Perbedaan Kosurfaktan
Perbedaan Kosurfaktan
Perbedaan Kosurfaktan
1 Juli 2019 17
Karakter Solid Lipid Nano Particle (SLN) – Ubiquinon (Q10) dengan Beda Jenis Kosurfaktan: Poloxamer 188,
Lesitin, Propilen Glikol
Abstract
Introduction: Ubiquinon or Coenzyme Q10 (CoQ10) is an unstable chemical compound against light, so it is
easily degraded. Therefore, a delivery system that can improve the stability of CoQ 10 is needed. Solid lipid
nanoparticles (SLN) are known to increase molecular stability, and have controlled release characteristics. SLN
characteristics (particle size and efficiency of drug trapping), are strongly influenced by the composition of SLN
constituents. Objective: The purpose of this study was to determine the effect of different types of co surfactants
on the characteristics of SLN-CoQ10. SLN-CoQ10 was made with a high shear homogenization method at a speed
of 24000 rpm for 2 minutes, 4 cycles. Methods: In this study, four formula SLN-CoQ10 were made with propylene
glycol (A1), poloxamer 188 (B1), lecithin (C1) as co surfactant and comparison without co surfactant (D1).
Results: The particle diameter measurements of SLN-CoQ10 produced from propylene glycol co surfactant,
poloxamer 188, lecithin and those without using surfactants were 556.1 ± 4.89; 174,1 ± 6,69; 220.4 ± 12.01 and
556.8 ± 17.96 nm while the percentage of entrapment efficiency produced was 32.47 ± 6.88; 77.38 ± 8.63; 19.77
± 5.69; and 16.09 ± 3.70% respectively. Conclusion: Based on the results of the characteristic evaluation, it was
concluded that SLN-CoQ10 made with co-surfactant poloxamer 188 had the best characteristics because it had
the smallest particle size and the highest percentage of trapping efficiency compared to SLN-CoQ10 with a
formula using propylene co-surfactant glycol, lecithin or without co surfactant.
Keywords: solid lipid nanoparticles, coenzyme Q10, co surfactant, particle size, entrapment efficiency
Abstrak
Pendahuluan: Ubiquinon atau Coenzyme Q10 (CoQ10) merupakan senyawa kimia yang tidak stabil terhadap
cahaya, sehingga mudah terdegradasi. Oleh karena itu, sistem penghantaran yang bisa meningkatkan kestabilan
dari CoQ10 sangat dibutuhkan. Solid lipid nanoparticles (SLN) diketahui mampu meningkatan stabilitas molekul,
dan memiliki karakteristik pelepasan terkontrol. Karakteristik SLN (ukuran partikel dan efisiensi penjebakan
obat), sangat dipengaruhi kompoen penyusun SLN. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh perbedaan jenis kosurfaktan terhadap karakteristik SLN-CoQ10. SLN-CoQ10 dibuat dengan metode
high shear homogenization pada kecepatan 24000 rpm selama 2 menit, 4 siklus. Metode: Pada penelitian ini
dibuat empat formula SLN-CoQ10 dengan propilen glikol (A1), poloxamer 188 (B1), lesitin (C1) sebagai
kosurfaktan dan pembanding tanpa kosurfaktan (D1). Hasil: Ukuran diameter partikel SLN-CoQ10 yang
dihasilkan dari kosurfaktan propilen glikol, poloxamer 188, lesitin dan yang tanpa menggunakan surfaktan
berturut-turut adalah: 556,1 ± 4,89; 174,1 ± 6,69; 220,4 ± 12,01 dan 556,8 ± 17,96 nm sementara itu persen
efisiensi penjebakan yang dihasilkan berturut-turut adalah 32,47 ± 6,88; 77,38 ± 8,63; 19,77 ± 5,69; dan 16,09 ±
3,70 %. Kesimpulan: Berdasarkan hasil evaluasi karakteristik, disimpulkan bahwa SLN-CoQ10 yang dibuat
dengan ko-surfaktan poloxamer 188 memiliki karakteristik yang paling baik karena memiliki ukuran partikel
kecil dan persen efisiensi penjebakan yang paling besar dibandingkan dengan SLN-CoQ10 dengan formula yang
menggunakan ko-surfaktan propilen glikol, lesitin atau yang tanpa kosurfaktan.
Kata kunci: solid lipid nanoparticles, coenzyme Q10, kosurfaktan, ukuran partikel, efisiensi penjebakan
P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 6 No. 1 Juli 2019 18
P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 6 No. 1 Juli 2019 19
P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 6 No. 1 Juli 2019 20
bentukan lapisan film yang baik karena jarak yang lebih kecil dibandingkan tegangan permukaan
dihasilkan antar partikel lebih kecil dan rapat (Wissing kosurfaktan yang lain, hal tersebut juga menyebabkan
dkk., 2004). ukuran diameter partikel yang dihasilkan menjadi lebih
Transmission Electron Microscopy (TEM) kecil (Sweetman, 2009). Lesitin menghasilkan ukuran
merupakan metode untuk mengetahui karakteristik diameter partikel yang lebih kecil jika dibandingkan
morfologi partikel dan mikrostruktur seperti misel, dengan propilen glikol. Lesitin mempunyai fungsi
kristalin, gelembung, emulsi, serta nanopartikel (Hou sebagai surfaktan, sedangkan propilen glikol hanya
dkk., 2003). sebagai kosurfaktan, diduga kemampuan lesitin dalam
Ukuran partikel dan polydispersity index (PDI) menurunkan tegangan permukaan sistem lebih besar
Pemeriksaan ukuran diameter partikel dan dibandingkan dengan propilen glikol, sehingga mampu
distribusi ukuran partikel yang lebih dikenal sebagai menghasilkan ukuran diameter partikel yang lebih
Polydispersity Index (PDI) SLN-CoQ10 dengan tiga kecil.
kombinasi kosurfaktan yang berbeda yaitu, propilen Sedangkan berdasar hasil pemeriksaan PDI dapat
glikol, poloxamer 188, lesitin, dan pembanding tanpa disimpulkan bahwa keempat formula SLN-CoQ10
kosurfaktan dapat dilihat pada Tabel 2. menghasilkan distribusi ukuran diameter partikel yang
homogen, ditunjukkan dengan nilai PDI kurang dari
Tabel 2. Hasil pemeriksaan ukuran diameter partikel
0,3 (Das & Chaundhury, 2011). Nilai PDI yang
(d) dan Polydispersity Index (PDI) SLN-CoQ10
mendekati angka 0 menunjukkan ukuran partikel yang
Formula d rata-rata (nm) PDI rata-rata
homogen, sedangkan nilai PDI lebih dari 0,3
± SB ± SB
A 556,1 ± 4,89 0,247 ± 0,03 menunjukkan partikel yang heterogen (Pegi dkk.,
B*) 174,1 ± 6,69 0,111 ± 0,01 2011).
C 220,4 ± 12,01 0,199 ± 0,05 pH
D 556,8 ± 17,96 0,251 ± 0,01 Berdasarkan hasil pengukuran pH SLN-CoQ10
*)
Berbeda secara bermakna Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa semua pH sediaan memenuhi pH
statistik ANOVA satu arah didapatkan nilai sig (0,000 spesifikasi yaitu semua berada pada rentang 5,0 ± 0,5,
< 0,05) artinya berada dalam rentang pH kulit yaitu 4,0 - 6,8
Ukuran partikel merupakan hal yang penting (Barry, 1983), sehingga aman untuk digunakan.
dalam formulasi SLN (Svilenov & Tzachev, 2014). Penggunaan sediaan dengan pH yang berbeda jauh
Umumnya dengan adanya pemanasan pada proses dengan pH kulit dapat menyebabkan masalah pada
pembuatan menyebabkan viskositas menurun dan kulit, dimana penggunaan sediaan dengan pH yang
menghasilkan ukuran partikel yang lebih kecil. terlalu asam dapat menyebabkan iritasi kulit sedangkan
Sementara itu, jumlah bahan aktif yang terjebak pada penggunaan sediaan dengan pH yang terlalu basa dapat
lipid dapat memicu peningkatan ukuran partikel (Uner, merusak mantel asam kulit. Nilai pH yang relatif sama
2006). antar formula disebabkan ketiga jenis kosurfaktan yang
Pada pemeriksaan ukuran diameter partikel SLN- berbeda tersebut semuanya relative tidak
CoQ10 didapatkan hasil bahwa semua sediaan mempengaruhi pH.
memenuhi rentang ukuran sistem lipid nanopartikel Daya sebar
yaitu 10 sampai 1000 nm (Hou dkk., 2003). Ukuran Penentuan daya sebar dilakukan untuk mengetahui
partikel dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya kapasitas penyebaran dari sediaan. Selain itu,
berat molekul, viskositas dan tegangan permukaan dilakukannya uji daya sebar dapat digunakan untuk
bahan (Martins dkk., 2012). menggambarkan viskositas dari sediaan. Semakin besar
Dalam penelitian ini, poloxamer 188 mampu diameter penyebaran suatu sediaan, semakin kecil
menghasilkan ukuran diameter partikel lebih kecil viskositas sediaan tersebut. Dari hasil pemeriksaan
dibandingkan dengan kosurfaktan yang lain. Hal daya sebar pada Gambar 1, dapat disimpulkan bahwa
tersebut diduga karena nilai HLB yang cukup besar formula SLN-CoQ10 dengan kosurfaktan poloxamer
yaitu 29, sehingga bekerja lebih efektif pada fase air 188 memiliki daya penyebaran paling besar dan
yang merupakan fase luar sistem. Droplet yang formula SLN-CoQ10 dengan kosurfaktan lesitin
dilingkupi oleh poloxamer 188 menjadi lebih sulit memiliki daya penyebaran paling kecil. Hal tersebut
untuk saling bergabung, sehingga sistem menjadi lebih dapat dilihat dari harga slope persamaan garis yang
stabil. Selain itu, tegangan permukaan poloxamer 188 dihasilkan.
P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 6 No. 1 Juli 2019 21
8
Y = 0,154X + 6,666; R = 0,8501
7.5
Y = 0,145X + 6,268; R = 0,8783
7
Y = 0,122X + 6,023; R = 0,9165
Diameter (cm)
6.5
6
5.5 Y = 0,111X + 4,412; R = 0,8831
5
4.5
4
0 20 40 60 80 100 120 140
Weight (gram)
A B C D
P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 6 No. 1 Juli 2019 22
II
[Joule/g]
A
B
Temperatur (°C)
Gambar 2. Hasil overlay termogram setil palmitat (I), CoQ10 (II), SLN-CoQ10 dengan kosurfaktan propilen glikol (A1),
poloxamer 188 (B1), lesitin (C1) dan tanpa kosurfaktan (D1)
Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan hasil Pola difraksi dan keteraturan kristal
Penentuan pola difraksi dan keteraturan kristal
bahwa formula SLN-CoQ10 memiliki suhu lebur lebih
dapat digunakan untuk mendukung data hasil efisiensi
tinggi dibandingkan dengan suhu lebur setil palmitat.
penjebakan. Hasil penentuan pola difraksi keempat
Hal ini dapat disebabkan karena pada formula SLN-
formula SLN-CoQ10 pada Gambar 3, memiliki pola
CoQ10 tidak menggunakan kombinasi lipid, baik lipid
yang mirip dengan pola difraksi lipid setil palmitat
cair maupun lipid padat yang dapat mengganggu
tunggal. Berdasarkan hasil pemeriksaan pola difraksi
struktur matriks atau keteraturan kristal (Hendradi
diketahui bahwa intensitas difraksi utama lipid setil
dkk., 2017). Semakin tinggi suhu lebur maka semakin
besar pula indeks rekristalisasinya. Parameter suhu palmitat pada sudut 2θ 21,54°, mengalami penurunan
lebur, entalpi dan persen indeks rekristalisasi (IR) pada keempat formula SLN-CoQ10. Hal tersebut
dapat dilihat pada Tabel 4. menunjukkan bahwa ada penurunan keteraturan kisi
kristal pada masing-masing formula jika dibandingkan
Tabel 4. Parameter suhu lebur, entalpi dan persen dengan difraksi lipid setil palmitat tunggal. Keteraturan
indeks rekristalisasi (IR) kisi kristal berhubungan dengan kemampuan lipid
Sampel Suhu lebur (°C) 𝛥𝐻 (J/g) % IR dalam menjebak bahan obat. Pada lingkungan dengan
Setil palmitat 52,4 97,7 - keteraturan kisi kristal yang tinggi membuat obat lebih
CoQ10 52,8 96,5 -
A1 54,1 157 8,03 mudah untuk terekspulsi keluar. Hal tersebut
B1 55,0 225 11,51 menyebabkan penjebakan obat menjadi kecil (Rosita
C1 55,4 166 8,50 dkk., 2014).
D1 52,4 107 5,48
P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 6 No. 1 Juli 2019 23
Intensity
II
A
B
C
D
2𝜃 (°)
Gambar 3. Hasil perbandingan pola difraksi setil palmitat (I), CoQ10 (II), SLN-CoQ10 dengan kosurfaktan propilen
glikol (A1), poloxamer 188 (B1), lesitin (C1) dan tanpa kosurfaktan (D1) pada rentang sudut 2𝜃 5-50°
Pada hasil termogram (Gambar 2) dan Bose, S., Du, Y., Takhistov, P. & Michniak-Kohn, B.
difraktogram (Gambar 3) tidak didapatkan puncak (2013). Formulation Optimization and Topical
CoQ10 pada formula SLN-CoQ10. Hal tersebut Delivery of Quercetin from Solid Lipid Based
mengindikasikan bahwa bahan aktif CoQ10 sudah Nanosystems. International Journal of
terjebak di dalam sistem SLN (Teeranachaideekul dkk., Pharmaceutics; 441; 56-66.
2007). Brittain, C. G. (2009). Using Melting Point to
Determine Purity of Crystalline Solids.
KESIMPULAN http://www.chm.uri.edu/mmcgregor/chm228/us
Berdasarkan hasil karakterisasi sistem SLN-CoQ10 e_of_melting_poi nt_apparatus.pdf. Accessed:
dengan perbedaan jenis kosurfaktan dapat disimpulkan 26 Juli 2017.
bahwa perbedaan jenis kosurfaktan yang digunakan Chen, S., Wei, L., Jiangling, W., Xin, C., Conghui G.,
mempengaruhi karakteristik sistem meliputi ukuran Hui Z., Shan, C., Xiaojing, Z., Yuxiang, T. &
partikel dan efisiensi penjebakan. Ukuran partikel Xiangliang, Y. (2013). Preparation of Coenzyme
terkecil hingga terbesar berturut-turut dihasilkan oleh Q10 Nanostructured Lipid Carriers for Epidermal
SLN-CoQ10 dengan kosurfaktan poloxamer 188, Targeting with High-pressure Microfluidics
lesitin, propilen glikol, dan pembanding tanpa Technique. Drug Development and Industrial
kosurfaktan. Sedangkan untuk efisiensi penjebakan Pharmacy; 39; 20-28.
terbesar hingga terkecil berturut-turut dihasilkan oleh Das, S. & Chaundhury, A. (2011). Recent Advantages
SLN-CoQ10 dengan kosurfaktan poloxamer 188, in Lipid Nanoparticle Formulations with Solid
propilen glikol, lesitin dan pembanding tanpa Matrix for Oral Drug Delivery. American
kosurfaktan. Association of Pharmaceutical Scientists; 12;
62-76.
DAFTAR PUSTAKA Hendradi, E., Primaharinastiti, R. & Putranti, A. R.
Barry, B. W. (1983). Dermatological Formulation (2017). Effectivity and Physicochemical
Percutaneous Absorption. New York: Marcel Stability of Nanostructured Lipid Carrier
Dekker, Inc. Coenzyme Q10 in Different Ratio of Lipid Cetyl
Bhagavan, H. N. & Chopra, R. K. (2006). Coenzyme Palmitate and Alpha Tocopheryl Acetate as
Q10: Absorption, Tissue Uptake, Metabolism Carrier. Asian Journal of Pharmaceutical and
and Pharmacokinetics. Free Radical Research; Clinical Research; 10; 146-152.
40; 445–53.
P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 6 No. 1 Juli 2019 24
Hou, D., Xie, C., Huang, K. & Zhu, C. (2003). The by Using a Vibrating Nozzle Device. US: Patent
Production and Characteristics of Solid Lipid Application.
Nanoparticles (SLNs). Biomaterials; 24; 1781- Rosita, N., Setyawan, D., Soeratri, W. &
1785. Martodihardjo, S. (2014). Physical
Jianmin, W., Yan, L., Hongxia, W., Xueyang, D., Characterization of Beeswax and Glyceryl
Hengfeng, F., Guoqing, L. & Qiang, X. (2011). Monostearat Binary System to Predict
Antioxidative Activity Evaluation of CoQ10- Characteristics of Solid Lipid Nanoparticle
Nanostructured Lipid Carrier. Advanced (SLN) Loaded Para Methoxy Cinnamic Acid
Materials Research; 284; 989-992. (PMCA). International Journal of Pharmacy
Kovacevic, A., Savia, S., Vuleta, G., Muller, R. H. & and Pharmaceutical Sciences; 6; 939-945.
Keck, C. M. (2011). Polyhydroxy Surfactants Suter, F., Schmid, D., Wandrey, F. & Zülli, F. (2016).
for the Formulation of Lipid Nanoparticles Heptapeptide-loaded Solid Lipid Nanoparticles
(SLN and NLC): Effects on Size, Physical for Cosmetic Anti-Aging Applications.
Stability and Particle Matrix Structure. European Journal of Pharmaceutics and
International Journal of Pharmaceutics; 406; Biopharmaceutics; 108; 304-309.
163-172. Svilenov, H. & Tzachev, C. (2014). Solid Lipid
Mappamasing, F., Anwar, E., Mun’im, A. (2015). Nanoparticles - A Promising Drug Delivery
Formulation, Characterization and In Vitro System: Nanomedicine. Bulgaria: Sofia
Penetration Study of Resveratrol Solid Lipid University.
Nanoparticles in Topical Cream. Jurnal Ilmu Sweetman, S. (2009). Martindale The Complete Drug
Kefarmasian Indonesia; 13; 137-144. Reference 36th edition. London: Pharmaceutical
Martins, S., Tho, I., Souto, E., Ferreira, D. & Brandl, Press.
M. (2012). Multivariate Design for the Teeranachaideekul, V., Souto, E. B., Junyaprasert, V.
Evaluation of Lipid and Surfactant Composition B. & Muller, R. H. (2007). Cetyl Palmitate-
Effect for Optimisation of Lipid Nanoparticles. based NLC for Topical Delivery of Coenzyme
European Journal of Pharmaceutical Sciences; Q10 – Development, Physicochemical
45; 613-623. Characterization and In Vitro Release Studies.
Misra, A., Kalariya, M., Padhi, B. K. & Chougule, M. European Journal of Pharmaceutics and
(2004). Methotrexate Loaded Solid Lipid Biopharmaceutics; 67; 141-148.
Nanoparticles for Topical Treatment of Uner, M. (2006). Preparation, Characterization and
Psoriasis: Formulation & Clinical Implication. Physicochemical of Solid Lipid Nanoparticles
Drug Delivery Technology; 13; 14-19. (SLN) and Nanostructured Lipid Carriers
Mistry, K. R. & Dipak, K. S. (2015). SLNs can Serve (NLC): Their Benefits as Colloidal Drug Carrier
as the New Brachytherapy Seed: Determining Systems. Pharmazie; 61; 375-86.
Influence of Surfactants on Particle Size of Waghmare, S., Grampurohit, N., Gadhave, M.,
Solid Lipid Microparticles and Development of Gaikwad, D. & Jadhav, S. (2012). SLN: A
Hydrophobised Copper Nanoparticles for Promising Drug Delivery System. International
Potential Insertion. Journal of Chemical Research Journal of Pharmacy; 3; 100-107.
Engineering & Process Technology; 7; 1-9. Wang, J., Wang, H., Zhou, X., Tang, Z., Guoqing, Z.,
Muller, R. H., Mäder, K. & Gohla, S. (2000). Solid Guangyu, L. & Xia, Q. (2011). Physicochemical
Lipid Nanoparticles (SLN) for Controlled Drug Characterization, Photo-stability, and
Delivery. European Journal of Pharmaceutics Cytotoxicity of Coenzyme Q10-loading NLC.
and Biopharmaceutics; 50; 161-177. Journal of Nanoscience and Nanotechnology;
Pardeike, J., Schwabe, K. & Müller, R. H. (2010). 12; 2136-2148.
Influence of Nanostructured Lipid Carriers Wissing, S. A., Yener, G., Muller, R. H. (2004).
(NLC) on the Physical Properties of the Influence of Surfactants on the Physical
Cutanova Nanorepair Q10 Cream and the In Stability of Solid Lipid Nanoparticle (SLN)
Vivo Skin Hydration Effect. International Formulations. International Journal of
Journal of Pharmaceutics; 396; 166-173. Pharmaceutical Sciences; 59; 331-332.
Pegi, A. G., Alenka, Z., Julijana, K., Polona, J. &
Janez, K. (2011). Preparation of Nanoparticles
P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303