Sefti Firna Sari, Yusmansyah, Diah Utaminingsih: Password: Achievement, Learning, Motivation

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa

SMP Negeri 1 Sukadana Kabupaten Lampung Timur

Relationship Of Learning Motivation With The Learning Achievement


SMP Negeri 1 Sukadana Lampung Timur
Sefti Firna Sari1, Yusmansyah2, Diah Utaminingsih3
1
Mahasiswa FKIP Universitas Lampung, Jln. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
2
Dosen Pembimbing Utama Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung
3
Dosen Pembimbing Pembantu Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung
* e-mail: Seftifirnasari92@gmail.com; Telp: +6282279771007

Received: December, 2017 Accepted: December, 2017 Online Published: Januari, 2018

Abstract: Relationship of Learning Motivation With The Learning Achievement Students SMP
Negeri 1 Sukadana Lampung Timur. The problem in this research is low student’s learning
achievement. The problem in this research was “was there a correlation betwen student’s learning
motivation and the student achievement”. The purpose of this study to determine the relationship of
the student’s learning motivation with the student’s achievement. The method used in this research is
quantitative method. data analysis techniques using product moment correlation. Taken with simple
random sampling. The sample in this research was fifty five.The results showed that there was a
relationship between students’ learning motivation with student’s achievement of results the analysis
data correlation product moment. From the data processing seen that the value of rcount > r table 0.742
> 0.260 so Ho rejected and Ha accepted.In conclusion is there are positive relationships between
learning motivation and student’s achievement. State SMP Negeri 1 Sukadana Lampung Timur.

Password: achievement, learning, motivation

Abstrak: Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Lampung
Timur. Masalah dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa rendah. Permasalahan
penelitian ini “apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar
siswa”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dengan prestasi
belajar pada siswa SMP Negeri 1 Sukadana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Yang
diambil dengan teknik simple random sampling. Sampel dalam penelitian sebanyak lima
puluh lima.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan motivasi belajar dengan
prestasi belajar siswa terbukti dari hasil analisis data menggunakan analisis korelasi product
moment. Dari hasil yang di peroleh nilai > yaitu 0,742 > 0,260 sehingga Ho di
tolak dan Ha diterima.Kesimpulnnya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara
hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMP Negeri 1 Sukadana Lampung
Timur.

Kata kunci: belajar, motivasi, prestasi


PENDAHULUAN/ INTRODUCTION adanya faktor-faktor, intrinsik dan
ekstrinsik.
Motivasi belajar merupakan
peranan yang penting dalam suatu proses Berdasarkan ciri-ciri motivasi
yang mengarahkan siswa untuk melakukan diatas maka seseorang yang tinggi tingkat
aktifitas belajar, dan memberikan motivasi motivasinya akan giat berusaha, tampak
belajar agar anak didiknya melakukan gigih tidak mau menyerah, giat membaca
aktifitas belaajar dengan baik. buku-buku untuk menambah
pengetahuannya untuk memecahkan
Proses belajar yang terjadi pada masalahnya. Sebaliknya mereka yang
individu memang merupakan sesuatu yang motivasinya rendah, tampak acuh tak acuh,
penting, karena melalui belajar individu mudah putus asa, perhatiannya tidak
mengal lingkungannya dan menyesuaikan tertuju pada pelajaran, suka meninggalkan
diri dengan lingkungan disekitarnya. pelajaran, dan tujuan yang dinginkan.
Menurut Mc. Donald (Bahri, 2002) Fungsi motivasi belajar menurut pendapat
motivasi adalah suatu perubahan energi (Sardiman, 2011) Mendorong manusia
didalam diri pribadi seseorang yang untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
ditandai dengan timbulnya efek (perasaan) motorik yang akan melepaskan energi.
dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
“motivasi belajar siswa itu ditentukan atau penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dipengaruhi oleh dua faktor internal dan dikerjakan. Menentukan arah perbuatan
faktor eksternal”. yakni kearah ynag hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah
Motivasi belajar adalah merupakan dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai
faktor psikis yang bersifat non-intelektual. dengan rumusan tujuannya. Menyeleksi
Peranannya yang khas adalah dalam hal perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-
penumbuhan gairah, merasa senang dan perbuatan apa yang harus dikerjakan yang
semangat untuk belajar. Siswa yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
memilki motivasi kuat akan mempunyai menyisihkan perbuatan –perbuatan yang
banyak energi untuk melakukan kegiatan tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
belajar, maka dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak didalam diri Motivasi juga dapat berfungsi
siswa yang dapat menimbulkan dorongan sebagai pendorong usaha dan pencapain
untuk belajar. prestasi belajar. Seorang siswa melakukan
suatu kegiatan atau usaha karena adanya
Dalam proses pembelajaran, motivasi. berakibat pada kesulitan belajar
motivasi berfungsi sebagai pendorong (Ahmadi, 2004).
usaha dalam mencapai prestasi. Seseorang
melakukan suatu karena adanya motivasi. Berdasarkan pendapat ahli diatas
Adanya motivasi yang baik dalam belajar mengenai fungsi motivasi belaja dapat
akan menunjukan hasil yang baik. Dengan disimpulkan bahwa motivasi belajar
kata lain, dengan adanya usaha yang tekun brfungsi untuk membantu siswa dalam
dan terutama didasari adanya motivasi, pemahaman diri sesuai dengan kecakapan
maka seseorang yang belajar itu akan dapat bakat dan minat. Bimbingan belajar
melahirkan prestasi yang baik. Dalam bermanfaat untuk memperoleh gambaran
kaitan pentingnya motivasi pada diri siswa tentang bagaimana menentukan cara yang
sebagai salah satu faktor penting untuk efektiff dan efisien dalam menyelesaikan
meraih prestasi akademik. Seseorang pendidikan agar sesuai dengan apa yang
melakukan aktivitas karena didorong oleh diharapkan, serta membantu siswa untuk
menentuksn pilihan yang tepat dalam kesukaran-kesukaran yang timbul
lapangan pekerjaan yang sesuai dengan berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar
kemampuan siswa setelah menyelesaikan dari suatu institusi pendidikan..
bidang pendidikan yang telah dipelajari.
Bimbingan juga membantu siswa
Menurut Mc. Donald (Bahri, 2002) dalam rangka mengenal lingkungan
motivasi adalah suatu perubahan energi dengan maksud agar peserta didik
didalam pribadi seseorang yang ditandai mengenal secara obyektif lingkungan, baik
dengan timbulnya afektif (perasaan) dan lingkungan sosial maupun lingkungan fisik
reaksi untuk mencapai tujuan. “Motivasi dan menerima berbagai kondisi lingkungan
belajar siswa itu ditentukan atau itu secara positif dan dinamis pula.
dipengaruhi oelh dua faktor. Yaitu faktor Pengenalan lingkungan itu meliputi
internal danfaktor eksternal”. Faktor lingkungan rumah, lingkungan sekolah,
internal yaitu faktor yang berasal dari lingkungan alam, dan masarakat sekitar
dalam diri individu itu sendiri (siswa) serta lingkungan yang lebih luas yang
antara lain mencakup; kondisi fisik yang diharapkan dapat menunjang dimanfaatkan
normal, kesehatan, sifat ingin tahu, sifat sebesar-besarnya untuk pengembangan diri
kreatif, kemauan, bakat, kesiapan dalam secara mantap dan berkelanjutan.
belaja, motivasi, persaingan sehat antar
pribadi dalam meraih prestasi belajar, Menurut (Djamarah, 2002)
suasana tenang, aman, dan lain-lain. mendefinisikan prestasi belajar adalah
hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan
Proses belajar mengajar (PBM) yang mengakibatkan perubahan dari dalam
atau kegiatan belajar mengajar (KBM) diri individu sebagai hasil akhir dari
akan semakin sukses bila ditunjang aktivitas belajar. Sedangkan, menurut
dengan fasilitas pendidikan yang memadai, (Azwar, 2002) prestasi belajar adalah bukti
sehingga pemerintah pun slalu berupaya peningkatan atau pencapaian yang
untuk secara terus-menerus melengkapi diperoleh seorang siswa sebagai
fasilitas pendidikan bagi seluruh jenjang pernyataan ada tidaknya kemajuan atau
dan tingkat pendidikan sehingga kekayaan keberhasilan dalam program
fisik negara yang berupa fasilitas pendidikannya.
pendidikan telah menjadi sangat besar.
Keberhasialan kegiatan belajar di sekolah Dalam meningkatkan motivasi
tidak terlepas dari kerja sama antara belajar pada siswa diperlukan suatu
lembaga pendidikan yaitu melalui fasilitas belajar, dengan adanya fasilitas
partisipasinya baik secara langsung melalui dalam belajar disekolah diharapkan siswa
bimbingan belajar maupun secara tidsk dapat memanfaatkan sebaik mungkin
langsung melalui penyediaan fasilitas fasilitas belajar yang telah disediakan oleh
belajar yang sangat dibutuhkan oleh siswa. sekolah, serta siswa diharapkan dapat
bersikap lebih aktif dalam proses belajar
Bimbingan belajar membantu siswa yang dilakukan disekolah sehingga akan
mengembangkan diri,sikap dan kebiasaaan terjadi perubahan dalam belajar yang
belajar yang baik, untuk menguasai kemudian akan tercapai tujuan yang
pengetahuan dan keterampilan serta, diharapkan. Di dalam meningkatkan mutu
menyiapkan melanjutkan pada tingkat hasil belajar tidak hanya guru pembimbing
yang lebih tinggi. Bimbingan belajar saja yang bertanggung jawab tetapi guru
adalah bimbingan menemukan cara belajar mata pelajaran, orang tua dan siswa itu
yang tepat, dalam memilih program studi sendiri ikut berperan, tetapi pada saat
yang sesuai dan dalam mengatasi
pembelajaran berlangsung sebagaian siswa seseorang dalam belajar maka perlu
kurang memiliki kesiapan belajar. dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk
mengetahui prestasi yang diperoleh siswa
Menurut (Sugiyono, 2011), setelah proses belajar mengajar
kerangka pemikiran merupakan sintesa berlangsung. Prestasi belajar merupakan
tentang hubungan antara variabel yang tolak ukur dalam pendidikan. Siswa akan
disusun dari berbagai teori yang telah mendapat hasil belajar yang sesuai dengan
dideskripsikan. Variabel dalam penelitian apa yang dilakukannya selama menjalani
ini adalah variabel independen (Prestasi proses pembelajaran.
belajar) dan variabel dependen (motivasi
belajar). Kerangka pemikiran dalam Prestasi belajar merupakan tolak
penelitian ini adalah bahwa rendahnya ukur dalam pendidikan. Siswa akan
motivasi belajar siswa diharapkan dapat mendapatkan hasil belajar yang sesuai
ditingkatkan melalui prestasi belajar. dengan apa yang dilakukannya selama
Berikut ini adalah bentuk kerangka pikir menjalani proses pembelajaran. Marsun
dari penelitian ini dan Martaniah (dalam Tjundjing, 2001:71)
berpendapat bahwa “prestasi belajar
Prestasi merupakan hasil dari suatu merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu
kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, sejauh mana peserta didik menguasai
baik secara individu maupun kelompok. bahan pelajaran yang diajarkan, yang
Prestasi toidak akan pernah dihasilkan diikuti oleh munculnya perasaan puas
tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan
maupun berupa keterampilan. Sedangkan baik” Bedasarkan beberapa definisi
prestasi dapat dianggap sebagai menguasai menegnai prestasi belajar di atas, dapat
mata pelajaran yang telah ditentukan oleh ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar
sekolah. Prestasi diartikan sebagai merupakan hasil usaha belajar yang dicapai
kemampuan maksimal seseorang dikelas seseorang siswa berupa suatu kecakapan
ataupun sekolah yang sesuai dengan dari kegiatan belajar bidang akademik di
kemampuan, bakat, minat seseorang sekolah pada jangka waktu tertentu yang
sehingga peserta didik mampu dicatat pada setiap akhir semesteran dalam
melakukannya dengan baik. bukti laporan yang di sebut “raport”.

Sedangkan tujuan belajar menurut


(Gagne, Hasibuan dan Moedjiono, 2005) Setiap prilaku belajar selalu ditandai oleh
mengelompokan kondisi-kondisi belajar ciri-ciri perubahan yang spesifik.
(sistem lingkungan belajar) sesuai dengan karakteristik prilaku belajar ini dalam
tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai. beberapa pustaka rujukan, antara lain
Gagne mengemukakan delapan macam, psikologi pendidikan (Muhibbin, Syah
yang kemudian disederhanakan menjadi 2007:117), disebut juga sebagai prinsip-
lima macam kemampuan manusia yang prinsip belajar. Diantara ciri-ciri perubaha
merupakan hasil belajar, sehingga pada yang khas yang menjadi karakteristik
gilirannya membutuhkan sekian macam prilaku belajar yang terpenting adalah
kondisi belajar (sistem lingkungan belajar) perubahan internasional, perubahan positif-
untuk mencapainya. aktif, perubahan efektif-fungsional yaitu
perubahan internasional, perubahan positif
Kemampuan intelektual siswa dan perubahan aktif, perubahan efektif dan
sangat menentukan keberhasilan siswa perubahan fungsional.
dalam memperoleh prestasi. Untuk
mengetahui berhasil atau tidaknya
Masalah dalam penelitian ini beberapa faktor lain, biasa disimbolkan
adalah motivasi belajar siswa yang rendah dengan Y (Robbins dalam Noor, 2012:49).
maka yang menjadi rumusan masalah ini Dengan kata lain, variabel terikat ini
adalah “apakah motivasi belajar dengan adalah variabel yang harus dijelaskan
prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP secara lebih terperinci. Variabel terikat
Negeri 1 Sukadana?”. dalam penelitian ini yaitu Prestasi Belajar.
Metode yang digunakan dalam penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk ini adalah korelasional.Penelitian
mengetahui hubungan motivasi belajar korelasional adalah penelitian yang
dengan prestasi belajar pada siswa kelas bermaksud mendeteksi sejauh mana
VIII SMP Negeri 1 Sukadana Tahun variasi-variasi dalam suatu faktor
Pelajaran 2016/2017. berhubungan dengan variasi-variasi pada
satu atau lebih Kemudian menurut
METODE PENELITIAN / RESEARCH (Sumanto, 2014:197) penelitian korelasi
METHOD berkaitan dengan pengumpulan data untuk
menentukan ada atau tidaknya hubungan
Metode penelitian merupakan cara antara dua variabel atau lebih dan
ilmiah yang di gunakan untuk seberapakah tingkat hubungannya.
mengumpulkan data dengan tujuan tertentu Sehingga metode penelitian ini sangat tepat
(Sugiyono, 2014: 2). Metode penelitian untuk digunakan meniliti permasalahan
adalah suatu cara atau prosedur yang yang ada. faktor lain berdasarkan koefisien
dipergunakan untuk melakukan penelitian korelasinya (Masyhuri dan Zainuddin,
sehingga mampu menjawab rumusan 2008).
masalah dan tujuan penelitian. Penggunaan
metode ini bermaksud agar kebenaran yang Kemudian menurut (Sumanto,
diungkap benar-benar dapat dipertanggung 2014:197) penelitian korelasi berkaitan
jawabkan dan memiliki bukti ilmiah yang dengan pengumpulan data untuk
akurat dan dapat dipercaya. menentukan ada atau tidaknya hubungan
antara dua variabel atau lebih dan
Metode penelitian yang digunakan seberapakah tingkat hubungannya.
adalah metode penelitian kualitatif. Sehingga metode penelitian ini sangat tepat
Sedangkan untuk desain penelitian, peneliti untuk digunakan meniliti permasalahan
menggunakan pearson product moment yang ada.
correlational. Variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah Adapun teknik pengumpulan data
variabel bebas (independen) dan variabel terhadap prestasi akademik adalah dengan
terikat (dependen), yaitu; (1). Variabel mengambil data yang sudah tersedia, yaitu
bebas adalah sebab yang diperkirakan dari nilai raport yang merupakan hasil penilaian
beberapa perubahan dari variabel terikat, oleh para akademisi. Data dari prestasi
biasanya dinotasikan dengan simbol X akademik ini dikumpulkan dengan cara
(Robbins dalam Noor, 2012:48). Dengan melihat hasil raport semester II dari
kata lain, variabel bebas merupakan seluruh subyek penelitian. Penilaian
variabel yang mempengaruhi atau menjadi prestasi akademik tersebut merupakan
sebab perubahan atau timbulnya variabel hasil evaluasi dari suatu proses akademik
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini formal yang dinyatakan dalam bentuk
yaitu Motivasi Belajar; (2). Variabel terikat kuantitatif.
adalah faktor utama yang ingin dijelaskan
atau diprediksi dan dipengaruhi oleh
Uji validitas digunakan untuk variabel terikat, biasanya dinotasikan
mengetahui apakah instrumen yang dibuat dengan simbol X yaitu Motivasi
dapat mengukur apa yang diinginkan.Uji Belajar.Variabel terikat adalah faktor
validitas yang digunakan dalam penelitian utama yang ingin dijelaskan atau diprediksi
ini adalah validitas isi. Menurut Margono dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain,
(dalam Darmadi, 2014) validitas Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu
isimenunjukkan pada suatu instrument Prestasi Belajar, Jadi variabel ini pada
yang memiliki kesesuaian isi dalam dasarnya merupakan suatu hal yang
mengungkap/mengukur yang akan diukur. berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
Suatu instrumen dikatakan valid apabila peneliti untuk dipelajari, sehingga
instrumen tersebut mengukur apa yang diperoleh informasi tentang hal tersebut
semestinya diukur dan derajat
ketepatannya benar, jika hal tersebut sudah Kemudian menurut (Sumanto,
tercapai maka instrumen tersebut 2014:197) penelitian korelasi berkaitan
validitasnya tinggi. Untuk mengukur dengan pengumpulan data untuk
analisis butir soal secara keseluruhan menentukan ada atau tidaknya hubungan
dengan mengkorelasikan setiap butir alat antara dua variabel atau lebih dan
ukur dengan skor total terlebih dahulu seberapakah tingkat hubungannya.
dicari validitas alat ukurnya. Pada Sehingga metode penelitian ini sangat tepat
penelitian ini validitas yang digunakan untuk digunakan meniliti permasalahan
tergolong ke dalam validitas konstruk. yang ada. Metode yang digunakan dalam
Dengan cara meminta pendapat para ahli penelitian ini adalah
(expert judgement). korelasional.Penelitian korelasional adalah
penelitian yang bermaksud mendeteksi
Menurut (Arikunto, 2006), sejauh mana variasi-variasi dalam suatu
reliabilitas adalah suatu instrumen yang faktor berhubungan dengan variasi-variasi
cukup dapat dipercaya sebagai alat pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan
pengumpul data karena instrumen itu koefisien korelasinya (Masyhuri dan
sudah baik. Pada penelitian ini untuk Zainuddin, 2008).
mengukur reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan rumus koefisien alpha Teknik pengumpulan data
dengan bantuan Statistical Product and merupakan salah satu tehnik pengumpulan
Service Solution V.16 (SPSS 16). data yang dibutuhkan untuk menjawab
rumusan masalah penelitian (Noor, 2012:
Subyek pada penelitian ini adalah 138). Hal ini dilakukan agar suatu
55 orang siswa kelas VIII SMP Negeri 1 penelitian memproleh data yang sejelas-
Sukadana. Subyek dalam penelitian ini jelasnya. Untuk mengumpulkan data
didapatkan dari hasil skala bersama dengan penelitian, tentunya peneliti harus
guru BK mengenai siswa yang memiliki menentukan teknik pengumpulan apa yang
kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti akan digunakan sesuai dengan penelitian
agar sesuai dengan keberadaan masalah yang akan dilakukan. Metode pengambilan
dan jenis data yang ingin dikumpulkan. data dalam penelitian ini adalah skala.
Kemudian, berdasarkan hasil rekomendasi
guru BK tersebut peneliti melakukan Berdasarkan hasil uji statistik
wawancara dengan siswa-siswa tersebut. dengan menggunakan teknik korelasi
pearson product moment diperoleh nilai p
Variabel bebas adalah sebab yang = 0,000; p < 0,05 sehingga ha diterima dan
diperkirakan dari beberapa perubahan dari ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara subyek menggunakan skala motivasi
motivasi belajar dengan prestasi belajar belajar dan didukung dengan skala melalui
siswa. skala yang dilakukan sebelum dan sesudah.

Teknik analisis data yang Data skala motivasi yang telah


menggunakan rumus product moment diperoleh dengan melakukan secara
menggunakan penghitungan komputerisasi langsung pada tanggal 29 November
program SPSS.16.0 yang hasilnya sampai 03 Desember 2016. Dapat
menunjukkan bahwa hasil rhitung =0.742 . dikatakan bahwa terdapat 55 siswa yang
kemudian dibandingkan dengan ttabel = akan dilihat baik secara fisik atau pun
0.260. verbal dengan rincian seorang siswa
memiliki kriteria sedang dan kriteria
HASIL DAN PEMBAHASAN/ RESULT tinggi.
AND DISCUSSION
Kendala dalam penelitian ini yaitu
Pelaksanaan penelitian terdapat kurangnya waktu yang diberikan untuk
hubungan motivasi belajar dengan prestasi melaksanakan kegiatan sebar skala
belajar dilaksanakan di SMP Negeri 1 motivasi belajar Selain itu, kurang
Sukadana yang beralamatkan di Jl. Ahmad kondusifnya siswa-siswi yang dijadikan
Bastian Pasar Sukadana Kecamatan sebagai subjek penelitian.Hal itu
Sukadana Kabupaten Lampung Timur. dikarenakan mereka sering kelur untuk izin
ke toilet, beberapa dari siswa tersebut
Validitas adalah suatu ukuran yang mencoba untuk bersembunyi ketika
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau diminta untuk ke ruang BK, di samping itu
kesahihan suatu instrumen. Suatu mereka juga terlihat aktif dan tanggap
instrumen yang valid. Atau sahih untuk memberikaan pendpat selama
mempunyai validitas yang tinggi. kegiatan penyebaran. Pemberian skala
Sebaliknya instrumen yang kurang valid motivasi belajar dilakukan sebanyak tiga
berarti memiliki validitas rendah kali pertemuan.
(Arikunto, 2006) Uji validitas dilakukan
untuk menentukan apakah alat/instrumen Uji validitas dilakukan untuk
yang digunakan dalam penelitian ini bener- menentukan apakah alat/instrumen yang
bener mengukur apa yang hendak diukur. digunakan dalam penelitian ini bener-bener
Artinya adalah apakah instrumen yang mengukur apa yang hendak diukur.
digunakan dapat atau cepat untuk Artinya adalah apakah instrumen yang
mengukur variabel penelitian. Hasil Uji digunakan dapat atau cepat untuk
Validitas dan reabilitas yang telah mengukur variabel penelitian. Hasil Uji
dilakukan dan dianalisis dengan Validitas dan reabilitas yang telah
menggunakan SPSS 16.0. dilakukan dan dianalisis dengan
menggunakan SPSS 16.0. diketahui bahwa
Sebelum peneliti melaksanakan dari 45 item pernyataan dengan koefisien
sebar peneliti melakukan sebar skala validitas terkecil sebesar 0,200-0,399 dan
mitivasi belajar bersama guru BK yang tinggi sebenar 0,6-799. Koefisien
mengenai siswa yang memiliki kriteria validitas yang terendah 0,00-0,199
yang telah ditentukan oleh peneliti agar sedangkan tingkat reabilitas insstrumen
sesuai dengan keberadaan masalah dan sebesar 0,67.
jenis data yang ingin dikumpulkan. Setelah
itu, peneliti melakukan sebar skala kepada
Uji normalitas dimaksud untuk diperoleh nilai p = 0,692; p > 0,05
mengetahui apakah data yang yang akan sehingga data tersebut bersifat linear.
dianalisis berbentuk sebaran normal atau
tidak, dengan kata lain sampel dari Setelah dilakukan uji normalitas
populasi yang terbentuk merupakah data dan linieritas, langkah selanjutnya adalah
normal atau tidak. Pada penelitian ini melakukan perhitungan untuk menguji
pengujian normalitas digunakan untuk hipotesis yang diajukan dengan teknik
menguji motivasi belajar siswa dengan korelasi. Untuk menganalisis data dalam
prestasi belajar siswa kelas VIII SMP penyusunan skripsi ini penulis
Negeri 1 Sukadana. menggunakan analisis data statistik SPPS
16.0 for windows.
Uji normalitas sebaran data
penelitian menggunakan teknik Hipotesis penelitian yang diajukan
Kolmogorov - smirnov - goodness of Fit dalam penelitian ini adalah Ha: ada
Test. Diperolehlah hasil sebagai berikut. hubungan penggunaan motivasi belajar
Variabel motivasi belajar siswa (X) siswa dengan prestasi belajar siswa. Hasil
diperoleh nilai P = 0,004 (p>0,005) dan analisis data yang diperoleh dengan
hasil uji normalitas kolmogorov-smirnov- menggunakan bantuan program SPSS versi
goodness of Fit Test Z = 0.781. Perolehan 16.0 for Windows maka disajikan dalam
data tersebut menunjukan data variabel tabel berikut berdasarkan tabel 4.3 diatas
motivasi belajar berdistribusi normal. diketahui bahwa nilai sebesar 0,742
Variabel prestasi belajar siswa (Y) berdasarkan analisis uji korelasi product
diperoleh nilai p= 0.758(p>0.005) dan moment. Selanjutnya untuk mengetahui
hasil uji Normalitas Kolmogorov – smirnov apakah hubungan tersebut signifikan atau
- goodness of Fit Test Z= 0.671. Peroleh tidak dengan membandingkan nilai
data tersebut menunjukan data variabel dengan , apabila >
prestasi belajar berdistribusi normal. maka Ha diterima dan Ho ditolak
yang berarti terdapat hubungan antara dua
Uji linearitas ini digunakan untuk varaiabel penelitian dan sebaliknya apabila
melihat adanya hubungan yang linear maka Ha ditolak dan Ho
antara kedua variabel dalam penelitian. Uji diterima. Dalam hal ini ditentukan
linearitas pada penelitian ini menggunakan dengan melihat taraf signifikansi 5 %
test of linearity pada taraf signifikansi 5% dengan N = sehingga 55 diperoleh
yang mana dalam pengolahannya
sebesar 0,260.
menggunakan bantuan program SPSS 16.0
for windows. Dasar pengambilan Dari hasil analisis tersebut terlihat
keputusan dalam uji linearitas yaitu apabila
bahwa nilai > yaitu 0,742 >
nilai signifikansi pada deviation from
0,260 sehingga dapat disimpulkan bahwa
linearity > 0.05 maka terdapat hubungan
Ha diterima dan Ho ditolak. Apabila
yang linear antara variabel X dan Y,
mengacu pada pedoman keeratan korelasi
sebaliknya apabila nilai signifikansi pada
Safar (2013, 233) tentang keeratan korelasi
deviation from linearity <0,05 maka tidak
terdapat hubungan yang linear antar nilai r product moment ( ), maka dapat
variabel X dan Y. Setelah dilakukan uji diinterpretasikan bahwa antara penguatan
linearitas penguatan positif dan kreativitas positif (X) dengan kreativitas belajar (Y)
belajar maka diperoleh hasil sebagai terdapat hubungan korelasi yang cukup
berikut : Berdasarkan nilai signifikansi dari signifikan sehingga dapat disimpulkan
tabel hasil uji linearitas diatas, maka bahwa terdapat hubungan positif dan
signifikan antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar siswa SMP Negeri 1 pelajaran, dan berakibat pada kesulitan
Sukadana Kabupaten Lampung Timur belajar. Begitu pula sebaliknya,
tahun ajaran 2016/2017. berdasarkan teori diatas, jika subyek yang
tinggi tingkat motivasinya akan giat
Berdasarkan hasil uji statistik berusaha, tampak gigih tidak mau
dengan menggunakan teknik korelasi menyerah, giat membaca buku-buku untuk
pearson product moment diperoleh nilai p menambah pengetahuannya untuk
= 0,000 ; p < 0,05 sehingga ha diterima memecahkan masalahnya.
dan ho ditolak, maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan Motivasi belajar dipengaruhi oleh
antara motivasi belajar dengan prestasi beberapa faktor, baik faktor dari dalam
belajar siswa yang menyatakan ada maupun faktor dari luar.Untuk dapat
hubungan yang signifikan antara motivasi meningkatkan motivasi belajar dapat
belajar siswa dengan prestasi belajar dilakukan dengan banyak cara seperti,
siswakelas VIII SMP Negeri 1 Sukadana layanan konseling individual, layanan
tahun pelajaran 2016/2017 diterima. konseling kelompok, layanan informasi,
layanan penempatan dan penyaluran,
Berdasarkan hasil yang diperoleh layanan bimbingan belajar (pembelajaran),
dari uji hipotesis menunjukan bahwa layanan orientasi dan layanan bimbingan
terdapat hubungan yang signifikan antara kelompok. Layanan ini dapat dilakukan
motivasi belajar siswa dengan prestasi oleh guru bimbingan konseling di sekolah,
belajar siswa menyatakan ada nya setiap layanan ini memiliki kelebihan dan
hubungan dengan nilai koefisien sebesar kekurangannya masing-masing.
0,742 lebih besar dari harga t.tabel sebesar
0.260.dan taraf signifikan, 0.005. Nilai Idealnya, dengan adanya proses
positif berarti hubungan motivasi belajar belajar disekolah, didapat suatu perubahan
siswa dengan prestasi belajar siswa yang bersifat positif bagi siswa. Melalui
memiliki hubungan yang positif. belajar individu dapat mengenal
lingkungannya dan menyesuaiakan diri
Secara konseptual motivasi dengan lingkungan disekitarnya. Belajar
berkaitan erat dengan prestasi atau merupakan proses dasar dari
perolehan belajar. Siswa yang tinggi perkembangan hidup manusia. Semua
motivasinya, umumnya tinggi pula aktifitas dan presasi manusia tidak lain
perolehan belajarnya. Sebaliknya, siswa adalah hasil dari belajar.
yang rendah motivasinya, rendah pula
perolehan belajarnya. Demikin juga Pada kenyataannya individu
pembelajar yang sedang-sedang saja menggunkan motivasi belajar tersebut
motivasinya, umumnya perolehan dalam menghadapi tuntutan internal dan
belajarnya juga sedang-sedang saja. eksternal. Individu yang hanya
menyelesaikan sumber masalah namun
Berdasarkan teori diatas dapat dipahami dengan mengorbankan perasaan, tidak
bahwa jika subyek tersebut masuk dalam dikatakan efekif dalam
kriteria motivasi belajar rendah, sesuai penanggulangannya.
dengan ciri-ciri motivasi, maka
subyekyang rendah tingkat motivasinya, Siswa yang memiliki motivasi
akan cenderung tampak acuh tak acuh, belajar tinggi, mereka memiliki tingkat
mudah putus asa, perhatiannya tidak tingkat depresi yang relatif rendah.mereka
tertuju pada pelajaran, suka meninggalkan idak mudah cemas, gelisah, dan panik saa
menghadapi masalah. Sehingga mereka reinforcement sebagai sebuah penyajian
lebih tenang saat menghadapi masalah dan stimulus yang meningkatkan probabilitas
cenderung mampu menyelesaikan tugas suatu respon (Dalyono, 2009:33).
sekolah dengan baik. Sebaliknya siswa Pemberian penguatan positif kepada
yang memiliki motivasi rendah, mereka siswwa sangatlah penting, karena dengan
cenderung menghadapi masalah yang sama meningkatkan pemberian penguatan positif
berulang-ulang kali. Sehingga mereka kepada siswa maka kreativitas belajar
mudah prustasi, cemas, dan juga gelisah. siswa akan meningkat. Dan hal tersebut
Maka hal ini akan mempengaruhi proses sesuai dengan pendapat (Permana dan
belajarnya yang berakibat pada rendahnya Sumantri, 1999:274) tentang tujuan yang
prestasi belajar.Meningkatnya motivasi dapat dicapai dari pemberian penguatan
belajar siswa karena terjadinya yaitu; membangkitkan motivasi belajar
pengembangan diri dan proses belajar siswa, merangsang siswa berpikir lebih
setelah melihat prestasi belajar nya. baik, menimbulkan perhatian siswa,
menumbuhkan kemampuan berinisiatif
Hasil penelitian ini menunjukkan secara pribadi, dan mengendalikan dan
bahwa prestasi belajar dapat membantu mengubah sikap negatif siswa dalam
siswa meningkatkan motivasi belajarnya. belajar kearah perilaku yang mendukung
Melalui prestasi belajar ini siswa belajar.
mempunyai pemahaman baru bahwa
motivasi belajar mereka termasuk kategori Dari penjelasan diatas dapat
rendah, dan itu berdampak pada perilaku diketahui bahwa penguatan positif yang
yang tidak bertanggung jawab yang diberikan oleh guru baik penguatan verbal
mereka tunjukkan selama ini. Mereka pun ataupun non-verbal berupa pujian,
menyadari bahwa perilaku yang tidak senyuman, anggukan, atau hadiah sebagai
bertanggung jawab ini tidak mampu apresiasi atau penghargaan yang diberikan
menunjang mereka untuk mencapai apa guru kepada siswa sehingga siswa merasa
yang telah mereka impikan/inginkan. Dan dihargai dapat meningkatkan prestasi
mereka pun menyadari bahwa perilakunya belajar siswa.
telah menjadi penghambat dalam proses
belajar mereka. Dari pemahaman baru ini, Meningkatkatnya motivasi belajar
muncullah keinginan dari para siswa untuk siswa juga terjadi karena pengembangan
berubah menjadi seseorang yang lebih diri siswa setelah melihat prestasi belajar
bertanggung jawab dalam memenuhi Artinya, semua siswa saling berinteraksi,
segala keinginan mereka dan mencapai bebas mengeluarkan pendapat,
tujuan belajar yang selama ini tertunda. menanggapi, memberi saran, dan lain-lain
sebagainya, apa yang dibicarakan itu
Dijelaskan oleh Baharuddin semuanya bermanfaat untuk diri peserta
(Bahruddin, 2008:72) bahwa penguatan yang bersangkutan sendiri dan untuk
positif (positive reinforcemet) adalah peserta lainnya. Hasil perbandingan
konsekuen yang diberikan untuk menunjukkan terdapat perbedaan yang
menguatkan atau meningkatkan perilaku signifikan Ini berarti adanya hubungan
yang positif. Sehingga, untuk memperbaiki motivasi belajar siswa dengan prestasi
tingkah laku seseorang dan menguatkan belajar. Hal ini menunjukkan bahwa
perilaku tersebut maka perlu adanya prestasi belajar dapat meningkatkan
penghargaan atau positive reinforcement. motivasi belajar siswa, ini terlihat dari
Hal tersebut sejalan dengan penjelasan meningkatnya skor sebelum dan sesudah
dari Dalyono bahwa positive setelah diberikan skala motivasi belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara motivasi Kesimpulan Penelitia
belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Dengan ada nya motivasi belajar
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
Penelitian ini telah peeneliti SMP Negeri 1 Sukadana. Motivasi belajar
lakukan dengan optimal, namun masih siswa sangat berkaitan erat dengan prestasi
dijumpai bebagai kelemahan dan belajar siswa disekolah. Sehingga
kekurangan sehingga memerlukan memunculkan anggapan bahwa prestasi
perbaikan atau penangananlebih lanjut agar belajar siswa dapat ditingkatkan dengan
hasil peneliti dapat lebih akurat dan adanya motivasi belajar intrinsik maupun
bermanfaat. Generalisasi dari hasil-hasil ekstrinsik.Hubungan antara motivasi
penelitian ini terbatas pada populasi tempat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa
penelitian dilakukan, sehingga penerapan penelitian pada siswa SMP N 1 Sukadana
pada ruang lingkup yang lebih luas dengan menunjukan bahwa terdapat hubungan
karakteristik yang berbeda kiranya perlu positif yang signifikan, terbukti dengan
dilakukan penelitian lagi dengan tingginya nilai hasil analisis data yang
menggunakan atau menambahkan variabel- diperoleh dan besarnya yang diberikan
variabel lain yang belum disertakan dalam terhadap prestasi belajar.
penelitian ini atau memperluas ruang
lingkup penelitian. Dapat dikatakan bahwa motivasi
belajar sangat berperan terhadap prestasi
belajar siswa disekolah. Dimana kalau
SIMPULAN/ CONCLUSION motivasi belajar siswa tinggi maka proses
pembelajaran siswa.disekolah dapat
Berdasarkan analisis dan hasil mencapai kesuksesan. Sehingga akan
penelitian serta pengujian hipotesis yang mencapai prestasi belajar siswa yang
telah dilakukan. Maka dapat disimpulkan optimal jadi semakin tinggi motivasi
bahwa terdapat hubungan yang signifikan belajar siswa maka semakin baik pula
antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar mereka di sekolah.
prestasi belajar siswa. Berdasarkan kesimpulan yang telah
dikemukakan di atas, maka untuk
Kesimpulan Statistik meningkatkan prestasi belajar siswa agar
Berdasarkan hasil penelitian yang lebih baik, ada beberapa saran yang dapat
diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil dikemukakan, yaitu: hendaknya lebih
penelitian menunjukakan bahwa ada meningkatkan motivasi belajar siswa,
hubungan motivasi belajar siswa dengan terutama motivasi belajar dalam
prestasi belajar siswa pada siswa kelas VIII pembelajar semua bidang pelajar sehingga
SMP Negeri 01 Sukadana tahun ajaran dapat mencapai prestasi belajar yang
2016/2017. Hal ini terbukti dari hasil optimal.
analisi dengan menggunakan perhitungan
korelasi motivasi belajar siswa dengan Guru hendaknya memotivasi siswa
prestasi belajar siswa dari analisis data dengan cara mengarahkan prilaku siswa ke
menggunakan Pearson product moment arah yang menunjang tercapainya tujuan
diperoleh r hitung =0,742 > r tabel = 0,260. pembelajaran. Selain itu pergunakan pujian
Dan taraf signifikan, sebesar 0,005. Oleh verbal, pengunakan tes dan nilai secara
sebab itu, Ho ditolak dan Ha diterima. bijaksana, membangkitkan rasa ingin tau
dan harsyat eksplorasi, melakukan hal
yang luar biasa merangsang hasrat anak
didik, memanfaatkan apersepsi anak didik,
terapkan konsep-konsep atau prinsip- Darmadi. 2004. Metode Penelitian
prinsip dalam konteks yang unik dan luar Yogyakarta: Andi Yogyakatra Ikatan
biasa agar anak didik lebih terlibat dalam Akutansi Indonesia.
belajar dan pergunakan simulasi dan
permainan. Masyhuri dan M. Zainuddin. 2008.
Metodelogi Penelitian Bandung: PT
Agar siswa memiliki semangat dan Refika Aditama.
motivasi belajar yang tinggi sehingga
siswa dapat mencapai prestasi belajar yang Muhibbin, Syah. 2007. Psikologi Belajar.
optimal. Kepada para peneliti kepada para Jakarta: Rajawali Pres.
meneliti untuk penelitian selanjutnya
diharapkan dapat menambahkan instrumen Noor 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta:
penelitian yang lain seperti wawancara dan Kencana Pranada Media Group.
abservasi agar data yang didapatkan sesuai
dengan keadaan diri siswa. Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
DAFTAR RUJUKAN/ REFERENCES PT Raja Grafindo Persada.

Ahmadi. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Safar. 2013. Evaluasi Pembelajaran.


Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional di
Rektorat Jendral Pendidikan Dasar
Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu dan Menengah di Rektorat Tenaga
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Kependidikan.
Cipta.
Sumanto. 2014. Psikologi Pendidikan.
Azwar, S. 2012. Penyusunan Skala Jakarta: PT Rineka Cipta.
Psikologi. Yogyakara: Pustaka
Belajar. Sumantri M. & Johar P. 2006. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Direkorat
Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Jendral Pendidikan Tinggi.
Gramedia.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Baharuddin. 2008. Pendidikan dan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Tjundjing, 2001. Hubungan Antara Iq, Eq,
Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. dan Qa dengan Prestasi Studi Pada
Jakarta: Rineka Cipta. Siswa Anima: Indonesia
Psychologycal Journal.
Djamarah,S. B. 2002. Srategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy