu muda? Jika tidak,
apa perbedaan dan konsekuensinya untuk laki-laki dan
perempuan?
 Menurut kamu dapatkah remaja merawat seorang bayi tanpa
bantuan?
 Keterampilan dan tanggungjawab macam apa yang dibutuhkan
untuk menjadi orangtua?
 Apakah kamu siap untuk menjadi orangtua?
 Apa yang dapat kamu lakukan untuk menghindarkan dari

30
menjadi orangtua pada usia
muda?
3) Rangkumlah diskusi dan tekankan bahwa:
 Remaja yang memiliki seorang bayi mempunyai pengaruh
besar pada hidupmu.
 Perempuanlah yang lebih banyak menderita karena merekalah
yang menghadapi konsekuensinya. Laki-laki harus
menghormati pilihan perempuan apabila mereka tidak ingin
berhubungan seks.
 Mempunyai seorang bayi akan merubah hidupmu dan
membawa banyak tanggungjawab.
 Ketahuilah dengan baik metode-metode kontrasepsi dan
gunakanlah ketika anda
berhubungan seks tetapi belum menginginkan seorang bayi.

10. Dadu lika-liku kehidupan remaja


:
Tujuan  Menyadari bahwa menjadi hamil dan mempunyai bayi akan
merubah hidup seseorang.
 Menyadari akan tanggungjawab laki-laki dan perempuan sebagai
seorang orangtua.
 Menyadari kesulitan yang akan dihadapi seseorang ketika menjadi
orangtua dalam usia muda.

Kelompok : Remaja dan dewasa


Sasaran
Waktu : 60 menit

Pengaturan : Tempat duduk untuk kelompok dengan 6 anggota, dan ruang yang
ruang cukup untuk melakukan sebuah
permainan
:
Bahan  1 fotokopi dari Papan Permainan untuk setiap kelompok kecil (Alat
Bantu Permainan 10)
 1 dadu dan 6 ikan mainan untuk setiap kelompok (atau benda
berwarna berbeda seperti permen yang dibungkus dengan warna
berbeda, batu atau kacang atau buah kecil yang berbentuk berbeda)
:
Langkah- 1) Bagilah peserta menjadi kelompok-kelompok kecil dengan
langkah maksimum 6 orang anggota. Tunjukkan kepada seluruh peserta
papan permainan, dadu dan sebuah kartu mainan kecil.
Jelaskanlah aturan permainannya:
 Orang yang tertua memulai
 Lemparkan dadu dan pergilah ke nomor yang sesuai pada
papan permainan.
 Jika itu adalah kotak yang kosong, gilirannya berpindah pada
orang selanjutnya sebelah kiri.
 Ketika ada sebuah pernyataan, ia harus menjelaskan kepada
yang lain jika setuju dengan pernyataan itu atau tidak, dan

31
mengapa atau mengapa tidak.
 Apabila kelompok sudah mendiskusikan jawabannya dan
setuju dengan penjelasan orang tersebut, maka giliran tiba
pada orang selanjutnya, sebelah kiri.
 Permainan berakhir tatkala semua orang telah mencapai kotak
terakhir atau ketika waktu telah habis.
Bagikan papan permainan, sebuah dadu dan sebuah kartu mainan
kecil pada semua kelompok. Jika mungkin, seorang Fasilitator
bergabung dengan setiap kelompok untuk memfasilitasi
permainan. Jika hanya ada seorang Fasilitator, dia perlu untuk
berjalan keliling untuk mengikuti diskusi yang berbeda dan
menjawab pertanyaan dalam setiap kelompok. Mulailah bermain.
Diskusi tentang topik utama secara otomatis akan terjadi di semua
kelompok ketika memainkan permainannya. Sebuah diskusi yang
32akai a mungkin tidaklah diperlukan, apabila seorang Fasilitator
bergabung dengan setiap kelompok. Petunjuk pertanyaan untuk
diskusi 32akai a adalah:
 Apakah mudah atau sulit untuk melakukan permainannya?
 Apa yang menjadi butir-butir utama diskusi?
 Apakah ada perbedaan dalam pendapat antara perempuan
dan laki-laki? Jika ya, apa dan mengapa?
catatan untuk Fasilitator:
ide yang bagus untuk mengundang narasumber pada sesi ini,
seorang ibu muda yang
merupakan orangtua tunggal, misalnya, untuk mendapatkan
informasi tentang apa yang
sebenarnya berubah ketika seseorang mempunyai anak untuk
dirawat, dan tanggungjawab
yang dihadapi oleh Ibu muda.
2) Rangkumlah dengan mengatakan bahwa:
 Memastikan bahwa seorang perempuan tidak menjadi hamil
tatkala ia dan si calon ayah belum siap untuk itu, dan adalah
tanggungjawab keduanya baik laki-laki maupun perempuan.
 Keinginan seorang perempuan untuk mencegah kehamilan
harus selalu dihormati.
 Menjadi orangtua di usia muda adalah sangat sulit.
 Hal itu merubah hidup kamu dan 32akai a32 banyak
tanggungjawab yang kamu tidak siap untuk menanggungnya.
 Untuk yang sudah menikah, mereka mempunyai pilihan untuk
mengatur kehamilan mereka. Berikan informasi tentang
berbagai macam metode kontrasepsi

32
Alat Bantu Permainan 10
Papan Permainan Kehamilan Remaja
Yang terbaik adalah Ibu dan ayah muda Adalah bodoh bagi Apabila anda Anda akan
AKHIR mempunyai anak harus mulai bekerja seorang pemuda mempunyai bayi yang kehilangan teman-
ketika sang ibu ketika mereka menjadi yang membuat tidak anda inginkan, hal teman apabila
maupun ayah telah orang tua seorang gadis hamil terbaik yang dapat anda menjadi orang tua di
merencanakan dan tanpa mampu lakukan adalah usia muda
mempersiapkannya merawat si ibu dan melakukan aborsi atau
anaknya memberikan si bayi pada
orang lain
22 21 20 19 18
Mencintai bayi saja Kebanyakan remaja Jika saya Seorang ibu harus Jika seorang laki-laki Pendidikan yang baik
sudah cukup untuk hamil karena berhubungan seks berhenti sekolah dan membuat seorang untuk diri anda
pertumbuhannya kecelakaan dengan perempuan merawat bayi perempuan hamil maka sendiri adalah hal
dan ia hamil, saya ia harus menikahinya, terbaik yang dapat
tidak peduli. Hamil tetapi ia tidak harus anda berikan untuk
adalah tanggung melakukannya apabila ia anak nantinya
jawab perempuan tidak menyukai si
perempuan
12 13 14 15 16 17
Si perempuan dan Yang terbaik bagi Sang ayah harus Mempunyai banyak Adalah sangat beresiko Seks yang aman
laki-laki berhenti perempuan dan laki- berhenti sekolah dan anak ketika kita mempunyai anak di usia adalah tanggung
sekolah ketika laki adalah menikah bekerja mencari uang masih muda adalah muda, baik untuk jawab perempuan,
mereka menjadi apabila untuk bayinya bagus karena nanti kesehatan ibu maupun si salah mereka sendiri
orang tua perempuannya hamil di usia tua kita akan anak kalau sampai hamil
mempunyai banyak
anak yang dapat
menjaga kita
11 10 9 8 7 6
Seorang gadis Jika kamu menjadi Tidak berhubungan Menjaga seorang bayi Seorang remaja
sangat bodoh jika orang tua dalam usia seks adalah cara bukan masalah. Saya harusnya bersekolah
sampai sampai hamil remaja maka orang terbaik untuk dapat mengaturnya dan menikmati hidup,
MULAI sebelum sempat tua, kakek, nenek, mencegah kehamilan dengan mudah bukannya menjadi
menyelesaikan atau orang lain dapat seorang ibu atau
pendidikannya menjaga anakmu ayah
1 2 3 4 5

33
11. Ups, Aku sedang berubah
Tujuan :  Untuk memahami apa yang terjadi di dalam tubuh dan pikiran
remaja selama masa puber
 Untuk mengidentifikasi perubahan fisik dan emosional dari remaja
laki-laki maupun perempuan selama masa remaja mereka.

Kelompok : Remaja
Sasaran

Waktu : 75 menit

Pengaturan : Pengaturan tempat duduk mengelilingi meja, bagi dalam 3 kelompok


ruang
:
Bahan  Kertas flipchart dan selotip kertas
 3 set spidol 4 warna : hitam, hijau, biru dan merah
 Pilihan : fotokopi Catatan Pengarahan, satu untuk setiap peserta
 Alat Bantu Permainan 11 – Catatan Singkat: Perubahan selama
Masa Remaja

Langkah- 1) Perkenalkan latihan dengan menjelaskan bahwa para peserta akan


langkah belajar mengenai perubahan perubahan yang terjadi pada laki-laki
dan perempuan selama masa remajanya. Bagilah peserta pelatihan
menjadi 3 kelompok sesuai dengan umurnya: yang termuda dalam
Kelompok 1, yang tertua dalam Kelompok 3 dan sisanya dalam
Kelompok 2. Setiap kelompok mendapatkan selembar kertas
flipchart dan spidol dengan 4 warna (hitam, merah, hijau dan biru).
Mintalah kepada mereka untuk melakukan curah pendapat tentang
perubahan-perubahan fisik dan emosional yang telah mereka alami
atau sedang dialami dalam masa remajanya. Mereka harus
menuliskan perubahan tersebut dalam kertas flipchart memakai
spidol warna hitam
2) Setelah semua kelompok selesai membuat daftar perubahan,
mintalah agar mereka memisahkannya menjadi perubahan fisik dan
perubahan emosional. Mereka harus melingkari perubahan fisik
dengan spidol warna biru dan perubahan emosional dengan
spidol warna hijau. Perubahan lain yang tidak termasuk dalam
perubahan fisik atau emosional dibiarkan tanpa lingkaran.
3) Setelah semua perubahan dipisahkan dalam kategori yang berbeda,
mintalah kepada semua peserta dalam setiap kelompok untuk
secara individual menambahkan titik merah pada perubahan
yang mereka sukai. Jika mereka tidak suka atau belum pernah
mengalami, janganlah memberikan tanda apapun pada perubahan
tersebut. Sebagai hasilnya beberapa perubahan akan mempunyai
banyak tanda titik merah, perubahan yang lain hanya sedikit tanda
merah dan sisanya tidak mempunyai tanda apapun.
4) Mintalah kepada ketiga kelompok untuk meletakkan kertas flipchart
mereka di depan kelompok. Mulailah menganalisa hasil temuan
mereka dan menjelaskan perubahan-perubahan yang utama.
Mintalah kepada peserta yang lebih tua untuk berbagi pengalaman
dan berterima kasihlah atas kontribusi mereka jika bersedia berbagi
informasi penting seperti apa itu menstruasi, atau apa itu ejakulasi.

34
Diskusikan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut :
 Apakah ada perbedaan di antara masing-masing kelompok?
Jika ada, perbedaan apakah itu? Apakah perbedaan tersebut
berhubungan dengan usia?
 Apakah perbedaan utama yang terjadi pada laki-laki dan
perempuan masing-masing?
 Apakah kamu tahu penyebab dari perbedaan ini?
 Apakah yang pertama kali berubah pada tubuhmu?
 Apakah kamu mengharapkan perubahan lain di masa depan?
 Perubahan mana yang kamu sukai dan mengapa?
 Perubahan apakah yang tidak kamu sukai dan mengapa?
 Apakah perubahan yang telah terjadi dan paling penting bagi
dirimu?
 Tahukah kamu bagaimana merawat tubuh yang telah atau
sedang berubah?
 Apakah kamu mempunyai sesorang yang dapat diajak
berbicara mengenai perubahan ini?
 Menurut kamu sulitkah untuk membicarakan perubahan ini?
Setelah berdiskusi, Fasilitator dapat memberikan fotokopi Catatan
Pengarahan: perubahan selama masa remaja, satu untuk setiap
peserta
5) Tutuplah latihan dengan merangkum hasil diskusi dan tekankan
butir-butir berikut ini :
 Baik laki-laki maupun perempuan mengalami perubahan-
perubahan pada tubuhnya selama masa remaja.
 Banyak dari perubahan tersebut yang bersifat fisik dan
disebabkan oleh hormon.
 Perubahan juga terjadi dalam perasaan dan hubungan pribadi.
 Untuk kebanyakan anak perempuan, menstruasi yang pertama
kali adalah peristiwa paling penting pada masa puber mereka.
 Bagi kebanyakan anak laki-laki, ejakulasi yang pertama kali
adalah peristiwa paling penting pada masa puber mereka.
Terakhir, katakan bahwa setiap manusia mengalami perubahan ini,
oleh sebab itu wajar saja untuk membicarakannya dengan orangtua
atau teman.

Alat Bantu Permainan 11


Catatan Singkat: Perubahan Selama Masa Remaja
Tubuh kita selalu berubah sejak kita dilahirkan hingga meninggal dunia, tetapi pada
usia sekitar 10 dan 15 tahun ada banyak perubahan fisik dan emosional yang terjadi
pada remaja laki-laki dan remaja perempuan. Hal ini bisa mengganggu dan
membingungkan. Periode ini dinamakan masa puber atau masa remaja dan ini
berarti bahwa kamu sedang beranjak dewasa. Perubahan yang cepat dalam tubuh
kita berlangsung selama beberapa tahun. Secara umum, anak perempuan mencapai
masa puber lebih cepat daripada anak laki-laki. Selama masa puber, anak laki-laki
dan anak perempuan mengalami banyak perubahan baik yang bersifat fisik maupun
emosional. Bersifat fisik artinya kamu mampu untuk membuahkan keturunan.

35
Emosional artinya perubahan perasaan dan jalinan hubungan pribadi, seperti tertarik
secara seksual pada lawan jenis.
Kebanyakan dari perubahan tersebut disebabkan oleh hormon. Hormon adalah
produk kimiawi yang dihasilkan oleh tubuh dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh
darah. Ada beberapa macam hormon baik dalam tubuh laki-laki maupun perempuan
dan dua yang paling penting yaitu: testosteron dan estrogen. Baik laki-laki maupun
perempuan mempunyai keduanya, tetapi lakilaki memiliki lebih lebih banyak
testosteron dan perempuan mempunyai lebih banyak estrogen. Selama masa puber
hormon bertanggung jawab atas kebanyakan perubahan yang penting dalam
tubuhmu, khususnya pada organ reproduksi. Secara sederhana dapat dikatakan:
ketika hormon reproduksi mulai bekerja, masa puber dimulai.

Perubahan Fisik Utama Pada Anak Perubahan Fisik Utama Pada Anak Laki-
Perempuan laki
 Indung telur menjadi lebih besar.  Buah zakar menjadi lebih besar.
 Tubuh lebih banyak berkeringat  Tubuh lebih banyak berkeringat.
 Kulit dan rambut menjadi lebih berminyak.  Kulit dan rambut lebih berminyak.
 Tubuh tumbuh lebih cepat.  Tubuh berkembang lebih cepat.
 Lengan dan kaki bertambah panjang.  Lengan dan kaki bertambah panjang.
 Tangan dan kaki bertambah besar.  Tangan dan kaki bertambah besar.
 Roman wajah menjadi lebih dewasa.  Roman wajah bertambah dewasa.
 Rambut tumbuh di sekitar vagina.  Rambut tumbuh di sekitar penis.
 Pinggul menjadi lebih besar dan bulat.  Bahu dan dada menjadi lebih besar.
 Payudara menjadi lebih besar  Otot-otot menjadi lebih kuat.
 Rambut tumbuh di ketiak  Rambut tumbuh di ketiak.
 Mulai menstruasi  Kumis dan janggut mulai tumbuh.
 Mulai berovulasi  Produksi sperma dimulai
 Rahim siap untuk mengandung bayi.  Ejakulasi dan „mimpi basah‟ mulai terjadi.
 Sudah bisa hamil.  Tenggorokan dan jakun menjadi lebih
besar
 Suara berubah.

Menstruasi
Peristiwa yang paling mengejutkan bagi perempuan adalah menstruasi. Kebanyakan
gadis remaja mengalami periode menstruasi atau datang bulan pertama kali antara
umur 10 dan 16 tahun. Hal ini terjadi setiap bulan dan merupakan akhir dari
perjalanan sebuah telur dalam tubuh anda. Otak anda memberikan sebuah sinyal
kepada indung telur untuk memproduksi hormon estrogen yang mematangkan telur
dalam indung telur. Ketika telur telah siap, sekitar sekali setiap bulan sebuah telur
(kadangkala dua) akan meninggalkan indung telur. Proses ini dinamakan ovulasi.
Telur berpindah dari indung telur menuju rahim anda.
Ketika sebuah telur bertemu sperma, mereka bersatu dan inilah yang disebut
pembuahan atau inseminasi. Ini hanya dapat terjadi ketika kamu berhubungan seks
dengan laki-laki. Rahim kemudian membuat sebuah tempat untuk merawat sel hasil
pembuahan sehingga dapat tumbuh menjadi janin bayi. Tempat ini terbuat dari
pembuluh darah dan jaringan tubuh.
Tetapi seringkali telur tidak bertemu dengan sperma. Ini berarti bahwa tempat hangat
yang dibuat rahim tersebut menjadi tidak berguna. Kemudian telur yang tidak dibuahi
mati dan meninggalkan tubuhmu bersama dengan pembuluh darah dan jaringan
tubuh melalui vagina. Ini yang dinamakan menstruasi. Menstruasi berlangsung

36
selama beberapa hari (3 sampai 8 hari) dan beberapa perempuan menderita pusing
kepala atau sakit di perut atau pinggang mereka selama periode ini. Untuk
perempuan lain hal ini tidak mempengaruhi aktivitas sehari-hari: kamu dapat mandi,
terus berolah raga seperti biasa dan melakukan segala hal yang biasa dilakukan.
Tidaklah menyakitkan untuk berenang atau berhubungan seks selama masa
menstruasi (beberapa agama melarang berhubungan badan selama menstruasi).
Perempuan yang sedang dalam masa menstruasi dapat memakai pembalut atau
tampon yang ada di pasaran. Mereka terbuat dari tisu katun yang lembut dan
menyerap darah yang keluar melalui vagina serta menjaga pakaian tetap bersih. Jika
tidak ada pembalut atau tampon, kamu dapat membuat sendiri pembalut dengan
menggunakan kain katun yang bersih dan lembut. Tidak masalah apa yang kamu
gunakan, pilihlah bahan apapun yang tersedia dan cukup nyaman bagimu. Apapun
yang dipakai, kamu harus menggantinya secara teratur untuk menjaga diri agar tetap
bersih. Ini berarti kamu harus mengganti pembalut tersebut setidaknya 3 kali sehari
atau setiap 2-3 jam. Hal ini tergantung pada seberapa banyak darah yang keluar.
Gunakan air hangat yang bersih tanpa sabun untuk membasuh vagina anda.

Ejakulasi
Bagi kebanyakan anak laki-laki ejakulasi yang pertama kali adalah perubahan yang
paling penting yang menandai masa puber. Testis (atau buah zakar) mulai
memproduksi sperma, sekitar 100 sampai 300 juta sel sperma, setiap hari. Testis
menjaga sperma tetap pada temperatur yang tepat. Ketika dalam suhu dingin testis
akan mengkerut ke arah tubuh dan jika kepanasan maka ia akan menjadi tergantung
untuk mendinginkan suhunya. Sel sperma berjalan dari testis menuju saluran sperma
di mana mereka bercampur dengan cairan semen. Campuran inilah yang dinamakan
sperma. Sperma lengket dan buram, lalu keluar melalui zakar atau penis ketika
lakilaki berejakulasi. Ketika hal ini terjadi penis menjadi keras dan berdiri. Ejakulasi
memberikan perasaan nikmat yang disebut orgasme.
Normalnya, penis tergantung di antara sela kaki tetapi ketika kamu merasa
terangsang secara seksual maka pembuluh darah dalam penis menjadi terbuka dan
tambahan darah masuk ke dalam semua pembuluh darah. Pembuluh darah balik
tertutup oleh tekanan yang ada sehingga darah berkumpul dan penismu berdiri.
Kamu dapat terangsang dengan menyentuh penis, melihat sebuah film, melihat
sesuatu yang merangsang atau memimpikan sesuatu yang menimbulkan
rangsangan. Penis kamu berereksi sebelum dan selama berhubungan seks tetapi
penis dapat juga berereksi pada saat-saat yang tidak kamu inginkan. Sering kali
kamu berereksi ketika bangun tidur di pagi hari. Ini tidak berkaitan dengan perasaan
seksual tetapi disebabkan oleh kantung kemihmu. Kantung kemih menjadi begitu
penuh di malam hari dan memberikan tekanan pada pangkal penis.

Merawat Tubuhmu Yang Berubah


Dengan adanya perubahan selama masa puber, maka kamu harus merawat tubuh
dengan cara yang berbeda. Sebagai contoh, karena pertumbuhan rambut di wajah,
remaja laki-laki harus mulai bercukur. Sebagian remaja perempuan juga harus mulai
mencukur atau mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kaki mereka. Para remaja
juga lebih banyak berkeringat jadi harus mandi dengan bersih dan mungkin juga
membutuhkan deodoran untuk ketiak. Sebagian remaja mungkin mempunyai rambut

37
yang berminyak atau kulit yang berminyak dengan jerawat. Jika ini menjadi masalah,
kamu dapat membeli krem untuk kulit dan shampo khusus untuk rambut. Kamu juga
harus menjaga organ seksual tetap bersih. Cara terbaik untuk melakukannya adalah
dengan memakai air hangat, bukan panas, tanpa sabun.
Banyak gadis mulai memakai bra atau kutang karena payudaranya tumbuh lebih
besar. Hal ini bukan untuk alasan kesehatan, tetapi remaja perempuan dan
perempuan memakai bra agar lebih percaya diri dan nyaman, khususnya apabila
mereka mempunyai payudara yang besar. Sebagian remaja perempuan dan
perempuan tidak memakai bra atau memakainya hanya saat berolah raga.

Perubahan Pada Perasaan dan Emosi (moods)


Turun naiknya perasaanmu merupakan bagian dari proses menjadi dewasa. Kamu
mungkin menyukai atau tidak menyukai perubahan yang terjadi. Sebagian remaja
merasa tertarik dengan perubahan pada masa puber dan menyukainya, sedangkan
yang lain membencinya atau tidak tahu apa dan bagaimana harus merasakannya.
Sering kali ini membingungkan, membuat malu dan frustasi. Sebagai contoh, kamu
mungkin merasa kurang nyaman dengan ukuran dari bagian tertentu tubuhmu.
Penting untuk disadari bahwa perubahan-perubahan ini adalah normal. Perbedaan
juga ada dalam tipe dan ukuran tubuh di antara orang-orang yang berbeda: kecil,
sedang dan besar. Semua tubuh bertumbuh kembang dengan cara dan kecepatan
masingmasing dan ukuran penis atau payudaramu sama sekali tidak berhubungan
dengan bagaimana organ tersebut berfungsi.
Tidak juga menjadi perbedaan apabila kamu mengalami puber yang terlalu awal atau
terlambat. Memang kurang nyaman rasanya untuk menjadi pertama atau yang
terakhir mengalami masa puber di antara teman-temanmu. Apalagi jika mereka
menggodamu karenanya. Tetapi kita harus ingat bahwa hal itu cepat atau lambat
akan terjadi pada semua orang.
Hal lain yang juga terjadi pada masa puber adalah berubahnya sifat dari hubungan
kita dengan orang lain. Kamu akan mulai merasakan perasaan „khusus‟ yang lain
terhadap seseorang, sering terhadap lawan jenis yang tidak pernah kamu rasakan
sebelumnya dan berbeda dengan hubungan pertemanan yang telah kita ketahui.
Perasaan yang khusus ini termasuk di dalamnya merasa tertarik secara seksual
terhadap orang lain, atau jatuh cinta dengan seseorang, bisa juga dikatakan “mabuk
kepayang” dengan seseorang. Kamu dapat menjadi tertarik dengan seseorang yang
dikenal atau seseorang yang tidak dikenal secara pribadi seperti seorang bintang film
misalnya. Mereka mungkin berusia sama denganmu, lebih muda atau lebih tua.
Kadangkala perasaan ini datang awal dalam kehidupanmu atau datang nanti di
kemudian hari. Terkadang perasaan ini begitu dalam sehingga kamu merasa malu
atau merasakan suatu sensasi yang menggelitik perut ketika kamu memikirkan atau
bertemu dengan seseorang yang spesial tersebut. Kamu juga mungkin akan merasa
sedih ketika mengetahui bahwa ternyata orang tersebut tidak memiliki perasaan
yang sama seperti dirimu.
Sebagian pertemanan bisa menjadi romantis atau seksual, tetapi bukan berarti
semua hubungan pertemanan dengan lawan jenis akan selalu berupa roman dan
seks. Banyak remaja laki-laki maupun perempuan yang tetap berteman dengan
lawan jenis, yang menjadi seperti sahabat tanpa adanya perasaan-perasaan „khusus‟
lainnya.

38
Baik laki-laki maupun perempuan perlu tahu perbedaan antara romansa – juga
dikenal sebagai jatuh cinta – dan ketertarikan seksual. Romansa adalah ketertarikan
terhadap tubuh, hati dan pikiran seseorang dengan siapa kamu ingin untuk bersikap
sangat baik, dengan siapa kamu ingin menghabiskan banyak waktu bersama, dan
dengan siapa kamu ingin dekat secara fisik, memeluk, mencium dan akhirnya
berhubungan seks. Roman dapat berubah menjadi cinta sejati tatkala hubungan
menjadi bertambah dalam dengan seorang yang kamu inginkan untuk menjalani
hidup bersama dan membangun sebuah keluarga. Ketertarikan seksual berarti
bahwa kamu tertarik dengan tubuh seseorang tetapi tidak begitu berminat dengan
kebahagiaannya atau untuk menjalani hubungan jangka panjang dengannya. Untuk
sebagian orang, kebanyakan perempuan tetapi ada juga laki-laki, yang mengalami
roman dan ketertarikan seksual pada saat yang bersamaan. Untuk sebagian yang
lain, mungkin lebih sering pada laki-laki meskipun tidak selalu, ketertarikan seksual
adalah perasaan yang terpisah: tertarik mengadakan kontak fisik dan hubungan seks
tetapi tidak tertarik dengan hubungan jangka panjang dan kebahagiaan orang
tersebut.
Ketika sahabat mempunyai pacar, kamu mungkin merasa kehilangan atau cemburu
karena waktunya untuk kamu menjadi berkurang. Sekali lagi mengertilah bahwa ini
adalah bagian yang normal dalam proses menuju dewasa. Akan ada hal-hal yang
kamu suka dari menjadi dewasa tetapi terkadang mungkin kamu akan berharap
seandainya hidup bisa menjadi lebih sederhana seperti ketika kita masih kanak-
kanak. Dan lagi-lagi, hal ini adalah normal, dan hal terbaik yang harus kamu lakukan
ketika merasa bingung, marah, terluka, atau mempunyai perasan-perasaan lain yang
tidak dapat dipahami adalah berusaha untuk berbicara dengan seseorang yang
kamu percaya, yang dapat menjadi teman yang baik, seseorang dalam keluarga,
atau guru sekolah atau seseorang yang seusia denganmu.

39
12. Membuat Lubang
Tujuan : Mengenal isu kependudukan terkait dengan kuantitas penduduk
Kelompok : Anak-anak, remaja dan orang dewasa
Sasaran
Waktu : 30 – 40 menit
Pengaturan : Kursi-kursi yang diatur melingkar atau duduk mengelompok
ruang
Bahan :  Kertas flipchart dan gunting
 Alat Bantu Permainan 12 – Cara membuat sebuah lubang
Langkah- 1) Bagi peserta kedalam beberapa kelompok. jumlah kelompok tiap
langkah kelompok berbeda beda dengan minimal berjumlah 2 orang dan
maksimal 7 orang. Beri nama tiap kelompok berdasarkan nama kota
atau pulau yang ada di Indonesia. Sesuaikan jumlah kelompok
berdasarkan tingkat kepadatan nama kota atau pulau tersebut.
2) Berikan selembar kertas flipchart pada setiap kelompok. Mintalah
mereka untuk membuat sebuah lubang pada kertas tersebut yang
cukup besar sehingga bisa melewati kepala terus ke bawah hingga
kaki semua peserta dalam kelompok. Dalam membuat lubang
tersebut, kondisi-kondisi berikut harus diperhatikan :
 Peserta hanya boleh memotong dengan gunting dan tidak
diijinkan memakai lem atau perekat lain atau bahan apapun
untuk menggabungkan kertas mereka dengan kertas peserta
yang lain.
 Kertas tidak boleh rusak ketika lubangnya dilewati kepala dan
tubuh semua peserta dalam kelompok.
Sebagian besar peserta akan keberatan dan menyatakan bahwa
hal ini tidak mungkin bias dikerjakan. Tegaskan bahwa hal ini
benar-benar bisa dilakukan dan mereka harus menemukan caranya
dengan menggunakan imajinasi mereka. Beri semangat peserta
untuk mencoba memecahkan masalah tersebut secara bersama-
sama. Jika dalam 5-7 menit tidak ada peserta yang bisa
menemukan jawaban atas tantangan tersebut, doronglah mereka
untuk mencoba mencari cara lain dalam membuat lubang pada
kertas tanpa takut merusak kertasnya. Katakan bahwa mereka
dapat meminta kertas yang baru jika kertas mereka rusak.
Sarankan pada mereka untuk memotong kertas dengan
menggunakan gunting.
3) Tanyakan pada peserta apakah mereka telah dapat menyelesaikan
pekerjaannya. Jika ada yang berhasil mintalah untuk menunjukkan
pada peserta yang lain bagaimana cara melakukannya. Jika tidak
ada satupun yang berhasil, minta mereka untuk menunjukkan
metode-metode apa saja yang telah mereka coba. Lalu, beritahukan
kepada mereka kunci jawaban dari teka-teki ini (Lihat alat bantu
permainan 12 ).
4) Tanyakanlah kepada peserta pesan moral apakah yang telah
mereka pelajari dari latihan ini. Rangkumkan hal-hal berikut:
 Jangan mudah menyerah ketika menghadapi masalah yang
kelihatannya sangat sulit atau bahkan seolah tidak mungkin
untuk dipecahkan.
 Masalah-masalah dapat dipecahkan dengan berfikir positif dan
kreatif dan dengan melihat

40
segala sesuatunya di luar cara-cara pandang yang biasa atau
yang konvesional.
 Semakin besar jumlah penduduk, semakin banyak
permasalahan yang muncul. Dan semakin besar sumberdaya
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
 Jumlah manusia tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas
atau kemampuan dalam mencari solusi. yang paling utama
disini adalah kualitas, bukan kuantitas.

Alat Bantu Permainan 12 - Cara membuat sebuah lubang

41
13. Merebut makanan
Tujuan : Memberikan pengetahuan bahwa jumlah penduduk mempengaruhi
jumlah atau persediaan sumber daya (makanan, energi, dll) yang
dibutuhkan oleh penduduk.
Kelompok : Anak-anak, remaja, dan dewasa
Sasaran
Waktu : 30 menit
Pengaturan : Peserta membentuk lingkaran cukup besar agar memberi ruang yang
ruang cukup untuk bergerak
Bahan : 5 buah Piring plastik, 1 sisir pisang, 5 buah wortel, 5 batang kangkung, 5
batang sosis, 5 buah jagung
Langkah- : 1) Bagi peserta kedalam 5 kelompok sesuai banyaknya jenis makanan.
langkah Jumlah dalam kelompok usahakan sesuai dengan jumlah makanan
dalam tiap jenis makanan.
Kemudian, beri nama kelompok dengan nama hewan sesuai dengan
jenis makanan kesukaan hewan yang telah disediakan, misalnya
monyet karena menyukai pisang pisangnya, kelinci karena menyukai
wortel, kambing menyukai kangkung, harimau menyukai daging sosis,
dan burung menyukai jagung. Jenis makanan dan nama kelompok
hewan dapat disesuaikan dengan kondisi.
Posisi peserta tidak berkelompok sesuai kelompoknya. Namun
berbaris acak membentuk lingkaran. Di tengah lingkaran terdapat
meja dan diatasnya diletakkan 5 jenis makanan tersebut dalam
sebuah piring plastik
2) Sebelum memulai permainan, Fasilitator menjelaskan cara dan aturan
bermain. Ketika Fasilitator mengatakan “monyet” maka semua
peserta yang menjadi atau kelompok monyet harus segera
mengambil makanan yang menurutnya itu adalah makanan monyet.
Setelah peserta mengambil makanan, peserta mengembalikan
kembali makanan tersebut ke tempat semula. Kemudian Fasilitator
kembali mengatakan nama hewan lainnya sampai semua hewan
disebutkan.
Pada tahap kedua, Fasilitator mulai mengurangi jumlah makanan,
kemudian Fasilitator kembali memulai permainan kembali. Pisahkan
peserta yang kalah atau tidak kebagian makanan.
Pada permainan terakhir, Fasilitator mengatakan “manusia” maka
semua peserta harus segera mengambil makanan yang ada di meja.
3) Di akhir permainan, ajak perserta untuk mendiskusikan makna
permainan tersebut. Ajukan beberapa pertanyaan untuk mendorong
mereka mulai berdiskusi, misalnya:
 Bagaimana suasana permainan pada tahap awal dengan tahap
ketika jumlah makanan dikurangi? Apa yang terjadi?
 Apa yang terjadi ketika sumber makanan yang tersedia tidak
mencukupi kebutuhan manusia?
 Apa saja yang menjadi penyebab persediaan makanan tidak
mencukupi kebutuhan manusia?
 Apa perbedaan manusia dan hewan dalam hal pemenuhan
kebutuhan?
 Bagaimana solusi untuk memecahkan masalah tersebut?

42
14. Kapal Pecah
Tujuan : Memberikan pengetahuan mengenai isu kependudukan khususnya pada
aspek kuantitas dan mobilitas penduduk.

Kelompok : Anak-anak, remaja, dan dewasa


Sasaran

Waktu : 45 Menit

Pengaturan : Ruangan kosong dengan tempat yang cukup untuk melakukan


ruang permainan

Bahan : Beberapa tikar atau sejenisnya dengan ukuran yang berbeda beda
:
Langkah- 1) Semua peserta berdiri membentuk lingkaran besar. Letakkan
langkah beberapa tikar di tengah lingkaran. Jika lingkaran yang terbentuk
kecil karena pesertanya sedikit, maka tikar dapat diletakkan dimana
saja.
2) Jelaskan aturan mainnya. Permainan dimulai dengan bernyanyi
bersama sambil berjalan sehingga membentuk lingkaran yang
berputar. Di sela sela bernyanyi, Fasilitator akan menyebutkan
sebuah angka, misalnya 3, maka peserta kemudian membentuk
kelompok berjumlah 3 orang dan kemudian setiap kelompok berdiri
di atas tikar yang tersedia. Setiap peserta tidak boleh menginjak
diluar area tikar. Peserta yang tidak dapat membentuk kelompok
berdiri di tengah dan memimpin bernyanyi. Kemudian ulangi
instruksi Fasilitator untuk membentuk kelompok dengan jumlah
anggota kelompok yang semakin besar sehingga ada kelompok
yang kesulitan untuk berdiri di atas tikar.
3) Di akhir permainan, ajak perserta untuk mendiskusikan makna
permainan tersebut. Ajukan beberapa pertanyaan untuk mendorong
mereka mulai berdiskusi, misalnya:
a. Apa yang terjadi selama permainan?
b. Apa kesulitan dalam permainan ini?
c. Bagaimana cara memenangkan permainan ini?
d. Apakah anda nyaman ketika anda berdesakan? Jika tidak,
mengapa?
Kemudian akhiri diskusi dengan membuat kesimpulan dan pesan
pesan sebagai berikut:
 Kaitkan permainan dengan isu kependudukan khususnya
mengenai kepadatan penduduk.
 Jelaskan mengenai dampak dari permasalahan kepadatan
penduduk dan tidak meratanya persebaran penduduk.
 Berikan solusi apa saja untuk mengatasi kepadatan
penduduk.

43
15. Pindah Pulau
Tujuan : Memberikan pengetahuan mengenai isu kependudukan khususnya pada
aspek kuantitas dan mobilitas penduduk.

Kelompok : Anak-anak, remaja, dan dewasa


Sasaran

Waktu : 10 menit

Pengaturan : Lapangan terbuka atau aula. Area yang digunakan tidak berbatu.
ruang Rumput lebih direkomendasikan

Bahan : Tali rapia untuk setiap kelompok


:
Langkah- 1) Peserta dibagi dalam beberapa kelompok. Terpisah antara putra dan
langkah putri
2) Fasilitator memberikan instruksi kepada seluruh kelompok untuk
membuat peta Indonesia dengan menggunakan tali rapia. Peta yang
dibuat hanyapulau besar saja agar lebih mudah, seperti sumatera,
jawa, Kalimantan, Sulawesi dan papua. Untuk pulau yang luas
seperti Kalimantan dan papua bias dibuat lebih dari 1 kelompok
3) Setelah selesai membuat pulau, seluruh kelompok berdiri di area
pulaunya masing-masing
4) Kemudian fasilitator memerintahkan kelompok untuk saling tukar,
misalnya yang berada di pulau jawa harus bertukar dengan
Kalimantan dengan meneriakkan “Jawa – Kalimantan”. Keseruan
akan terjadi ketika orang yang jumlahnya banyak harus pindah ke
pulau yang kecil sehingga terasa sesak.
5) Di akhir permainan, fasilitator menguraikan nilai-nilai atau pelajaran
yang bias diambil dari permainan ini

16. Tanah Makin Sempit


Tujuan : Memberikan pengetahuan mengenai isu kependudukan khususnya pada
aspek kuantitas

Kelompok : Anak-anak, remaja, dan dewasa


Sasaran

Waktu : 10 menit

Pengaturan : Lapangan terbuka atau aula. Area yang digunakan tidak berbatu.
ruang Rumput lebih direkomendasikan

Bahan : Tali rapia untuk setiap kelompok


:
Langkah- 1) Peserta dibagi dalam beberapa kelompok. Terpisah antara putra dan
langkah putri. Masing masing kelompok terdiri dari 5 – 10 orang.
2) Tiap kelompok bekumpul dan berdiri di atas area yang dibatasi

44
dengan tali rapia. Area tali rapia tersebut diibaratkan tanah yang
dimiliki oleh tiap kelompok tersebut.
3) Ketika permainan dimulai, fasilitator membacakan sebuah soal cerita
yang dibuat sedemikian rupa tentang tanah yang luasnya semakin
berkurang sedikit demi sedikit. Conth cerita (dapat dikembangkan
agar lebih menarik) : “kita hidup tentram dan nyaman di atas tanah
kita. Ketika krisis ekonomi melanda, kita terpaksa menjual sebagian
tanah kita” (ketika sebagian tanah dijual, area tali dipersempit).
“anak-anak tumbuh menjadi besar dan waktunya untuk kuliah. Biaya
kuliah sangat mahal, sehingga kita harus menjual sebagian tanah
kita untukmendapatkan uang demi membayar biaya kuliah” (area tali
dipersempit lagi). Dan seterusnya sampai area semakin menyempit.
Cerita ini hanyalah contoh. Bisa dibuat cerita lain dengan konteks
yang sama.
4) Tantangannya adalah para peserta harus tetap berada diatas area
tali bagaimanapun caranya meski area semakin menyempit. Peserta
diawal akan merapat membentuk lingkaran kecil, kemudian mungkin
akan saling gendong sampai tidak kuat lagi dan ada yang terjatuh.
5) Kelompok yang bisa bertahan paling lama, dialah yang menjadi
pemenang.
6) Di akhir permainan, fasilitator menggali nilai-nilai yang terkandung
dalam permainan ini dari peserta dan mengajak mereka untuk
mencari keterkaitannya dengan masalah pertumbuhan penduduk.

17. Bahaya narkoba 1


Tujuan : Mengetahui akibat penggunaan alkohol dan narkoba terhadap
kemampuan orang dalam
menjalankan fungsinya.

Kelompok : Remaja dan orang dewasa


Sasaran

Waktu : 45 menit

Pengaturan : Ruangan kosong dengan tempat yang cukup untuk melakukan


ruang permainan

Bahan : Dua utas tali atau tambang yang panjangnya sekitar 3 meter
:
Langkah- 1) Latihan ini merupakan awal untuk membicarakan akibat dari
langkah narkoba dan alkohol. Terserah kepada Fasilitator seberapa rinci
akan dibahas, tergantung pada level dan ketertarikan peserta.
Semakin banyak peserta yang mengetahui tentang alkohol dan
narkoba, maka semakin rinci tentang akibat-akibatnya untuk
didiskusikan. Jelaskan bahwa sesi ini tentang mengalami akibat efek
dari narkoba dan alkohol.
2) Bentangkan dua utas tali lurus di atas lantai, berjarak sekitar 3
meter. Bagi para peserta menjadi 2 kelompok dan minta mereka

45
untuk berbaris di depan tambang. Pastikan tiap-tiap tim memiliki
jumlah anggota yang sama. Apabila jumlah peserta tidak sama,
maka salah satu dari Fasilitator bisa bergabung. Berikan nomor
untuk tiap-tiap orang. Orang pertama dari tiap kelompok adalah
kapten regu.
Jelaskan aturan permainannya:
 Setiap anggota dari masing-masing regu harus berjalan, satu
demi satu di atas tali sampai ke ujung.
 Orang pertama mulai dengan hanya berjalan menuju ke
ujung tali. Orang kedua harus berputar badan 1 kali sebelum
berjalan, Orang ketiga harus berputar badan 2 kali, Orang
keempat berputar tiga kali, Orang kelima berputar empat kali,
dan seterusnya.
 Kapten regu akan memeriksa jumlah putaran anggotanya
sebelum ia mulai berjalan.
 Setelah memutar badan dengan jumlah putaran yang sesuai,
dengan segera ia mulai berjalan.
 Segera setelah ia sampai ke ujung tali, orang berikutnya
mulai memutar badan. Ini berarti tidak boleh memutar badan
sebelum orang yang terdahulu sampai di ujung tali.
 Regu yang seluruh anggotanya terlebih dahulu mencapai
ujung tali akan memenangkan
permainan.
3) Mulailah sebuah diskusi dalam pleno dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan berikut (untuk jawaban-jawaban dapat
dilihat di Alat Bantu Permainan 18.) :
 Apa yang terjadi selama permainan?
 Bagaimana perasaan anda ketika harus memutar-mutar
badan di dalam permainan?
 Apakah akibat dari memutar-mutar badan sama bagi
semua orang?
 Apakah anda tahu apa yang terjadi setelah banyak
mengkonsumsi minuman alcohol atau narkoba?
 Pernahkah anda merasakan hal seperti ini? Bagaimana
perasaan anda?
 Apakah akibat mengkonsumsi alkohol atau narkoba sama
bagi setiap orang?
 Dalam situasi apa menjadi berbahaya apabila di bawah
pengaruh alkohol atau narkoba? Mengapa?
4) Tutup sesi dengan pesan-pesan berikut ini:
 Mengkonsumsi alkohol atau narkoba bisa membahayakan
kesehatan.
 Efek dari alkohol dan penggunaan narkoba bisa berbeda
untuk tiap-tiap orang. Misalnya, sedikit alkohol bisa membuat
anak-anak atau orang-orang yang tidak biasa minum menjadi
lebih mudah mabuk dan memiliki dampak yang lebih kecil
terhadap orang-orang yang sudah terbiasa minum.
 Di beberapa masyarakat, bayi laki-laki sudah diberi alkohol
untuk diminum dan mereka dianjurkan untuk mulai merokok

46
bahkan ketika baru berumur beberapa tahun. Tindakan ini
sangat berbahaya: seorang bayi laki-laki bisa mabuk hanya
karena satu sampai dua teguk bir saja dan proses ketagihan
sudah dimulai. Ini juga berdampak negatif terhadap
perkembangan mental anak-anak.
 Kebanyakan orang kehilangan kemampuan untuk
mengkoordinasikan tubuhnya dan menjaga pertimbangan
mentalnya ketika mabuk atau „teler‟ oleh narkoba. Hal ini
seringkali mengakibatkan kecelakaan, kekerasan, gangguan
sosial dan pelecehan.

18. Bahaya narkoba 2


Tujuan : Mengetahui akibat penggunaan alkohol dan narkoba terhadap
kemampuan orang dalam
menjalankan fungsinya.

Kelompok : Remaja dan orang dewasa


Sasaran

Waktu : 45 menit

Pengaturan : Ruangan kosong dengan tempat yang cukup untuk melakukan


ruang permainan
:
Bahan  Dua lembar kertas flipchart dengan sebuah titik kecil di tengah-
tengahnya
 Dua buah peniti atau spidol
:
Langkah- 1) Latihan ini merupakan awal untuk membicarakan akibat dari
langkah narkoba dan alkohol. Terserah kepada Fasilitator seberapa rinci
akan dibahas, tergantung pada level dan ketertarikan peserta.
Semakin banyak peserta yang mengetahui tentang alkohol dan
narkoba, maka semakin rinci tentang akibat-akibatnya untuk
didiskusikan. Jelaskan bahwa sesi ini tentang mengalami akibat efek
dari narkoba dan alkohol.
2) Gantungkan dua lembar kertas flipchart di dinding jaraknya satu
sama lain sekitar 3 meter. Buatlah sebuah titik dengan spidol di
tengah-tengah kedua kertas flipchart. Titik tersebut harus bisa
terlihat dengan jelas tetapi tidak terlalu besar. Bagi peserta menjadi
dua kelompok dan minta mereka untuk berbaris di depan kedua
flipcharts tersebut. Pastikan bahwa tiap tim memiliki jumlah anggota
yang sama. Apabila jumlah peserta tidak sama maka (salah satu
dari) Fasilitator bisa bergabung. Masing-masing regu menunjuk
orang yang berdiri paling depan barisan sebagai kapten regu.
Berikan nomor kepada tiap-tiap orang secara berurutan dari depan
ke belakang
Jelaskan peraturan permainan:
 Di dalam permainan ini peserta akan membuat sebuah titik lain
di atas titik yang sudah ada di kertas dengan menggunakan

47
spidol (anda juga bisa meminta mereka untuk menyematkan
peniti di atas titik tersebut).
 Kapten regu mulai dengan hanya membuat sebuah titik dan
menyerahkan spidol kepada Orang pertama.
 Orang pertama memutar badan 1 kali sebelum membuat titik
kemudian menyerahkan spidol kepada Orang kedua. Orang
kedua akan memutar badan dua kali, lalu membuat titik dan
menyerahkan spidol kepada Orang ketiga. Orang ketiga
memutar badan tiga kali sebelum membuat sebuah titik, dan
seterusnya.
 Setelah memutar badan, orang tersebut harus langsung
membuat titik. Mereka tidak boleh menunggu sampai rasa
pusingnya hilang.
 Memutar-mutar badan dilakukan dan diperiksa oleh kapten
regu.
 Setelah spidol diserahkan kepada orang berikutnya, maka
giliran orang tersebut untuk mulai.
 Regu yang semua anggotanya sudah terlebih dahulu membuat
titik memenangkan
permainan.
3) Mulailah sebuah diskusi dalam pleno dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan berikut (untuk jawaban-jawaban dapat dilihat
di Alat Bantu Permainan 18) :
 Apa yang terjadi selama permainan?
 Bagaimana perasaan anda ketika harus memutar-mutar
badan di dalam permainan?
 Apakah akibat dari memutar-mutar badan sama bagi semua
orang?
 Apakah anda tahu apa yang terjadi setelah banyak
mengkonsumsi minuman alcohol atau narkoba?
 Pernahkah anda merasakan hal seperti ini? Bagaimana
perasaan anda?
 Apakah akibat mengkonsumsi alkohol atau narkoba sama bagi
setiap orang?
 Dalam situasi apa menjadi berbahaya apabila di bawah
pengaruh alkohol atau narkoba? Mengapa?
4) Tutup sesi dengan pesan-pesan berikut ini:
 Mengkonsumsi alkohol atau narkoba bisa membahayakan
kesehatan.
 Efek dari alkohol dan penggunaan narkoba bisa berbeda untuk
tiap-tiap orang. Misalnya, sedikit alkohol bisa membuat anak-
anak atau orang-orang yang tidak biasa minum menjadi lebih
mudah mabuk dan memiliki dampak yang lebih kecil terhadap
orang-orang yang sudah terbiasa minum.
 Di beberapa masyarakat, bayi laki-laki sudah diberi alkohol
untuk diminum dan mereka dianjurkan untuk mulai merokok
bahkan ketika baru berumur beberapa tahun. Tindakan ini
sangat berbahaya: seorang bayi laki-laki bisa mabuk hanya
karena satu sampai dua teguk bir saja dan proses ketagihan
sudah dimulai. Ini juga berdampak negatif terhadap

48
perkembangan mental anak-anak.
 Kebanyakan orang kehilangan kemampuan untuk
mengkoordinasikan tubuhnya dan menjaga pertimbangan
mentalnya ketika mabuk atau „teler‟ oleh narkoba. Hal ini
seringkali mengakibatkan kecelakaan, kekerasan, gangguan
sosial dan pelecehan.

Alat Bantu Permainan 18


Akibat – akibat Alkohol dan Narkoba
Contoh-contoh akibat mengkonsumsi alkohol dan narkoba,sebagai berikut:
Kesehatan mental dan emosional:
 Turunnya kemampuan belajar dan prestasi, di sekolah atau di tempat kerja.
 Meningkatnya perasaan dan suasana hati/emosional
 Gangguan dalam pengambilan keputusan
 Meningkatnya stress
 Berhubungan dengan kejahatan kekerasan
 Berhubungan dengan upaya-upaya bunuh diri.

Kesehatan fisik:
 Merusak sel otak
 Menurunkan prestasi atletik
 Gangguan akan koordinasi, dan meningkatkan resiko kecelakaan
 Individu menjadi pelupa
 Menghambat/menumpulkan kepekaaan tubuh
 Meningkatkan laju detak jantung dan tekanan darah meski dalam keadaan
istirahat
 Mengganggu nafsu makan
 Mengganggu daya serap vitamin
 Mengakibatkan penyakit jantung
 Mengakibatkan kronis (cirrhosis) hati
 Meningkatkan resiko gagal ginjal
 Dapat terkena infeksi HIV

Kehidupan dan pekerjaan secara umum:


 Mengganggu efektivitas komunikasi
 Meningkatkan kemungkinan akan kekerasan
 Berhubungan dengan membolos di sekolah ataupun di kerja
 Memakan biaya karena meningkatnya biaya perawatan kesehatan
 Membutuhkan biaya besar bagi masyarakat

49
19. Mitos atau Fakta tentang Alkohol, narkoba dan rokok
Tujuan : Untuk memperoleh informasi akurat tentang penggunaan alkohol,
narkoba dan rokok

Kelompok : Remaja dan orang dewasa


Sasaran

Waktu : 60 Menit

Pengaturan : Tempat duduk untuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang
ruang
:
Bahan  Satu fotokopi Pernyataan seputar alkohol, narkoba dan rokok untuk
masing-masing kelompok (alat bantu permainan 19A)
 Lembar jawaban Pernyataan seputar alkohol, narkoba dan rokok
(alat bantu permainan 19B)
 Kertas flipchart, spidol dan segulung selotip untuk setiap kelompok
 Gunting
:
Langkah- 1) Bagi peserta menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5
langkah orang dan berikan tiap-tiap kelompok selembar kertas flipchart, spidol,
segulung selotip dan satu set Pernyataan tentang Alkohol, Narkoba
dan Rokok (Alat Bantu Permainan 19A). Masing-masing kelompok
akan melakukan tugas sebagai berikut:
 Membagi kertas flipchart menjadi dua kolom: kolom sebelah kiri
untuk SALAH dan kolom sebelah kanan untuk BENAR
 Susun dan tempatkan pernyataan pada kolom yang tepat di
kertas flipchart.
2) Gantungkan kertas flipchart dari tiap-tiap kelompok di mana semua
orang bisa melihatnya. Bersama-sama dengan peserta, periksa
semua pernyataan satu demi satu dan juga berikan informasi yang
benar (lihat alat bantu permainan 19B). Setelah memberikan
informasi yang benar untuk masing-masing pernyataan, berikan
pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Apakah anda terkejut mengetahui hal ini?
 Sebelum mengetahui fakta ini, apa yang anda pikirkan atau yang
telah anda dengar mengenai hal tersebut?
Akhiri diskusi dengan menanyakan mitos-mitos mana yang
berbahaya dan pentingnya memiliki
informasi yang benar.
3) Ringkas hasil diskusi dan jelaskan sekali lagi, pentingnya mengetahui
fakta-fakta dan memiliki informasi yang benar mengenai minum,
merokok dan penggunaan narkoba sehingga setiap orang bisa
memutuskan apakah tindakan tersebut baik dan sehat. Sebagai
contoh: iklan-iklan mengenai alkohol dan rokok, dengan
memperlihatkan minum dan merokok sebagai hal yang „keren‟ untuk
dilakukan namun seringkali iklan-iklan tersebut lalai menyebutkan
bahayanya merokok dan minum bagi kesehatan. Selain itu, apabila
kita mendapatkan tekanan dari teman atau orang lain, maka kita bisa
mengatakan dengan yakin dan tegas alasan untuk tidak
mengkonsumsi alkohol, rokok atau narkoba.

50
Alat Bantu Permainan 19A
Mitos atau Fakta: Pernyataan seputar alkohol, narkoba dan rokok
Petunjuk: Fotokopi halaman ini, satu kopi untuk setiap kelompok. Potong
sesuai garis titik-titik yang sudah ada menjadi pernyataan-pernyataan
terpisah dan berikan satu set pernyataan lengkap kepada setiap
kelompok.

Alkohol menjadi masalah apabila anda menggunakannya untuk


jangka waktu yang lama.

Satu-satunya masalah menggunakan alkohol dan narkoba


adalah kecanduan

Heroin menyebabkan kecanduan

Merokok sekarang dan nanti tidak akan membahayakan.

Minum bir tidak merupakan masalah

Tidak terlambat untuk berhenti merokok meskipun sudah


melakukannya bertahun-tahun

Jika anda minum alkohol atau menggunakan narkoba dalam


bentuk pil maka tidak beresiko terkena infeksi HIV/AIDS.

Kemampuan seks akan lebih baik dengan mengkonsumsi


alkohol

Pengaruh alkohol berbeda-beda pada tiap-tiap orang.

Dengan secangkir kopi dan mandi air dingin bisa menyadarkan


orang mabuk

Jarang remaja menjadi pecandu alkohol (alkoholik)

Merokok bisa menimbulkan kecanduan

Mengemudi mobil setelah menghisap marijuana lebih aman


dibandingkan minum alkohol

51
Kopi, teh dan minuman ringan lainnya mengandung obat-
obatan.

Anda bisa mengendalikan diri untuk tidak menjadi kecanduan


alkohol

Alat Bantu Permainan 19B


Alat Bantu Permainan Mitos atau Fakta : Lembar Jawaban Pernyataan seputar alkohol,
narkoba dan rokok
Berikut disajikan jawaban-jawaban yang benar untuk pernyataan-pernyataan tersebut.
Berikan penjelasan selama diskusi.
1. Alkohol menjadi masalah apabila anda menggunakannya untuk jangka
waktu yang lama.
Salah: Penggunaan alkohol akan segera memperlambat reaksi dan
mempengaruhi koordinasi tubuh.
2. Satu-satunya masalah menggunakan alkohol dan narkoba adalah
kecanduan
Salah: Alkohol dan narkoba juga mengakibatkan masalah kesehatan dan
masalah hubungan di tempat kerja, dll.
3. Heroin menyebabkan kecanduan.
Benar: Orang bisa dengan mudah kecanduan heroin karena heroin
menyebabkan ketergantungan fisik dan psikis.
4. Merokok sekarang dan nanti tidak akan membahayakan.
Salah: Sebatang rokok bisa mengarah kepada lebih banyak rokok, karena
zat nikotin yang mengakibatkan kecanduan. Merokok setiap saat akan
membahayakan kesehatan. Anda memiliki resiko lebih tinggi terkena
kanker paru, penyakit paru-paru dan jantung lainnya.
5. Minum bir tidak menjadi masalah.
Salah: Seperti minuman alkohol lainnya, bir mengandung ethyl alcohol
yang mempengaruhi peminumnya. Minum bir sama bahayanya dengan
minum anggur misalnya.
6. Tidak terlambat untuk berhenti merokok meskipun sudah melakukannya
bertahun-tahun
Benar: Jika tidak ada kerusakan permanen terhadap jantung atau paru-
paru, tubuh anda akan mulai melakukan pemulihan dari kerusakan non
permanen. Bahkan jika terdapat kerusakan permanen, merupakan hal yang
bijak untuk berhenti karena memperlambat proses kerusakan.
7. Jika anda minum alkohol atau menggunakan narkoba dalam bentuk pil
maka tidak beresiko terkena infeksi HIV/AIDS.
Salah: Alkohol dan narkoba mempengaruhi daya pikir anda sehingga
memiliki resiko lebih tinggi menggunakan kondom secara tidak benar atau
bahkan tidak menggunakannya sama sekali.

52
8. Kemampuan seks akan lebih baik jika anda mengkonsumsi minuman
berakohol
Salah: Alkohol bisa mengakibatkan masalah-masalah seksual seperti tidak
bisa ereksi, hilangnya nafsu seks atau ketidakmampuan orgasme.
9. Pengaruh alkohol berbeda-beda pada tiap-tiap orang.
Benar: Efek mengkonsumsi alkohol pada orang akan berbeda-beda,
semua itu tergantung pada berat badan, jumlah alkohol yang dikonsumsi,
keberadaan obat-obatan lain, dan kesehatan individu secara umum.
10. Dengan secangkir kopi dan mandi air dingin bisa menyadarkan orang
mabuk.
Salah: Hanya waktu yang dapat membuat orang sadar dari mabuk.
11. Jarang remaja menjadi pecandu alkohol (alkoholik)
Salah: Remaja di seluruh dunia sudah mulai minum di usia (yang sangat)
muda.
12. Merokok bisa menimbulkan kecanduan.
Benar: Kebanyakan orang menjadi kecanduan nikotin dan susah untuk
berhenti .
13. Mengemudi mobil setelah menghisap marijuana lebih aman dibandingkan
minum alkohol.
Salah: Keduanya mempengaruhi koordinasi dan memperlambat reaksi
anda sehingga memiliki resiko kecelakaan yang tinggi.
14. Kopi, teh dan minuman ringan lainnya mengandung obat-obatan.
Benar: Kopi, teh dan berbagai minuman ringan mengandung caffeine yang
merupakan zat perangsang (stimulant) yang bisa mengakibatkan
kecanduan. Sakit kepala merupakan tanda-tanda umum kecanduan.
15. Anda bisa mengendalikan diri untuk tidak menjadi alkoholik (kecanduan
alkohol).
Salah: Alkohol adalah narkoba, karena substansinya dapat mempengaruhi
pikiran dan tubuh.

53
20. Katakan “Tidak untuk Alkohol dan Narkoba”
:
Tujuan  Memiliki ketrampilan menolak dengan memakai argumen-argumen
 Memahami bahwa penolakan terhadap alkohol, rokok dan narkoba
bukan tanda kelemahan melainkan tanda kekuatan.

Kelompok : Remaja dan orang dewasa


Sasaran

Waktu : 60 menit

Pengaturan : Tempat duduk berbentuk lingkaran


ruang
:
Bahan  6 buah kartu merah dan 6 buah kartu hijau
 Spidol
:
Langkah- 1) Tulis salah satu dari butir-butir berikut pada kartu merah dan lakukan
langkah hal yang sama dengan kartu hijau.
 Minum alkohol
 Menggunakan narkoba
 Merokok
 Melakukan hubungan seks bebas
 Pergi untuk berjudi
 Pergi ke bioskop
2) Pasang-pasangkan peserta menjadi minimal 6 pasangan. Jika lebih
dari 12 orang maka buat beberapa kelompok terdiri dari 3 orang. Jika
kurang dari 12 orang maka buang beberapa kartu. Namun pastikan
bahwa kartu dengan alkohol, narkoba dan rokok masih tetap ada di
dalam permainan. Berikan kartu kepada setiap pasangan dan minta
mereka untuk membaca teksnya.
Mintalah pasangan-pasangan yang mendapatkan kartu hijau untuk
memikirkan argumenargumen yang digunakan untuk meyakinkan
orang-orang untuk bergabung melakukan aktifitas
yang disebutkan pada kartu. Minta pasangan-pasangan yang memiliki
kartu merah untuk
memikirkan argumen-argumen untuk menolak aktivitas yang
disebutkan pada kartu.
3) Panggil orang-orang yang memiliki kartu merah dan kartu hijau yang
bertuliskan minum alkohol untuk menuju ke tengah-tengah lingkaran.
Mereka harus memperagakan skenario mereka. Pasangan yang
memiliki kartu hijau mulai terlebih dahulu dan berupaya meyakinkan
pasangan yang memiliki kartu merah untuk melakukan aktivitas
mereka. Pasangan yang memiliki kartu merah harus memberikan
argumen-argumen untuk menolak. Pastikan permainan peran tidak
lebih dari 5 menit. Mulailah sebuah diskusi ringkas di dalam pleno
dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Argumen-argumen apa yang digunakan untuk meyakinkan?
 Argumen-argumen apa yang digunakan untuk menolak?
 Argumen-argumen mana yang menurut anda merupakan
argumen-argumen yang cerdas?
Tanyakan kepada pemain, mengapa mereka memberikan argumen-

54
argumen untuk meyakinkan dan menolak dan bagaimana perasaan
mereka mengenai hal itu, terutama mereka yang membuat argumen
untuk menolak: apakah mereka merasa nyaman untuk menolak
tawaran tersebut? Kemudian minta peserta lain untuk memberikan
komentar dan diskusikan sesuai dengan pengalaman mereka.
Bersama-sama dengan kelompok, cobalah membuat daftar
argument yang baik untuk menolak tawaran melakukan aktivitas
tersebut.
Teruskan melakukan permainan peran dan diskusi dalam pleno
untuk kartu yang sisa. Hati-hati jangan sampai menghabiskan terlalu
banyak waktu untuk satu topik dan sebaiknya melakukan
pengelolaan waktu kurang dari 10 menit, supaya semua topik dapat
dibahas.
4) Ringkaskan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Banyak remaja kesulitan untuk menolak ajakan temannya.
Apakah anda tahu penyebabnya?
 Menurut pengalaman anda: bagaimana cara untuk menolak
tawaran teman-teman anda?
 Menurut anda, apa yang akan dilakukan jika anda tidak mau
melakukan permintaan teman?
Tutup Latihan dengan menekankan butir-butir ini:
 Bukan tanda kelemahan atau dianggak tidak maco jika menolak
sesuatu yang tidak anda inginkan. Sebenarnya andalah yang
terkuat karena bisa menolak meskipun ada tekanan yang
diberikan oleh orang-orang lain.
 Sangat penting mengetahui resiko-resiko dari aktivitas-aktivitas
yang diminta oleh teman-teman anda, agar dapat menentukan
dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang akurat
meskipun ada tekanan dari teman-teman anda.
 Apabila anda kurang yakin atau merasa tidak nyaman melakukan
sesuatu, jangan menyerah pada tekanan yang ada sekalipun
anda dikatakan sebagai pecundang. Bukan hal yang hebat jika
memposisikan diri anda untuk beresiko mendapatkan masalah,
serta membahayakan kesehatan dan kehidupan anda.

21. Rencana tindak lanjut


:
Tujuan  Untuk mengembangkan masing-masing Rencana Tindakan untuk
diterapkan dalam kehidupan nyata sesudah mengikuti program
kegiatan.
 Untuk mengembangkan Rencana Tindak lanjut program kegiatan
bagi anak-anak, remaja dan keluarga

Kelompok : Anak-anak, remaja dan keluarga


Sasaran

Waktu : 60 menit

55
Pengaturan : Duduk membentuk Huruf-U, lingkaran, semi-lingkaran atau model tulang
Ruang ikan
:
Bahan  Pena, satu untuk setiap peserta
 Sekitar 50 kartu atau kertas berukuran kartu pos untuk digunakan
dalam Langkah 1-2

:
Langkah- 1) Jelaskan bahwa latihan ini akan membantu peserta menerapkan
langkah pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari kegiatan ini
dalam kehidupan nyata sesudah mengikuti pelatihan ini (Langkah 1
dan 2).

Pampanglah kartu-kartu di lantai di tengah-tengah lingkaran.


Mintalah mereka mengambil satu kartu segera kembali ke tempat
duduk masing-masing.
2) Jelaskan bahwa peserta harus membuat 2 sampai 3 janji penting
untuk diri mereka sendiri mengenai hal-hal yang mereka
rencanakan untuk dikerjakan atau mengubah kehidupan mereka
sesudah mengikuti kegiatan ini. Berikan mereka waktu untuk
berpikir dan mintalah mereka untuk menuliskan janji tersebut pada
kartu mereka. Mintalah 2-3 sukarelawan untuk berbagi janji mereka
di depan forum pleno serta mengumpulkan semua kartu

Catatan untuk Fasilitator


Janji yang dituliskan oleh peserta terkadang memiliki makna yang
berbeda atau hanya dipahami oleh peserta tersebut, Fasilitator perlu
mendalami dengan meminta peserta untuk menjelaskan janjinya pada
saat langkah 2. Pada momen tersebut, Fasilitator dapat lebih menggali
janji tersebut dengan menanyakan langkah langkah untuk memenuhi
janji peserta tersebut.

56
IV. DAFTAR PUSTAKA
 Suriyasarn, Busakorn. Rosalinda Terhorst., dan Neilen Haspels. 2008.
Pemberdayaan untuk Anak-Anak, Remaja dan Keluarga; 3-R Trainers’ Kit –
Hak-hak, Tanggung Jawab dan Perwakilan, Jakarta: Kantor Perburuhan
Internasional.
 “Minat Baca Anak Rendah, Perlu Terobosan Baru?”. Kompas.com. 22 Juni 2017
<https://edukasi.kompas.com/read/2017/06/22/17223781/minat.baca.anak.renda
h.perlu.terobosan.baru>
 Nento, Mohammad Laiyin. 2015. Desa maju kota bermutu, Jakarta: Direktorat
Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN
 Nento, Mohammad Laiyin. 2015. Indonesia semakin sesak, Jakarta: Direktorat
Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN.
 Supendi, Pepen. Nurhidayat. 2008. Fun Game, Jakarta: Penebar Swadaya

57

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy