3 26 35 Junaidi
3 26 35 Junaidi
3 26 35 Junaidi
Abstract: implementation of construction projects in Aceh Jaya district fiscal year 2012 has
been delayed , both funded by the District Budget and Budget Aceh . The study was conducted
in order to determine the factors non- excusable delays in the implementation of construction
projects in Aceh Jaya and corrective actions to minimize factors such non- excusable delays in
the future . The study was conducted on a construction project undertaken fiscal year 2012.
Research methods to collect primary and secondary data . Primary data collection by
designing and distributing the questionnaire to the respondent group owner and the contractor .
Data processing with reliability analysis , frequency analysis , analysis of relative importance
index and Spearman rank correlation analysis . Distribution of the questionnaire to the
respondent group owner as much as 30 copies , and gave a statement that returns as many as
28 people , or 93.33 % . Contractor group rate of return of 90% or 27 of the 30 respondents
who gave a statement . The main factors of non- excusable delays that contribute to the
execution time of construction projects in Aceh Jaya district is late delivery of materials ; less
amount of equipment ; planning project funds unfavorable ; than the supply of equipment ;
improper work methods ; planning unfavorable scheduling ; than labor supply ; less
productivity ; are not enough available material , and material procurement system that is not
right ; meminimalisisr corrective action for non- excusable factors estimated time delays is
accurate ; makes system monitoring mechanism ; accurate project cost estimates ; provision of
sufficient and adequate equipment , as well as the appropriate construction methods ; From the
results of this study recommended the contractor to increase the competence and management
functions in the implementation of construction projects in Aceh Jaya district .
Keywords : owner, contractor, project, construction, delays.
Abstrak: Pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya tahun anggaran 2012
mengalami keterlambatan, baik yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja
Kabupaten maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh. Penelitian dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui faktor-faktor non excusable delays pada pelaksanaan proyek
konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya dan tindakan koreksi untuk meminimalisir faktor-faktor
non excusable delays tersebut dimasa yang akan datang. Penelitian dilakukan pada proyek
konstruksi yang dikerjakan tahun anggaran 2012. Metode penelitian dengan mengumpulkan
data sekunder dan data primer. Pengumpulan data primer dengan mendesain dan
mendistribusikan kuisioner kepada responden kelompok owner dan kontraktor. Pengolahan
data dengan analisa reliabilitas, analisa frekuensi, analisa relative importance index dan analisa
korelasi rank Spearman. Pendistribusian kuisioner kepada responden kelompok owner
sebanyak 30 eksemplar, yang mengembalikan dan memberi pernyataan sebanyak 28 orang
atau 93,33%. Kelompok kontraktor tingkat pengembalian 90 % atau 27 dari 30 responden yang
memberikan pernyataan. Faktor-faktor utama non excusable delays yang berkontribusi
terhadap waktu pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya adalah pengiriman
material terlambat; jumlah peralatan yang kurang; perencanaan dana proyek yang kurang baik;
lambatnya penyediaan peralatan; metode kerja yang tidak tepat; perencanaan penjadwalan yang
kurang baik; lambatnya penyediaan tenaga kerja; kurang produktifitas kerja; tidak tersedia
material cukup; dan sistem pengadaan material yang tidak tepat; Tindakan koreksi untuk
meminimalisisr faktor-faktor non excusable delays adalah perkiraan waktu yang akurat;
membuat sistem mekanisme pengawasan; perkiraan biaya proyek yang akurat; penyediaan
peralatan yang cukup dan memadai; serta metode konstruksi yang tepat; Dari hasil penelitian
ini direkomendasikan kontraktor agar meningkatkan kompetensi dan fungsi manajemen dalam
pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya.
untuk menguji reliabilitas menggunakan (Narbuko dan Achmadi, 2004). Rumus yang
persamaan 2.2 berikut : digunakan adalah sebagai berikut:
𝑘 𝜎𝑏2 5
𝑖=1 𝑊𝑖𝑋𝑖
𝑟= (𝑘−1)
1− 𝜎12
...............................(2.2) RII = 5 ............................................(2.6)
𝑖=1 𝑋𝑖
dimana : dimana:
r = Realiabilitas Instrument RII = Relative Importance Index
k = Banyak butir pertanyaan i = Indeks kategori respon (1,2,3,4 &5)
𝜎𝑏2 = Jumlah varian butir Bagian B (sangat setuju, setuju, netral, tidak
𝜎12 = Varian total setuju, sangat tidak setuju)
Rumus untuk varians butir dan varians total: Wi =Bobot yang dihubungkan dengan nilai
𝑋𝑡 2 ( 𝑋𝑡 )2 responden ke-i (1, 2, 3, 4, 5)
𝜎𝑡 2 = 𝑛
− 𝑛2
.............................(2.3)
Xi =Frekuensi dari respon ke-i sebagai
𝐽𝑘𝑖 𝐽𝑘𝑠
𝜎𝑏 2 = − .........................................(2.4)
𝑛 𝑛2 persentase dari total responden untuk
dimana: setiap faktor.
𝜎𝑡 2 = Varians total;
𝜎𝑏 2 = Varians butir; Dari hasil perhitungan RII kedua
Xt2 = Kuadrat jumlah total jawaban kelompok yang berbeda maka dapat ditentukan
responden; nilai mean gabungan untuk menentukan
Xt = Jumlah total jawaban responden; peringkat dari faktor-faktor non excusable
Jki = Jumlah kuadrat seluruh butir; delays pada proyek konstruksi di Kabupaten
Jks = Jumlah kuadrat subjek; Aceh Jaya menurut pendapat kedua kelompok
N = Jumlah responden. responden dengan menggunakan rumus :
Analisa Frekuensi 𝑅𝐼𝐼𝑜 + 𝑅𝐼𝐼𝑘
Mean Gabungan= 2
.............. (2.7)
Analitis statistik frekuensi secara umum
dimana:
menunjukkan persentase bagi setiap pertanyaan
RIIo = Nilai RII Kelompok Owner
pada penelitian ini. Pada analisa frekuensi,
RIIk = Nilai RII Kelompok Kontraktor
persentase dapat dihitung dengan rumus:
peralatan yang cukup dan memadai; serta responden reliabel. Hasil analisa reliabilitas
metode konstruksi yang tepat; terhadap tindakan koreksi untuk meminimalisir
Tabel 4.3 Rangking tindakan koreksi me- faktor-faktor non excusable delays dari
minimalisir faktor-faktor non excusable
delays responden kelompok owner adalah 0,98
Tindakan koreksi meminimalisir
No
faktor-faktor non excusable delays
RII Rank sedangkan reliabilitas untuk responden
1. Perkiraan biaya proyek yang akurat 4.22 3
2. Perkiraan waktu yang akurat 4.37 1 kelompok kontraktor adalah 0,94 dan lebih
3. Mempercepat pembersihan lapangan 3.61 18
Menggunakan teknologi yang up to
besar dari nilai koefisien Cornbach Alpha yaitu
4. 3.80 12
date
5. Kemampuan manajemen proyek 4.01 7
0,6 sehingga jawaban responden disebut
Menggunakan suplier/subkontraktor
6.
yang berpengalaman
3.91 11 reliabel.
Melakukan pertemuan awal
7. 3.69 15
konstruksi
Penyediaan tenaga kerja yang tepat
8.
dan terlatih
3.96 9 Analisa Korelasi Rank Spearman
9. Menggunakan peralatan yang tepat 3.30 23
10. Membuat penjadwalan yang tepat 3.20 25
Analisa Korelasi Rank Spearman
11. Metode konstruksi yang tepat 4.09 5
12. Melibatkan masyarakat 3.74 13
dihitung untuk mengetahui nilai selisih
13. Manajemen dan pengawasan 3.69 15
14. Penyediaan material yang tepat 3.52 20
rangking antara kelompok Owner dan
Komunikasi dan koordinasi antara Kontraktor (dᵢ). Hasil analisa korelasi rank
15. 3.42 22
pihak yang terlibat
Studi kelayakan dan ivestigasi spearman menunjukkan bahwa dengan taraf
16. 4.07 6
lapangan
17. Mempelajari pengalaman masa lalu 3.62 17
signifikan 5%, maka diperoleh rs sebesar 0,977.
18. Penyediaan dana yang memadai 3.49 21
19. Memberikan hadiah selamat 3.25 24 Oleh karena r yang dihitung lebih besar dari r
20. Meningkatkan kehadiran kerja 3.58 19
Membuat sistem mekanisme tabel maka Ho ditolak dengan demikian H1
21. 4.24 2
pengawasan
Penyediaan peralatan yang cukup dan diterima, sehinga dapat disimpulkan bahwa
22. 4.11 4
memadai
Menggunakan peralatan yang adanya hubungan yang signifikan tentang
23. 3.71 14
moderen
24. Pembayaran yang tepat 3.93 10 faktor-faktor non excusable delays yang
25. Manajemen resiko 3.98 8
berkontribusi terhadap waktu pelaksanaan
Analisa Reliabilitas proyek konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya.
Analisa reliabilitas dilakukan terhadap
jawaban dari kedua kelompok responden, yaitu KESIMPULAN DAN SARAN