Makalah Pip

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANTAR ILMU PERTANIAN

“TEKNOLOGI PERTANIAN”

Oleh :

Shafa Tasya Kamila R. (19025010099)


Ainur Risma Miftakhul M. (19025010101)
Ghanesa Aji Pambagio (19025010131)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAWA TIMUR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pengantar Ilmu
Pertanian yang berjudul “Teknologi Pertanian”. Tersusunnya makalah ini tentu tidak lepas
dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto. MP., selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Ilmu Pertanian
2. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar
makalah ini dapat diselesaikan.
3. Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pertanian. Makalah ini
membahas tentang teknologi pertanian.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
dengan kerendahan hati, kami mohon kepada pembaca untuk memberikan saran dan kritik
demi tercapainya hasil makalah yang maksimal. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
makalah ini, selaku penyusun mohon maaf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan penulis selanjutnya, serta penyusun mengucapkan terima kasih.

Surabaya, 16 September 2019

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .......................................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORITIS........................................................................................3
2.1 Definisi ......................................................................................................................... 3
2.2 Sejarah Pendidikan Teknologi Pertanian ......................................................................3
2.3 Lingkup Teknologi Pertanian .......................................................................................4
2.3.1 Teknik Pertanian ..................................................................................................4
2.3.2 Teknologi Hasil Pertanian ...................................................................................5
2.3.3 Teknologi Industri Pertanian ...............................................................................6
BAB III PENUTUP ............................................................................................................7
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................7
3.1 Saran ............................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yg memiliki banyak sumber daya alam khususnya
dalam bidang pertanian. Begitu pesatnya perkembangan terknologi di dunia ini, begitu pula
perkembangan teknologi dalam bidang pertanian. Pada zaman sekarang sudah banyak alat
modern yang digunakan dalam bidang pertanian. Selain untuk menghemat energi manusia
penggunaan teknologi ini juga untuk mengefisiensikan waktu pemanenan, penanaman, dll.

Dalam penggunaan teknologi pertaniaan ini banyak pula dampak yang akan
berpengaruh baik pada tanaman itu sendiri ataupun pada tanah. Namun di negara Indonesia
penggunaan teknologi pertanian masih sangat sedikit. Hal yang menyebabkan sedikitnya
penggunaan teknologi ini adalah mahalnya harga paket teknologi pertanian dan sedikitnya
lahan yang dimiliki oleh para petani di indonesia. Di beberapa negara maju sudah banyak petani
yang menggunakan teknologi pertanian yang sangat modern.

Kemajuan dan pembangunan dalam bidang apapun tidak dapat dilepaskan dari
kemajuan teknologi. Revolusi pertanian didorong oleh penemuan mesin-mesin dan cara-cara
baru dalam bidang pertanian. Apabila tidak ada perubahan dalam teknologi maka pembangunan
pertanian pun terhenti. Produksi terhenti kenaikannya, bahkan dapat menurun karena
merosotnya kesuburan tanah atau karena kerusakan yang makin meningkat oleh hama penyakit
yang semakin merajalela.

Sekarang kita berada pada era informasi di mana semua informasi apapun dapat kita
peroleh dengan mudah melalui media-media pendukung informasi seperti internet, televisi,
media cetak, dan lain-lain. Dalam hal ini dunia pertanian pun menggunakan teknologi informasi
untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian berkelanjutan. Teknologi informasi dan
komunikasi memiliki peranan penting dalam mewujudkan pertanian yang modern secara tepat
waktu.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami rumuskan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi pertanian?
2. Bagaimana sejarah pendidikan teknologi pertanian?
3. Bagaimana ruang lingkup teknologi pertanian?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Agar mengetahui apa yang dimaksud pertanian dalam kehidupan manusia.
2. Agar mengetahui apa itu teknologi pertanian.
3. Agar mengetahui pesatnya perkembangan teknologi pertanian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI

Kebutuhan pangan adalah salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Seiring
pertumbuhan penduduk dunia yang tinggi, pangan menjadi komoditas vital dan perhatian
banyak negara. Pertanian adalah salah satu sektor krusial dalam menyiapkan ketahanan pangan
ini. Sektor pertanian sedang menghadapi tantangan besar untuk mencukupi pangan kira-kira
9,6 Milyar penduduk dunia pada tahun 2050 seperti yang diprediksi oleh Food and Agriculture
Organization (FAO).

Teknologi pertanian merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan


alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumber daya pertanian dan sumber daya
alam untuk kesejahteraan manusia [1]. Falsafahnya teknologi pertanian merupakan praktik-
empirik yang bersifat pragmatik finalistik, dilandasi paham mekanistik-vitalistik dengan
penekanan pada objek formal kerekayasaan dalam pembuatan dan penerapan
peralatan, bangunan, lingkungan, sistem produksi serta pengolahan dan pengamanan
hasil produksi[2]. Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus
budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu hasil panen
yang diperoleh, penanganan, pengolahan,dan pengamanan serta pemasaran hasil[1]. Oleh sebab
itu, secara luas cakupan teknologi pertanian meliputi berbagai penerapan ilmu teknik pada
cakupan objek formal dari budidaya sampai pemasaran.

2.2 SEJARAH PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN

Bidang teknologi pertanian secara keilmuan merupakan hibrida dari ilmu teknik dan
ilmu pertanian. Sejarah lahirnya ilmu-ilmu dalam lingkup teknologi pertanian dipicu oleh
kebutuhan untuk pemenuhan pembukaan dan pengerjaan lahan pertanian secara luas
di Amerika Serikat maupun eropa pada pertengahan abad ke-18.
Perkembangan pendidikan tinggi teknologi pertanian di Indonesia yang dimulai awal
tahun 1960-an tidak terlepas dari perkembangan pendidikan tinggi teknik dan pertanian sejak
zaman pendudukan Belanda yang memang secara historis meletakkan dasarnya di
Indonesia. Perang dunia I yang terjadi di Eropa telah menyebabkan gangguan hubungan
internasional antara lain, armada sulit untuk masuk ke Samudra Hindia sehingga tenaga-tenaga

3
ahli yang sebelumnya banyak didatangkan dari Eropa mengalami kesulitan. Pencetakan tenaga
ahli teknik menengah dan tinggi (baik untuk bidang teknik dan pertanian) menjadi kebutuhan
oleh pemerintah Hindia Belanda pada waktu pendudukan di Indonesia. Untuk mencukupi
kebutuhan tenaga terampil di bidang pertanian.
Peternakan dan perkebunan yang secara intensif dilakukan oleh Pemerintah Hindia
Belanda di Jawa dan Sumatra dalam program cultur stelseels pada awal abad ke-19. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, maka di Bogor (Buitenzorg) didirikan beberapa lembaga
pendidikan menengah untuk bidang pertanian dan kedokteran hewan, yakni Middlebare
Landbouw Schooll, Middlebare Bosbouw Schooll dan Nederlandssch Indische Veerleeen
Schooll[1].

2.3 LINGKUP TEKNOLOGI PERTANIAN

2.3.1 Teknik Pertanian

Teknik pertanian merupakan pendekatan teknik (engineering) secara luas dalam bidang
pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi sumber daya alam
secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh manusia. Dengan demikian dalam
sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian tetap bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk
memecahkan berbagai permasalahan di bidang pertanian.[3]. Terminologi teknik pertanian
sebagai padanan Agricultural Engineering diperkenalkan di Indonesia pada paruh 1990-an.
Sebelumnya terminologi yang digunakan lebih sempit, yaitu mekanisasi pertanian yang
diadopsi dari Agricultural Mechanization, sejak awal 1990-an bersamaan dengan pengenalan
dan penggunaan traktor untuk program intensifikasi pertanian

Bidang cakupan teknik pertanian antara lain adalah sebagai


berikut: Alat dan mesin budidaya pertanian, mempelajari penggunaan, pemeliharaan dan
pengembangan alat dan mesin budidaya pertanian. Teknik tanah dan air, menelaah persoalan
yang berhubungan dengan irigasi, pengawetan dan pelestarian sumber daya tanah dan
air. Energi dan Elektrifikasi Pertanian, mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya
serta penerapannya dalam kegiatan pertanian.

Lingkugan dan bangunan pertanian, mencakup masalah yang berkaitan dengan


perencanaan dan konstruksi bangunan khusus untuk keperluan pertanian, termasuk unit
penyimpanan tanaman dan peralatan, pusat pengolahan dan sistem pengendalian iklim serta
sesuai keadaan lingkungan. Teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, penggunaan mesin

4
untuk menyiapkan hasil pertanian, baik untuk disimpan atau digunakan sebagai bahan pangan
atau penggunan lainnya.

Perkembangan ilmu sistem pada tahun 1980-an memberikan imbas pada bidang teknik
pertanian, dengan berkembangnya ranah sistem dan manajemen mekanisasi pertanian, yang
merupakan penerapan manajamen dan analisis sistem untuk penerapan mekanisasi pertanian.
Perkembangan berikutnya, pada abad ke-20 menuju abad ke-21 berkaitan dengan
ilmu komputasi, teknologi pembantu otak dan otot lewat sistem kontrol, sistem
pakar, kecerdasan buatan berupa penerapan robot pada sistem pertanian, menjadikan teknik
pertanian berkembang menjadi sistem teknik pertanian (Agricultural System Engineering.

Objek formal yang berupa kegiatan reproduksi flora dan fauna


serta biota akuatik didekati lebih luas lagi sebagai sistem hayati/biologis dengan orientasi
pemecahan masalah pertanian secara holistic. Dalam pendekatan ini sumber daya hayati
berupa mikroba/mikroorganisme turut dijadikan objek formal dalam produksi dan peningkatan
biomassa. Di beberapa perguruan tinggi di Amerika dan Jepang, program studi atau
departemen yang dulu bernama Teknik Pertanian, kini berganti dengan nama Teknik Sistem
Biologis (Biological System Engineering)[1].

2.3.2 TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

Bahan pangan sebagai salah satu kebutuhan primer manusia, sangat intensif dijadikan
kajian sebagai objek formal ilmu terapan dan ditopang dengan tuntutan industri, terutama di
negara maju. Kondisi ini melahirkan cabang bidang ilmu teknologi pangan yang merupakan
penerapan ilmu-ilmu dasar (kimia, fisika dan mikrobiologi) serta prinsip-prinsip teknik
(engineering), ekonomi dan manajemen pada seluruh mata rantai penggarapan bahan pangan
dari sejak pemanenan sampai menjadi hidangan[4]. Teknologi pangan merupakan penerapan
ilmu dan teknik pada penelitian, produksi, pengolahan, distribusi, dan penyimpanan pangan
berikut pemanfaatannya[5]. Ilmu terapan yang menjadi landasan pengembangan teknologi
pangan meliputi ilmu pangan, kimia pangan, mikrobiologi pangan, fisika pangan, dan teknik
proses. Ilmu pangan merupakan penerapan dasar-dasar biologi, kimia, fisika, dan teknik dalam
mempelajari sifat-sifat bahan pangan, penyebab kerusakan pangan dan prinsip-prinsip yang
mendasari pegolahan pangan.

5
2.3.3 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Teknologi Industri Pertanian didefinisikan sebagai disiplin ilmu terapan yang


menitikberatkan pada perencanaan, perancangan, pengembangan, dan evaluasi suatu sistem
terpadu (meliputi manusia, bahan, informasi, peralatan, dan energi) pada
kegiatan agroindustri untuk mencapai kinerja (efisiensi dan efektivitas) yang optimal[1].

Disiplin ini menerapkan matematika, fisika, kimia/biokimia, ilmu-ilmu sosial ekonomi,


prinsip-prinsip, dan metodologi dalam menganalisis serta merancang agar mampu
memperkirakan dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sistem terpadu agroindustry.
Sebagai paduan dari dua disiplin, teknik proses dan teknik industri dengan objek formalnya
adalah pendayagunaan hasil pertanian[6].

Teknologi Industri Pertanian memiliki bidang kajian sebagai berikut:

1. Sistem teknologi proses industri pertanian, kegiatan pertanian yang berkaitan dengan
perencanaan, instalasi dan perbaikan suatu sistem terpadu yang terdiri atas bahan,
sumber daya, peralatan,dan energi pada pabrik agroindustri.
2. Manajemen industri, kajian yang berkaitan dengan perencanaan, pengoperasian dan
perbaikan suatu sistem terpadu pada permasalahan sistem usaha agroindustri.
3. Teknoekonomi agroindustri, kajian yang berkaitan dengan perencanaan, analisis dan
perumusan kebijakan suatu sistem terpadu pada permasalahan sektor agroindustri.
4. Manajemen mutu, penerapan prinsip-prinsip manajemen (perencanaan, penerapan dan
perbaikan) pada bahan (dasar, baku), sistem proses, produk, dan lingkungan untuk
mencapai taraf mutu yang ditetapkan.

Kegiatan hilir dari pertanian berupa penanganan, pengolahan, distribusi, dan pemasaran
yang semula secara sederhana serta tercakup dalam teknologi hasil pertanian, berkembang
menjadi lebih luas dengan pendekatan dari sistem Industri.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teknologi pertanian merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu


pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumber daya pertanian dan
sumber daya alam untuk kesejahteraan manusia.
Lingkup teknologi pertanian meliputi teknik pertanian, teknologi hasil pertanian(teknik
pangan), dan teknik industri pertanian.
Teknik pertanian merupakan pendekatan teknik (engineering) secara luas dalam bidang
pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi sumber daya alam
secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh manusia. Dengan demikian dalam
sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian tetap bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk
memecahkan berbagai permasalahan di bidang pertanian.
Teknologi hasil pertanian melahirkan cabang bidang ilmu teknologi pangan
teknologi pangan merupakan penerapan ilmu dan teknik pada penelitian, produksi,
pengolahan, distribusi, dan penyimpanan pangan berikut pemanfaatannya.
Teknologi Industri Pertanian didefinisikan sebagai disiplin ilmu terapan yang
menitikberatkan pada perencanaan, perancangan, pengembangan, dan evaluasi suatu sistem
terpadu (meliputi manusia, bahan, informasi, peralatan, dan energi) pada
kegiatan agroindustri untuk mencapai kinerja (efisiensi dan efektivitas) yang optimal
3.2 Saran

Agar lingkungan tetap terjaga khususnya lingkungan pertanian hendaklah selalu


memperhatikan keseimbangan ekosistem yang ada didalamnya. Supaya tidak terjadi kerusakan
yang fatal akibat penggunaan teknologi dalan bidang pertanian, hendaklah manusia
mempersiapkan solusi-solusi yang bisa mengurangi dampak kerusakan pada lingkungan akibat
penggunaannya. Karena tidak bisa dipungkiri lagi, setiap penggunaan teknologi pengembang
pertanian pastinya akan ada dampak buruk yang akan dirasakan. Serta kurangi penggunan
pupuk kimia dan pestisida supaya keseimbangan ekosistem tetap terjaga, gunakanlah pupuk
kimia dan pestisida secukupnya, jangan jadikan pupuk kimia dan pestisida sebagai bahan utama
dalam menyuburkan tanaman.

7
DAFTAR PUSTAKA

Mangunwidjaja, D. dan Sailah, I. 2009. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar Swadaya.

Bogor.

Soeprodjo. 1994. Pengembangan Bidang Ilmu dalam Disiplin Teknologi Pertanian.

Konsorsium Ilmu-Ilmu Pertanian, Direktorat Jendral Perguruan Tinggi, Depdikbud.

Jakarta.

Anonim. 2006. Panduan Program Sarjana Mayor Teknik Pertanian. Departemen Teknik

Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Anonim. 2003. Kurikulum Program Studi Sarjana Teknologi Pangan. Departemen Pangan dan

Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Livingstone, GE and Solberg, M. 1978. Food Science. In DN Lapedes (ed) Mc Graw Hill

Encyclopedia of Food, Agriculture and Nutrition. McGraw Hill Book, Co. New Jersy.

Anonim. 1998. Pengembangan Agroindustri Bernilai Tambah. Simposium Nasional

Agroindustri III, Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy