Artikel Roseli SBMM
Artikel Roseli SBMM
Artikel Roseli SBMM
ABSTRACT
ABSTRAK
250
Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 250 - 261
SBMM pada semester ganjil T.A 2012/2013. Penelitian dilaksanakan sebanyak 4
siklus.
Strategi pembelajaran yang dilakukan dalam matakuliah SBMM adalah
dengan menggunakan metode seminar untuk topik bahasan teori-teori belajar,
kombinasi metode ekspositori dan diskusi kelompok untuk topik bahasan urutan
kegiatan pembelajaran, metode presentasi kelompok untuk topik bahasan urutan
kegiatan pembelajaran yang didalamnya tergambar metode, media dan waktu
pembelajaran dan metode simulasi untuk topik bahasan penerapan strategi
pembelajaran. Setiap fase pada urutan kegiatan pembelajaran dilaksanakan untuk
siklus 1, dan 2 sedangkan untuk siklus 3 dan 4 tahap kegiatan awal dan akhir
dilaksanakan dan pada tahap kegiatan inti fase yang dilaksanakan adalah fase
elaborasi dan konfirmasi.
Kata kunci: Strategi pembelajaran, Urutan kegiatan pembelajaran
1. PENDAHULUAN
Misi program studi pendidikan matematika JPMIPA FKIP Universitas Jambi
antara lain mewujudkan proses perkuliahan yang efektif untuk menghasilkan
lulusan yang berkualitas dan berdaya saing dibidang pendidikan matematika.
Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas haruslah diselenggarakan
pembelajaran yang berkualitas.
Strategi Belajar Mengajar Matematika (SBMM) adalah salah satu matakuliah
wajib pada pendidikan matematika yang membekali mahasiswa dengan
kemampuan mengajar. Selama ini strategi pembelajaran SBMM terus
diperbaharui, kegiatan pembelajaran sudah berpusat pada mahasiswa namun
dominasi dosen dalam beberapa topik masih terasa.
Agar terselenggara pembelajaran yang berkualitas, strategi pembelajaran
SBMM perlu selalu diperbaharui. Tidak hanya disegi urutan kegiatan
pembelajarannya namun juga disegi metode pembelajaran perlu dilakukan
inovasi-inovasi yang menyebabkan mahasiswa betul-betul terlibat aktif dari awal
hingga akhir kegiatan pembelajaran, yang pada akhirnya berdampak tidak hanya
pada pencapaian tujuan pembelajaran tapi juga terhadap kualitas pembelajaran.
Masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana meningkatkan kualitas
pembelajaran strategi belajar mengajar matematika mahasiswa pendidikan
matematika JPMIPA melalui inovasi strategi pembelajaran.
Pada kesempatan penelitian ini inovasi strategi pembelajaran yang akan
dilakukan adalah pada urutan kegiatan pembelajaran untuk materi tertentu
dengan penerapan beberapa metode.
251
Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 250 - 261
Tujuan penelitian adalah meningkatkan kualitas pembelajaran strategi belajar
mengajar matematika mahasiswa pendidikan matematika JPMPA melalui inovasi
strategi pembelajaran.
252
Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 250 - 261
Kegiatan inti perkuliahan: Fase Eksplorasi: Mahasiswa memperhatikan
paparan dan penjelasan tentang teori-teori belajar secara menyeluruh oleh dosen
dengan menggunakan power point. Fase Elaborasi: Mahasiswa memulai seminar
tentang teori-teori belajar, diawali dengan presentasi kelompok membahas teori
behaviorisme. Salah satu anggota kelompok penyaji berperan sebagai moderator
dan anggota kelompok penyaji lainnya memaparkan makalahnya secara
bergantian. Kemudian 2 kelompok pembahas memberikan bahasan, tanggapan
dan saran-saran terhadap makalah yang disajikan. Fase Konfirmasi: Kelompok
penyaji secara bergantian memberikan tanggapan dan penjelasan atas bahasan,
tanggapan dan saran dari kedua kelompok pembahas. Kemudian kedua kelompok
pembahas diberi kesempatan untuk menanggapi balik penjelasan yang diberikan
oleh kelompok penyaji dan ditanggapi kembali oleh kelompok penyaji. Terakhir
kesempatan diberikan kepada pembahas spontan. Setelah ditanggapi oleh
penyaji maka seminar selesai. Kemudian dosen memberikan tanggapan dan
umpan balik terhadap pembahasan materi yang dibahas dalam seminar. Seminar
dilanjutkan dengan membahas makalah tentang teori konstruktivisme. Prosesnya
seperti seminar makalah pertama.
Kegiatan Akhir: Dosen memberikan penekanan secara umum dua teori
yang sudah dibahas. Selanjutnya dosen meminta semua mahasiswa untuk
membuat resume tentang tokoh-tokoh yang mendukung masing-masing teori
dengan teori yang dikemukakannya disertai contohnya.
REFLEKSI (SEE)
Kesan dosen model: Sedikit kecewa karena mahasiswa baru membagikan
makalah, sehingga ketika menyajikan materi ada mahasiswa yang membaca
makalah dan kurang memperhatikan penjelasan dosen.
Refleksi Observer 1: Sewaktu dosen menjelaskan materi, ada mahasiswa
yang tidak memperhatikan dan sibuk membaca makalah yang dibagikan tadi.
Sewaktu seminar beberapa mahasiswa yang bukan penyaji dan pembahas tidak
memperhatikan dan sibuk sendiri.
Refleksi Observer 2: Mahasiswa kurang siap sebagai pembahas seminar
karena mereka baru memperoleh makalahnya, sebaiknya makalah itu dibagikan
253
Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 250 - 261
pada hari sebelumnya. Sewaktu perpindahan kegiatan dari dosen menjelaskan
kepada kegiatan seminar mahasiswa sedikit ribut.
3.2 HASIL SIKLUS 2
PERENCANAAN (PLAN)
Pembahasan materi pembelajaran diawali dengan pemberian informasi
materi pada mahasiswa dan dilanjutkan dengan latihan dalam kelompok dibawah
bimbingan dosen kemudian presentasi kelompok.
PELAKSANAAN (DO)
Kegiatan Awal: Perkuliahan diawali dengan berdoa bersama, informasi
tujuan dan topik pembelajaran. Dosen menyampaikan bahwa mengajar suatu
pekerjaan profesional oleh karena itu perlu perencanaan.
Kegiatan Inti: Fase Eksplorasi: Diawali dengan memberikan pertanyaan
tentang pengertian strategi pembelajaran pada mahasiswa, kemudian dosen
menjelaskan disertai dengan pemberian contoh tentang komponen pertama pada
strategi pembelajaran yaitu urutan kegiatan pembelajaran. Contoh pertama yang
diberikan dosen adalah contoh komunikasi yang paling sederhana. Selanjutnya
dosen membicarakan tentang komponen-komponen yang harus ada pada urutan
kegiatan pembelajaran. Penjelasan dosen disertai pemberian contoh dan waktu
maksimal yang digunakan untuk masing-masing komponen. Dosen memberi
kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau memberi tanggapan dan kemudian
memberi tanggapan atas pertanyaan tersebut. Fase Elaborasi: Mahasiswa diminta
dosen secara berkelompok memilih satu topik bahasan matematika sekolah
menengah yang dapat diajarkan dalam satu kali pertemuan, kemudian menyusun
urutan kegiatan pembelajaran sesuai dengan format rpp terkini untuk topik
tersebut dengan terlebih dahulu merumuskan tujuan pembelajaran yang harus
dikuasai siswa untuk topik tersebut. Fase Konfirmasi: Mahasiswa diminta dosen
untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dari bangkunya masing-masing
dan meminta kelompok lain menanggapinya kemudan dosen memberi umpan
balik setiap selesai kelompok menyampaikan hasil diskusinya, ketika ada
kelompok yang menyusun urutan kegiatan pembelajaran belum mengacu pada
format rpp terkini dosen meminta supaya disusun kembali sesuai dengan format
yang diminta, ketika ada kelompok yang menyusun urutan kegiatan pembelajaran
254
Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 250 - 261
yang langkah-langkahnya masih teoritis dan tidak menggambarkan kegiatan guru
atau kegiatan siswa, dosen menekankan kembali bahwa urutan kegiatan
pembelajaran itu isinya harus menggambarkan kegiatan yang dilakukan baik oleh
guru atau siswa.
Kegiatan Akhir: Dosen meminta mahasiswa untuk menyimpulkan materi
perkuliahan dan menyusun urutan kegiatan pembelajaran untuk topik tertentu
secara individu.
REFLEKSI (SEE)
Dosen Model: Open class 2 ini dimulai lebih lambat dari jadwal
seharusnya karena kuis 1 sudah terjadwal. Sehingga hanya 3 kelompok
mahasiswa yang dapat menyampaikan hasil diskusinya.
Observer 1: Sewaktu mahasiswa berdiskusi dalam kelompoknya, masih
ada yang bingung tidak tahu harus memilih topik apa karena mereka tidak
membawa buku matematika sekolah menengah. Juga masih ada yang memilih
topik bahasan yang cakupan materinya terlalu luas.
Observer 2: Suasana kelas dan posisi duduk mahasiswa pada open class
2 lebih teratur dari open class 1. Sewaktu mahasiswa presentasi ditemui ada yang
menyusun rpp padahal yang diminta hanya urutan kegiatan pembelajaran, tetapi
mereka kurang memikirkan kejelasan langkah-langkah pada urutan kegiatan
pembelajaran yang disusunnya
3.3 HASIL SIKLUS 3
PERENCANAAN (PLAN)
Pembahasan materi pembelajaran dengan presentasi kelompok yang
dilanjutkan dengan bahasan oleh kelompok lain secara berganti-ganti.
PELAKSANAAN (DO)
Kegiatan Awal: Kegiatan perkuliahan diawali dengan berdo’a bersama,
informasi tujan dan topik pembelajaran. Dosen mengatakan bahwa bila
mahasiswa sudah terampil menyusun urutan kegiatan pembelajaran yang
menggambarkan metode, media dan waktu pembelajaran maka nantinya akan
mudah menyusun rpp.
Kegiatan Inti: Fase Elaborasi, Dosen meminta satu kelompok
membacakan hasil kerjanya, kelompok yang lain harus memperhatikan dan
255
Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 250 - 261
mendengarkan dengan baik karena mereka akan ditunjuk secara acak nantinya
oleh dosen untuk memberikan bahasan dan pandangannya. Setelah selesai satu
kelompok membacakan hasil kerjanya, dosen memberi waktu beberapa menit
untuk kelompok lain berdiskusi dalam kelompoknya menyamakan pandangan dan
tanggapan. Fase Konfirmasi: Dosen menunjuk satu kelompok untuk memberi
bahasan dan pandangannya dan meminta kelompok penyaji untuk
menanggapinya. Terakhir dosen memberi tanggapan dan masukan atas hasil
kerja kelompok tersebut. Dosen memberi kesempatan kelompok penyaji untuk
menanyakan hal-hal yang masih meragukan atau belum diketahui dan dosen
memberi tanggapan dan penjelasan yang diperlukan. Proses ini berulang untuk
semua kelompok.
Kegiatan Akhir: Dosen meminta mahasiswa menyimpulkan materi dan
merevisi hasil kerja kelompoknya dan membuatnya secara individu.
REFLEKSI (SEE)
Dosen Model: Kegiatan perkuliahan sudah berjalan sesuai rencana.
Observer 1: Open class 3 ini lebih baik dari sebelumnya, mahasiswa terlibat
aktif menyajikan hasil kerjanya, menanggapi presentasi kelompok lain. Hal
menarik yang diamati ibu rohati adalah ketika dosen meminta mahasiswa yang
dominan untuk digantikan oleh mahasiswa lainnya dalam kelompok yang sama
sewaktu menyampaikan tanggapan dan pandangannya terhadap hasil kerja
kelompok lain. Cara ini kelihatan dapat mengurangi dominasi seseorang dalam
kelompoknya. Ibu Rohati menyarankan sebaiknya foto copy hasil kerja kelompok
di serahkan pada kelompok lainnya.
Observer 2: Open class 3 lebih baik dari open class sebelumnya,
mahasiswa lebih banyak yang terlibat secara aktif dalam perkuliahan. Akan lebih
baik jika hasil kerja kelompok di foto copy dan dibagikan pada kelompok lain.
3.4 HASIL SIKLUS 4
PERENCANAAN (PLAN)
Penerapan strategi pembelajaran yang sudah disusun dalam bentuk rpp dilakukan
dalam bentuk simulasi dalam kelas.
PELAKSANAAN (DO)
256
Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 250 - 261
Kegiatan awal: Perkuliahan dimulai dengan berdoa bersama, pemberian informasi
tujuan dan topik pembelajaran. Dosen menyatakan bahwa latihan simulasi ini penting
dilakukan agar mahasiswa mendapat pengalaman bagaimana seharusnya menerapkan
strategi pembelajaran yang sudah disusun dan bagaimana mengamati penerapan strategi
pembelajaran tersebut agar dapat memberi masukan dan saran terhadap guru yang tampil
dan pada akhirnya saran dan masukan tersebut bermanfaat bagi semua mahasiswa yang
mengikuti perkuliahan.
Kegiatan Inti: Fase Elaborasi, Guru model yang pertama berasal dari kelompok 1
diminta tampil kedepan dan menyerahka rpp kepada dosen. Selanjutnya berperan sebagai
guru SMA. Topik bahasan yang diajarkan adalah integral tak tentu. Fase Konfirmasi:
Setelah selesai mengajar kemudian dilanjutkan dengan tanggapan dari 2 orang pengamat
dan terakhir tanggapan serta umpan balik dari dosen, kemudian memberi kesempatan
kepada kelompok 1 untuk bertanya kalau ada yang perlu dipertanyakan terkait dengan
simulasi mengajar tadi. Proses ini berulang untuk keempat kelompok.
Kegiatan Akhir: Dosen memberi tanggapan secara umum atas penampilan
mahasiswa tadi dan memberi umpan balik. Terakhir dosen meminta mahasiswa untuk
menyiapkan diri secara individu untuk simulasi mengajar pada pertemuan berikutnya.
REFLEKSI (SEE)
Dosen Model: Mahasiswa tidak mensimulasikan rpp yang sudah disusun dalam
kelompok kecil hal ini terlihat jelas dari pemilihan topik bahasan yang terlalu luas
cakupannya sementara waktu yang disediakan hanya 15 menit.
Observer 1: Karena tidak dapat rpp simulasi mengajar, maka tidak bisa melihat
kecocokan rpp dengan pelaksanaannya. Ibu rohati juga memahami kekecewaan dosen
model karena mahasiswa tidak melakukan yang disarankan dosen, hal ini sering terjadi.
Hal yang menonjol adalah mahasiswa masih belum menguasai konsep-konsep matematika
yang mereka ajarkan. Komentar dari pengamat dan tanggapan serta umpan balik yang
diberikan dosen sudah rinci.
Observer 2: Penampilan latihan mengajar mahasiswa ini sudah cukup bagus. Ada
yang berperan sebagai guru model, sebagai siswa, sebagai observer dan ada umpan balik
dari dosen.
3.5 DATA AKTIVITAS MAHASISWA
Aktivitas mahasiswa dapat dilihat dari foto-foto berikut:
257
Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 250 - 261
3.6 PEMBAHASAN
Strategi pembelajaran SBMM untuk topik bahasan teori-teori pembelajaran,
dengan cara pemberian orientasi singkat oleh dosen dengan metode ceramah
pada fase eksplorasi, dan selanjutnya pembahasan lebih mendalam pada fase
elaborasi dengan menggunakan metode seminar, memberi kebebasan sekaligus
melatih kamandirian pada mahasiswa untuk mencari dan menentukan hal-hal
yang dirasa penting dibahas oleh mahasiswa tentang teori belajar yang menjadi
tanggung jawab mereka. Konstruksi pengetahuan juga terjadi pada kognitif
mahasiswa. Karena mereka harus menyusun suatu makalah dan
mempresentasikan makalah tersebut. Mereka juga harus menanggapi bahasan
dan pertanyaan dari kelompok lainnya pada fase konfirmasi. Disamping itu
mereka juga harus memahami makalah kelompok lainnya dan memberikan
bahasan dan tanggapan terhadap makalah tersebut. Kondisi ini sesuai dengan
yang dikatakan oleh Von Glasersfeld bahwa pembelajaran adalah membantu
sesorang berpikir secara benar dengan membiarkannya berpikir sendiri (Pannen
dkk, 2005)
Strategi pembelajaran untuk topik bahasan urutan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan metode ekspositori untuk konsep awal pada fase
eksplorasi, dan pembahasan lebih mendalam dengan memberi latihan menyusun
urutan kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Memberi kesempatan
mahasiswa untuk memahami dan mendalami materi dengan cara berdiskusi,
kemudian mencoba menyusun urutan kegiatan pembelajaran sesuai dengan topik
yang mereka pilih sendiri. Pada fase konfirmasi mereka membacakan hasil diskusi
mereka yang ditanggapi oleh kelompok lain dan diberi umpan balik oleh dosen.
Cara seperti ini memberi bekal kepada mahasiswa pengetahuan dan kemampuan
untuk menyusun urutan kegiatan pembelajaran yang merupakan bagian utama
pada rpp.
Strategi pembelajaran menyusun urutan kegiatan pembelajaran yang
menggambarkan penggunaan metode, media dan waktu pembelajaran dengan
cara belajar kelompok kecil. Kemudian kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya dalam kelas dilanjutkan dengan tanggapan dari kelompok lain dan
tanggapan balik dari kelompok penyaji serta umpan balik langsung dari dosen.
258
Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 250 - 261
Memberi pengalaman, wawasan yang luas dan mendalam bagi mahasiswa
tentang cara dan contoh menyusun urutan kegiatan pembelajaran yang
menggambarkan penggunaan metode, media dan waktu pembelajaran. Tentu saja
sangat bermanfaat bagi mereka nantinya sebagai calon guru dalam menyusun
rpp.
Teknik penyajian yang meminta mahasiswa yang berbeda yang berbicara
wakil dari suatu kelompok baik ketika presentasi, memberi tanggapan balik
maupun ketika memberi bahasan atas kelompok lain memberi kesempatan lebih
banyak bagi setiap mahasiswa untuk terlibat aktif mengemukakan pendapatnya.
Sedangkan teknik pemilihan kelompok yang menjadi pembahas atas hasil diskusi
kelompok penyaji langsung oleh dosen, membuat setiap kelompok selalu fokus
dan siap sedia apabila ditunjuk.
Strategi yang digunakan dalam latihan penerapan strategi pembelajaran
dengan menggunakan metode simulasi, dimana sebelumnya mahasiswa dibagi
atas 4 kelompok besar dan meminta setiap kelompok untuk memilih satu topik
matematika sekolah menengah yang dapat diajarkan dalam waktu 15 menit,
menyusun rpp, memilih guru model, mensimulasikannya secara terbatas dalam
kelompoknya. Ternyata membuat mahasiswa siap untuk mengajar layaknya
seorang guru. Pengaturan peran sebagai siswa, pengamat dan guru memberi
kesempatan mahasiswa untuk betul-betul menghayati suasana belajar mengajar
yang terjadi dalam suatu kelas dan memberi kesempatan mahasiswa untuk
mengevaluasi sendiri penampilan mereka. Umpan balik yang langsung diberikan
dosen setiap selesai penampilan memberikan masukan dan pengetahuan bagi
mahasiswa tidak hanya yang berperan sebagai guru model tapi juga seluruh
peserta kuliah.
Berdasarkan paparan di atas tergambar bahwa mahasiswa sudah melalui
proses belajar aktif sesuai dengan yang dikemukakan oleh Marzano dkk (Pannen
,2005) yaitu jika mahasiswa mampu menunjukkan ketrampilan berpikir kompleks,
memproses informasi, berkomunikasi efektif, bekerja sama dan berkolaborasi, dan
berdaya nalar yang efektif.
KESIMPULAN DAN PROSPEK
KESIMPULAN
259
Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 250 - 261
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran SBMM melalui inovasi strategi
pembelajaran adalah dengan menggunakan metode seminar untuk topik bahasan
teori-teori belajar, kombinasi metode ekspositori dan diskusi kelompok untuk topik
bahasan urutan kegiatan pembelajaran, metode presentasi kelompok untuk topik
bahasan urutan kegiatan pembelajaran yang didalamnya tergambar metode,
media dan waktu pembelajaran dan metode simulasi untuk topik bahasan
penerapan strategi pembelajaran. Sedangkan setiap fase pada urutan kegiatan
pembelajaran dilaksanakan untuk siklus 1, dan 2. Untuk siklus 3 dan 4 tahap
kegiatan awal dan akhir dilaksanakan sementara pada tahap kegiatan inti fase
yang dilaksanakan adalah fase elaborasi dan konfirmasi.
PROSPEK
Dosen dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya, antara lain dengan
melaksanakan inovasi strategi pembelajaran dan melaksanakan lesson study
4. UCAPAN TERIMAKASIH
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada tim lesson
study prodi matematika khususnya Ibu Rohati, S.Pd. M.Pd dan Ibu Sri Winarni,
S.Pd. M.Pd atas masukan dan tanggapan yang diberikan, ucapan terimakasih
juga disampaikan pada tim lesson study fakultas atas bantuan dana yang
diberikan, semoga Allah membalas semua kebaikan Bapak dan Ibu.
5. DAFTAR RUJUKAN:
[1]. Pannen, Paulina. Mustafa, Sekarwinahyu. Mustafa, Dina. Konstruktivisme
Dalam Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI UT; 2005
[2]. Russeffendi, E.T. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalam pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA,
Perkembangan Kompetensi Guru. Bandung: Tarsito; 1988
[3]. Suparman, Atwi. Desain Instruksional Modern, Panduan Para Pengajar &
Inovator Pendidikan. Jakarta: Erlangga; 2012
[4]. Suparman, Atwi. Desain Instruksional. Jakarta:PAU-PPAI UT; 1997
[5]. Sanjaya,Wina. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana; (2008).
260