Zul - Fi@fmipa - Unp.ac - Id Fisika - Edi@yahoo - Co.id: Pillar of Physics Education, Vol 11. No 2, Oktober 2018, 153-160
Zul - Fi@fmipa - Unp.ac - Id Fisika - Edi@yahoo - Co.id: Pillar of Physics Education, Vol 11. No 2, Oktober 2018, 153-160
Zul - Fi@fmipa - Unp.ac - Id Fisika - Edi@yahoo - Co.id: Pillar of Physics Education, Vol 11. No 2, Oktober 2018, 153-160
ABSTRACT
The 2013 Curriculum requires learning to achieve overall competence of spiritual competence, social,
knowledge, and skills competencies. In fact, the demands of the 2013 curriculum are not fully implemented. One
factor is the lack of learning resources to support the achievement of the competencies of students demanded by the
2013 Curriculum, especially spiritual attitudes. The altervative solution to this problem is developing physics
teaching materials that integrating the content of the value of spiritual intelligence. This research includes the type
of research and development (R & D). This method consists of ten steps, but this research uses only six steps:
potential and problems, data collection, product design, design validation, design revisions, and product testing. The
object of research is the subject of physics with the content of spiritual intelligence. The instrument used in this
research is the validity assessment sheet, the practicality assessment sheet, and the test result sheet. Based on data
analysis, four results of this research are presented. First, teaching materials with the content of spiritual
intelligence values of vector material and straight motion are in accordance with the structure of teaching materials
and there are values of spiritual intelligence relevant to the concept of physics. Second, the value of the validity of
teaching materials with the content of spiritual intelligence values of vector material and straight motion is very high
with an average value of 86.55. Third, teaching materials with spiritual values of spiritual intelligence are
practically used by teachers and students, with practical values of 83.87 and 80.54, respectively. Fourth, teaching
materials with the content of spiritual intelligence values are effectively used in a scientific approach to improving
the competence of learners' knowledge.
Keyword: Teaching materials, Spiritual intelligence, Vector, Linear motion
153
vatif, dan efektif. Kurikulum 2013 merupakan kuriku Dalam Depdinas[2] pembelajaran fisika bertu
lum yang berbasis kompetensi, karena Kurikulum 2013 juan agar peserta didik memiliki kemampuan
merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis membentuk sikap positif dengan menyadari keteraturan
kompetensi (KBK) yang dirintis pada tahun 2004 yang dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan Tuhan Yang Maha Esa, membentuk sikap jujur,
keterampilan secara terpadu. Orientasi Kurikulum 2013 objektif, terbuka, kritis, dan dapat bekerja sama dengan
adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara orang lain. Hal ini sangat sesuai dengan kompetensi
kompetensi sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), yang terdapat dalam Kurikulum 2013 khususnya pada
dan keterampilan (skill). kompetensi spiritual dan kompetensi sosial. Fisika
Secara konsep Kurikulum 2013 dicita-citakan merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan
untuk mampu melahirkan generasi masa depan yang lingkungan alam sekitar. Persoalan dalam pembelajaran
cerdas komprehensif yakni tidak hanya cerdas fisika umumnya berasal dari pengamatan dan fakta-
intelektualnya, tetapi juga cerdas spiritual dan sosial fakta tentang gejala alam. Dalam kehidupan sehari-hari
nya. Hal itu tampak dengan terintegrasikannya nilai- banyak kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan
nilai kerekter ke dalam proses pembelajaran. Kecer materi fiska. Salah satu contohnya kegiatan pengukuran
dasan komprehensif ini dpaat dilihat dalam Kurikulum , jika dilihat dari segi spiritual terdapat ayat Al-Qur’an
2013 pada bagian Kompetensi Inti (KI) mulai dari KI-1 yang menjelaskan kegiatan pengukuran yaitu terdapat
sampai KI-4. Keempat kompetensi dalam Kurikulum pada surat Al-Qamar ayat ke 49. Ayat tersebut
2013 yaitu KI-1 untuk kompetensi sikap spiritual, KI-2 mengisyaratkan bahwa kata “ukuran” dapat dalam dua
untuk kompetensi sikap sosial, KI-3 untuk kompetensi arti, yang pertama diartikan sebagai bilangan dengan
pengetahuan, dan KI-4 untuk kompetensi keterampilan. sikap ketelitian, dan yang kedua sebagai hukum atau
Melalui Kurikulum 2013 diharapkan agar peserta didik aturan. Berdasarkan pengetahuan ini diharapkan peserta
dapat mencapai dan menguasai seluruh kompetensi didik dapat menambah kompetensi spiritualnya.
tersebut dalam proses pembelajaran. Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan
Bahan ajar memiliki peran yang sangat penting yang berhubungan dengan kemampuan seseorang
dalam proses pembelajaran karena memiliki fungsi beraktualisasi diri melalui penumbuhan dan penguatan
sebagai sumber belajar dan pedoman bagi guru dan iman, ketaqwaan, dan akhlak mulia. Kecerdasan
peserta didik. Bahan ajar juga dapat mempermudah spiritual menurut Siswanto[9] merupakan kecerdasan
peserta didik dalam memahami pembelajaran dan pokok yang dapat menyelesaikan masalah, memahami
mengembangkan kompetensinya. Menurut Daryanto[1] dan memaknai nilai-nilai kehidupan, menempatkan
bahan ajar disusun dengan tujuan untuk menyediakan tindakan dan jalan hidup dalam konteks yang lebih
sumber belajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, luas, kaya, dan bermakna. Kecerdasan spiritual lebih
hal ini berarti bahwa bahan ajar yang digunakan dalam merupakan suatu konsep yang berhubungan dengan
proses pembelajaran harus mendukung keempat bagaimana seorang individu cerdas dalam mengelola,
kompetennsi inti, yaitu kompetensi spiritual, sosial, mendayagunakan makna-makna, nilai-nilai, dan
pengetahuan, dan keterampilan. Keempat kompetensi kualitas kehidupan spiritualnya. Kecerdasan spiritual
ini juga sering disebut sebagai kecerdasan kom membuat seseorang mampu berhubungan baik dengan
prehensif. Wahab[14] menjelaskan kecerdasan adalah Tuhan, bersosialisasi dengan sesama manusia, alam,
suatu kemampuan individu untuk menyelesaikan dan dirinya sendiri. Kecerdasan spiritual merupakan
masalah dalam segala situasi yang baru baik berupa salah satu landasan yang diperlukan seseorang untuk
masalah pribadi, sosial, lingkungan dan ekonomi. menggunakan kecerdasan intelektual, kecerdasan
Sedangkan kecerdasan komprehensif adalah kemam sosial, kecerdasan emosional secara efektif.
puan menyeluruh yang dimiliki seorang individu untuk Membangun sikap spiritual peserta didik
menyelesaikan masalah dan tantangan yang merupakan suatu hal yang sangat rumit dalam proses
dihadapinya. Kemampuan menyeluruh yang dimaksud pembelajaran, karena sikap spiritual merupakan bagian
adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kecer mendasar dari kompetensi inti yang harus direa
dasan komprehensif merupakan kecerdasan yang lisasikan dalam setiap pribadi peserta didik. Menurut
meliputi kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, Masaong[5] kecerdasan spiritual terdiri dari tiga aspek
kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, dan kecer yaitu dari segi spiritual, dari segi sosial-spiritual, dan
dasan kinestetis. Hal ini sesuai dengan yang dari segi etika spiritualnya. Segi spiritual mencakup
diungkapkan oleh Masaong[5] bahwa kecerdasan do’a, makhluk spiritual, kecintaan kepada Tuhan Yang
komprehensif terdiri dari empat dimensi kecerdasan, Maha Esa, dan rasa syukur atas kehadiran Tuhan. Segi
yaitu dimensi kecerdasan spiritual, dimensi kecerdasan sosial-spiritual mencakup ikatan kekeluargaan, peka
emosional, dimensi kecerdasan intelektual, dan dimensi terhadap kesejahteraan orang lain, peka terhadap
kecerdasan kinestetis. sesama makhluk hidup, dan dermawan. Segi etika
154
spiritual mencakup ketaatan pada etika dan moral, ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang dibuat valid,
kejujuran, amanah dan dapat dipercaya, kesopanan, praktis, dan efektif digunakan dalam pembelajaran
toleran, dan anti kekerasan. Secara lebih khusus fisika. Pada penelitian Kamus[4] juga telah dilakukan
Zohar[15] memberikan sepuluh kriteria untuk mengukur implementasi buku teks fisika yang bermuatan kecer
kecerdasan spiritual seseorang, yaitu: kesadaran diri, dasan komprehensif pada proses pembelajaran fisika
spontanitas, motivasi secara internal, melihat kehi kelas X SMA. Berdasarkan penelitian ini dihasilkan
dupan dari visi dan nilai-nilai fundamental, holistik, validasi dan praktikalitas dari buku teks fisika
melihat sistem dan universal, kasih saying, menghargai bermuatan kecerdasan komprehensif berada dalam
keragaman, mandiri, teguh, mempertanyakan sesuatu kategori sangat valid dan praktis. Penelitian Syam[12]
secara mendasar, teguh dalam kesulitan. Kecerdasan tentang pengaruh buku ajar bermuatan kecerdasan
spiritual terdiri dari beberapa indicator yaitu bersifat komprehensif dengan model pembelajaran berbasis
fleksibel, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, masalah terhadap kompetensi fisika peserta didik. Pada
mampu menghadapi masalah, memiliki keampuan penelitian ini buku ajar bermuatan kecerdasan kom
menghadapi penderitaan dan rasa sakit, memahami visi prehensif mampu meningkatkan hasil belajar peserta
dan nilai-nilai kehidupan, enggan menimbulkan didik baik dari aspek pengetahuan, aspek sikap
kerugian terhadap orang lain, bersifat holistik, mencari spiritual, aspek sosial, dan aspek keterampilan.
jawaban secara mendasar, dan bersifat mandiri. Pada penelitian yang telah dilakukan pada
Berdasarkan hasil studi awal terdapat bahwa tahun-tahun sebelumnya, pengembangan nilai-nilai
sumber belajar berupa bahan ajar yang digunakan oleh kecerdasan komprehensif masih terbatas dan dilakukan
peserta didik dalam pembelajaran belum memuat untuk keempat kecerdasan dalam satu penelitian.
seluruh kompetensi yang dituntut dalam kurikulum Sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut konten nilai-
2013 secara utuh. Bahan ajar yang digunakan disekolah nilai kecerdasan komprehensif pada materi-materi yang
umumnya memuat kompetensi pegetahuan dan kete lain dan hanya terfokus pada salah satu kecerdasan
rampilan saja dan belum memuat kompetensi kecer komprehensif saja khususnya pada penelitian ini dipilih
dasan spiritual yang dimunculkan dalam materi pem kecerdasan spiritual. Penelitian ini memiliki tujuan
belajaran di sekolah. Berdasarkan analisis buku yang untuk mengembangkan bahan ajar dengan konten nilai-
dilakukan pada empat buku teks fisika. Didapatkan nilai kecer dasan spiritual yang relevan dengan konsep-
bahwa untuk kompetensi spiritual yang terdapat dalam konsep fisika serta memiliki deskripsi, nilai validitas,
buku teks fisika memiliki persentase sebesar 30%. nilai praktikalitas, dan nilai efektivitas yang baik.
Hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa buku
METODE PENELITIAN
sumber yang memuat konten kecerdasan spiritual
berasa pada kriteria rendah. Sedangkan pada Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
kompetensi pengetahuan dan keterampilan memiliki penelitian dan pengembangan (Research and
persentase yang sangat tinggi yaitu sebesar 98,75% dan Development). Menurut Trianto[13] penelitian pengem
81,25 %. bangan merupakan rangkaian proses mengembangkan
Dari analisis buku yang telah dilakukan, berarti suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang
bahwa bahan ajar yang digunakan dalam proses telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan. Langkah-
pembelajaran fisika masih terfokus pada pencapaian langkah penelitian dan pengembangan ada sepuluh
kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan, langkah, yaitu sebagai berikut: potensi dan masalah,
sedangkan untuk kompetensi spiritual masih dalam pengumpulan data, desain produk, validasi desain,
kategori belum memuat. Agar peserta didik memiliki revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba
keempat kompetensi secara menyeluruh dalam proses pemakaian, ravisi produk, dan produksi massal[10].
pembelajaran fisika maka salah satu usaha yang dapat Namun, pada penelitian ini hanya dilakukan sampai
dilakukan yaitu dengan mempersiapkan bahan ajar tahap keenam yaitu uji coba produk. Produk yang
yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Oleh dihasilkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar yang
karena itu, perlu dikembangkan bahan ajar yang memuat konten nilai-nilai kecerdasan spiritual materi
memuat konten nilai-nilai kecerdasan spiritual sebagai vektor dan gerak lurus.
bentuk implementasi Kurikulum 2013 pada proses Objek yang menjadi penelitian ini adalah bahan
pembelajaran. ajar yang memuat konten nilai-nilai kecerdasan
Penelitian tentang pengembangan terhadap spiritual pada materi vektor dan gerak lurus. Subjek
bahan ajar fisika dengan nilai-nilai kecerdasan penelitian ini adalah lima orang Dosen Jurusan Fisika
komprehensif sudah pernah dilakukan. Pada penelitian FMIPA UNP, Guru mata pelajaran fisika dan Siswa
Dhani[3] tentang pembuatan bahan ajar bermuatan kelas X SMA N 4 PADANG. Desain buku ajar yang
kecerdasan komprehensif untuk materi pengukuran, memuat konten nilai-nilai kecerdasan spiritual terdapat
penjumlahan vektor, dan gerak lurus. Hasil penelitian pada Gambar 1 berikut ini.
155
Dalam penelitian pengembangan untuk melihat
keefektivan atau uji coba produk dapat dilakukan
dengan cara eksperimen yaitu dengan cara
membandingkan efektivitas sistem kerja lama dengan
efektifitas sistem kerja baru. Eksperimen untuk uji
efektivitas dapat dilakukan dengan cara
membandingkan keadaan sebelum dan keadaan
sesudah (before-after). ). Model eksperimen ini
diperlihatkan pada Gambar 2.
n1 n2 n n
dimana jawaban ditentukan dalam bentuk skor pilihan. 1 2 (2)
Skor validasi diberikann dalam skala 11-5. Sedangkan
Keterangan:
untuk skor praktikalitas diberikan dalam skala 11-4.
X1 = rata-rata nilai pretest
Cara perhitungan nilai validitas dan praktikalitas
X2 = rata-rata nilai posttest
dilakukan dengan menggunakan rumus:
S1 = simpangan baku pretest
f (1) S2 = simpangan baku posttest
P x100
N S12 = varians nilai pretest
Keterangan: S22 = varians nilai posttest
P = Nilai Akhir r = korelasi
f = Perolehan Skor Nilai
ilai r pada persamaan di atas merupakan
N = Skor Maksimum koefisien korelasi nilai pretest dan nilai posttest peserta
didik. Nilai r dapat dihitung menggunakan rumus
Kriteria validitas dan praktikalitas ada lima yaitu korelasi product moment[11].
tidak valid, kurang valid, cukup valid, valid, dan sangat ( ) ( )( )
valid[7]. Kriteria bahan ajar dengan konten nilai nilai-nilai 𝑟 =
{ ( ) ( ) }{ ( ) }
(3)
kecerdasan spiritual dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Keterangan:
Tabel 1. Kriteria
ria validitas dan praktikalitas Bahan Ajar X = rata-rata nilai pretest peserta didik
No Nilai Kriteria Y = rata-rarta nilai posttest peserta didik
1 81-100 Sangat tinggi rxy = koefisien korelasi
2 60-80 Tinggi harga thitung diperoleh dengan mensubsitusikan
mensubsit
3 40-60 Cukup tinggi nilai r pada persamaan (3) ke dalam persamaan (2).
4 20-40 Rendah Kemudian harga thitung dibandingkan dengan harga t
5 0-20 Rendah sekali pada tabel distirbusi t dengan taraf signifikansi 5%.
156
Jika harga thitung lebih tinggi dari pada harga ttabel maka konsep-konsep
konsep fisika. Konten kecerdasa spiritual
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil disesuaikan dengan sub materi yang dibahas dalam
belajar yang signifikan sebelum menggunakan bahan bahan ajar. Jadi, masing-masing
masing sub materi memiliki
ajar dengan konten nilai-nilai nilai kecerdasan spiritual
konten nilai kecerdasan spiritual yang akan membantu
dengan
engan sesudah menggunakan bahan ajar dengan
konten nilai-nilai
nilai kecerdasan spiritual dalam peserta didik untuk membangun sikap spiritual yang
pembelajaran fisika. harus dicapai. Tampilan konten nilai kecerdasan
spiritual diperlihatkan
n pada Gambar 4.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Secara umum terdapat empat hasil utama dari
penelitian ini yaitu deskripsi bahan ajar, tingkat
validitas, praktikalitas, dan efektivitas bahan ajar.
Struktur bahan ajar dengan konten kecerdasan spiritual
sudah sesuai dengan struktur bahan ajar menurut
Depdiknas dengan ciri-ciriciri pada bagian materi dan
informasi pendukung terdapat konten nilai nilai-nilai
kecerdasan spiritual. Tampilan halam
halaman utama bahan
ajar dengan konten nilai-nilainilai kecerdasan spiritual
diperlihatkan pada Gambar 3 berikut ini.
157
Tabel 2. Hasil uji validitas bahan ajar dengan konten Berdasarkan hasil praktikalitas guru pada Tabel
kecerdasan spiritual 3. Nilai rata-rata uji praktikalitas bahan ajar dengan
Komponen Nilai konten kecerdasan spiritual adalah sebesar 83,87.
No Kriteria
Penilaian Validitas Berdasarkan skala likert, nilai praktikalitas bahan ajar
1 Kelayakan Isi 86,50 Sangat Tinggi fisika dengan konten nilai kecerdasan spiritual materi
2 Kebahasaan 86,60 Sangat Tinggi vektor dan gerak lurus adalah sangat tinggi yaitu berada
3 Sajian 86,50 Sangat Tinggi
pada rentang nilai 81 sampai 100. Untuk hasil uji
4 Kegrafisan 86,60 Sangat Tinggi
praktikalitas menurut peserta didik dapat dilihat pada
Rata-rata 86,55 Sangat Tinggi
Tabel 4.
Berdasarkan hasil validasi pada Tabel 2, nilai
Tabel 4. Hasil uji praktikalitas bahan ajar menurut
validitas setiap komponen berkisar antara 85,50 sampai
peserta didik
86,60. Nilai validitas tertinggi berada pada komponen
Komponen Nilai
kebahasaan dan kegrafisan, sedangkan nilai validitas No Kriteria
Penilaian Validitas
terendah berada pada komponen kelayakan isi dan 1 Kemudahan
komponen sajian. Nilai rata-rata validitas bahan ajar 80,07 Tinggi
Penggunaan
fisika dengan konten nilai-nilai kecerdasan spiritual 2 Manfaat 81,80 Sangat Tinggi
adalah 86,55. Berdasarkan kriteria validitas, nilai 3 Kemenarikan 80,00 Tinggi
validitas bahan ajar fisika dengan konten nilai-nilai 4 Kejelasan 80,31 Tinggi
kecerdasan spiritual materi vektor dan gerak lurus Rata-rata 80,54 Tinggi
adalah sangat tinggi. Selama proses validasi, kelima Berdasarkan hasil uji praktikalitas pada Tabel 4,
validator memberikan komentar dan saran sebagai nilai setiap komponen penilaian berkisar antara nilai 80
dasar dalam merevisi produk bahan ajar dengan konten sampai 81,80. Nilai rata-rata uji praktikalitas bahan ajar
nilai kecerdasan spiritual materi vektor dan gerak lurus dengan konten kecerdasan spiritual adalah 80,54.
agar nanti produk bahan ajar yang dihasilkan baik Berdasarkan kriteria praktikalitas, nilai praktikalitas
untuk digunakan dalam proses pembelajaran. bahan ajar dengan konten nilai kecerdasan spiritual
Setelah uji validitas dilakukan, maka pada tahap materi vektor dan gerak lurus adalah tinggi.
selanjutnya dapat dilakukan uji praktikalitas. Uji Selanjutnya dilakukan uji efektivitas bahan ajar.
praktikalitas bahan ajar dengan konten nilai-nilai Uji efektivitas dapat dilihat dari hasil test pengetahuan
kecerdasan spiritual dilakukan terhadap guru dan pesreta didik. Nilai pengetahuan peserta didik dapat
peserta didik. Analisis praktikalitas bahan ajar dilihat dilihat berdasarkan hasil pretest dan posttest. Penilaian
berdasarkan hasil analisis angket yang berisi tanggapan uji efektivitas terhadap kompetensi pengetahuan
dua orang guru dan 32 orang peserta didik kelas X peserta didik dilakukan dengan memberikan soal
SMA N 4 Padang. Komponen penilaian praktikalitas pretest dan posttest terkait dnegan materi gerak lurus.
bahan ajar terdiri dari empat komponen yaitu Jumlah peserta didik yang mengikuti test adalah 32
komponen kemudahan penggunaan, komponen oarang peserta didik. Soal pretest dan posttest diberikan
manfaat, komponen kemenarikan, dan komponen dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah soal
kejelasan bahan ajar. Hasil uji praktikalitas bahan ajar sebanyak 25 butir soal. Data hasil test pengetahuan
fisika dengan konten nilai-nilai kecerdasan spiritual peserta didik sebelum dan sesudah penggunaan bahan
dapat dilihat pada Tabel 3. ajar dengan konten nilai kecerdasan spiritual
Tabel 3. Hasil uji praktikalitas bahan ajar menurut guru diperlihatkan pada Tabel 5.
Komponen Nilai Tabel 5. Data perhitungan pretest dan posttest
No Kriteria
Penilaian Validitas kompetensi pengetahuan.
1 Kemudahan No Statistik Deskriptif Pretest Posttest
83,33 Sangat Tinggi
Penggunaan 1 Rata-rata 56,75 79,88
2 Manfaat 82,14 Sangat Tinggi 2 Standar deviasi 9,93 7,22
3 Kemenarikan 87,50 Sangat Tinggi 2 Varians 98,52 52,11
4 Kejelasan 82,50 Sangat Tinggi 3 Nilai Terendah 40 68
Rata-rata 83,87 Sangat Tinggi 4 Nilai Tertinggi 76 92
158
Berdasarkan tabel di atas nilai terendah yang konten kecerdasan sosial, 8) informasi pendukung, 9)
didapatkan peserta didik pada saat pretest adalah 40 latihan, 10) evaluasi, dan 11) umpan balik. Struktur
dan nilai tertinggi yang didapatkan adalah 76, sehingga bahan ajar dengan konten kecerdasan spiritual sudah
diperoleh rentang nilai pretest sebesar 36. Nilai rata- sesuai dengan struktur bahan ajar menurut Depdiknas.
rata hasil test pengetahuan sebelum penggunaan bahan Karakteristik khusus yang dimiliki oleh bahan ajar ini
ajar dengan konten nilai-nilai kecerdasan spiritual adalah adanya konten nilai-nilai kecerdasan spiritual
adalah 56,75. Standar deviasi nilai pretest yaitu sebesar yang disajikan setelah materi pembelajaran. Materi
9,93 dan nilai varians sebesar 98,52. Berdasarkan pada bahan ajar meliputi materi fisika tentang
analisis data yang dilakukan, terjadi peningkatan nilai penjumlahan vektor dan gerak lurus.
rata-rata pada peserta didik setelah penggunaan bahan Hasil kedua yang diperoleh dari penelitian ini
ajar dengan konten nilai-nilai kecerdasan spiritual yaitu adalah hasil validitas bahan ajar dengan konten nilai-
dari rata-rata 56,75 menjadi 79,88. Pada nilai standar nilai kecerdasan spiritual. Analisis data dari instrumen
deviasi terjadi penurunan dari 9,93 menjadi 7,22, validasi pada bahan ajar meliputi empat komponen,
penurunan standar deviasi ini menunjukkan bahwa yaitu komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan,
kenaikan nilai tidak hanya terjadi pada satu peserta komponen sajian, dan komponen kegrafisan. Hasil uji
didik saja, namun juga diikuti oleh hampir seluruh validitas menunjukkan bahwa nilai tingkat validitas
peserta didik. Pada hasil pretest terlihat bahwa nilai bahan ajar dengan konten kecerdasan spiritual adalah
terendah adalah 40 dan pada saat mengikuti posttest sangat tinggi. Hal ini terlihat pada nilai rata-rata yang
nilai terendah adalah 68, sedangkan nilai tertinggi pada diperoleh dari hasil analisis instrumen validasi meliputi
saat pretest adalah 76 dan pada saat posttest nilai aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian dan kegrafikan
tertinggi adalah 92. bahan ajar dengan nilai 86,55. Secara teori, nilai 86,55
Berdasarkan data deskriptif dari hasil pretest dan berada pada kisaran nilai 81 sampai nilai 100 dalam
posttest dapat dilakukan analisis perbandingan korelasi kategori sangat tinggi[7].
untuk membuktikan signifikansi perbedaan penge Ada beberapa kekurangan dan keterbatasan
tahuan peserta didik sebelum dan sesudah penggunaan pada bahan ajar yang perlu diperbaiki. Hasil validasi
bahan ajar dengan konten nilai-nilai kecerdasan dan saran-saran dari validator diketahui bahwa perlu
spiritual. Berdasarkan analisis yang dilakukan dida dilakukan revisi terhadap produk. Pada bagian konten
patkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,83. Dari hasil nilai-nilai kecerdasan spiritual dilakukan revisi me
analisis didapatkan harga t-hitung dengan meng nyangkut cara penyajian, isi konten materi nilai-nilai
gunakan rumus t-test korelasi adalah -18,4. Harga spiritual, dan penambahan konten kecerdasan spiritual
derajat kebebasannya adalah 31. Derajat kebebasan pada nilai sosial-spiritual. Revisi juga dilakukan dari
(dk) = 31, dengan harga kritik “t” pada taraf signifikan segi struktur bahan ajar, cara penulisan dan penam
5% adalah 1,697, sehingga diperoleh nilai t-tabel bahan beberapa materi pada bahan ajar. Perbaikan juga
sebesar -1,697. Pada perolehan harga t-hitung adalah dilakukan dari segi desain produk, sehingga produk
sebesar -18,4 yang memiliki tanda negatif. Nilai t- yang dihasilkan memiliki tampilan yang lebih menarik.
hitung pada penelitian ini lebih kecil dibandingkan Setelah dilakukan revisi pada bahan ajar dengan konten
harga t-tabel. Hal ini berarti bahwa penggunaan bahan nilai-nilai kecerdasan spiritual dapat dihasilkan bahan
ajar dengan konten nilai-nilai kecerdasan spiritual pada ajar yang lebih baik dari sebelumnya.
materi vektor dan gerak lurus efektif digunakan dalam Hasil ketiga yang dicapai adalah hasil uji
proses pembelajaran Fisika kelas X SMA. praktikalitas bahan ajar dengan konten nilai-nilai
kecerdasan spiritual. Uji praktikalitas bahan ajar
1. Pembahasan
dengan konten kecerdasan spiritual dilakukan terha dap
Pembahasan yang dilakukan terdiri dari hasil
guru dan peserta didik dengan menggunakan angket
penelitian yang telah dilakukan, kelemahan, keter
praktikalitas. Hasil uji praktikalitas bahan ajar menurut
batasan, dan solusi untuk mengatasi semua kelemahan
guru dan peserta didik menunjukkan bahwa bahan ajar
dan keterbatasan yang ada. Hasil penelitian ini meliputi
dengan konten kecerdasan spiritual adalah praktis. Hal
deskripsi produk, hasil uji validitas produk oleh dosen
ini berarti bahwa bahan ajar fisika dengan konten
Fisika, dan hasil uji efektivitas produk.
kecerdasan spiritual dapat memu dahkan peserta didik
Hasil yang telah dicapai dari penelitian adalah
memahami materi pembe lajaran.
deskripsi produk bahan ajar dengan konten nilai-nilai
Hasil keempat yang dicapai adalah hasil uji
kecerdasan spiritual pada materi vektor dan gerak lurus.
efektivitas bahan ajar. Uji efektifitas dilakukan pada
Bahan ajar dengan konten nilai-nilai kecerdasan
kompetensi pengetahuan peserta didik. Uji efektifitas
spiritual memiliki stuktur bahan ajar yang meliputi: 1)
dilakukan dengan memberikan soal test pada saat
cover, 2) petunjuk belajar, 3) kompetensi, 4) peta
sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar. Hasil
pikiran, 5) materi pembelajaran, 6) contoh soal, 7)
test yang didapatkan menyatakan bahwa nilai test
159
peserta didik sesudah menggunakan bahan ajar lebih Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar).
tinggi dari pada nilai test sebelum menggunakan bahan Yogyakarta: Gava Media.
ajar dengan konten kecerdasan spiritual. Dengan [2] Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan
demikian, terjadi peningkatan hasil belajar antara Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal
sebelum dan sesudah penggunaan bahan ajar dengan Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
konten nilai-nilai kecerdasan spiritual. Hal ini sesuai [3] Dhani, Ramah. 2016. ”Pembuatan Bahan Ajar
seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono[13], bahwa Bermuatan Kecerdasan Komprehensif untuk
sistem kerja baru akan efektif jika nilai setelah Materi Pengukuran, Penjumlahan Vektor, dan
treatment lebih besar dari pada nilai sebelum treatment. Gerak Lurus untuk Kelas X SMA”. Jurnal Pillar
Berdasarkan hasil penelitian, bahan ajar dengan konten Of Physics Education, Vol 7. April 2016.
nilai-nilai kecerdasan spiritual efektif untuk [4] Kamus, Zulhendri., dan Asrizal 2016.
meningkatkan pengetahuan peserta didik. “Implementasi Buku Teks Fisika Bermuatan
Pada penelitian terdapat beberapa kendala dan Kecerdasan Komprehensif pada Pembelajaran
keterbatasan. Pertama, keterbatasan pada materi, bahan Peserta Didik Kelas X SMA Kota Padang
ajar dengan konten kecerdasan spiritual yang Menggunakan Pendekatan Saintifik”. Jurnal
dikembangkan hanya untuk dua KD yaitu vektor dan Eksakta. Vol. 2. Hlm 44-49.
gerak lurus karena dalam mencari kesesuaian antara [5] Masaong, Abd Kadim.. 2011. Kepeminpinan
konsep fisika dengan konten kecerdasan spiritual Berbasis Multipe Intelligence (Sinergi
membutuhkan waktu yang cukup lama. Solusi alternatif Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual
untuk mengatasi keterbatasan ini ialah dengan Untuk Meraih Kesuksesan yang Gemilang).
melakukan pengembangkan bahan ajar lebih lanjut Bandung : Alfabeta.
untuk materi fisika lainnya. Kedua yaitu keterbatasan [6] Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi
peneliti dalam mencari konten kecerdasan spiritual Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.
yang sesuai dan relevan dengan konsep-konsep fisika [7] Riduwan. 2012. Cara Mudah Menggunakan dan
pada bahan ajar. Solusi yang dapat dilakukan yaitu Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur).
menambah konten kecerdasan spiritual yang sesuai Bandung: Alfabeta.
dengan konsep fisika agar peserta didik lebih [8] Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna
memahami nilai spiritual berdasarkan konsep fisika. Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Ketiga ialah pelaksanaan ujicoba bahan ajar yang Problematika Belajar dan Mengajar. BandungL
dilakukan dalam ujicoba terbatas. Ujicoba terbatas Alfabeta.
membuat waktu pelaksanaan ujicoba bahan ajar hanya [9] Siswanto, Wahyudi. 2012. Membentuk
dua kali pertemuan dan hanya dilakukan sampai pada Kecerdasan Spiritual Anak. Jakarta: AMZAH.
tahap ujicoba produk. Solusi yang dapat dilakukan [10] Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,
untuk mengatasi keterbatasan tersebut ialah dengan Kualitatif, dan R & D. Bandung: ALFABETA.
melakukan uji coba bahan ajar secara lebih luas lagi. [11] Suharsimi Arikunto. 2008. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
KESIMPULAN
[12] Syam, Junaidy. 2017. “Pengaruh Buku Ajar
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan Bermuatan Kecerdasan Komprehensif dalam
pembahasan yang dilakukan, dapat dikemukakan empat Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap
kesimpulan. Pertama, struktur bahan ajar dengan Kompetensi Fisika Peserta Didik Kelas X SMA N
konten nilai-nilai kecerdasan spiritual materi vektor dan 9 Padang”. Jurnal Pillar of Physics Education.
gerak lurus sudah sesuai dengan struktur bahan ajar Vol. 9. Hlm 73-80.
dalam Depdiknas tentang panduan pengembangan [13] Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran
bahan ajar. Kedua, bahan ajar dengan konten Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan dan
kecerdasan spiritual memiliki nilai validitas yang tinggi Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
yaitu sebesar 86,55. Ketiga, bahan ajar dengan konten Pendidikan (KTSP). Jakarta : Prenada Media
kecerdasan spiritual praktis digunakan dalam proses Grup.
pembelajaran fisika. Keempat, bahan ajar dengan [14] Wahab, Abd. 2016. Kepemimpinan Pendidikan
konten kecerdasan spiritual efektif digunakan dalam dan Kecerdasan Spiritual. Jakarta: Ar-ruzz
pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi Media.
pengetahuan peserta didik. [15] Zohar, Danah dan Ian Marshall. 2001. SQ:
DAFTAR PUSTAKA Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam
Berfikir Integralistik Dan Holistik Untuk
[1] Daryanto. 2014. Pengembangan Perangkat Memaknai Kehidupan. Jakarta: Pustaka Mizan.
160