Sri Hartati PTK

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATERI

KEHIDUPAN MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI


DENGAN BANTUAN MEDIA KARJO PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1
SEWON BANTUL
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Oleh: Sri Hartati, S.Pd


Guru SMP N 1 Sewon

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Motivasi, dan Prestasi


Belajar Siswa materi Kehidupan pada Masa Praaksara dan Hindu-Buddha
mata pelajaran IPS dengan metode diskusi dengan bantuan karjo (kartu
jodoh) pada siswa kelas VII F SMP N 1 Sewon Bantul tahun pelajaran
2021/2022. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan selama dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas VII F SMP N 1 Sewon Bantul tahun pelajaran 2021/2022
yang terdiri dari 32 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah angket, observasi, tes, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket, lembar observasi, dan tes tertulis.
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan motivasi, dan
prestasi belajar adalah analisis data deskriptif kuantitatif dengan
persentase. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan
metode diskusi dengan bantuan karjo (kartu jodoh) dapat meningkatkan
Motivasi, dan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas VII F SMP N 1 Sewon
Bantul pada materi Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
dan Hindu-Buddha. Pada siklus I skor hasil motivasi belajar siswa diketahui
siswa yang memiliki motivasi belajar kurang ada 21,88% atau 7 siswa,
siswa yang memiliki motivasi cukup ada 40,63% atau 13 siswa dan siswa
yang memiliki motivasi belajar baik ada 37,50% atau 12 siswa sehungga
dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata skor hasil motivasi belajar siswa
adalah 2,37 kriteria cukup.Dan pada siklus II skor hasil motivasi belajar
siswa yang kurang tidak ada, siswa yang memiliki motivasi belajar cukup
3,13% atau 1 siswa, siswa yang memiliki motivasi belajar baik 90,36% atau
29 siswa dan siswa yang memiliki motivasi belajar sangat baik 6,25% atau
2 siswa, sehingga dapat disimpulkan rata-rata skor hasil motivasi belajar
siswa 2,90 kriteria baik. Nilai rata-rata kelas sebelum tindakan adalah 71,41
dengan persentase ketuntasan sebesar 59,38%, setelah dilakukan tindakan
pada siklus I rata-rata mengalami peningkatan sebesar 9,22 menjadi 80,63
dengan persentase ketuntasan sebesar 78,13%. Pada siklus II rata-rata
siswa meningkat menjadi 83,75 atau meningkat sebesar 3,12, dengan
ketuntasan sebesar 87,50%.
Kata kunci: Motivasi, Prestasi Belajar, Metode Diskusi , Kartu Jodoh.

A. PENDAHULUAN Pendidikan dan pengajaran


adalah suatu proses yang sadar

1
2

tujuan. Tujuan dapat diartikan terdorong untuk melakukan


sebagai suatu usaha untuk sesuatu sehingga mencapai hasil
memberikan rumusan hasil yang atau tujuan tertentu. Menurut
diharapkan siswa setelah Clayton Alderfer (dalam Nashar,
melaksanakan pengalaman belajar 2004 :42) Motivasi belajar adalah
(Sardiman, 2011). Tercapainya adalah kecenderungan siswa
tidaknya tujuan pengajaran salah dalam melakukan kegiatan belajar
satunya adalah terlihat dari yang didorong oleh hasrat untuk
prestasi belajar yang diraih siswa. mencapai prestasi atau hasil
Dengan prestasi yang tinggi, para belajar sebaik mungkin.Motivasi
siswa mempunyai indikasi dipandang sebagai dorongan
berpengetahuan yang baik. mental yang menggerakkan dan
Pendidikan IPS adalah mengarahkan perilaku
penyederhanaan atau adaptasi manusia,termasuk perilaku
dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan belajar.
humaniora, serta kegiatan dasar Prestasi belajar pada
manusia yang diorganisasikan dan hakekatnya merupakan
disajikan secara ilmiah dan pencerminan dari usaha belajar.
pedagogis/psikologis untuk tujuan Semakin baik usaha belajar
pendidikan. seorang siswa, semakin baik pula
Salah satu faktor yang prestasi belajar yang
mempengaruhi prestasi siswa diperolehnya. Pencapaian prestasi
adalah motivasi. Dengan adanya belajar siswa dipengaruhi oleh
motivasi , siswa akan belajar lebih berbagai faktor, baik faktor
keras, ulet, tekun dan memiliki internal maupun faktor eksternal.
konsentrasi penuh dalam proses Poerwanto (2007) memberikan
pembelajaran. Dorongan motivasi pengertian prestasi belajar yaitu
dalam belajar merupakan salah hasil yang dicapai oleh seseorang
satu hal yang perlu dibangkitkan dalam usaha belajar sebagaimana
dalam upaya pembelajaran yang dinyatakan dalam
disekolah. Pada dasarnya motivasi raport.Pengukuran prestasi belajar
adalah suatu usaha yang disadari pada dasarnya adalah untuk
untuk menggerakkan, mengetahui tingkat prestasi
menggarahkan dan menjaga belajar yang di capai siswa dalam
tingkah laku seseorang agar ia materi pelajaran
3

tertentu.Pengukuran prestasi setiap lembaga pendidikan,


belajar siswa dapat dilakukan termasuk tujuan pembelajaran
dengan melakukan tes, ujian, atau mata pelajaran IPS materi
ulangan.Prestasi belajar kehidupan masyarakat Indonesia
merupakan ukuran keberhasilan pada masa praaksara dan Hindu-
yang diperoleh siswa selama Buddha di kelas VII SMP Negeri 1
proses belajarnya. Keberhasilan itu Sewon Bantul adalah tercapainya
dipengaruhi oleh berbagai faktor prestasi belajar yang tinggi yang
yang saling berkaitan. ditandai dengan perubahan
Menurut Muhibbun Syah tingkah laku baik dari segi kognitif,
(2012:144) prestasi belajar siswa afektif, maupun psikomotorik.
dipengaruhi oleh setidaknya tiga Siswa dikatakan berhasil dalam
faktor, yaitu : belajar jika setidaknya nilai
a. Faktor internal (dari dalam diri ketuntasan minimalnya 75.
individu), yaitu meliputi faktor Fakta yang terjadi di kelas VII
jasmaniah (kesehatan dan cacat A, B, C, D, E, F dan G SMP Negeri 1
tubuh), faktor psikologis Sewon Bantul untuk mata
(tingkat intelegensi, perhatian, pelajaran IPS masih banyak siswa
minat, bakat motif, yang mendapat nilai dibawah
kematangan, dan kesiapan) kritetia ketuntasan minimal pada
serta faktor kelelahan. waktu Penilaian Harian, Penilaian
b. Faktor ekternal (dari luar diri Tengah Semester 1 maupun
individu), yakni meliputi faktor Penilaian Akhir Semester tahun
keluarga, faktor kondisi pelajaran 2021/2022.
lingkungan sekolah, serta faktor Disamping itu untuk motivasi
masyarakat. siswa masih kurang, hal itu terlihat
c. Faktor pendekatan belajar dari kurang semangatnya sikap
(approach to learning), yakni mereka di kelas dalam mengikuti
jenis upaya belajar siswa yang pelajaran IPS. Lalu ketika siswa
meliputi strategi dan metode dipersilahkan untuk bertanya oleh
yang digunakan siswa untuk guru tentang materi yang
melakukan kegiatan diajarkan, semua siswa diam dan
pembelajaran. tidak ada yang bertanya. Hal itu
Tujuan dari pembelajaran membuktikan bahwa rasa ingin
masing-masing mata pelajaran di tahu siswa juga masih rendah
4

Tujuan suatu pembelajaran akan Selain kompetensi guru,


berjalan baik apabila dalam motivasi belajar siswa juga
pelaksanaan pembelajaran itu berperan penting dalam
bersifat student centered, yakni pencapaian prestasi belajar IPS
pembelajaran terpusat pada siswa karena motivasi merupakan suatu
dan guru hanya sebagai fasilitator dorongan yang menggerakkan
saja. Namun, pembelajaran IPS di siswa untuk mengikuti proses
kelas VII F masih berlangsung pembelajaran atau tidak. Motivasi
secara teacher centered. Itu berprestasi merupakan penggerak
berarti pembelajaran masih dalam diri dalam kegiatan dan
berpusat dari guru. Guru lebih keberhasilannya tergantung pada
sering menyampaikan materi usaha pribadi dan kemampuan
dengancara ceramah, dan metode yang dimiliki. Pernyataan tersebut
diskusi hanya sesekali dilakukan. dapat dapat diartikan siswa yang
Hal tersebut dapat dijadikan tidak memiliki motivasi akan
kemungkinan prestasi belajar cenderung bermalas-malasan
siswa rendah. untuk mendengarkan dan
.Disamping itu guru masih memperhatikan apa yang
mengajar secara konvesional dan disampaikan oleh guru di kelas.
belum menggunakan variasi Berbeda dengan siswa yang
metode lain yang dapat memiliki motivasi tinggi, mereka
meningkatkan motivasi dan biasanya cenderung rajin, dan
prestasi belajar siswa.Perhatian selalu memperhatikan apa yang
dan antusiasme siswa dalam disampaikan oleh guru selama
mengikuti pembelajaran masih proses pembelajaran berlangsung.
kurang, sehingga pemahaman dan Dari uraian tersebut dapat
prestasi belajar mereka kurang dimengerti bahwa motivasi belajar
optimal Oleh karena itu siswa sangat penting dan
kompetensi guru dinilai sangat berpengaruh terhadap prestasi
berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS.
belajar siswa mata pelajaran IPS Dari uraian di atas masalah
materi kehidupan masyarakat utama dan yang ditemukan adalah
Indonesia pada masa praaksara rendahnya motivasi dan prestasi
dan Hindu-Buddha. belajar mata pelajaran IPS siswa
kelas VII F tahun pelajaran
5

2021/2022. Untuk siswa dampak kepemimpinan siswa dan


apabila prestasi belajar rendah partisipasi anggota-anggotanya.
akan mengalami kesulitan didalam 2. Suatu diskusi memerlukan
kehidupan bermasyarakat. ketrampilan-ketrampilan
Adapun model yang dipilih tertentu yang belum pernah
bagi peneliti adalah model dipelajari sebelumnya.
pembelajaran melalui metode 3. Jalannya diskusi dapt dikuasai
diskusi dengan bantuan media oleh beberapa siswa yang
karjo (kartu jodoh). Menurut menonjol.
Subroto (2009) keuntungan 4. Tidak semua topic dapat
metode diskusi yaitu: dijadikan pokok diskusi akan
1. Metode diskusi melibatkan tetapi hanya hal-hal yang
siswa secara langsung dalam problematic saja yang dapat
proses belajar. didiskusikan.
2. Setiap siswa dapat menguji 5. Diskusi yang mendalam
pengetahuan dan penguasaan memerlukan waktu yang
bahan masing-masing. banyak, siswa tidak boleh
3. Menumbuhkan dan dikejar-kejar waktu, perasaan
mengembangkan berpikir dan dibatasi waktu menimbulkan
sikap ilmiah. kedangkalan dalam
4. Dengan mengajukan dan doskusisehingga hasilnya tidak
mempertahankan pendapatnya bermanfaat.
dalam diskusi diharapkan para 6. Apabila suasana diskusi hangat
siswa akan dapat memperoleh dan siswa sudah berani
kepercayaan akan kemampuan mengemukakan pikiran mereka
diri sendiri. maka biasanya sulit untuk
5. Menunjang usaha –usaha membatasi pokok
pengembangan sikap sosial dan permasalahannya.
sikap demokratis para siswa. 7. Sering terjadi dalam diskusi
Sedangkan kelemahan siswa kurang berani
metode diskusi yaitu: mengemukakan pendapatnya.
1. Suatu diskusi tidak dapat 8. Jumlah siswa di dalam kelas
diramalkan sebelumnya yang terlalu besar akan
mengenai bagaimana hasil mempengaruhi setiap siswa
sebab tergantung pada
6

untuk mengemukakan mengungkap upaya peningkatkan


pandangannya. motivasi dan prestasi belajar siswa
Karjo (kartu jodoh) adalah materi kehidupan masyarakat
metode penjodohan kartu secara Indonesia pada masa praaksara
benar berdasarkan pernyataan dan Hindu-Buddha mata pelajaran
yang sesuai dengan kartu lainnya IPS melalui media karjo (kartu
yang memuat pernyataan jodoh) pada siswa kelas VII F SMP
jawabannya. Model pembelajaran Negeri 1 Sewon Bantul tahun
make a match atau kartu jodoh pelajaran 2021/2022.
adalah model pembelajaran aktif Berdasarkan uraian diatas,
untuk mendalami atau melatih upaya yang telah dilakukan guru
materi yang telah dipelajari. Setiap dalam meningkatkan motivasi
peserta didik menerima satu dan prestasi belajar siswa
kartu. Kartu ini bisa pertanyaan, menunjukkan hasil yang optimal.
bisa berisi jawaban. Selanjutnya Dengan melihat kenyataan ini
mereka mencari pasangan yang terdapat beberapa masalah yang
cocok sesuai dengan kartu yang di menyangkut guru dan siswa
pegang. Menurut Anita Lie dalam interaksi belajar
(2008:56) menyatakan model mengajar. Masalah yang
pembelajaran tipe make a match bersumber pada guru adalah
atau kartu jodoh merupakan kurangnya kesiapan mengajar,
teknik belajar yang memberi pengalaman mengajar,
kesempatan siswa untuk bekerja memotivasi siswa, dan
sama dengan orang lain. penggunaan model-model media
Karjo (kartu jodoh) pembelajaran didalam
merupakan salah satu model memberikan materi pelajaran.
media pembelajaran yang Hal ini akan berdampak
diharapkan mampu meningkatkan munculnya masalah yang
motivasi dan prestasi belajar bersumber pada siswa yaitu
siswa materi kehidupan pada siswa kurang aktif dalam
masa praaksara mata pelajaran menerima pelajaran. Padahal
IPS di SMP Negeri 1 Sewon Bantul guru harus bisa meningkatkan
terutama siswa kelas VII F.Untuk motivasi dan prestasi belajar
mengetahui hal tersebut siswa didalam melaksanakan
penelitian ini akan berusaha pengajaran.
7

Berdasarkan banyaknya masalah Berdasarkan masalah


yang berhubungan dengan motivasi penelitian yang telah ditetapkan
dan prestasi belajar, maka peneliti diatas, maka dirumuskan tujuan
perlu membatasi masalah yaitu upaya penelitian ini yaitu : (1)
peningkatan motivasi dan prestasi Mendeskripsikan langkah-langkah
belajar siswa materi kehidupan diskusi dengan bantuan media
masyarakat Indonesia pada masa karjo dalam meningkatkan
praaksara dan Hindu-Buddha diungkap motivasi dan prestasi belajar siswa
dengan metode diskusi dengan kelas VII F SMP N 1 Sewon Bantul
bantuan media pembelajaran karjo tahun pelajaran 2021/2022. (2)
(kartu jodoh). Mengetahui peningkatan motivasi
Memperhatikan latar dan prestasi belajar setelah
belakang masalah, identifikasi diterapkan metode diskusi dengan
masalah, dan batasan masalah, bantuan media karjo pada siswa
maka rumasalah yang akan diteliti kelas VII F SMP N 1 Sewon Bantul
yaitu: (1) Bagaimana metode tahun pelajaran 2021/2022.
diskusi dengan bantuan media Adapun manfaat dari penelitian
karjo (kartu jodoh) dapat ini yaitu : bagi siswa yaitu
meningkatkan motivasi dan peningkatan kualitas
prestasi belajar siswa materi pembelajaran sehingga bisa
kehidupan masyarakat Indonesia meningkatkan motivasi belajar
pada masa praaksara dan Hindu- siswa dan untuk perbaikan dalam
Buddha mata pelajaran IPS pada meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas VII F SMP N 1 Sewon siswa, bagi guru yaitu sebagai
Bantul semester 2 tahun pelajaran bahan koreksi supaya
2021/2022. (2) Apakah metode pembelajaran yang lebih efektif
diskusi dengan bantuan media dengan media pembelajaran yang
karjo (kartu jodoh) dapat lebih variatif khususnya karjo
meningkatkan motivasi dan (kartu jodoh) dan sebagai salah
prestasi belajar siswa materi satu cara untuk mengembangkan
kehidupan masyarakat Indonesia profesionalitas sebagai guru, bagi
pada masa praaksara dan Hindu- sekolah yaitu sebagai bahan
Buddha pada siswa kelas VII F SMP masukkan untuk menciptakan
N 1 Sewon Bantul semester 2 suasana pembelajaran yang
tahun pelajaran 2021/2022. kondusif dan menyenangkan dan
8

pengembangan sekolah menjadi pembelajaran. Peneliti dan guru


sekolah model yang melaksanakan bersama-sama melakukan evaluasi
Lesson Study Berbasis Sekolah. untuk menentukan kegiatan
perbaikan yang akan dilaksanakan.
B. METODE PENELITIAN Indikator keberhasilan tindakan
Penelitian yang digunakan oleh adalah apabila setelah
peneliti ini merupakan Penelitian pengimplementasian metode diskusi
Tindakan Kelas (PTK). PTK dapat dengan bantuan kartu jodoh, terjadi
didefinisikan sebagai suatu penelitian peningkatan motivasi dan prestasi
tindakan action research) yang belajar siswa pada mata pelajaran IPS
dilakukan guru yang sekaligus siswa kelas VII SMP N 1 Sewon Bantul
sebagai peneliti di kelasnya atau tahun pelajaran 2021/2022.
bersama-sama dengan orang lain Peningkatan motivasi dan prestasi
(kolaborasi) dengan jalan merancang, belajar dapat dihitung dengan
melaksanakan, dan merefleksikan mempresentasekan skor pada
tindakan secara kolaboratif dan indicator yang diteliti. Kriteria
partisipatif yang bertujuan untuk keberhasilan dalam peneltian ini
memperbaiki atau meningkatkan menurut Mulyasa (2009 : 131) yaitu :
mutu (kualitas) proses pembelajaran (1) Dilhat dari segi proses,
di kelasnya melalui suatu tindakan pembentukan kompetensi dapat
(treatment) tertentu dalam suatu dikatakan berhasil dan berkualitas
siklus. Jadi di dalam PTK ada tiga apabila seluruhnya atau setidak-
unsur atau konsep yang saling tidaknya (80%) peserta didik terlibat
berkaitan, yaitu penelitian, tindakan secara aktif dalam proses
dan kelas (Kunandar, 2011: 44-45). pembelajaran dan diskusi. (2) Dilihat
Dalam penelitian ini peneliti dari segi hasil, proses pembentukan
melakukan kolaboratif partisipatif, kompetensi dapat dikatakan apabila
artinya peneliti tidak sendiri namun terjadi perubahan perilaku yang positif
bekerja sama dengan guru-guru mata pada diri peserta didik seluruhnya atau
pelajaran IPS di SMP N 1 Sewon setidak-tidaknya (80%). Keberhasilan
Bantul. Peran peneliti adalah sebagai tindakan pada penelitian ini adalah
perancang pembelajaran dan apabila rata-rata nilai siswa pada siklus
pengamat proses pembelajaran, I ke siklus II sebesar 80% siswa telah
sedangkan guru bertindak sebagai mencapai Kriteria ketuntasan
kolaborator yang melaksanakan
9

Minimum (KKM) atau mendapat nilai Prasiklus dilakukan untuk


lebih 75. mengetahui kemampuan awal
siswa sebelum penelitian
C. HASIL PENELITIAN dilakukan, dengan hasil tes
1. Tahap Prasiklus sebagai berikut:

Tabel 1. Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa Prasiklus


No Kategori Nilai Jumlah Siswa Pra Siklus
1 Tuntas ( ≥ 75 ) 19 59.38 %

2 Tidak Tuntas ( < 75 ) 13 40.62 %

Jumlah 32 100%

Nilai rata-rata IPS pada tahap kegiatan belajar berupa


prasiklus yaitu 71,41 . Adapun sebuah tindakan yang
ketuntasan klasikal pada tahap diterapkan pada suatu
prasiklus 59,38%.Berdasarkan obyek penelitian di kelas,
data tersebut, maka pada tahap yang sengaja dimunculkan
prasiklus belum memenuhi kriteria prosedur ini dalam bentuk
keberhasilan tindakan pada kegiatan perbaikan yang
penelitian ini yaitu apabila rata- dilakukan secara berulang-
rata nilai siswa pada siklus I ke ulang dan terus menerus
siklus II sebesar 80% siswa telah yang terdiri dari tahap
mencapai Kriteria ketuntasan perencanaan, pelaksanaan,
Minimum (KKM) atau mendapat pengamatan, refleksi.
nilai lebih sama dengan 75. Kegiatan perbaikan
2. Hasil Siklus I pembelajaran bertujuan
Penelitian tindakan untuk memotivasi aktivitas
kelas adalah suatu belajar siswa.
pencermatan terhadap

Tabel 2. Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus I


Siklus I
No. Kriteria
Siswa %
1. Sangat Baik - -
2. Baik 12 37,50
10

3. Cukup 13 40,63
4. Kurang 7 21,88
Jumlah 32 100

Dari data dapat diketahui siklus I adalah 2,37 dengan kriteria


siswa yang memiliki motivasi cukup.
belajar yang kurang ada 7 siswa Hasil penelitian,
atau 21,88%, siswa yang memiliki menunjukkan peningkatan
motivasi cukup ada 13 siswa atau prestasi belajar IPS pada siklus I
40,63% dan siswa yang memiliki dibandingkan pada tahap
motivasi baik ada 12 siswa atau prasiklus, baik dalam hal rata-rata
37,50%, sehingga dapat diambil kelas maupun dalam ketuntasan
kesimpulan bahwa rata-rata hasil secara klasikal. Prestasi belajar IPS
angket motivasi belajar siswa pada siklus I adalah sebagai
untuk mata pelajaran IPS pada berikut:
Tabel 3. Perbandingan Ketuntasan Prestasi Belajar Prasiklus dan Siklus I
Pra Siklus Siklus I
Kategori Nilai Ketuntasa Ketuntas
Jumlah Jumlah
n an
1 Rata-rata kelas 71,41 80,625
2 Tuntas ( ≥ 75 ) 19 59.38 % 25 78.13 %
Tidak Tuntas (<
3 13 40.62 % 7 21.87 %
75 )
Jumlah 32 100 % 32 100 %
Berdasarkan data prestasi belajar pada pra siklus dari 32 siswa ada 19
siswa atau 59,38 % siswa yang mencapai KKM, 13 siswa atau 40,62% siswa
belum mencapai KKM dan pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 25
siswa atau 78,13% siswa yang mencapai KKM, 7 siswa atau 21,87% siswa
belum mencapai KKM.Nilai rata-rata kelas mata pelajaran IPS pada siklus I
sebesar 80,625, meningkat dibandingkan pada tahap prasiklus sebesar
71,41.
3. Siklus II
Hasil refleksi pada siklus I menjadi pertimbangan dalam merencanakan
pembelajaran pada siklus II. Pada tahap perencanaan tindakan siklus II, ada
beberapa kegiatan yang dilakukan peneliti yaitu sebagai berikut:
Tabel 13. Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus II
11

Prosentase Siklus
Kriteria Siswa
II
1. Sangat Baik 2 6,25 %
2. Baik 29 90,63 %
3. Cukup 1 3,13 %
4. Kurang - -
Jumlah 32 100 %

Dan untuk siklus II motivasi belajar sangat baik 6,25% atau 2


belajar siswa yang kurang tidak orang, sehinnga dapat disimpulkan
ada, siswa yang memiliki motivasi bahwa rata-rata hasil angket
cukup 3,13% atau 1 orang, siswa motivasi belajar siswa adalah 2,90
yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria baik. Jadi ada
baik 90,63% atau 29 orang dan peningkatan motivasi belajar dari
siswa yang memiliki motivasi siklus I ke siklus II sebesar 0,53.
Tabel 16. Perbandingan Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa Prasiklus,
Siklus I, dan Siklus II

Prasiklus Siklus I Siklus II


Kategori Nilai
No Jml Ketun Jml Ketun Jml Ketun
Siswa Tasan Siswa tasan Siswa tasan
Rata-rata
1 71,41 80,625 83,75
Kelas
Tuntas 59.38 78.13
2 19 25 28 87.5 %
( ≥ 75 ) % %
Tidak Tuntas 40.62 21.87 12.50
3 13 7 4
( < 75 ) % % %

Jumlah 32 100% 32 100 % 32 100 %

Pada siklus II, rata-rata hasil yang mencapai KKM. Dan dari nilai
angket motivasi belajar siswa rata-rata kelas yang diperoleh
sebesar 2,90 dengan kriteria baik pada tahap prasiklus 71,41
dimana pada siklus I sebesar 2,37 menjadi 80,625 pada siklus I dan
dengan kriteria cukup dan prestasi menjadi 83,75 pada siklus II.
belajar siswa meningkat dari D. KESIMPULAN
sebelum pra siklus dari 59,38% Berdasarkan hasil penelitian
menjadi 78,13% di siklus I dan di tindakan kelas yang telah dilakukan
siklus II menjadi 87,50% siswa penerapan model pembelajaran
12

dengan metode diskusi dengan atau 7 siswa. Pada siklus II


bantuan kartu jodoh di kelas VII F pertemuan 2 meningkat yang
SMP N 1 Sewon tahun pelajaran mendapat nilai ≥75 87,50% atau 28
2021/2022 dapat disimpulkan ; (1) siswa dan mendapat nilai <75
Metode diskusi dengan bantuan 12,50% atau 4 siswa. Dari siklus I
kartu jodoh dapat meningkatkan ke siklus II terjadi peningkatan
motivasi dan prestasi belajar siswa 9,37%. Rata-rata hasil angket
pada materi kehidupan masyarakat motivasi belajar pada siklus I
Indonesia pada masa praaksara pertemuan 1 sebesar 2,37 dengan
dan Hindu-Buddha di Indonesia kriteria cukup. Pada siklus II
mata pelajaran IPS pada siswa kelas pertemuan 1 meningkat dengan
VII F semester 2 tahun pelajaran rata-rata 2,90 dengan kriteria baik.
2021/2022 melalui proses diskusi Dari siklus I ke siklus II terjadi
kelompok. (2) Penerapan metode peningkatan 0,53%. Adapun
diskusi dengan bantuan kartu jodoh sarannya yaitu bagi peneliti mohon
dapat meningkatkan motivasi dan untuk memberikan berbagai hal
prestasi belajar siswa kelas VII F terkait dengan hambatan yang
SMP N 1 Sewon tahun pelajaran dialami selama pelaksanaan
2021/2022. Hasil penilaian terlihat pembelajaran dengan metode
dari prestasi belajar yang diskusi dengan bantuan kartu jodoh
meningkat dari siklus I dan siklus II. agar pelaksanaan pembelajaran ke
Prestasi belajar siswa pada siklus I depannya akan lebih baik sehingga
pertemuan 2 yang mendapat nilai motivasi dan prestasi belajar siswa
≥75 78,13% atau 25 siswa dan dapat meningkat.
yang mendapat nilai<75 21,88%

DAFTAR PUSTAKA

Kunandar. (2011). Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi


Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Lie, Anita.(2008). Cooper ative Learning.Jakarta ; PT Gramedia.
Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran. Jakarta : Delia Press.
Poerwanto,Ngalim. (2007). Psikologi Pendidikan.Bandung : PT Rosdakarya.
Sardiman (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
13

Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka


Cipta.
Syah, Muhibbin. (2012). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy