Rahmi Elmaniar 745 751

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

AKTIVITAS PENGHAMBATAN ENZIM α-GLUKOSIDASE OLEH EKSTRAK


ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.)

Rahmi Elmaniar1), Muhtadi2)


1
Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
email: elmaniar_rahmi@yahoo.com
2
Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
email: muhtadi@ums.ac.id

Abstrak
Diabetes mellitus adalah suatu gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Salah
satu kerja obat yang digunakan untuk mengobati penyakit diabetes melitus adalah dengan
menghambat kerja enzim α-glukosidase. Umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) merupakan salah
satu tanaman yang berpotensi sebagai obat antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase oleh ekstrak etanol umbi ubi jalar ungu (Ipomoea
batatas L.) dan mengetahui jenis kinetika penghambatan enzim α-glukosidase. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak etanol umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) mempunyai aktivitas
penghambatan enzim α-glukosidase. Nilai penghambatan sebesar 51.18% pada konsentrasi 25 ppm.
Uji kinetika penghambatan enzim α-glukosidase menunjukkan jenis penghambatan campuran tipe 1
(mixed inhibitor) yang diketahui melalui titik perpotongan kurva Lineweaver-Burk y ≠ 0 dan x ≠ 0
serta nilai KAP > K dan VAP < V.

Kata kunci : Umbi Ipomoea batatas L., α- glukosidase, diabetes melitus

PENDAHULUAN menimbulkan efek yang menguntungkan pada


Diabetes mellitus adalah suatu penyakit indeks glikemik. Inhibitor ini dapat menghambat
yang disebabkan oleh terganggunya metabolisme pembebasan glukosa dari karbohidrat serta
sehingga kadar glukosa darah menjadi meningkat penyerapan glukosa menjadi terlambat, sehingga
(Dipiro et al., 2008). Diabetes mellitus kadar glukosa darah prosprandial menjadi
merupakan penyakit yang banyak diderita oleh berkurang dan menekan hiperglikemik
masyarakat, dengan peningkatan jumlah prosprandial (Suthindhiran et al., 2009).
penderita dari tahun 2000 ke tahun 2005 Sehingga penelitian ini dilakukan pengujian
menunjukkan peningkatan menjadi dua kali lipat aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase
(Departemen Kesehatan RI, 2005). ekstrak etanol umbi ubi jalar ungu (Ipomoea
Pengobatan untuk menangani diabetes batatas L.). Tujuan penelitian ini untuk
mellitus melalui obat antidiabetik oral maupun mengetahui aktivitas penghambatan enzim α-
insulin (Tjay and Rahardja, 2007). Salah satu glukosidase oleh ekstrak etanol umbi ubi jalar
kerja obat antidiabetik oral adalah dengan ungu (Ipomoea batatas L.), mengetahui seberapa
menghambat kerja enzim α-glukosidase (Dipiro besar aktivitas penghambatan enzim dan
et al., 2008). Namun, pengobatan dengan cara mengetahui jenis kinetika penghambatan enzim
tersebut masih banyak permasalahan α-glukosidase.
didalamnya, diantaranya biaya yang mahal, efek
samping pengobatan, dan keamanan penggunaan KAJIAN LITERATUR DAN
obat. Berdasarkan hal tersebut, mendorong PENGEMBANGAN HIPOTESIS
peneliti dalam pengembangan obat herbal alami Ubi jalar ungu mempunyai banyak
untuk mengatasi penyakit diabetes mellitus. kandungan senyawa didalamnya, diantaranya
Umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas tannin, saponin, flavonoid, terpenoid, glikosida,
L.) merupakan salah satu tanaman yang alkaloid, steroid, dan fenol (Swamy and
mempunyai aktivitas antidiabetes yang bekerja Omwenga, 2013). Kandungan antosianin pada
melalui penghambatan enzim α-glukosidase ubi jalar ungu adalah 110,51 mg/ 100 g,
(Matsui et al., 2002). Inhibitor menghambat aksi sedangkan pada ubi jalar yang lain tidak ada
enzim saat terjadi hidrolisis pati sehingga (Ginting et al., 2011). Ubi jalar mempunyai

THE 5TH URECOL PROCEEDING 745 ISBN 978-979-3812-42-7


THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

banyak khasiat yang belum banyak diketahui Bahan : Simplisia dari umbi ubi jalar ungu
oleh masyarakat. Khasiat ubi jalar diantaranya, (Ipomoea batatas L.) berasal dari kabupaten
anti infeksi, anti kanker, anti inflamasi, anti Nganjuk, etanol 96%, aquadest, enzim α-
diabetes, pengobatan luka atherosklerosis, anti glukosidase (Sigma Aldrich, USA), buffer fosfat,
bakteri, dan anti jamur (Milind and Monika, p-nitrofenil-α-D-glukopiranosida (pNPG)
2015). (Sigma Aldrich, USA), natrium karbonat
Antosianin diaselasi yang berasal dari (Na2CO3) (Merck), akarbose (glucobay), 4-
ubi jalar ungu mempunyai aktivitas nitrofenol, dimetil sulfoksida (DMSO) (Merck),
penghambatan enzim α-glukosidase dengan bovine serum albumin (BSA), kalium dihidrogen
memecah maltosa menjadi glukosa yang fosfat (KH2PO4), natrium hidroksida (NaOH).
mendapatkan hasil IC50 200 μM, dan hasil ini 2.2 Jalan Penelitian :
menunjukkan nilai yang lebih kuat dibandingkan Ekstraksi
pada pemecahan sukrosa menjadi glukosa Serbuk umbi ubi jalar ungu sebanyak 350 gram
(Matsui et al., 2002). Senyawa flavonoid diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut
berpotensi menghambat enzim α-glukosidase etanol 96% sebanyak 7,5 kali berat simplisia
dan α-amilase. Antosianidin, isoflavon dan grup selama 3 hari dalam wadah yang tertutup rapat
flavonol, dan epigalokatekin galat pada grup dan terhindar dari cahaya matahari. Setiap hari
flavan-3-ol merupakan inhibitor α-glukosidase bejana maserasi diaduk agar semua serbuk
yang poten dengan IC50 kurang dari 15 μM tercampur sempurna dengan pelarutnya.
(Tadera et al., 2006). Selain itu, senyawa yang Kemudian maserat disaring menggunakan corong
dapat menghambat enzim α-glukosidase Buchner. Maserasi dilakukan sebanyak 2 kali,
termasuk dalam senyawa metabolit sekunder, lalu filtrat yang didapat dievaporasi
diantaranya flavonoid, alkaloid, fenolik, dan menggunakan rotatory evaporator dan diuapkan
terpenoid (Kumar et al., 2011). diatas penangas air sehingga mendapatkan
ekstrak etanol 96% yang kental (Saifudin, 2002).
METODE PENELITIAN Uji penghambatan aktivitas enzim α-
Penelitian aktivitas penghambatan enzim α- glukosidase
glukosidase oleh ekstrak etanol umbi ubi jalar Sampel ekstrak etanol umbi ubi jalar ungu
ungu (Ipomoea batatas L.) termasuk dalam dilarutkan dalam DMSO hingga diperoleh
kategori penelitian eksperimental. konsentrasi 2%, 1,5%, 1%, 0,5%, dan 0,25%. S0
digunakan sebagai koreksi terhadap absorban
2.1 Variabel Penelitian ekstrak. Reaksi enzim dihentikan dengan
1. Variabel bebas : konsentrasi dan penambahan larutan Na2CO3 200 mM. p-
volume ekstrak etanol umbi ubi jalar ungu nitrofenil α-D-glukopiranoside diambil sebanyak
(Ipomoea batatas L.) 25 μL 20 mM sebagai substrat dicampur dengan
2. Variabel terkontrol : pH, suhu, dan waktu dapar fosfat pH 6,8 sebanyak 49 µl 100 mM dan
3. Variabel tergantung : aktivitas pengambatan larutan sampel dalam DMSO sebanyak 1 µL,
enzim α- glukosidase diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37°C.
Kemudian, ditambahkan 25 μL larutan enzim dan
2.1 Alat dan Bahan diinkubasi selama 15 menit pada suhu 37°C dan
Alat : Timbangan analitik, oven, mesin ditambahkan 100 μL Na2CO3 100 mM untuk
penghalus (blender), penangas air (Memmert), menghentikan reaksi enzim. Sampel diukur
incubator (Memmert), pH meter (Eutech serapannya menggunakan microplate reader pada
Instruments), mikroplate 96 sumuran (iwaki), panjang gelombang 405 nm. Pembacaan hasil
rotatory evaporator (Laborota 4000 Heidolph E- dilakukan sebanyak 3 kali. Metode ini dimodikasi
wB eco), vortex (Vortex Maxi Mix II 37600), dari (Sugiwati et al., 2009).
ELISA reader (Biotex ELX 800), mikropipet Tabel 1. Desain uji reaksi penghambatan
(Socorex), cawan porselen, bekker glass, dan alat enzim α-glukosidase
– alat gelas lain. Blanko C S0` S1

THE 5TH URECOL PROCEEDING 746 ISBN 978-979-3812-42-7


THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

Ekstrak Enzim (μL) 25 25


- - 1 1
(μL) Inkubasi 37°C selama 15 menit
DMSO Na2CO3 (μL) 100 100
1 1 - -
(μL) Keterangan :
Buffer S0 = Campuran tanpa ekstrak
49 49 49 49
(μL) S1 = Campuran dengan ekstrak
Substrat
25 25 25 25 2.3 Analisis Data
(μL)
Inkubasi 37°C selama 5 menit Uji penghambatan aktivitas enzim α-
Buffer glukosidase
25 - 25 -
(μL) Analisis data dilakukan dengan menghitung
Enzim presentase inhibisi α- glukosidase yang
- 25 - 25
(μL) dihasilkan dari pengukuran absorbansi,
Inkubasi 37°C selama 15 menit kemudian dihitung menggunakan persamaan :
Na2CO3 % penghambatan = x 100%
100 100 100 100
(μL) Keterangan :
Keterangan : Absorbansi kontrol (DMSO) = tanpa sampel
Blanko = Sistem reaksi tanpa adanya ekstrak dan (kontrol-blangko)
enzim Absorbansi sampel uji = didapat dari S1 – S0
C = Campuran tanpa ekstrak S1 = absorbansi sampel dengan penambahan
S0 = Campuran tanpa enzim namun dengan enzim
ekstrak S0 = absorbansi sampel tanpa penambahan
S1 = Campuran dengan enzim dan ekstrak enzim
Uji kinetika penghambatan enzim α-glukosidase IC50 dapat dihitung menggunakan persamaan
Sampel ekstrak etanol umbi ubi jalar ungu regresi linier, dengan konsentrasi sampel
dilarutkan dalam DMSO hingga diperoleh sebagai sumbu x dan % inhibisi sebagai sumbu
konsentrasi 0,5%. Reaksi enzim dihentikan y. Kemudian, dari persamaan didapatkan
dengan penambahan larutan Na2CO3 200 mM. p- persamaan y = a + bx, yang digunakan untuk
nitrofenil α-D-glukopiranoside diambil sebanyak menghitung nilai IC50 dengan rumus :
25 μL dengan konsentrasi 0,625; 1,25; 2,5; 5; dan IC50 =
10 mM sebagai substrat dicampur dengan dapar Uji kinetika penghambatan enzim α-glukosidase
fosfat pH 6,8 sebanyak 49 µl 100 mM dan larutan Analisis data dilakukan melalui beberapa tahap,
sampel dalam DMSO sebanyak 1 µL, diinkubasi yaitu dengan menghitung p-NP dengan rumus:
selama 5 menit pada suhu 37°C. Kemudian, p-NP =
ditambahkan 25 μL larutan enzim dan diinkubasi Keterangan :
selama 15 menit pada suhu 37°C dan a dan b = hasil regresi linier dari kurva standar p-
ditambahkan 100 μL Na2CO3 100 mM untuk NP
menghentikan reaksi enzim. Sampel diukur Aktivitas enzim dapat dihitung setelah p-NP
serapannya menggunakan microplate reader pada dihitung dengan rumus:
panjang gelombang 405 nm. Pembacaan hasil aktivitas enzim =
dilakukan sebanyak 3 kali. Metode ini Keterangan :
dimodifikasi dari (Alfarabi, 2010) V = volume enzim dalam sistem reaksi (mL)
Tabel 2. Desain uji kinetika penghambatan T = waktu inkubasi
enzim α-glukosidase
S0 S1 HASIL DAN PEMBAHASAN
Ekstrak (μL) - 1 Ekstraksi
DMSO (μL) 1 - Maserasi merupakan cara ekstraksi yang
Buffer (μL) 49 49 paling mudah dan sederhana karena tidak
Substrat (μL) 25 25 memerlukan pemanasan sehingga senyawa yang
Inkubasi 37°C selama 5 menit terkandung didalam tanaman tidak rusak. Pelarut

THE 5TH URECOL PROCEEDING 747 ISBN 978-979-3812-42-7


THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

yang digunakan adalah etanol 96%. Pelarut etanol


dipilih karena etanol merupakan pelarut yang
Kurva penghambatan ekstrak
aman dan tidak toksik. Berat ekstrak yang didapat 60
sebesar 61,51 gram yeng berasal dari 350 gram

Daya Inhibisi (%)


58
simplisia dengan hasil rendemen sebesar 17,57%.
56
Uji Penghambatan Aktivitas Enzim α- replikasi 1
Glukosidase 54
replikasi 2
Uji aktivitas penghambatan enzim α- 52
glukosidase dilakukan setelah pembuatan kurva replikasi 3
50
standar dari p-nitrofenol. Aktivitas enzim diukur 48 rata-rata
berdasarkan pembentukan senyawa p-nitofenol 0 50 100 150
warna kuning hasil dari reaksi antara substrat Konsentrasi (ppm)
dengan enzim. Substrat yang digunakan adalah
larutan p-nitrofenil-α-D-glukopiranosida (p- Gambar 2. Grafik Konsentrasi Ekstrak vs
NPG). Daya Inhibisi
Kurva standar Pada akarbose yang digunakan sebagai
kontrol positif didapatkan daya inhibisi terendah
0.4 sebesar 34,78 % pada konsentrasi 12,5 ppm, dan
Absorbansi

0.3 daya inhibisi tertinggi sebesar 62,82 % pada


0.2 y = 0.0015x + 0.0826 konsentrasi 100 ppm.
0.1 R² = 0.9911 p-NP
0
Kurva Kontrol Positif
0 100 200 (Akarbose)
Konsentrasi (μM)
100
Daya Inhibisi (%)

replikasi 1
Gambar 1. Grafik Konsentrasi p-NPG vs 50
Absorbansi replikasi 2
Persamaan linier kurva baku kemudian 0 replikasi 3
digunakan untuk perhitungan daya inhbisi ekstrak 0 20 40 60
rata-rata
terhadap enzim. Ekstrak yang digunakan terdiri Konsentrasi (ppm)
dari beberapa konsentrasi. Hal ini dimaksudkan
untuk membuat persamaan regresi linier serta Gambar 3. Grafik Konsentrasi Akarbose vs
untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak Daya Inhibisi
terhadap aktivitas penghambatan enzim α- Daya inhibisi selanjutnya digunakan
glukosidase. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak untuk menghitung IC50 ekstrak. IC50 merupakan
yang digunakan maka semakin tinggi aktivitas konsentrasi yang diperlukan untuk menghambat
penghambatan enzim (daya inhibisi). Pada 50% aktivitas enzim. Ekstrak yang memiliki nilai
ekstrak umbi ubi jalar ungu daya inhibisi terendah IC50 kecil maka menunjukkan bahwa aktivitas
sebesar 49,12% pada konsentrasi 12,5 ppm, dan penghambatan terhadap enzim α- glukosidase
daya inhibisi tertinggi sebesar 56,37% pada tinggi.
konsentrasi 100 ppm. Tabel 3. Hasil penghambatan enzim terhadap
ekstrak dan akarbose
IC50 (µg/mL)
1 2 3 Rerata
Ekstrak 14.76 16.35 16.63 15.82
Akarbose 23.30 24.45 23.28 23.66

Hasil IC50 ekstrak lebih kecil


dibandingkan kontrol positif akarbose, hal ini

THE 5TH URECOL PROCEEDING 748 ISBN 978-979-3812-42-7


THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

diakibatkan adanya senyawa lain yang ikut


bereaksi selama reaksi campuran-enzim Uji Kinetika Penghambatan
berlangsung. Nilai IC50 yang diperoleh dalam 0.008
penelitian ini untuk ekstrak umbi ubi jalar ungu y = 0.0034x + 0.0013
0.006 R² = 0.996
adalah 15,82 µg/mL. Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa ekstrak antosianin ubi jalar

1/V
0.004
ungu menghasilkan aktivitas penghambatan dengan inhibitor
maltase yang poten dengan IC50 sebesar 0,36 0.002 y = 0.0014x + 0.0008 tanpa inhibitor
mg/mL (Matsui et al., 2002). Hasil yang R² = 0.951
didapatkan berbeda karena metode yang 0
digunakan untuk pengujian, dan bahan ubi jalar -1 0 1 2
ungu berbeda. Faktor yang mempengaruhi 1/S
perbedaan hasil uji dengan acuan diantaranya
enzim yag digunakan, metode yang dilakukan, Gambar 4. Grafik Kinetika 1/S vs 1/V
dan pada acuan yang diuji ekstrak antosianin Hasil plot Lineweaver-Burk ekstrak
sedangkan pada pengujian ekstrak etanol. Pada umbi ubi jalar ungu menunjukkan bahwa jenis
penelitian itu juga menjelaskan bahwa ekstrak penghambatan campuran karena titik
yang digunakan adalah ekstrak antosianin ubi perpotongan tidak berada pada sumbu x maupun
jalar ungu. Selain itu penelitian lain menunjukkan y. Jika titik perpotongan berada pada sumbu x
bahwa antosianidin, isoflavon dan grup flavonol, merupakan penghambatan kompetitif, sedangkan
dan epigalokatekin galat pada grup flavan-3-ol titik perpotongan berada pada sumbu y
merupakan inhibitor α-glukosidase yang poten merupakan penghambatan non kompetitif.
dengan IC50 kurang dari 15 μM (Tadera et al., Penghambatan campuran berikatan dengan sisi
2006). Hasil nilai IC50 dengan nilai persen aktif enzim secara baik dimana secara normal
penghambatan berbeda dikarenakan sampel yang ditempati oleh substrat maupun ditempati oleh
digunakan dalam pengujian hanya sebesar 1 μL bagian lain dari enzim (Storey, 2004).
yang menunjukkan bahwa jumlah sampel sedikit, Suatu senyawa dapat mengalami dua
sehingga kemungkinan sampel yang berada penghambatan sekaligus yaitu gabungan dari
dalam campuran tidak seluruhnya dapat bereaksi inhibisi kompetitif dan inhibisi non kompetitif
dengan campuran yang lain. yang sering disebut sebagai inhibisi campuran
Uji Kinetika Penghambatan Enzim α- (mixed inhibition) (Strelow et al., 2012). Inhibitor
Glukosidase kompetitif hanya mengikat enzim bebas.
Kinetika penghambatan enzim dilakukan Pengikatan terjadi pada sisi aktif target dimana
melalui dua sistem reaksi, yaitu reaksi substrat– substrat juga mengikat. Inhibitor kompetitif akan
enzim dengan inhibitor, dan reaksi substrat– meningkatkan nilai Km yang jelas untuk substrat
enzim tanpa inhibitor. Uji kinetika penghambatan dengan tidak ada perubahan dalam nilai Vmax
enzim digunakan untuk melihat jenis secara jelas. Inhibitor nonkompetitif mengikat
penghambatan ekstrak terhadap enzim. dengan baik enzim bebas maupun dengan
Mekanisme penghambatan dari ekstrak terhadap kompleks enzim-substrat. Inhibitor nonkompetitif
enzim α-glukosidase pada penelitian ini dapat akan menurunkan nilai Vmax secara jelas, namun
dilihat pada gambar 4, yang merupakan kurva tidak ada efek pada nilai Km yang jelas untuk
Lineweaver-Burk. Kurva Lineweaver-Burk substrat. Sehingga, inhibisi campuran dapat
didapatkan dari plot sumbu x adalah 1/S (satu per terjadi jika terjadi peningkatan nilai Km dengan
konsentrasi substrat), sedangkan sumbu y adalah diikuti penurunan nilai Vmax.
1/V (satu per kecepatan reaksi enzim) Tabel 4. Nilai Km dan Vmax ekstrak umbi ubi
jalar ungu
Sistem reaksi Km (b/a) Vmax(1/a)
Tanpa 1,75 1250
inhibitor

THE 5TH URECOL PROCEEDING 749 ISBN 978-979-3812-42-7


THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

Dengan 2,615 769,231 diabetes mellitus, Bina Kefarmasian dan


inhibitor (AP) Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Selain dari hasil plot Lineweaver-Burk
Dipiro J.T., Talbert R.I., Yee G.C., Matzke G.R.,
dapat juga dilihat dari nilai Km dan Vmax, yang Wells B.G. and Posey L.M., 2008,
hasilnya juga menunjukkan kesesuaian terhadap
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic
mekanisme kinetika penghambatan campuran Approach, 7th Edition, 7th ed., United State
(mixed type inhibition). Kriteria penghambatan
of America.
tipe campuran (mixed type inhibition) ini dapat
dilihat nilai KAP > K danVAP < V yang merupakan Ginting E., Utomo J.S. and Yulifianti R., 2011,
jenis kinetika campuran tipe 1 (Illanes, 2008). Potensi Ubijalar Ungu sebagai Pangan
Kelemahan penelitian ini, tidak dilakukan Fungsional, Iptek Tanaman Pangan, 6 (1),
pengujian KLT untuk melihat senyawa aktif yang 116–137.
dapat mempengaruhi aktivitas penghambatan Kumar S., Narwal S., Kumar V. and Prakas O.,
enzim α-glukosidase, penetapan kadar flavonoid 2011, α-Glucosidase Inhibitors from Plants:
dan fenolik total, serta penetapan kadar A Natural Approach to Treat Diabetes,
antosianin dalam ekstrak yang dapat Pharmacogn Rev, 5 (9), 19–29.
mempengaruhi aktivitas penghambatan enzim α-
glukosidase. Matsui T., Ebuchi S., Kobayashi M., Fukui K.,
Sugita K., Terahara N. and Matsumoto K.,
KESIMPULAN 2002, Anti-hyperglycemic Effect of
Diacylated Anthocyanin Derived from
Berdasarkan hasil penelitan yang telah Ipomoea batatas Cultivar Ayamurasaki Can
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan Be Achieved through the r -Glucosidase
sebagai berikut: Inhibitory Action, Journal of Agricultural
Ekstrak etanol umbi ubi jalar ungu (Ipomoea and Food Chemistry, 50 (25), 7244–7248.
batatas L) mempunyai aktivitas penghambatan
terhadap enzim α-glukosidase dengan ditandai Milind P. and Monika, 2015, Sweet Potato As a
perubahan aktivitas p-NP. Ekstrak etanol umbi Super-Food, International Journal of
ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) mempunyai Research in Ayurveda and Pharmacy, 6 (4),
aktivitas penghambatan terhadap enzim α- 557–562.
glukosidase dengan nilai inhibisi sebesar 51,18% Saifudin A., 2002, Senyawa Alam Metabolit
pada konsentrasi 25 ppm. Kinetika penghambatan Sekunder: Teori, Konsep, dan Teknik
enzim α-glukosidase pada ekstrak etanol umbi ubi Pemurnian, Edisi 1., Deepublish,
jalar ungu (Ipomoea batatas L) menunjukkan Yogyakarta.
jenis inhibisi campuran. Dan disarankan
sebaiknya dilakukan uji KLT untuk melihat Strelow J., Dewe W., Iversen P.W., Brooks H.B.,
senyawa aktif yang dapat mempengaruhi aktivitas Radding J.A., McGee J. and Weidner J.,
penghambatan enzim α-glukosidase, penetapan 2012, Mechanism of Action Assays for
kadar flavonoid dan fenolik total, serta penetapan Enzymes, Dalam McGee, J. & Weidner, J.,
kadar antosianin dalam ekstrak yang dapat eds. Assay Guidance Manual,
mempengaruhi aktivitas penghambatan enzim α- Sugiwati S., Setiasih S. and Afifah E., 2009,
glukosidase. Antihyperglycemic Activity of the Mahkota
Dewa [Phaleria macrocarpa (Scheff.)
REFERENSI Boerl.] Leaf Extracts as an Alpha-
Alfarabi M., 2010, Kajian Antidiabetogenik Glucosidace Inhibitor, Makara Kesehatan,
Ekstrak Daun Sirih Merah ( Piper crocatum 13 (2), 74–78.
) In Vitro,. Institut Pertanian Bogor. Suthindhiran K.R., Jayasri M.A. and Kannabiran
Departemen Kesehatan RI, 2005, K., 2009, Letter International Journal of
Integrative Biology α -glucosidase and α -
Pharmaceutical care untuk penyakit

THE 5TH URECOL PROCEEDING 750 ISBN 978-979-3812-42-7


THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

amylase inhibitory activity of, IJIB, 6 (3),


115–120.
Swamy A.T. and Omwenga J., 2013, Analysis of
Phytochemical Composition of White and
Purple Sweet Potato ( Ipomoea batatas [ L
.] Lam ) Root, Indian Journal of Advances
in Plant Research (IJAPR)
www.ijapronline.com, 1 (3), 19–22.
Tadera K.T., Minami Y.M., Takamatsu K.T. and
Matsuoka T.M., 2006, Inhibition of α -
Glucosidase and α -Amylase by Flavonoids,
J Nutr Sci Vitaminol, 52, 149–153.
Tjay T.H. and Rahardja K., 2007, Obat - Obat
Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek -
Efek Sampingnya, Edisi 6., PT Gramedia,
Jakarta.

THE 5TH URECOL PROCEEDING 751 ISBN 978-979-3812-42-7

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy