Traumatic Brain Injury: DR Dita Aditianingsih, Span
Traumatic Brain Injury: DR Dita Aditianingsih, Span
Traumatic Brain Injury: DR Dita Aditianingsih, Span
- 40 % total mortalititas
- Injuri primer : trauma tumpul, tajam
- Injuri sekunder :
. Hipoksia, hiperkarbia, hipotensi,
anemia, hiperglikemia
. Kejang, infeksi/sepsis, hipertermia,
gangguan elektrolit, koagulopati
Inspeksi
- Hematoma periorbital (raccoon eye)
dan retroaurikuler (battle)
- Laserasi/luka kepala
Defisit neurologis
- Syaraf kranial, motorik, sensorik
GCS
- Verbal : oriented 5
confused 4
inappr. words 3
incompr. sounds 2
none 1
www.themegallery.com Company Logo
Glasgow Coma Scale
- Motor response :
obeys 6
localizes 5
withdraws 4
abnormal flexion 3
extensor response 2
none 1
Klinis
CT SCAN
MR CT
SURGICAL, EARLY
NON TRAKEOSTOMI
SURGICAL (-/+)
CT SCAN
- Diffuse axonal injury, loss of gray-
white diff., kompersi ventrikel,
perdarahan (epidural, subdural,
subarahnoid, intraventrikel), kontusio
multifokal, edema, menghilangnya
cisterna basal, kompresi batang otak
MRCT
- Lebih baik DAI, lesi hiper-hipointens
www.themegallery.com Company Logo
The Marshall CT grading system
- Prognosis buruk :
GCS < 8, hipotensi (sistolik < 90
mmHg, hipoksia PaO2 60 mmHg
Mortalitas 75%
Iskemia/infark
Vasokonstriksi
JARINGAN OTAK
ICP
DARAH
LCS
- Sakit kepala
- Mual, muntah
- Papiledema
- Dilatasi pupil unilatral
- Gangguan saraf okulomotor, abdusen
- Penurunan kesadaran
- Pola nafas abnormal
- CT scan/MRI : midline shift 0,5cm
pembesaran otak ke dalam ventrikel
www.themegallery.com Company Logo
Penatalaksanaan
1 RESUSITASI INISIAL
a Survei Primer
b Survei Sekunder
2 PERAWATAN INTENSIF
RESUSITASI
INISIAL SIRKULASI
BREATHING
DISABILITY SURVEI
PRIMER
AIRWAY
EKSPOSUR
. Intubasi :
. Lidokain 1,5 mg/kg IV
. Propofol, pentotal, etomidat
. Relaksan short acting
. Konfirmasi : ET CO2, foto thorak
- Breathing
. Oksigen high flow, cegah PaO2 <90
. Ventilasi tekanan positif, PEEP 5-10
cmH2O, PCO2 35-40 mmHg
. Sedasi (midazolam, propofol,
dexmedetomidine), analgesi
(fentanil, morfin)
- Circulation
. Atasi syok/hipotensi, SBP >90
mmHg, jaga CPP, dengan cairan IV,
obat vasoaktif (dopamin,norepinefrin)
- Disability
. Nilai GCS, defisit neurologis, ↑ ICP, herniasi
transtentorial sebelum pemberian sedasi,
relaksan
- Exposure
. Nilai trauma tempat lain, cegah
hipo/hipertermia
www.themegallery.com Company Logo
Survei Sekunder
1 2 3
Pemeriksaan Tindakan Terapi
radiologis intervensi konservatif
(xray, CT scan) (operasi, (non/medikame
DPL pemasangan ntosa)
Hematologi monitor invasif)
Ur/Cr
GDS
Elektrolit
RESUSITASI
INISIAL Kontrol GD
Atasi demam
Nutrisi Monitoring
Terapi ↑ICP
Cegah kejang
Cegah komplikasi :
- Hidrosefalus
- Herniasi
Penatalaksanaan :
- Non-medikamentosa
- Medikamentosa
6 Drainase LCS
7 Normal homeostasis
8 Operasi dekompresi
3 Profilaksis kejang
Manitol drip
- 0,25-1g/kgbb/6-8jam
NaCl 3%
- Hati2 kenaikan kadar Na>160 meq/dl
Diuretik
- Furosemide bolus/drip
Analgesi
- fentanil, morfin
Relaksan
- Vekuronium
www.themegallery.com Company Logo
Medikamentosa
Sedasi
- Midazolam, diazepam
- Koma barbiturat : tiopental bolus 10
mg / kgbb dalam 30 menit, 1-2mg /
kgbb/jam, propofol 1-2 mg/kgbb,
drip 50-150 mcg / kgbb /menit
Cairan koloid/kristaloid
Vasoaktif
- Dopamin, norepinefrin
Nutrisi :
- Protein 15% kalori total hari ke 7
- Enteral
- Anti stress ulcer : H2 antagonis,
penghambat proton pump
Terapi lain :
- Profilaksis DVT
- Steroid (?)
- Progesteron (?)
Target terapi :
- SBP >90mmHg, MAP >60mmHg
- CVP >10cmH2O
- CPP >60mmHg
- ICP <20-25mmHg
- PaO2>60 atau SaO2>90%
- PaCO2 35-40 (ICP normal)
30-35 (ICP meningkat)
25-30 (ICP respon -)
www.themegallery.com Company Logo
Perawatan Intensif
Target terapi :
- Suhu <38 C
- INR <1,5
Trombosit >100.000
- GD 80-120 gr/dl