Penerapan Sistem Among Dalam Proses Pendidikan Suatu Upaya Mengembangkan Kompetensi Guru
Penerapan Sistem Among Dalam Proses Pendidikan Suatu Upaya Mengembangkan Kompetensi Guru
Penerapan Sistem Among Dalam Proses Pendidikan Suatu Upaya Mengembangkan Kompetensi Guru
http://dx.doi.org/10.31800/jtp.kw.v8n1.p122--141
ABSTRAK:
Guru profesional dituntut memiliki empat kompetensi
seperti yang diamanahkan oleh Undang-Undang Guru
No 14 Tahun 2005. Kompetensi yang dimaksud, yaitu
kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan
sosial. Penerapan keempat kompetensi guru tersebut
dilakukan secara terintegrasi. Berkaitan erat dengan
kompetensi ini adalah ajaran Ki Hajar Dewantara yang
tersurat dalam azas tamansiswa, yaitu; tertib bicara dan
bertindak, salam, damai, dan bahagia. Keempat azas
tamansiswa ini selaras dengan Permendiknas No. 16
Tahun 2007, yang salah satu di antaranya adalah
menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak
mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
Ajaran kepribadian Ki Hajar ini dapat dijabarkan
menjadi nilai-nilai yang harus dimiliki oleh pendidik
dan terdidik. Nilai-nilai tersebut, yaitu; keteladanan
(ing ngarsa sung tulada); motivasi (ing madya mangun
karsa); dan tut wuri handayani yang di dalam
pelaksanaan pendidikan disebut sebagai sistem among.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode:
angket, observasi, wawancara, dan telaah dokumen.
Teknik analisis data menggunakan analisis alir adaptasi
Milles dan Huberman. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa perilaku dosen dalam
melaksanakan pendidikan dengan sistem among di
UST Yogyakarta dalam membangun karakter sudah
terinternalisasi pada dosen, tenaga pendidik, dan
mahasiswa yang tercermin dalam kehidupan kampus
dengan berlandaskan azas tamansiswa. Ajaran Ki Hajar
Dewantara di antaranya (1) niteni, nirokake, nambahi,
(2) Tri Nga: Ngerti, Ngroso, Nglakoni, dan (3)
penerapan trilogi kepemimpinan dalam sistem among
dengan berpijak pada tujuh azas tamansiswa yang
diperluas. Ajaran Ki Hajar ini diharapkan dapat
diterapkan guru sebagai pendidik dengan keteladanan
dirinya dalam melaksanakan pendidikan.