Hubungan Senam Kegel Pada Ibu Hamil Primigravida TM III Terhadap Derajat Robekan Perineum Di Wilayah Puskesmas Pembantu Bandar Kidul Kota Kediri
Hubungan Senam Kegel Pada Ibu Hamil Primigravida TM III Terhadap Derajat Robekan Perineum Di Wilayah Puskesmas Pembantu Bandar Kidul Kota Kediri
Hubungan Senam Kegel Pada Ibu Hamil Primigravida TM III Terhadap Derajat Robekan Perineum Di Wilayah Puskesmas Pembantu Bandar Kidul Kota Kediri
Hubungan Senam Kegel Pada Ibu Hamil Primigravida TM III Terhadap Derajat
Robekan Perineum Di Wilayah Puskesmas Pembantu Bandar Kidul
Kota Kediri
Abstract
Chiilddbirt injuries often result in the birtht canal, or tearing of the perineum or
perineum rupture. Perineum laceration can be caused by maternal parity, estimated fetal
weight, and so on becaused the perineum is elastic, but can also be found on the perineum
rigid, especially on the first pregnancy (primigravida). Doing Kegel exercises can increase
elastisitasion maternal perineum area. Kegel exercises to strengthen pelvic muscles before
delivery, and can flex muscle of perineum as delivery baby. The purpose of this study was
to determine the relationship of kegel exercises for pregnant women primigravida TM III
with the degree of rupture perineum on normal deliveries at Puskesmas Bandar Kidul
district of kediri. The design of this study using Analitic Correlation study with cross-
sectional approach. Population from this study were 19 respondent and Samples were 16
respondents pregnant women primigravida TM III with Consecutive Sampling. Instrument
in this study using a cheklist sheet and observation sheets. From the result, the results of
most respondents do kegel exercise with frequency =5x each day. From the analysis of the
data using the Spearman Rank r count showed 0.12 < t table 0.506 means Ho received no
relationship kegel exercise with degree of rupture perineum in Puskesmas Bandar Kidul of
Kediri. Kegel execises should be done on healing perineal wound.
sebagai jalan lahir bayi. Sehingga seluruh yang dilakukan oleh ibu adalah lembar
ibu harus dimotivasi untuk menggerakan cheklis sedangkan untuk kejadian robekan
otot dasar panggul sedikit-sedikit dan perineum menggunakan lembar observasi
sesering mungkin, perlahan dan cepat pada saat persalinan. Analisa hubungan
pada masa mendekati persalinan. Prosedur antara senam Kegel dengan derajat
senam Kegel dapat diingat dan dilakukan robekan perineum, peneliti menggunakan
bersama aktifitas yang berkaitan dengan rumus Spearman Rank.
kegiatan ibu sehari hari. Seperti saat ibu
duduk di kamar mandi setelah berkemih Hasil Penelitian
dan ini adalah posisi relaks untuk Frekuensi Senam Kegel
mengkontraksi otot tersebut, serta pada Tabel 1. Distribusi Frekuensi Senam
saat ibu ingin tidur dan dalam keadaan Kegel
apapun. Melakukan senam Kegel secara Frekuensi Frekuensi %
teratur dapat membantu melenturkan Senam Kegel
1. <5x 5 31,25
jaringan perineum ibu menyambut
2. =5 x 7 43,75
persalinan (Proverawati, 2012). 3. >5 x 4 25,00
Jumlah 16 100,00
Metode Penelitian Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui
Penelitian ini menggunakan hampir setengahnya responden telah
rancangan Analitik Corelation. melaksanakan senam Kegel =5x setiap
Pendekatan yang digunakan Cross harinya yaitu sebesar 7 responden
Sectional, metode Analitik Corelation ini (43,75%) dari total 16 responden.
digunakan untuk mengukur korelasi antara
senam kegel yang dilakukan pada ibu Frekuensi Derajat Robekan Perineum
hamil primigravida TM III dengan Tabel2. Distribusi Frekuensi Derajat
robekan perineum pada persalinan normal. Robekan Perineum
Populasi dalam penelitian ini adalah Derajat Robekan Frekuensi %
semua ibu hamil primigravida TM III di Perineum
Wilayah Puskesmas Pembantu Bandar Derajat 0 1 6,25
Derajat 1 6 37,50
Kidul Kota Kediri yang memenuhi kriteria Derajat 2 9 2,25
inklusi dalam penelitian. Jumlah populasi Jumlah 16 100,00
dalam penelitian ini adalah 20 orang ibu Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
hamil primigravida TM III, sedangkan sebagian besar responden mengalami
sampelnya adalah sebagian ibu hamil robekan perineum derajat 2 pada saat
primigravida TM III di Wilayah persalinan yaitu sebesar 9 responden
Puskesmas Pembantu Bandar Kidul Kota (52,25%) dari total 16 responden.
Kediri yang memenuhi kriteria inklusi Hubungan Senam Kegel Pada Ibu
dalam penelitian. Jumlah sampel dalam Hamil Primigravida Trimester III
penelitian ini sejumlah 10 orang yang Terhadap Derajat Robekan Perineum
diambil dengan consecutive sampling . Tabel 3. Hubungan Senam Kegel Pada Ibu
Cara yang akan dilakukan oleh Hamil Primigravida Trimester III
peneliti yaitu pengambilan sampel dengan Terhadap Derajat Robekan Perineum
meneliti responden ibu hamil yang sesuai Frekuensi Derajat Robekan Perineum
dengan kriteria inklusi di Wilayah N Senam
Puskesmas Pembantu Bandar Kidul Kota o Kegel Derajat Derajat Derajat Σ
0 1 2
Kediri, dipantau dalam beberapa kurun
waktu tertentu hingga pada saat persalinan 1. < 5x 0 2 3 5
2. = 5x 1 2 4 7
dilakukan observasi. 3. >5x 0 2 2 4
Pada penelitian ini instrumen yang JUMLAH 1 6 9 16
digunakan untuk mengetahui senam Kegel
dapat turut meminimalkan juga resiko perineum yang kaku dibanding ibu
infeksi penyembuhan dari luka perineum. bersalin primi/multipara.
Hal ini juga sependapat dengan Hal ini sependapat dengan teori yang
penelitian yang dilakukan oleh Novita dikemukakan oleh Sarwono (2009)
(2012) dari Kelompok yang diberikan mengatakan bahwa salah satu faktor
intervensi senam Kegel sebanyak 7 resiko terjadinya robekan perineum adalah
responden, didapatkan 5 responden Primigravida. Serta didukung juga dengan
(71,4%) mengalami penyembuhan luka teori yang mengatakan bahwa paritas
perineum lebih awal di banding 2 sangat berpengaruh dengan terjadinya
responden lainnya. Sedangkan pada robekan perineum pada saat proses
kelompok kontrol sebanyak 7 responden, persalinan berlangsung, hal ini
yang tidak diberikan intervensi senam dikarenakan daerah perineum bersifat
Kegel 2 (28,57%) diantaranya mengalami elastis, tapi dapat juga ditemukan
penyembuhan luka perineum lebih awal. perineum yang kaku, terutama pada
Hal ini menunjukan bahwa senam Kegel nullipara yang baru mengalami kehamilan
bukan merupakan faktor utama dalam pertama (primigravida) (Surinah, 2008).
penyembuhan luka perineum karena Berdasarkan jurnal yang didapatkan
peneliti tidak memberikan lembar dari penelitian yang dilakukan di BPS
pemantauan yang diberikan untuk Yohana daerah Bandarharjo Semarang
mencatat hasil melakukan senam Kegel pada April 2012, hasil pemantaun
selama dirumah (Novita,2012). persalinan yang menggunakan partograf
Penanganan yang dianjurkan terhadap menunjukan bahwa dari 60% ibu bersalin
keadaan diatas adalah dengan memahami yang mengalami laserasi perineum dan
seutuhnya manfaat besar dari senam 67% diantaranya adalah primipara.
Kegel bagi wanita. Disaat seluruh wanita Setelah dilakukan wawancara dengan
paham tentang manfaat dari senam kegel ketiga ibu bersalin yang mengalami
(terutama responden) maka wanita akan laserasi perineum ternyata selama hamil
melakukan senam Kegel dengan senang tidak melakukan senam Kegel. Observasi
hati, sesering mungkin, kapanpun dan menunjukan bahwa laserasi perineum
dimanapun ia berada, sehingga wanita mayoritas dialami oleh primipara yang
tersebut dapat dengan mudah merasakan tidak melakukan senam Kegel
berbagai macam manfaat dari senam (Yanti,2012).
Kegel. Pada ibu bersalin nulipara masih
memiliki keadaan perineum yang utuh
Derajat Robekan Perineum Pada Ibu dibanding ibu bersalin primi/multipara,
Bersalin Normal. karena pada ibu bersalin nulipara otot-otot
Pada penelitian yang telah dilakukan perineum belum mengalami trauma
diketahui sebagian besar responden (persalinan). Dibanding dengan ibu
mengalami robekan perineum derajat 2 bersalin primi/multipara yang sudah
pada saat persalinan yaitu sebesar 9 mengalami trauma (persalinan) dengan
responden (52,25%) dari total 16 jumlah yang berbeda. Oleh sebab itu,
responden. Hal ini mungkin dikarenakan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
responden hanya memiliki frekuensi seorang nulipara resiko terjadinya robekan
melakukan senam Kegel =5x setiap perineum semakin tinggi dibanding
harinya, berat badan lahir bayi, serta dengan seorang primi/multipara yang
keadaan responden yang seluruhnya mengalami robekan perineum pada saat
nulipara. Hal ini sangat memungkinkan berlangsungnya proses persalinan.
terjadinya derajat robekan perineum Penanganan dari keadaan tersebut
derajat 2, nulipara memiliki otot-otot diatas adalah dengan menganjurkan ibu
hamil untuk sesering mungkin melakukan
senam Kegel saat mendekati proses ruptur sebanyak 44,4%, ruptur derajat I
persalinan, karena senam Kegel dapat 55,6%, sedangkan pada multigravida tidak
meningkatkan keelastisitasan otot-otot mengalami ruptur perineum sebanyak
perineum ibu terlebih pada seorang 55,6%, ruptur derajat I sebanyak 44,4%.
nulipara. Serta didukung dengan peran Pada kelompok kontrol: primigravida
penolong persalinan dalam hal ini bidan yang tidak mengalami ruptur perineum
untuk mengantisipasi dan menangani sebanyak 22,2%, ruptur perineum derajat I
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu sebanyak 22,2%, dan ruptur perineum
dan janin. Proses keberhasilan derajat II sebanyak 55,6%. Sedangkan
berlangsungnya persalinan tergantung dari untuk multigravida yang tidak mengalami
kemampuan skill dan kesiapan penolong ruptur perineum sebanyak 11,1%, 33,3%
dalam menghadapi persalinan mengalami ruptur perineum derajat I, dan
(Bobak,2005). 55,6% dengan ruptur perineum derajat II
(Yanti,2012).
Hubungan Senam Kegel Pada Ibu Tidak terdapatnya hubungan senam
Hamil Primigravida TM III Terhadap Kegel dengan derajat robekan perineum
Derajat Robekan Perineum. juga tidak dapat dipungkiri. Hal ini terjadi
Hasil penelitian diketahui bahwa karena terjadinya robekan perineum juga
sebagian besar responden yang memiliki dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor
frekuensi senam Kegel =5x dan ibu dan janin. Diantaranya paritas ibu,
mengalami robekan perineum derajat 2 ukuran besar janin, serta kemahiran
sebanyak 4 responden (57,1%) dan penolong dalam memimpin persalinan.
hampir setengah responden yang memiliki Dalam penelitian ini responden yang
frekuensi senam Kegel <5x dan telah melakukan senam Kegel dengan
mengalami robekan perineum derajat 2 teratur namun mengalami robekan
sebanyak 3 responden (60,0%). Hal perineum derajat 2 mungkin dikarenakan
tersebut menunjukan bahwa senam Kegel berat badan lahir bayi dan kemahiran
bukan merupakan faktor utama dalam penolong. Hal ini sesuai dengan teori yang
meminimalkan terjadinya robekan dikemukakan oleh Prawiroharjo (2009)
perineum. Setelah dilakukan analisis yang mengatakan robekan perineum dapat
Korelasi Spearman rank didapatkan hasil dipengaruhi dari faktor janin yaitu dimana
analisis sebagai berikut: diketahui tidak keadaan kepala janin yang besar, janin
ada hubungan senam Kegel dengan dengan presentasi defleksi, janin dengan
derajat robekan perineum ibu di letak sungsang, serta janin makrosomia.
Puskesmas Bandar Kidul Kota Kediri (ρ = Sementara untuk kemahiran penolong
0,12 < 0,506 maka Ha ditolak). sesuai dengan teori yang tertulis dalam
Hal ini tidak sepedapat dengan teori Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal
mengatakan manfaat dari senam Kegel (2008) kerjasama dengan ibu dan
salah satunya dapat memudahkan wanita penggunaan manual yang tepat dapat
melahiran bayi tanpa banyak merobek mengatur kecepatan lahirnya bayi dan
jalan lahir (tanpa atau sedikit merobek mencegah terjadinya laserasi.
jalan lahir) (Proverawati,2010). Pengendalian kecepatan dan pengaturan
Penelitian Ruliati (2010) yang diameter kepala saat melalui introitus
berjudul pengaruh pijat perineum pada dan perineum dapat mengurangi
kehamilan terhadap kejadian ruptur kemungkinan terjadinya robekan
perineum pada persalinan di Bidan perineum. Bimbing ibu untuk meneran
Praktek Swasta BPS Siswati dan BPS Siti dan beristirahat atau bernapas dengan
Zulaikah Jombang, mengatakan pada cepat pada waktunya. Saat kepala
kelompok yang diberikan intevensi pijat membuka vulva (5-6cm), letakan kain
perineum: primigravida tidak mengalami bersih dan kering yang dilipat 1/3
bagiannya dibawah bokong ibu (untuk pada umumnya dan responden (ibu
mengeringkan bayi segera setelah lahir). hamil) pada khususnya, mengingat
Lindungi perineum dengan satu tangan manfaat senam Kegel sangat beragam
(dibawah kain bersih dan kering), ibu jari seperti menghindari ngompol pada
pada salah satu sisi perineum dan 4 jari lansia, meningkatkan keelastisitasan
tangan pada sisi yang lain pada otot-otot perineum pada ibu hamil dan
belakang kepala bayi. Tahan belakang ibu nifas, serta lebih mudah mencapai
kepala bayi agar posisi kepala tetap orgasme bagi wanita, dll. Apabila
fleksi pada saat keluar secara bertahap dilakukan sesuai dengan prosedur yang
melewati introitus dan perineum. telah ditentukan.
Melindungi perineum dan
mengendalikan keluarnya kepala bayi 2. Bagi Responden
secara bertahap dan hati-hati dapat Diharapkan bagi ibu hamil TM III
mengurangi regangan berlebihan setiap harinya melaksanakan senam
(robekan) pada vagina dan perineum. Kegel sesuai prosedur untuk membantu
Penanganan yang dapat digunakan meningkatkan keelastisitasan otot-otot
untuk mengurangi terjadinya robekan perineum yang dapat mengurangi
perineum pada saat persalinan spontan derajat robekan perineum pada saat
yaitu dengan cara senantiasa melakukan persalinan.
senam Kegel dari masih muda hingga
selanjutnya dengan sesering mungkin dan
konstan, serta menjaga masa kehamilan Daftar Pustaka
dengan cermat dan sehat, selalu Abdurahman, M, dkk. 2011. Dasar-dasar
memeriksakan kehamilan pada pelayan Metode Statistika Untuk Penelitian.
kesehatan yang terjangkau guna Bandung : Pustaka Setia.
mendeteksi keadaan serta kesejahteraan Bobak, I, dkk. 2005. Buku Ajar
janin di dalam kandungan, serta mengatur Keperawatan Maternitas. Jakarta :
asupan nutrisi dengan pola diit yang EGC.
seimbang. Brock, Katie. 2007. Nutrisi, Medikasi, dan
Senam Kehamilan. Jakarta : Prestasi
KESIMPULAN Pustakaraya.
Kesimpulan penelitian ini yaitu Chapman, V. 2006. Asuhan Persalinan
1. Hampir setengah dari responden telah dan Kelahiran. Jakarta : EGC.
melaksanakan senam kegel dengan Hidayat, A. A. A. 2005. Metode
frekuensi =5x setiap harinya. Penelitian Kebidanan & Teknik
2. Sebagian besar responden mengalami Analisis Data Jakarta : Salemba
robekan perineum derajat 2 pada saat Medika.
persalinan. Jones, Ilewellyn. 2002. Dasar-dasar
3. Tidak ada hubungan dilakukannya Obstetri dan Ginekologi Edisi 6.
senam Kegel pada ibu hamil Jakarta : Hipokrates.
primigravida TM III terhadap derajat Kusmiyati, Y, dkk. 2009. Perawatan Ibu
robekan perineum pada persalinan Hamil. Yogyakarta : Fitramaya.
normal, (ρ = 0,12 < 0,506 maka Ha Liu, D. 2008. Manual Persalinan (Labour
ditolak). Ward Manual) Edisi 3. Jakarta : EGC.
Maimunah, S. 2005. Kamus Kebidanan.
SARAN Jakarta : EGC.
1. Bagi Peneliti Selanjutnya Manuaba, C, dkk. 2008. Gawat Darurat
Hasil penelitian ini dapat digunakan Obstetri-Ginekologi & Obstetri-
sebagai dasar informasi tentang Ginekologi Sosial untuk Profesi
manfaat senam Kegel untuk wanita Bidan. Jakarta : EGC.