Makalah Kelompok 4
Makalah Kelompok 4
Makalah Kelompok 4
Disusun oleh :
Kelompok 4
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman cengkih (Syzygium aromaticum (L.) Merr Perr) merupakan salah satu
tanaman perkebunan yang penting dalam perekonomian Indonesia (Balittan,
1979). Komoditas cengkih banyak digunakan di bidang industri rokok kretek.
Bermawie (1992) mengemukakan bahwa cengkih dapat pula dimanfaatkan dalam
industri kosmetik, bahan baku pembuatan vanilin, farmasi serta pemanfaatannya
pada teknologi pangan sebagai agen anti mikroba alami. Hasil kajian Balitan
(2012) menunjukkan permintaan cengkih selama kurun waktu 2005 – 2010 terus
meningkat sejalan dengan berkembangnya perindustrian yang berbahan baku
cengkih. Kebutuhan cengkih untuk pabrik rokok kretek sejak tahun 2005
sebanyak 91 350 ton dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 120 000 ton.
Sementara itu, produksi pada tahun 2010 hanya mencapai 98 586 ton. Luas areal
perkebunan cengkih pada tahun 2012 adalah 476 800 ha dengan produksi 71 400
ton. Kebutuhan cengkih yang berkisar 100 000 ton tiap tahunnya ini masih belum
dapat memenuhi kebutuhan industri berbahan baku cengkih, sehingga harus
dilakukan impor untuk menutupi kekurangannya. Negara potensial penghasil
cengkih lainnya adalah Madagaskar, Tanzania, India dan Brazil (Balitan, 2012).
Langkah yang ditempuh untuk mengurangi jumlah impor cengkih adalah
melalui perluasan areal tanam dan intensifikasi. Salah satu tindakan untuk
mendukung perluasan areal tanam cengkih adalah penyediaan bahan tanam atau
bibit (Balittan, 1979). Bibit yang digunakan untuk mencapai swasembada cengkih
harus bermutu dan memiliki pertumbuhan yang baik. Penanaman di lapangan
dilakukan saat bibit sudah berumur dua tahun. Pemeliharaan tanaman cengkih di
lapangan setelah ditanam hingga berumur empat tahun harus intensif, karena pada
umur 1 – 4 tahun inilah masa kritis pertama dari tanaman cengkih (Hadiwijaya,
1983).
Masalah yang dalam budidaya yaitu masa awal produksi tanaman cengkeh
yang cukup lama sekitar setelah umur 5 - 7 tahun, penurunan produksi hasil
tanaman cengkeh, rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu
diperlukan suatu teknik budidaya tanaman cengkeh yang tepat untuk mengatasi
masalah yang timbul. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana
budidaya tanaman cengkeh yang tepat, penanganan pasca panen, cara mengatasi
masalah dalam budidaya tanaman cengkeh serta analisis usaha tani tanaman
cengkeh
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana teknik budidaya tanaman cengkeh yang tepat
2. Mengetahui Penanganan tanaman cengkeh saat panen dn pasca panen
3. Mengetahui analisis usaha tani tanaman cengkeh apakah layak atau tidak
1.3 Manfaat
Adanya makalah ini diharapkan dapat memahami bagaimana cara
penanganan tanaman cengkeh yang tepat sampai pada kegiatan panen dan pasca
panen untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
II. PEMBAHASAN
Batang
Batang dari pohon cengkeh biasanya memiliki panjang 10 -15 m.Batang
berbentuk bulat (teres), permukaan batangnya kasar biasanya memiliki cabang-
cabang yang dipenuhi banyak ranting atau dapat dikatakan lebat rantingnya.arah
tumbuh batangnya tegak lurus (erectus) dan cara percabangan dari rantingnya
dapat dikatakan monopodial karena masih dapat dibedakan antara batang pokok
dan cabangnya.Lalu arah tumbuh cabangnya adalah condong ke atas
(patens).Selain itu pohon cengkeh dapat bertahan hidup hingga puluhan
tahun.Tangkainya kira-kira 1 - 2,5 cm (Van, 1975).
Akar
Sistem akarnya tunggang,akar ini merupakan akar pokok (berasal dari akar
lembaga) yang kemudian bercabang-cabang.Bentuk akar tunggangnya termasuk
berbentuk tombak (fusiformis) pada akar tumbuh cabang yang kecil-kecil.Akar
kuat sehingga bisa bertahan sampai puluhan bahkan ratusan tahun.Akarnya
biasanya mampu masuk cukup dalam ke tanah. Perakaran pohon cengkeh relatif
kurang berkembang,tetapi bagian yang dekat permukaan tanah banyak tumbuh
bulu akar.Bulu akar tersebut berguna untuk menghisap makanan.
Biji
Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah penanaman 5 tahun.Bijinya
terdiri dari kulit (spedodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji (nukleus
seminis).Walaupun dalam jangka 20 tahun masih dapat menghasilkan biji, biji ini
dapat dikatakan sudah tidak menguntungkan.Hal ini dikarenakan kualitasnya telah
menurun dan tidak dapatdigunakan lagi untuk industri, misal rokok.
Bunga
Bunga cengkeh muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan
tangkai pendek dan bertandan (bunga bertangkai nyata duduk pada ibu tangkai
bunga).Bunga cengkeh termasuk bunga majemuk yang berbatas karena ujung ibu
tangkainya selalu ditutup bunga.Bunga terdiri dari tangkai (pedicellus), ibu
tangkai (pedunculus), dan dasar bunga (repectaculum).Bunga cengkeh adalah
bunga tunggal (unisexualis) jadi masih dapat dibedakan menjadi bunga jantan
(flos masculus) dan betina (flos femineus). Dasar bunganya (repectaculum)
menjadi pendukung benang sari dan putik (andoginofor)
Buah
Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat
sudah mekar berwarna merah.Buahnya termasuk buah semu karena ada bagian
bunga yang ikut ambil bagian dalam pembentukan buah. Buah cengkeh memiliki
tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan sudah mekar berwarna
merah.Buahnya secara umum tersusun atas bagian-bagian secara umum pada kulit
buah anatara lain epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium.Selain itu ada
septum dan ovarium.
a) Syarat Tumbuh
Untuk dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik, tanaman cengkeh
memerlukan persyaratan lingkungan tumbuh yang spesifik.Faktor lingkungan
yang berpengaruh terhadap tanaman cengkeh antara lain adalah iklim, ketinggian
tempat, dan jenis tanah.
Iklim
Tanaman cengkeh adalah tanaman tropis.Unsur iklim yang cukup menentukan
terhadap tingginya produktivitas tanaman cengkeh adalah curah hujan.Curah
hujan yang optimal untuk perkembangan tanaman cengkeh adalah 1500 – 2500
mm/tahun atau 2500 – 3500 mm/tahun.Iklim dan pembungaan tanaman
mempunyai hubungan yang saling berkaitan karena untuk keluarnya bunga
diperlukan suatu hormon yang pembentukannya dirangsang oleh faktor
iklim.Untuk keluarnya bunga pada tanaman cengkeh diperlukan musim yang agak
kering tanpa hujan sama sekali dan penyinaran matahari yang agak terik.Bila
keadaan iklim ini tidak mendukung, maka bunga baru akan keluar pada ranting-
ranting yang sekurang-kurangnya telah mengalami dua masa pertumbuhan
vegetative setelah pembungaan yang terakhir.
Ketinggian
Tempat Tanaman cengkeh dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai
dataran tinggi, namun akan lebih produktif apabila di tanam di dataran
rendah.Tanaman ini masih dapat berproduksi pada ketinggian tempat 0 – 900 m di
atas permukaan laut (dpl).Namun demikian makin tinggi tempat maka produksi
bunga makin rendah, tetapi pertumbuhan makin subur.Ketinggian tempat yang
optimal untuk pembungaan tanaman cengkeh berkisar 200 – 600 m dpl.
Tanah
Tanah yang sesuai adalah tanah yang gembur, lapisan olah minimal 1,5 m dan
kedalaman air tanah lebih dari 3 m dari permukaan tanah serta tidak ada lapisan
kedap air.Jenis tanah yang cocok antara lain andosol, latosol, regosol, dan
podsolikmerah.Selain jenis tanah, keasaman tanah (pH) ikut berperan dalam hal
memacu pertumbuhan tanaman.Keasaman tanah yang optimum berkisar antara
5,5 – 6,5.Apabila pH tanah lebih rendah atau lebih tinggi maka pertumbuhan
tanaman cengkeh akan terganggu karena penyerapan unsur hara oleh akar menjadi
terhambat.
5. Industri kimia
Eugenol dan turunannya pada produk makanan merupakan alternatif yang
sangat aman bagi kesehatan, seperti pada makanan yang mengandung lemak atau
minyak, diantaranya minyak goreng, keju, margarine, saus tomat, roti, daging
olahan dan sereal. Selain itu, antioksidan eugenol dan turunannya biasa juga
dipergunakan pada produk kosmetik dan obat-obatan serta pada industri plastik
maupun karet (Sharma et al., 2006; Alma et al., 2010). Turunan eugenol yaitu
eugenol asetat dapat dipergunakan sebagai zat bioaditif bahan bakar solar, dimana
senyawa eugenol asetat dapat meningkatkan bilangan setana solar, sehingga dapat
meningkatkan kinerja bahan bakar solar.
Mengingat peran strategis dan potensi eugenol serta senyawa turunannya dalam
berbagai industri yang membuat peluang pasar produk tersebut terbuka lebar dan
didukung oleh ketersediaan bahan baku minyak cengkeh yang melimpah di
Indonesia.
2.3 Teknik Budidaya Tanaman Cengkeh
a. Persemaian dan Pembibitan
Proses budidaya cengkeh biasanya dimulai dari kerja pembibitan dan
persemaian.Agar bisa memperoleh dan menghasilakan pohon cengkeh yang
produktif dan berkualitas, maka kerja pembibitan dan persemaian harus
dilakukan secara baik, cermat dan teliti. Dalam memilih tempat persemaian, ada
beberapa faktor yang diperhatikan :
1. Pembersihan lahan (bekas tunggak atau akar kayu yang dapat menyebabkan
rayap atau jamur akar) yang kemudian dilanjutkan dengan pengolahantanah.
2. Pembuatan lubang tanam yang biasanya disiapkan sejak bulan Juli sampai
dengan September dan ditutup pada bulan Oktober, tujuannya agar lubang
dan tanah galiannya terkena panas yang cukup lama.Ukuran (panjang,lebar
dan kedalaman) yang biasa digunakan dalam pembuatan lubang tanam yaitu:
(i) 60x60x60cm, (ii) 80x80x80cm, dan (iii) 1x1x1 m.
3. Pada 2 minggu sampai 1 bulan sebelum tanam, tanah diberi pupuk kandang
yang telah menjadi tanah atau kompos sebanyak 5 – 10 kg/pohon.
4. Untuk mengatur kelebihan air perlu dibuat saluran drainase yangcukup.
c. Penanaman
Penanaman dilakukan apabila semua persiapannya, misalnya teras ering
telah baik, peneduh alam atau buatan telah siap, lubang-lubang tanam yang
memenuhi syarat telah ditutup kembali, serta jarak tanam telah ditentukan. Jarak
tanaman yang biasa digunakan pada penanaman cengkeh tidak sama tergantung
pada ketinggian dan kemiringan tanah.Jarak tanam pada tanah datar 8 m x 8 m =
156 pohon dan pada tanah agak miring minimal 6 m x 6 m = 256 pohon, atau
dapat dibuat bervariasi 8 m x 6 m = 200 pohon, 6 m x 7 m = 238 pohon, 7 m x 8
m = 178 pohon.Bila terdapat gangguan- gangguan yang dapat merugikan, jarak
tanam dapat dibuat lebih rapat lagi, misalnya 4 m x4 m = 625 pohon.
d. Pemeliharaan
Setelah bibit cengkeh ditanam ke lapangan tahap selanjutnya adalah
pemeliharaan. Pada tanaman cengkeh, pemeliharaan merupakan periode yang
panjang, yaitu selama tanaman yang diusahakan tersebut dianggap masih
menguntungkan secara ekonomis. Pengelolaan lahan dan tanaman meliputi
penggemburan tanah dan sanitasi kebun.
h. Pemasangan Mulsa
Pemasangan Mulsa dilakukan menjelang musim kemarau.Tujuannya untuk
menjaga kelembaban tanah disekitar tanaman dan memberikan kondisi yang
lebih baik bagi pertumbuhan akar.
i. Pemupukan
3.1 Kesimpulan
Tanaman cengkeh merupaka komoditas tanaman obat – obatan yang
lumayan menguntukan cara yang tepat dalam budidaya tanaman cengkeh itu perlu
diperhatikan dari awal sejak pemilihan bibit tanaman sampai panen dan pasca
panen sebab tanaman cengkeh rentan terserang penyakit apabila dalam
budidayanya kurang maksimal.
DFTAR PUSTAKA.