Aplikasi Pemberian Teknik Distraksi Terhadap Skala Nyeri Anak

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No.

1, Maret 2021: 140-146

INFORMASI ARTIKEL
Received: May, 26, 2021
Revised: June, 04, 2021
Available online: June, 07, 2021
at : http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik

Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis
Setiawati*, Linawati Novikasari

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati. Korespondensi Penulis: Setiawati.


Email: setiawati@malahayati.ac.id

Abstract

A comparison of distractors for controlling pain and discomfort in young children


during medical procedures

Background: The problem that often occurs in the pediatric ward is when going to take medical procedures,
there are several procedures that will cause a pain and discomfort in young children. During the performance, a
nurse needs a full concentration and a calm environment. Meanwhile, a young children need a distraction for
controlling pain and discomfort during medical procedures. Procedure need to apply to make easily and
smoothly until end of the performance.
Purpose: A comparison of distractors for controlling pain and discomfort in young children during medical
procedures
Method: A quantitative study and a purposive sampling experimental design (pre-test and post-test). The
population and sample taken 60 participants by a purposive sampling divided into two groups intervention, 30
participants by video cartoons and 30 participants with storytelling. A medical procedure when taking a venous
blood sample. The measuring instrument used the face, legs, activity, cry and consolability (FLACC) pain scale
with the lowest score of 0 and the highest score of 10. Statistical test using the T test.
Results: Finding that there was a significant effect on young children by distraction technique with cartoon video
media and storytelling media when taking venous blood samples. Both groups obtained p-value 0.000, indicating
that both distraction techniques are effective to use. While the difference in the mean value (pre test-post test)
on video cartoon media is 0.97 and storytelling media with a mean value of 1.50. It means that storytelling media
is more effective than video cartoon media.
Conclusion: Both distraction techniques, such as videos, cartoon media and storytelling media, have a significant
level of effectiveness and storytelling media is more effective than cartoon video media, that could as an alternative
as a permanent procedure in the pediatric ward.

Keywords: Distractors; Controlling pain; Discomfort; Young children; Medical procedures

Pendahuluan: Masalah yang sering terjadi diruang anak yaitu pada saat akan melakukan tindakan medis,
dimana ada beberapa prosedur yang akan membuat rasa sakit dan ketidaknyamanan pada anak. Selama
tindakan tersebut, seorang perawat akan mengerjakannya dengan penuh konsentrasi dan perlu ketenangan.
Sedangkan pada anak tersebut dibutuhkan tindakan distraksi supaya tindakan medis dapat dilakukan dengan
mudah dan lancar.

Setiawati*, Linawati Novikasari


Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati. Korespondensi Penulis: Setiawati.
Email: setiawati@malahayati.ac.id

DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i1.4392

140
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No.1, Maret 2021: 140-146

Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis

Tujuan: Untuk melihat efektivitas pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis di
rumah sakit
Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu (pre-test dan post-test) dan pemilihan sampelnya
menggunakan purposive sampling. Populasi dan sampel sebanyak 60 partisipan yang dibagi dalam dua grop
perlakuan yaitu 30 partisipan dengan media video cartoon dan 30 partisipan dengan media storytelling. Prosedur
medis yang dilakukan pada saat pengambilan sampel darah vena. Alat ukur yang dipakai untuk mengujkur skala
nyeri menggunakan skala nyeri face, legs, activity, cry and consolability (FLACC) dengan skor terendah 0 dan
tertinggi skor 10. Uji statistik menggunakan uji T.
Hasil: Didapatkan adanya pengaruh yang signifikan pada anak jika dilakukan perlakukan distraksi dengan media
video kartun dan media storytelling saat pengambilan sampel darah vena. Kedua kelompok didapatkan p-value
0.000 menunjukkan bahwa kedua intervensi efektif untuk digunakan. Sedangkan perbedaan nilai mean (pre test-
post test) pada media video cartoon 0.97 dan media storytelling dengan nilai mean 1.50. artinya media
storytelling lebih efektif dibandingkan media video cartoon.
Simpulan: Intervensi menonton video kartun dan storytelling mempunyai tingkat efektivitas yang sukup signifikan
dan media storytelling lebih efektif dibandingkan media video cartoon, sehingga dapat jadikan alternatif sebagai
prosedur tetap diruangan anak.

Kata Kunci: Teknik distraksi; Skala nyeri; Anak; Prosedur medis

PENDAHULUAN (Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan


Hospitalisasi merupakan suatu proses yang Anak, 2018).
memiliki alasan yang berencana/ darurat sehingga Salah satu prosedur yang didapatkan oleh anak
mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, yang menjalani hospitalisasi yaitu pemasangan
menjalani terapi dan perawatan sampai infus dan pengambilan darah. Dimana pada saat
pemulangannya kembali ke rumah. Selama proses pengambilan darah dan pemasangan infus akan
tersebut, anak dan orangtua dapat mengalami menimbulkan rasa nyeri pada area penusukan
berbagai kejadian yang menurut beberapa jarum infus atau jarum pengambilan darah melalui
penelitian ditunjukkan dengan pengalaman yang vena. Pengambilan darah vena pada orang
sangat traumatik dan penuh dengan stress. dewasa dan bayi memiliki perbedaan lokasi. Pada
Perasaan yang sering muncul adalah cemas, orang dewasa pengambilan darah di vena mediana
marah, sedih, takut dan rasa bersalah (Marilyn- cubiti yang terletak dekat dengan kulit, cukup
Eaton, Donna, Marilyn, David & Patricia, 2019; besar, dan tidak ada pasokan saraf besar besar,
Wulandari, Setyaningsih & Afni, 2016). sedangkan pada bayi pengambilan darah
Persentase anak menjalani rawat inap dalam dilakukan di vena jugularis superficialis, yang
setahun terakhir menurut jenis fasilitas kesehatan terletak didalam hypodermis kulit yang
berdasarkan data secara nasional, dari seluruh mengalirkan darah ke vena bagian dalam
anak yang pernah rawat inap dalam setahun (Kardiyudiani, 2019).
terakhir, sebagian besar menjalani rawat inap di Nyeri adalah sensasi ketidaknyamanan yang
rumah sakit pemerintah (39,33 persen) dan rumah dimanifestasikan sebagai suatu penderita yang
sakit swasta (38,47 persen). Di daerah perdesaan, diakibatkan oleh persepsi yang nyata, ancaman,
persentase anak yang pernah dirawat inap di dan fantasi luka (Kozier., Erb, 2015; Zakiyah,
rumah sakit pemerintah lebih tinggi dibandingkan 2015). Penggunaan teknik nonfarmakologi
dengan rumah sakit swasta (41,83 persen memberikan dampak yang cukup berarti dalam
berbanding 25,34 persen). Berbanding terbalik manajemen nyeri pada anak (Baulch, 2010). Agar
dengan di daerah perkotaan, persentase anak nyeri lebih dapat di toleransi dan situasi dapat
yang pernah menjalani rawat inap di rumah sakit terkontrol oleh anak, maka dapat digunakan
pemerintah lebih rendah dibanding rumah sakit metode nonfarmakologi atau di sertai dengan
swasta (37,71 persen berbanding 46,92 persen) metode farmakologi. salah satu yang banyak
digunakan adalah teknik distraksi. Distraksi adalah

Setiawati*, Linawati Novikasari


Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati. Korespondensi Penulis: Setiawati.
Email: setiawati@malahayati.ac.id

DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i1.4392

141
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No.1, Maret 2021: 140-146

Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis

metode atau teknik yang dapat digunakan untuk strimulasi pada area kulit yang meliputi permberian
mengurangi nyeri dengan mengalihkan perhatian kompres panas dan dingin, Transcutaneous electrical
klien dari nyeri (Asmadi, 2015; Sarfika, Yanti, & nerve stimulation (TENS), massase, acupressure,
Winda, 2016). Tujuan khusus penelitian ini untuk progressive muscle relaxation (PMR), reframing,
melihat efektivitas terapi menonton video kartun hipnotis, biofeedback, placebo dan distraksi yang
dan storytelling book terhadap skala nyeri saat terbagi menjadi distraksi visual, distraksi
pengambilan sampel darah vena sehingga dapat pendengaran, distraksi pernafasan, dan distraksi
dijadikan sebuah prosedur yang dapat intelektual, relaksasi yang terbagi menjadi imajinasi
terbimbing (Zakiyah, 2015; Khasanah & Astuti, 2017).
mengurangi nyeri.
Pada penelitian ini distraksi yang dipilih adalah
Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan
mentonton video (audio visual) kartun/ animasi hal ini
karena merupakan tindakan dasar yang dapat
dipilih karena pada film kartun animasi terdapat unsur
diterapkan dan tidak membutuhkan biaya yang gambar, warna, dan cerita sehingga anak-anak
mahal, selain dari itu dapat memberikan dampak menyukai menonton film kartun animasi dan
terlaksananya prosedur keperawatan pada anak strorytelling book . Ketika anak lebih fokus pada
dengan konsep atraumatic care. kegiatan menonton film kartun, atau mendengarkan
Salah satu prosedur yang didapatkan oleh anak dan memperhatikan cerita hal tersebut membuat
yang menjalani hospitalisasi yaitu pemasangan impuls nyeri akibat adanya cidera tidak mengalir
infus dan pengambilan darah. Dimana melalui tulang belakang, pesan tidak mencapai otak
pengambilan dalam pengambilan darah dan infus sehingga anak tidak merasakan nyeri (Sarfika, Yanti,
akan menimbulkan rasa nyeri pada area & Winda, 2016; Haris & Asdar, 2019).
penusukan jarum infus atau jarum pada saat
pengambilan darah. Pengambilan darah vena pada METODE
orang dewasa dan bayi memiliki perbedaan lokasi. Jenis penelitian eksperimental dengan quasi
Pada orang dewasa pengambilan darah di vena eksperiment dengan rancangan penelitian pre test
mediana cubiti yang terletak dekat dengan kulit, and post test designs with two comparison
cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar treatments. Penelitian ini sudah lulus kelaikan etik
besar, sedangkan pada bayi pengambilan darah dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK)
dilakukan di vena jugularis superficialis, yang Universitas Malahayati. Nomor Surat
terletak didalam hypodermis kulit yang No.1229/EC/KEP-UNMAL/IX/2020 dan dilaksnakan di
mengalirkan darah ke vena bagian dalam ruang Anak RS A.Dadi Tjokrodipo Kota Bandar
lampung pada bulan Oktober 2020. Populasi seluruh
(Kardiyudiani, 2019).
balita yang dirawat di ruang anak pada bulan
Dampak dari prosedur invasif tersebut adalah
Oktober-November sebanyak 60 orang. Kelompok
rasa nyeri. Nyeri adalah sensasi ketidaknyamanan menonton video 30 partisipan dan Kelompok
yang dimanifestasikan sebagai suatu penderita storytelling 30 partisipan dengn menggunakan
yang diakibatkan oleh persepsi yang nyata, tekhnik purposive sampling. Alat ukur dengan skala
ancaman, dan fantasi luka (Kozier, 2015; Zakiyah, nyeri face, legs, activity, cry and
2015). Nyeri adalah pengalaman sensori yang consolability (FLACC) dengan skor terendah 0 dan
tidak menyenangkan, unsur utama yang harus ada tertinggi skor 10. Langkah-langkah yang dilakukan
untuk disebut sebagai nyeri adalah rasa tidak adalah pre test dengan melakukan pemeriksaan
menyenangkan. Tanpa unsur itu tidak dapat pengukuran skala nyeri pada kedua kelompok yang
dikategorikan sebagai nyeri, walaupun sebaliknya diberikan perlakuan dan kemudian pelaksanaan
semua yang tidak menyenangkan tidak dapat intervensi. Lamanya perlakuan pada kelompok
disebut sebagai nyeri. menonton video kartun selama 10 menit dan
Tindakan yang dapat dilakukan supaya nyeri kelompok storytelling diberikan selama 10 menit.
lebih dapat di toleransi dan situasi dapat terkontrol Total waktu yang dibutuhkan untuk setiap responden
oleh anak, maka dapat digunakan metode dari tahap awal sampai akhir sekitar 30 menit
farmakologi dan atau di sertai dengan metode (selama prosedur pengambilan sampel darah vena).
nonfarmakologi. Metode nonfarmakologi dapat Penilaian dilakukan dengan observasi langsung
dibagi menjadi beberapa macam cara, seperti dengan didukung pengambilan video kamera
handphone. Analisis uji statistic Uji T test dependent

Setiawati*, Linawati Novikasari


Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati. Korespondensi Penulis: Setiawati.
Email: setiawati@malahayati.ac.id

DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i1.4392

142
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No.1, Maret 2021: 133-138

Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis

HASIL

Tabel 1. Data Demografi Responden Dan Hasil Evaluasi Intervensi


N=60
Variabel Kelompok Menonton Kelompok p-value
Video Storytelling
(n = 30) (n=30)
Data Demografi
Usia (Mean +SD) (Rentang)(Tahun) (4.23 ± 0.935) (3 – 6) (4.27 ± 0.907) (3 – 6)

Jenis Kelamin (n/%)


Laki-laki 20/66 17/56
Perempuan 10/34 13/44

Status Keluarga (n/%)


Keluarga kecil (jumlah anak 1-3) 15/50 16/53
Keluarga besar (Jumlah anak > 3) 15/50 14/47

Urutan Anak (n/%)


Sulung 11/37 9/30
Tengah 9/30 12/40
Bungsu 10/33 9/30

Evaluasi Intervensi
Skor Sebelum Intervensi (2.37±1.129) (0-4) (2.73 ± 1.015) (1-4) 0.000
(Mean ±SD) (Rentang)

Skor Sesudah Intervensi (1.40±1.329) (0-4) (1.23 ± 1.006) (0-3) 0.386


(Mean±SD)(Rentang)

Perbedaan Skor Sebelum-Sesudah (0.97 ± 1.006) (3–6) (1.50 ± 1.306) (3 -6)


Intervensi (p-value=0.00) (p-value=0.00)
(Mean±SD)(Rentang)

Dari tablel diatas dapat diketahui bahwa terhadap 30 orang anak, dengan mean 2,73
berdasarkan Usia kelompok terapi menonton video standar deviasi 1,015 dan setelah dilakukan mean
dengan mean 4.23 dan standar deviasi 0.935 dan 1.23 standar deviasi 1.006.
kelompok storytelling dengan mean 4.27 dan Rata-rata nyeri sebelum dan sesudah menonton
standar deviasi 0.907. Jenis kelamin pada dua video kartun dengan mean 0,97 standar deviasi
kelompok intervensi di dominasi oleh jenis kelamin 1,066 pvalue 0.000 dan rata-rata sebelum dan
laki-laki. Status keluarga terbanyak adalah status sesudah setelah dilakukan distraksi storytellling
keluarga kecil dan pada urutan anak adalah anak dengan mean 1.500 standar deviasi 1,306 p-value
tengah. 0.000. artinya media storytelling lebih efektif
Rata-rata nyeri pengambilan darah pada anak dibandingkan media video cartoon.
sebelum dilakukan distraksi menonton video kartun
dengan mean 2,37 standar deviasi 1,129 dan
setelah dilakukan mean 1,40 standar deviasi
1,329. Rata-rata nyeri pengambilan darah pada
anak sebelum dilakukan distraksi storytelling

Setiawati*, Linawati Novikasari


Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati. Korespondensi Penulis: Setiawati.
Email: setiawati@malahayati.ac.id

DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i1.4392

143
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No.1, Maret 2021: 140-146

Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis

PEMBAHASAN menggunakan bahasa yang memadai dan memiliki


Distraksi Menonton Video Kartun Dan pengertian yang terbatas terhadap realita.
Storytelling Terhadap Nyeri Hubungan anak dengan ibu sangat dekat, apabila
Rata-rata nyeri sebelum dan sesudah perpisahan dengan ibu akan menimbulkan rasa
menonton video kartun dengan mean 0,97 standar kehilangan pada anak akan orang yang terdekat
deviasi 1,066 pvalue 0,000 dan rata-rata sebelum dirinya dan lingkungan yang dikenal olehnya,
dan sesudah setelah dilakukan distraksi sehingga pada akhirnya akan menimbulkan
storytellling dengan mean 1.500 standar deviasi persasaan tidak aman dan rasa cemas (Nursalam
1.306 p-value 0.000. & Utami, 2005; Wulandari, Setyaningsih & Afni,
Teori yang dikemukakan, salah satu teknik 2016; Aini & Zulaicha 2016).
distraksi yang dapat dilakukan pada anak dalam Storytelling adalah kegiatan menyampaikan
penatalaksanaan nyeri adalah menonton kartun cerita dari seorang story teller kepada pendengar
animasi. Ketika anak lebih fokus pada kegiatan dengan tujuan yang digunakan untuk mengenali
menonton film kartun, hal tersebut membuat impuls emosi diri sendiri dan orang lain dan mampu untuk
nyeri akibat adanya cedera tidak mengalir melalui memberikan problem solving (Ayuni, Siswati, &
tulang belakang, pesan tidak mencapai otak Rusmawati, 2013). Terapi bermain storytelling
sehingga anak tidak merasakan nyeri (Brannon, termasuk dalam distraksi yang merupakan salah
Feist, & Updegraff, 2013; Mertajaya, 2018). satu penatalaksanaan nyeri nonfarmakologis. Hasil
Media animasi adalah media berupa gambar penelitian tentang pengaruh storytelling terhadap
yang bergerak disertai dengan suara (Utami, & respon nyeri pada saat pemasangan infus
Khusnal, 2014; Ekawati, 2017). Kartun biasa (prosedur pengambilan sama dengan pengambilan
disebut dengan animasi 2 dimensi. Kartun berasal darah vena) diperoleh ada perbedaan yang sangat
dari kata Cartoon yang berarti gambar lucu. signifikan pada respon nyeri saat pemasangan
Contohnya: Looney Tunes, Pink Panther, Tom and infus pada kelompok intervensi dan kelompok
Jerry, Scooby Doo, Doraemon, Mulan, Lion King, kontrol nilai t hitung sebesar 3,531 (p-value =
Brother Bear, Spirit, Snow White and Pinocchio. 0,001) (Maharani & Susilaningsih, 2018).
Teknik ini dapat menggunakan bantuan dari media Stress yang ditimbulkan akibat hospitalisasi
elektronik seperti TV, Tablet, Handphone, dan lain- meliputi prosedur pemasangan infus serta
lain tergantung dari usia anak., misalnya untuk pengambilan darah pada anak-anak yang dinilai
anak usia dini dapat menggunakan media yang menyakitinya, maka dari itu perawat memerlukan
sesuai dengan ukuran tubuhnya agar anak dapat teknik manajemen pengalihan nyeri yang bertujuan
menikmati animasi kartun yang diberikan. menurunkan nyeri yang dirasakan oleh anak.
Penelitian terkait sebelumnya pada anak usia Intervensi yang diberikan berupa distraksi
prasekolah saat pemasangan infus di Dr.M. Djamil menonton video kartun animasi dan storytelling.
Padang, didapatkan adanya perbedaan rata-rata Kedua intervensi tersebut telah diteliti dapat
skalan yeri yang signifikan (p-value<0,05) antara mengaihkan perhatiannya oleh pengelihatan dan
anak yang diberikan teknik distraksi menonton pendengarannya (audio-visual) (Lestari & Khusnal,
kartun animasi dengan anak yang tidak diberikan 2018; Legi, Sulaiman & Purwanti, 2019).
teknik distraksi saat dilakukan pemasangan Teknik distraksi efektif digunakan pada
infus.Hasil tersebut merekomendasikan bagi prosedur medis yang menimbulkan nyeri seperti
perawat dan tenaga kesehatan lainnya untuk injeksi, pemasangan infus serta pengambilan
menggunakan menonton kartun animasi sebagai darah, anak usia prasekolah sangat mudah
teknik non farmakologi saat pemasangan infus didistraksi atau dialihkan sehingga teknik distraksi
agar skala nyeri anak lebih rendah (Sarfika, Yanti dapat membantu dalam manajemen nyeri. Selain
& Winda, 2016). itu teknik ini lebih mudah dan dapat dilakukan oleh
Sebagian besar stress yang terjadi pada anak perawat. Secara tekhnis tidak memerlukan waktu
prasekolah khususnya anak yang berumur 6-30 yang sangat lama dan biaya yang sangat mahal.
bulan adalah cemas karena perpisahan. Balita Beberapa manfaat yang didapatkan dari teknik
belum mampu berkomunikasi dengan distraksi menonton kartun animasi yaitu anak

Setiawati*, Linawati Novikasari


Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati. Korespondensi Penulis: Setiawati.
Email: setiawati@malahayati.ac.id

DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i1.4392

144
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No.1, Maret 2021: 140-146

Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis

dapat mengalihkan rasa nyeri yang dirasakannya Brannon, L., Feist, J., & Updegraff, J. A.
dengan menonton film kartun. Anak dapat (2013). Health psychology: An introduction to
menjalani pemasangan infus dengan tenang dan behavior and health. Cengage Learning.
meminimalkan trauma.
Ekawati, D. (2017). Pengaruh Distraksi Menonton
SIMPULAN Animasi Kartun Terhadap Tingkat Stres
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
Hospitalisasi Pada Anak Saat Dilakukan Injeksi
intervensi menonton video kartun dan storytelling
Bolus (Studi Di Paviliun Seruni Rsud
mempunyai tingkat efektivitas yang sukup
signifikan dan dilihat dari perbandingannya dari Jombang) (Doctoral Dissertation, Stikes Insan
kedua teknik distraksi tersebut menunjukan bahwa Cendekia Medika Jombang).
media storytelling lebih efektif dibandingkan media
video cartoon, sehingga dapat jadikan alternatif Haris, H., & Asdar, F. (2019). Pengaruh Distraksi
sebagai prosedur tetap diruangan anak. Visual Terhadap Tingkat Nyeri Pada Anak Usia
Pra Sekolah Saat Pemasangan Infus Di Blud
SARAN Rsud H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten
Manajemen rumah sakit dapat Takalar. Jurnal Ilmiah Kesehatan
mempertimbangkan untuk menetapkan prosedur Diagnosis, 14(2), 192-196.
intervensi menonton video kartun dan storytelling
dapat dilakuan oleh perawat ruangan anak dalam Kardiyudiani, N. K. (2019). Keperawatan Medikal
mengurangi rasa nyeri pada prosedur invasif
Bedah 1.
pengambilan darah vena. Intervensi ini sangat
ekonomis tidak memerlukan biaya yang sangat
banyak dan dapat dilakukan berulang. Intervenisi Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan
isi didukung dengan sumber daya perawat yang Anak. (2018). Laporan kinerja Kementerian
terampil melalui training terutama untuk Pemberdayaan dan Perlindungan Anak tahun
memberikan storytelling. 2018. Diakses dari
https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/36
DAFTAR PUSTAKA 00b-lakip-kementrianpppa-2018.pdf

Aini, A. P., & Zulaicha, E. (2016). Pengaruh Terapi Khasanah, N. N., & Astuti, I. T. (2017). Teknik
Bermain Walkie Talkie terhadap Tingkat Distraksi Guided Imagery sebagai Alternatif
Kecemasan Akibat Hospitalisasi pada Anak Manajemen Nyeri pada Anak saat
Usia Prasekolah di RSUD Dr. Pemasangan Infus. Jurnal Kesehatan, 8(3),
Moewardi (Doctoral dissertation, Universitas 326-330.
Muhammadiyah Surakarta).
Kozier, B., Erb, G. L., & Marcus, W. (2015). I/M
Asmadi, N. S. (2015). Konsep dasar keperawatan. Fund Nrsng Concpts.
EGC.
Legi, J. R., Sulaeman, S., & Purwanti, N. H. (2019).
Ayuni, R. D., Siswati, S., & Rusmawati, D. (2013). Pengaruh Storytelling dan Guided-Imagery
Pengaruh storytelling terhadap perilaku empati terhadap Tingkat Perubahan Kecemasan Anak
anak. Jurnal Psikologi, 12(2), 121-130. Usia Prasekolah yang Dilakukan Tindakan
Invasif. Journal of Telenursing (JOTING), 1(1),
Baulch, I. (2010). Assessment and management of 145-156.
pain in the paediatric patient. Nursing Standard
(through 2013), 25(10), 35.

Setiawati*, Linawati Novikasari


Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati. Korespondensi Penulis: Setiawati.
Email: setiawati@malahayati.ac.id

DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i1.4392

145
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No.1, Maret 2021: 140-146

Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis

Lestari, D. A., & Khusnal, E. (2009). Pengaruh Sarfika, R., Yanti, N., & Winda, R. (2016).
Menonton Film Cartoon Terhadap Penurunan Pengaruh Teknik Distraksi Menonton Kartun
Tingkat Nyeri Akibat Prosedur Pengambilan Animasi Terhadap Skala Nyeri Anak Usia
Darah Vena Selama Hospitalisasi Pada Anak Prasekolah Saat Pemasangan Infus Di Instalasi
Usia Prasekolah Di Upa Rsu Pku Rawat Inap Anak RSUP DR. M. Djamil
Muhammadiyah Bantul (Doctoral dissertation, Padang. Jurnal Keperawatan Ners, 11(1).
Universitas' Aisyiyah Yogyakarta).
Utami, S. W., & Khusnal, E. (2014). Pengaruh
Maharani, N., & Susilaningsih, E. Z. Metode Bercerita Dengan Gambar Terhadap
(2018). Pengaruh Terapi Bermain Story Telling Perkembangan Bahasa Anak Usia 3-5 Tahun
Terhadap Respon Nyeri Saat Pemasangan Di Paud Sariharjo Ngaglik Sleman (Doctoral
Infus Pada Anak Di RSUD Pandan Arang dissertation, STIKES'Aisyiyah Yogyakarta).
Boyolali (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta). Wulandari, I. S., Setyaningsih, E., & Afni, A. C. N.
(2020). Storytelling Dengan Boneka Jari Untuk
Marilyn-Eaton, H., Donna, W. L., Marilyn, W. L., Menurunkan Tingkat Nyeri Pemasangan Infus
David, W., & Patricia, S. (2019, December). Pada Anak Pra Sekolah. Jurnal
Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. EGC. Keperawatan'Aisyiyah, 7(1), 75-85.

Mertajaya, I. M. (2018). Analisis intervensi teknik Zakiyah, A. (2015). Nyeri: Konsep dan
distraksi menonton kartun edukasi terhadap penatalaksanaan dalam praktik keperawatan
skala nyeri pada anak usia toddler saat berbasis bukti. Jakarta: Salemba Medika.
pengambilan darah intravena di ruang cempaka
anak rumah sakit pelni jakarta. Jurnal
JKFT, 3(2), 46-58.

Nursalam, R. S., & Utami, S. (2005). Asuhan


Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat
dan bidan). Jakarta: Salemba Medika.

Setiawati*, Linawati Novikasari


Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati. Korespondensi Penulis: Setiawati.
Email: setiawati@malahayati.ac.id

DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i1.4392

146

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy