Esofagus-Anus - UBAYA'21
Esofagus-Anus - UBAYA'21
Esofagus-Anus - UBAYA'21
Tania AS Hariadi
https://quizlet.com/454020522/digestive-jejunum-histology-diagram/ 1
DESKRIPSI
2
STANDARD KOMPETENSI
3
KOMPETENSI DASAR
4
BAHAN KAJIAN
• Histologi saluran cerna • Usus halus
• Tunika mukosa • Duodenum
• Tunika submukosa • Jejenum
• Tunika muskularis eksterna • Ileum
• Tunika adventitia • Usus besar
• Esophagus • colon
• 1/3 atas, tengah, bawah • Appendix vermiformis
• Lambung • Rectum
• Cardia, fundus, pylorus • Anus
5
KEPUSTAKAAN
1. Gartner, P. Leslie And James Hiatt L , 2007. Color Text of
Histology. 3th Edition. Saunders Elsevier
2. Gartner, P. Leslie, 2017. Textbook of Histology. 4th Edition. Elsevier
3. Mescher AL, 2010, Junqueira’s Basic Histology: A Text And Atlas.
12th Edition. USA: McGraw-Hill Companies
4. Young, Barbara, Geraldine, Philip Woodford, 2014. Wheater’s
Functional Histology: A Text And Colour Atlas, 6th Edition. Elsevier
Churchill Livingstone
5. Lowe, J.S, Peter G. Anderson, 2015. Steven & Lowe’s: Human
Histology, 4th Edition. Elsevier
6
The GI tract
(gastrointestinal tract)
The muscular alimentary canal
• Mouth
• Pharynx
• Esophagus
• Stomach
• Small intestine
• Large intestine
• Anus
The accessory digestive organs
Supply secretions contributing to the
breakdown of food
• Teeth & tongue
• Salivary glands
• Gallbladder
• Liver
• Pancreas 7
THE DIGESTIVE
PROCESS
• Ingestion
• Taking in food through the mouth
• Propulsion (movement of food)
• Swallowing
• Peristalsis – propulsion by alternate contraction &relaxation
• Mechanical digestion
• Chewing
• Churning in stomach
• Mixing by segmentation
• Chemical digestion
• By secreted enzymes: see later
• Absorption
• Transport of digested end products into blood and lymph in
wall of canal
• Defecation
• Elimination of indigestible substances from body as feces
8
HISTOLOGI SALURAN CERNA
• 4 lapisan :
1. Tunika mukosa
2. Tunika submukosa
3. Tunika muskularis
eksterna
4. Tunika
serosa/adventitia
9
TUNIKA MUKOSA • Pada esofagus, gaster, usus halus dan
• Td. 3 lapis yaitu dari dalam ke luar : usus besar lamina proprianya
mengandung kelenjar
lapisan epitel, lamina propria dan
• Muskularis mukosa mengandung otot
muskularis mukosa
polos 2 lapis
• Epitel tergantung fungsi, bisa
• Kontraksi otot polos pada muskularis
protektif (epitel berlapis pipih tanpa mukosa menyebabkan pergerakan
tanduk pada esofagus dan anus), atau mukosa
sekretoris dan absortif (epitel selapis TUNIKA SUBMUKOSA
silindris pada gaster sampai rektum) • Terdiri atas jaringan ikat kendor
• Lamina propria merupakan jaringan ikat
• Mengandung pleksus pembuluh darah
kendor di bawah lapisan epitel, yang dari Heller pleksus darah; pleksus
berisi pembuluh darah, pembuluh limfe submukosa Meisner ganglion
dan otot polos parasympatis, sel limfosit dan kelenjar
10
TUNIKA MUSKULARIS EKSTERNA
• Terdiri atas 2 lapis otot polos, sebelah
dalam sirkuler, sebelah luar longitudinal
• Pada lambung muskularis eksterna
terdiri atas 3 lapis
TUNIKA ADVENTITIA
• Terdiri atas jaringan ikat kendor
• Bila diliputi oleh mesotelium tunika
serosa
11
Proteksi
• Epitel berlapis pipih pada esophagus
• Tight junctions (antara sel2 epitel silindris) 3 FUNGSI EPITEL
pada lambung & usus
• GALTs pada lapisan mukosa berbagai organ
SALURAN CERNA
GIT, Peyer’s patch pada ileum, Aggregated Absorpsi oleh lipatan2 &
lymphatic nodules pada appendix vermiformis penonjolan2 lapisan mukosa dan
Sekresi oleh berbagai kelenjar & berbagai sel submukosa pada usus halus luas
khusus pada dinding GIT mensekresi mukus permukaan absorpsi ↑ ↑
(lubrikans), enzim2, hormon2, asam, air. • Plika semisirkularis lipatan lapisan
• Kelenjar di lamina propria oesophageal submukosa
cardiac gland; cardiac/ fundic/ pyloric glands; • Vili intestinalis tonjolan lapisan
Kripta Lieberkuhn di usus mukosa, tempat absorpsi utama
• Kelenjar di submukosa oesophageal gland • Microvilli tonjolan mikroskopis
proper, Brunner’s gland di duodenum
12
• Otot sirkular : konstriksi lumen GIT,
OTOT DINDING SALURAN CERNA meremas & mencampur isi lumen
GIT
• Otot longitudinal : memendekkan
Otot pada lapisan muscularis mucosa saluran cerna, mendorong isi lumen
• Fungsi: pergerakan mukosa, GIT ke bagian yang lebih distal
membantu proses absorpsi & Otot Sphincter
sekresi
• Pharyngoesophageal sphincter;
• Berbeda dengan gerakan peristaltik inferior (lower) esophageal
Otot pada lapisan muscularis externa sphincter; pyloric sphincter; anal
• Menghasilkan gerakan peristaltik, sphincter
diinervasi oleh enteric nervous
system
13
ENTERIC NERVOUS SYSTEM
A. Ganglion parasimpatis & sabut saraf • Terdiri dari:
post ganglion: 1.Pleksus Meissner di lapisan
• Ganglion parasimpatis: terdiri dari submukosa
badan sel neurin yang ukurannya 2.Pleksus Auerbach di lapisan
sama besar, dan sedikit sel satelit muscularis externa
• Sabut saraf post ganglionnya tidak • Terletak di antara lapisan otot
bermyelin sirkuler dan longitudinal
• Bagian dari sistem saraf otonom B. Sabut saraf postganglion simpatis
bersifat independen menembus ddg GIT utk menginervasi
• kelj dan otot polos.
Menginervasi otot polos ddg GIT
14
PLEKSUS MEISSNER PLEKSUS AUERBACH
• Di lapisan submukosa • Di antara otot sirkular dan longitudinal
(lapisan muscularis externa)
15
ESOFAGUS
• Epitel penutup : epitel berlapis pipih
tanpa tanduk
• Lamina propria mengandung kelenjar
mukus oesophegeal cardiac gland
(hanya pada esofagus atas dan
bawah)
• Muskularis mukosa 1 lapis, makin ke
bawah makin tebal
• Submukosa mengandung kelenjar
mukus oesophageal gland proper
16
Jenis otot pada muskularis eksterna
• Berdasarkan jenis otot pada 1/3 oesophagus atas Otot lurik/bergaris
muskularis eksterna dibagi menjadi 1/3 oesophagus tengah Otot lurik + otot polos
1/3 oesophagus bawah Otot polos
17
KELENJAR PADA ESOFAGUS
• Berfungsi melumasi & • Esophageal gland proper
memproteksi dinding esofagus • Terletak di tunika submukosa
• Esophageal cardiac gland • Bersifat mukus, sedikit asam
• Terletak di lamina propria • Memiliki saluran keluar
(tunika mukosa) menuju epitel, yang sering
• Bersifat mukus, netral mengalami pelebaran kistik
• Banyak terdapat di esofagus (cystic delatasi)
bagian proksimal dan
esofagus bagian distal (dekat
cardia)
18
ESOPHAGEAL CARDIAC GLAND &
ESOPHAGEAL-CARDIAC JUNCTION
E: Esofagus; ECG:
Esofageal cardiac
gland; ↑: muskularis
mukosa; C: Cardia; GP:
Gastric pits; CG:
Cardiac gland; SM:
Submukosa
19
ESOPHAGEAL-CARDIAC JUNCTION
• Pertemuan antara esofagus bagian distal dengan lambung bagian
cardia
• Esofagus: dilapisi epitel berlapis pipih tanpa tanduk
• Cardia: dilapisi epitel selapis silindris, tedapat gastric pits yang
dangkal, dan kelenjar (cardiac gland) yang terpotong bulat-lonjong
di lamina propria
• Batas perubahannya tegas
20
ESOPHAGEAL GLAND
PROPER
21
A
ESOFAGUS ATAS
B
A. Epithelium
C B. Lamina propria
C. Muscularis mucosa
* D. Submucosa
E. Long muscle (otot bergaris)
D
F. Circular muscle (otot bergaris)
24
ESOFAGUS
BAWAH
A. Epitel berlapis pipih
B. Lamina propria
C. Muskularis mukosa
D. Tunika Submukosa
E. Muskulus longitudinalis (otot
polos)
F. Muskulus sirkularis (otot polos)
G.Tunika adventitia
25
Simple columnar epithelium Stratified squamous epithelium
Stomach Esophagus
Gastro-esophageal junction 26
GASTER/LAMBUNG
27
• Muskularis mukosa : 3 lapis otot
polos
• Tunika submukosa : (-) kelenjar
• Tunika muskularis eksterna : 3
lapis otot polos
• Tunika adventitia : terdiri atas
serosa
• Gaster dibagi menjadi : cardia,
fundus, dan pylorus
28
EPITEL
GASTRIC PITS
KELENJAR PADA
LAMINA PROPRIA
29
SURFACE EPITHELIUM/MUCOUS CAP
CELLS
• Mrpk epitel selapis silindris yang
melapisi permukaan mukosa lambung
• Berwarna pucat dengan HE
• Dapat menghasilkan mukus tebal yang M: mucous
mengandung bikarbonat (dengan cap cells
rangsangan prostaglandin) Tahan P: Gastric
terhadap HCl lambung pits
• Bila sel ini rusak, mukosa lambung
akan dirusak oleh HCl terjadi
gastritis hingga ulkus pepticum
30
CIRI KHAS BAGIAN2 LAMBUNG
(cardia, fundus/corpus, pylorus)
Ciri Khas Cardia Fundus/Corpus Pylorus
Gastric pits Dangkal, seperti huruf Dangkal, seperti huruf Sangat dalam
U/V U/V
Kelenjar di lamina Cardiac gland, berupa Fundic gland, berupa Pyloric gland, berupa
propria tubulus bercabang tubulus , tersusun rapat tubulus yang
berganda, tidak saling sejajar/ parallel menggelembung dan
seberapa rapat, tampak tegak lurus permukaan bergelung di bagian
terpotong bulat atau bawahnya, terpotong
lonjong bulat
Sel pada kelenjar • Sel-sel penghasil • Chief cells • Sel-sel penghasil mucus
mucus (mucous cap • Mucous neck cells (mucous cap cell)
cell) • Parietal cells • Sedikit sel parietal dan
• Sedikit sel parietal • Argentafin cells argentafin
32
FUNDUS / CORPUS
• Gastric pits dangkal seperti huruf U
• Pada lamina propria , fundic gland
berupa tubulus dan tersusun rapat
saling sejajar tegak lurus permukaan
• Fubdic gland mengandung sel utama,
sel parietal, mucous neck cell, sel
argentafin dan sel neuroendokrin
33
SEL-SEL PADA FUNDIC GLAND
• Chief cells/ peptic cells/ zymogenic cells
Letaknya banyak di bagian bawah kelenjar, memiliki butir2
zymogen (larut pada pengecatan H&E, tampak bervacuola),
fungsi menghasilkan pepsinogen
• Mucous neck cells
Letaknya banyak di bagian tengah kelenjar, mirip chief cells,
menghasilkan mucus
• Parietal cells/ oxyntic cells
Letaknya tersebar, berkuran besar, berbentuk lonjong
menonjol ke lumen kelenjar, berwarna kemerahan dengan
H&E. berfungsi menghasilkan HCl dan faktor intrinsik
• Argentafin cells/ entero-endokrin cells/ gastris cells
Letaknya banyak di bagian bawah kelenjar, berfungsi sebagai
sel endokrin untuk menghasilkan gastrin, entero-glucagon,
somatostatin, histamin, dan serotonin
34
Sel parietal
Mucous neck
cells
Chief cells
35
ARGENTAFIN/ ENTERO-ENDOCRINE
CELLS
• Dengan pengecatan Impregnasi
Ag/chromat: terdapat granula hitam
kecoklatan di dasar sel
• Fungsi:
• Mengendalikan aktivitas sekretoris
saluran cerna, pankreas & kandung
empedu
• Mengendalikan gerakan otot saluran
cerna (motilitas intestinal)
• Memudahkan sekresi enzym2 &
kontraksi kandung empedu
36
PYLORUS
• Gastric pits sabgat dalam
• Pada lamina propria, pyloric gland
menggelembung dan bergelung
sehingga tidak pernah terpotong
longitudinal
• Hanya mengandung mucous neck
cell
• Mempunyai penebalan otot sirkuler
yg disebut sphincter pylori Panah hitam: Gastric pits yang dalam; Panah
merah: Pyloric gland di lamina propria
37
STRUKTUR MEMPERLUAS AREA
ABSOBSI
• Secara umum terdapat mikrovili, viili intestinalis, plika semisirkularis Kerkringi
• Mikrovili merupakan Tonjolan halus pada permukaan sel absorbtif, tampak
jelas berbentuk silinder dengan E.M. Dengan mikr cahaya tampak seperti pita
(striated border).
• Villi intestinalis merupakan Tonjolan lamina propria yang dilapisi epitel, terletak
pada permukaan dari plika Kerkringi. Di tengah vili terdapat pembuluh limfe
(central lacteal). Makin ke arah anal makin jarang.
• Plika Kerkringi merupakan Tonjolan mukosa dan submukosa ke arah lumen,
tingginya 1/3 – 2/3 lumen, bercabang-cabang. Makin ke aral anal makin
jarang, menghilang pada pertengahan ileum.
38
PLIKA SEMISIRKULARIS
KERKRINGI
2 A
40
STRUKTUR UNTUK MEMBANTU
PENCERNAAN
1. Sel goblet/ sel piala:
- Berbentuk spt gentong
- Terletak diantara sel2 epitel permukaan
- Menghasilkan mukous
- Makin kearah anal makin banyak
2. Kelenjar di dalam dinding saluran cerna:
- Di dlm lamina propria: kripta dari Lieberkuhn
- Di dlm tunika submukosa: kelenjar Brunner hanya di duodenum
3. Di luar usus: hepar, kandung empedu, dan pankreas saluran keluarnya bermuara di
duodenum
41
LAPISAN USUS HALUS
• Mukosa : epitel selapis silindris dg • Tunika muskularis eksterna : 2 lapis
striated border, terdiri atas sel absortif, otot polos yg dalam sirkuler yg luar
sel Goblet, sel Paneth, sel argentafin, longitudinal. Di antara 2 lapis
sel M terdapat pleksus Auerbach
• Lamina propria : mrp jaringan ikat • Tunika adventitia : mrp serosa
kendor, sabut retikuler dan limfosit
• Usus halus dibagi menjadi
• Muskularis mukosa : 2 lapis otot polos
duodenum, jejenum dan ileum
• Tunika submukosa : mrp jaringan ikat
kendor, mengandung kelenjar, pleksus
Meissner, pleksus Heller
42
PLEKSUS KAPILER
HELLER (TUNIKA
SUBMUKOSA)
43
CENTRAL LACTEAL
VILI INTESTINALIS
44
KRIPTA
LIEBERKUHN
• Terletak di lamina propria
• Merupakan kelenjar tubuler
sederhana
• Tersusun atas epitel selapis silindris
yang merupakan kelanjutan dari
epitel vili intestinalis
• Bermuara ke permukaan dinding
usus, di pangkal dari vili intestinalis
45
SEL-SEL YANG MENYUSUN EPITEL USUS
HALUS
Sel absorptif Berbentuk silindris tinggi, di permukaannya terdapat mikrovili
(striated border). Fungsi mengabsorpsi sari makanan.
Sel goblet Berbentuk seperti piala/ gentong, terletak di antara sel absorptif.
Fungsi menghasilkan mucus, makin ke anal makin banyak.
Sel paneth Berbentuk silindris, terletak di dasar kripta. Pada puncaknya
terdapat zymogen granul yg bersifat eosinofilik. Fungsi
mengendalikan flora usus, krn mengandung lysozyme.
Sel silindris rendah Terletak di bagian atas kripta. Fungsi regenerasi menggantikan sel
absorbtif dan sel goblet, banyak mengalami mitosis.
Sel argentafin Terletak di antara sel2 yang lain, banyak di duodenum. Fungsi
menghasilkan hormon secretin.
46
USUS HALUS
Duodenum
Jejunum
Ileum
47
DUODENUM
• Plika Kerkringi banyak dan
bercabang
• Vili lebar seperti daun
• Kripta Lieberkhun pada
lamina propria
• Pada submukosa tdp
kelenjar Brunner yg pucat
48
JEJENUM
• Plika Kerkringi banyak dan
panjang-panjang
• Kripta Lieberkhun dan sel goblet
lebih banyak dari duodenum
49
ILEUM
• Plika Kerkringi makin jarang
dan pendek dan menghilang
pada akhir ileum
• Villi pendek dan atropi
menghilnag pd akhir ileum
• Pada lamina propria terdapat
limfonoduli yg disebut Peyer
patch (hanya pd satu sisi)
50
ILEUM
• Peyer’s patch terdapat pada sisi
ileum yang tidak melekat pada
mesenterium
• Pada permukaan Peyer’s patch
terdapat sel M (microfold cells).
Sel ini memiliki mikrovili yang
pendek, berfungsi mengangkut
makromolekul dan antigen (dari
mikroorganisme) agar dapat
ditangkap oleh sel limfosit. https://
www.lab.anhb.uwa.edu.
au/mb140/corepages/
Lymphoid2/lymph2.htm 51
USUS BESAR
• Plika Kerkringi (–) • Berfungsi absorbsi air dan mencerna
selulosa oleh sisa enzyme dan
• Villi intestinalis (–) kuman pembusuk
• Sel goblet lebih banyak dari usus • Dari caecum ke arah anus:
halus • Enterosit makin sedikit
• Sel goblet makin banyak
• Kripta Lieberkhun lebih banyak • Kripta Lieberkuhn makin banyak dan
• Terdapat plika semilunaris mrp dalam
• Sel paneth pada umumnya tidak ada,
lipatan yg dibentuk oleh mukosa, kecuali pada appendix
muskularis mukosa dan submukosa
52
USUS BESAR PLIKA SEMILUNARIS
KRIPTA
LIEBERKUHN
53
USUS BESAR
Appendix Vermiformis
Colon
Rektum
Anus
54
APPENDIX VERMIFORMIS
• Pada potongan melintang lumen
berbentuk segitiga
• Epitel selapis silindris dg striated
border
• Tidak mempunyai vili intestinalis
• Pada lamina propria terdapat
limfonoduli yg tersebar pada dua sisi
(bedakan dg ileum)
55
COLON
• Khas : mempunyai Taenia coli
merupakan pengumpulan muskularis
longitudinalis menjadi 3 kelompok
• serosa terdapat jaringan ikat kendor
yg berisi kantong-kantong lemak
appendices epiploica
• >> sel goblet, (-) sel paneth
https://www.lab.anhb.uwa.edu.au/mb140/CorePages/
GIT/git.htm 56
TUNIKA SUBMUKOSA
REKTUM • Jar ikat padat tidak teratur
• Banyak vena berliku-liku
TUNIKA MUKOSA pleksus venosus haemorhoidalis
• bila terjadi bendungan vena
• Memiliki lipatan2 longitudinal
membesar hemoroid
kolumna rektalis Morgagni
TUNIKA MUSKULARIS EKSTERNA
• Epitel selapis silindris + banyak
sekali sel goblet • Sangat tebal, 2 lapis otot polos
(sirkularis dan longitudinalis)
• Lamina propria: banyak vena
• Muskulus longitudinalis menyebar
berliku-liku, kripta Lieberkuhn
lagi, shg tidak memiliki taenia coli
lebih dalam
• Terdapat plika transversa (2 di kiri,
• Muskularis mukosa: tidak ada 1 di kanan)
TUNIKA ADVENTITIA
Jar ikat kendor yang tertutup 57
REKTUM DAN RECTO-ANAL
JUNCTION
Anus Rektum
https://www.nku.edu/~dempseyd/large-intestine.html 61