205880-Evaluasi-Keterlambatan-Proyek-Pembanguna
205880-Evaluasi-Keterlambatan-Proyek-Pembanguna
205880-Evaluasi-Keterlambatan-Proyek-Pembanguna
Abstract
Completion time determination project management, is among the first and the most important
in the process of planning because it can be the basis of the whole planning. Project completion
delay means overhead raise due to the elongation of construction time. it can inflict financial
losses due to the possibility cost penalty of delays. The project of Regional Office of Civil Work
Department is having a delay of 28 days from its contract duration. Final contract work at 80
weeks can only be fulfilled at 99,83% from 100% planned. Hence, the project is having a 0,17%
delay. Project delay should be resolved by increasing the pace of construction on the remaining
works. Construction acceleration can be done by means of overtime work, equipment and
workers addition, and shift system. The analysis conducted focuses on works that are on the
critical path after the third addendum. From the analysis, it can be obtained that the cost due to
delay stands at Rp.5.891.016.348,00. The cost that the contractor will spend by accelerating the
works are Rp. 4.637.245.856,41 from overtime work alternative, Rp. 329.443.076,99 from
equipment and workers addition alternative, and Rp. 1.713.439.777,73 from shift system
alternative.
Keywords: construction delay, construction cost, duration shortening, overtime work, equipment
and workers addition, shift system.
A. PENDAHULUAN
Suatu rangkaian kegiatan dapat ini disebabkan setiap kegiatan dalam
dibedakan atas dua jenis, yaitu kegiatan rutin lapangan apapun, cara-cara mencapai tujuan
dan kegiatan proyek. Kegiatan rutin adalah yang telah ditetapkan selalu memerlukan
suatu kegiatan terus menerus yang berulang perencanaan, pengorganisasian, pengisian
dan berlangsung lama, sedangkan kegiatan jabatan, pengarahan dan pengendalian
proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dimana semuanya memerlukan fungsi-fungsi
hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya dalam manajemen. Penjadwalan dibuat untuk
berlangsung dalam jangka waktu yang menggambarkan perencanaan dalam skala
pendek. Oleh karena itu, suatu kegiatan waktu. Penjadwalan menentukan kapan
proyek mempunyai awal dan akhir kegiatan aktivitas dimulai, ditunda, dan diselesaikan,
yang jelas serta hasil kegiatan yang bersifat sehingga pembiayaan dan pemakaian sumber
unik. (Imam Soeharto, 1992). Setiap kegiatan daya akan disesuaikan waktunya menurut
diperlukan bantuan orang lain untuk kebutuhan yang akan ditentukan.
mencapai tujuan diperlukan manajemen. Hal
E. DAFTAR PUSTAKA
Alifen, R. 2000. Analisa “What If” Sebagai
Metode Antisipasi Keterlambatan
Durasi Proyek, Dimensi Teknik Sipil,
Vol. 2 No. 1, Maret.
Amelia, R. (2009). Alternatif mengurangai
dampak keterlambatan proyek
terhadap waktu dan biaya (Studi
kasus: gedung telkomsel
(telecomucation center). Pekanbaru:
Universitas Riau.
Nurhayati. (2010). Manajemen Konstruksi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saldjana. (1995). Studi Dampak
Kererlambatan Proyek Terhadap
Peningkatan Biaya Kontraktor.
Bandung: Instritut Teknologi
Bandung.
Soeharto, I. (1995). Manajemen Proyek Dari
Konsepsual Sampai Operasional.
Jakarta: Erlangga.
Sudarsana, D. K., 2008. Pengendalian Biaya
Dan Jadwal Terpadu Pada Proyek
Konstruksi, Jurnal Ilmiah, Universitas
Udayana