Aplikasi Pemberian Teknik Distraksi Terhadap Skala Nyeri Anak
Aplikasi Pemberian Teknik Distraksi Terhadap Skala Nyeri Anak
Aplikasi Pemberian Teknik Distraksi Terhadap Skala Nyeri Anak
INFORMASI ARTIKEL
Received: May, 26, 2021
Revised: June, 04, 2021
Available online: June, 07, 2021
at : http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik
Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis
Setiawati*, Linawati Novikasari
Abstract
Background: The problem that often occurs in the pediatric ward is when going to take medical procedures,
there are several procedures that will cause a pain and discomfort in young children. During the performance, a
nurse needs a full concentration and a calm environment. Meanwhile, a young children need a distraction for
controlling pain and discomfort during medical procedures. Procedure need to apply to make easily and
smoothly until end of the performance.
Purpose: A comparison of distractors for controlling pain and discomfort in young children during medical
procedures
Method: A quantitative study and a purposive sampling experimental design (pre-test and post-test). The
population and sample taken 60 participants by a purposive sampling divided into two groups intervention, 30
participants by video cartoons and 30 participants with storytelling. A medical procedure when taking a venous
blood sample. The measuring instrument used the face, legs, activity, cry and consolability (FLACC) pain scale
with the lowest score of 0 and the highest score of 10. Statistical test using the T test.
Results: Finding that there was a significant effect on young children by distraction technique with cartoon video
media and storytelling media when taking venous blood samples. Both groups obtained p-value 0.000, indicating
that both distraction techniques are effective to use. While the difference in the mean value (pre test-post test)
on video cartoon media is 0.97 and storytelling media with a mean value of 1.50. It means that storytelling media
is more effective than video cartoon media.
Conclusion: Both distraction techniques, such as videos, cartoon media and storytelling media, have a significant
level of effectiveness and storytelling media is more effective than cartoon video media, that could as an alternative
as a permanent procedure in the pediatric ward.
Pendahuluan: Masalah yang sering terjadi diruang anak yaitu pada saat akan melakukan tindakan medis,
dimana ada beberapa prosedur yang akan membuat rasa sakit dan ketidaknyamanan pada anak. Selama
tindakan tersebut, seorang perawat akan mengerjakannya dengan penuh konsentrasi dan perlu ketenangan.
Sedangkan pada anak tersebut dibutuhkan tindakan distraksi supaya tindakan medis dapat dilakukan dengan
mudah dan lancar.
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i1.4392
140
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No.1, Maret 2021: 140-146
Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis
Tujuan: Untuk melihat efektivitas pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis di
rumah sakit
Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu (pre-test dan post-test) dan pemilihan sampelnya
menggunakan purposive sampling. Populasi dan sampel sebanyak 60 partisipan yang dibagi dalam dua grop
perlakuan yaitu 30 partisipan dengan media video cartoon dan 30 partisipan dengan media storytelling. Prosedur
medis yang dilakukan pada saat pengambilan sampel darah vena. Alat ukur yang dipakai untuk mengujkur skala
nyeri menggunakan skala nyeri face, legs, activity, cry and consolability (FLACC) dengan skor terendah 0 dan
tertinggi skor 10. Uji statistik menggunakan uji T.
Hasil: Didapatkan adanya pengaruh yang signifikan pada anak jika dilakukan perlakukan distraksi dengan media
video kartun dan media storytelling saat pengambilan sampel darah vena. Kedua kelompok didapatkan p-value
0.000 menunjukkan bahwa kedua intervensi efektif untuk digunakan. Sedangkan perbedaan nilai mean (pre test-
post test) pada media video cartoon 0.97 dan media storytelling dengan nilai mean 1.50. artinya media
storytelling lebih efektif dibandingkan media video cartoon.
Simpulan: Intervensi menonton video kartun dan storytelling mempunyai tingkat efektivitas yang sukup signifikan
dan media storytelling lebih efektif dibandingkan media video cartoon, sehingga dapat jadikan alternatif sebagai
prosedur tetap diruangan anak.
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i1.4392
141
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No.1, Maret 2021: 140-146
Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis
metode atau teknik yang dapat digunakan untuk strimulasi pada area kulit yang meliputi permberian
mengurangi nyeri dengan mengalihkan perhatian kompres panas dan dingin, Transcutaneous electrical
klien dari nyeri (Asmadi, 2015; Sarfika, Yanti, & nerve stimulation (TENS), massase, acupressure,
Winda, 2016). Tujuan khusus penelitian ini untuk progressive muscle relaxation (PMR), reframing,
melihat efektivitas terapi menonton video kartun hipnotis, biofeedback, placebo dan distraksi yang
dan storytelling book terhadap skala nyeri saat terbagi menjadi distraksi visual, distraksi
pengambilan sampel darah vena sehingga dapat pendengaran, distraksi pernafasan, dan distraksi
dijadikan sebuah prosedur yang dapat intelektual, relaksasi yang terbagi menjadi imajinasi
terbimbing (Zakiyah, 2015; Khasanah & Astuti, 2017).
mengurangi nyeri.
Pada penelitian ini distraksi yang dipilih adalah
Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan
mentonton video (audio visual) kartun/ animasi hal ini
karena merupakan tindakan dasar yang dapat
dipilih karena pada film kartun animasi terdapat unsur
diterapkan dan tidak membutuhkan biaya yang gambar, warna, dan cerita sehingga anak-anak
mahal, selain dari itu dapat memberikan dampak menyukai menonton film kartun animasi dan
terlaksananya prosedur keperawatan pada anak strorytelling book . Ketika anak lebih fokus pada
dengan konsep atraumatic care. kegiatan menonton film kartun, atau mendengarkan
Salah satu prosedur yang didapatkan oleh anak dan memperhatikan cerita hal tersebut membuat
yang menjalani hospitalisasi yaitu pemasangan impuls nyeri akibat adanya cidera tidak mengalir
infus dan pengambilan darah. Dimana melalui tulang belakang, pesan tidak mencapai otak
pengambilan dalam pengambilan darah dan infus sehingga anak tidak merasakan nyeri (Sarfika, Yanti,
akan menimbulkan rasa nyeri pada area & Winda, 2016; Haris & Asdar, 2019).
penusukan jarum infus atau jarum pada saat
pengambilan darah. Pengambilan darah vena pada METODE
orang dewasa dan bayi memiliki perbedaan lokasi. Jenis penelitian eksperimental dengan quasi
Pada orang dewasa pengambilan darah di vena eksperiment dengan rancangan penelitian pre test
mediana cubiti yang terletak dekat dengan kulit, and post test designs with two comparison
cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar treatments. Penelitian ini sudah lulus kelaikan etik
besar, sedangkan pada bayi pengambilan darah dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK)
dilakukan di vena jugularis superficialis, yang Universitas Malahayati. Nomor Surat
terletak didalam hypodermis kulit yang No.1229/EC/KEP-UNMAL/IX/2020 dan dilaksnakan di
mengalirkan darah ke vena bagian dalam ruang Anak RS A.Dadi Tjokrodipo Kota Bandar
lampung pada bulan Oktober 2020. Populasi seluruh
(Kardiyudiani, 2019).
balita yang dirawat di ruang anak pada bulan
Dampak dari prosedur invasif tersebut adalah
Oktober-November sebanyak 60 orang. Kelompok
rasa nyeri. Nyeri adalah sensasi ketidaknyamanan menonton video 30 partisipan dan Kelompok
yang dimanifestasikan sebagai suatu penderita storytelling 30 partisipan dengn menggunakan
yang diakibatkan oleh persepsi yang nyata, tekhnik purposive sampling. Alat ukur dengan skala
ancaman, dan fantasi luka (Kozier, 2015; Zakiyah, nyeri face, legs, activity, cry and
2015). Nyeri adalah pengalaman sensori yang consolability (FLACC) dengan skor terendah 0 dan
tidak menyenangkan, unsur utama yang harus ada tertinggi skor 10. Langkah-langkah yang dilakukan
untuk disebut sebagai nyeri adalah rasa tidak adalah pre test dengan melakukan pemeriksaan
menyenangkan. Tanpa unsur itu tidak dapat pengukuran skala nyeri pada kedua kelompok yang
dikategorikan sebagai nyeri, walaupun sebaliknya diberikan perlakuan dan kemudian pelaksanaan
semua yang tidak menyenangkan tidak dapat intervensi. Lamanya perlakuan pada kelompok
disebut sebagai nyeri. menonton video kartun selama 10 menit dan
Tindakan yang dapat dilakukan supaya nyeri kelompok storytelling diberikan selama 10 menit.
lebih dapat di toleransi dan situasi dapat terkontrol Total waktu yang dibutuhkan untuk setiap responden
oleh anak, maka dapat digunakan metode dari tahap awal sampai akhir sekitar 30 menit
farmakologi dan atau di sertai dengan metode (selama prosedur pengambilan sampel darah vena).
nonfarmakologi. Metode nonfarmakologi dapat Penilaian dilakukan dengan observasi langsung
dibagi menjadi beberapa macam cara, seperti dengan didukung pengambilan video kamera
handphone. Analisis uji statistic Uji T test dependent
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i1.4392
142
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No.1, Maret 2021: 133-138
Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis
HASIL
Evaluasi Intervensi
Skor Sebelum Intervensi (2.37±1.129) (0-4) (2.73 ± 1.015) (1-4) 0.000
(Mean ±SD) (Rentang)
Dari tablel diatas dapat diketahui bahwa terhadap 30 orang anak, dengan mean 2,73
berdasarkan Usia kelompok terapi menonton video standar deviasi 1,015 dan setelah dilakukan mean
dengan mean 4.23 dan standar deviasi 0.935 dan 1.23 standar deviasi 1.006.
kelompok storytelling dengan mean 4.27 dan Rata-rata nyeri sebelum dan sesudah menonton
standar deviasi 0.907. Jenis kelamin pada dua video kartun dengan mean 0,97 standar deviasi
kelompok intervensi di dominasi oleh jenis kelamin 1,066 pvalue 0.000 dan rata-rata sebelum dan
laki-laki. Status keluarga terbanyak adalah status sesudah setelah dilakukan distraksi storytellling
keluarga kecil dan pada urutan anak adalah anak dengan mean 1.500 standar deviasi 1,306 p-value
tengah. 0.000. artinya media storytelling lebih efektif
Rata-rata nyeri pengambilan darah pada anak dibandingkan media video cartoon.
sebelum dilakukan distraksi menonton video kartun
dengan mean 2,37 standar deviasi 1,129 dan
setelah dilakukan mean 1,40 standar deviasi
1,329. Rata-rata nyeri pengambilan darah pada
anak sebelum dilakukan distraksi storytelling
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i1.4392
143
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No.1, Maret 2021: 140-146
Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i1.4392
144
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No.1, Maret 2021: 140-146
Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis
dapat mengalihkan rasa nyeri yang dirasakannya Brannon, L., Feist, J., & Updegraff, J. A.
dengan menonton film kartun. Anak dapat (2013). Health psychology: An introduction to
menjalani pemasangan infus dengan tenang dan behavior and health. Cengage Learning.
meminimalkan trauma.
Ekawati, D. (2017). Pengaruh Distraksi Menonton
SIMPULAN Animasi Kartun Terhadap Tingkat Stres
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
Hospitalisasi Pada Anak Saat Dilakukan Injeksi
intervensi menonton video kartun dan storytelling
Bolus (Studi Di Paviliun Seruni Rsud
mempunyai tingkat efektivitas yang sukup
signifikan dan dilihat dari perbandingannya dari Jombang) (Doctoral Dissertation, Stikes Insan
kedua teknik distraksi tersebut menunjukan bahwa Cendekia Medika Jombang).
media storytelling lebih efektif dibandingkan media
video cartoon, sehingga dapat jadikan alternatif Haris, H., & Asdar, F. (2019). Pengaruh Distraksi
sebagai prosedur tetap diruangan anak. Visual Terhadap Tingkat Nyeri Pada Anak Usia
Pra Sekolah Saat Pemasangan Infus Di Blud
SARAN Rsud H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten
Manajemen rumah sakit dapat Takalar. Jurnal Ilmiah Kesehatan
mempertimbangkan untuk menetapkan prosedur Diagnosis, 14(2), 192-196.
intervensi menonton video kartun dan storytelling
dapat dilakuan oleh perawat ruangan anak dalam Kardiyudiani, N. K. (2019). Keperawatan Medikal
mengurangi rasa nyeri pada prosedur invasif
Bedah 1.
pengambilan darah vena. Intervensi ini sangat
ekonomis tidak memerlukan biaya yang sangat
banyak dan dapat dilakukan berulang. Intervenisi Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan
isi didukung dengan sumber daya perawat yang Anak. (2018). Laporan kinerja Kementerian
terampil melalui training terutama untuk Pemberdayaan dan Perlindungan Anak tahun
memberikan storytelling. 2018. Diakses dari
https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/36
DAFTAR PUSTAKA 00b-lakip-kementrianpppa-2018.pdf
Aini, A. P., & Zulaicha, E. (2016). Pengaruh Terapi Khasanah, N. N., & Astuti, I. T. (2017). Teknik
Bermain Walkie Talkie terhadap Tingkat Distraksi Guided Imagery sebagai Alternatif
Kecemasan Akibat Hospitalisasi pada Anak Manajemen Nyeri pada Anak saat
Usia Prasekolah di RSUD Dr. Pemasangan Infus. Jurnal Kesehatan, 8(3),
Moewardi (Doctoral dissertation, Universitas 326-330.
Muhammadiyah Surakarta).
Kozier, B., Erb, G. L., & Marcus, W. (2015). I/M
Asmadi, N. S. (2015). Konsep dasar keperawatan. Fund Nrsng Concpts.
EGC.
Legi, J. R., Sulaeman, S., & Purwanti, N. H. (2019).
Ayuni, R. D., Siswati, S., & Rusmawati, D. (2013). Pengaruh Storytelling dan Guided-Imagery
Pengaruh storytelling terhadap perilaku empati terhadap Tingkat Perubahan Kecemasan Anak
anak. Jurnal Psikologi, 12(2), 121-130. Usia Prasekolah yang Dilakukan Tindakan
Invasif. Journal of Telenursing (JOTING), 1(1),
Baulch, I. (2010). Assessment and management of 145-156.
pain in the paediatric patient. Nursing Standard
(through 2013), 25(10), 35.
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i1.4392
145
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 15, No.1, Maret 2021: 140-146
Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis
Lestari, D. A., & Khusnal, E. (2009). Pengaruh Sarfika, R., Yanti, N., & Winda, R. (2016).
Menonton Film Cartoon Terhadap Penurunan Pengaruh Teknik Distraksi Menonton Kartun
Tingkat Nyeri Akibat Prosedur Pengambilan Animasi Terhadap Skala Nyeri Anak Usia
Darah Vena Selama Hospitalisasi Pada Anak Prasekolah Saat Pemasangan Infus Di Instalasi
Usia Prasekolah Di Upa Rsu Pku Rawat Inap Anak RSUP DR. M. Djamil
Muhammadiyah Bantul (Doctoral dissertation, Padang. Jurnal Keperawatan Ners, 11(1).
Universitas' Aisyiyah Yogyakarta).
Utami, S. W., & Khusnal, E. (2014). Pengaruh
Maharani, N., & Susilaningsih, E. Z. Metode Bercerita Dengan Gambar Terhadap
(2018). Pengaruh Terapi Bermain Story Telling Perkembangan Bahasa Anak Usia 3-5 Tahun
Terhadap Respon Nyeri Saat Pemasangan Di Paud Sariharjo Ngaglik Sleman (Doctoral
Infus Pada Anak Di RSUD Pandan Arang dissertation, STIKES'Aisyiyah Yogyakarta).
Boyolali (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta). Wulandari, I. S., Setyaningsih, E., & Afni, A. C. N.
(2020). Storytelling Dengan Boneka Jari Untuk
Marilyn-Eaton, H., Donna, W. L., Marilyn, W. L., Menurunkan Tingkat Nyeri Pemasangan Infus
David, W., & Patricia, S. (2019, December). Pada Anak Pra Sekolah. Jurnal
Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. EGC. Keperawatan'Aisyiyah, 7(1), 75-85.
Mertajaya, I. M. (2018). Analisis intervensi teknik Zakiyah, A. (2015). Nyeri: Konsep dan
distraksi menonton kartun edukasi terhadap penatalaksanaan dalam praktik keperawatan
skala nyeri pada anak usia toddler saat berbasis bukti. Jakarta: Salemba Medika.
pengambilan darah intravena di ruang cempaka
anak rumah sakit pelni jakarta. Jurnal
JKFT, 3(2), 46-58.
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i1.4392
146