3-Sistem Kontrol PTL - 3
3-Sistem Kontrol PTL - 3
3-Sistem Kontrol PTL - 3
Electrical Power
Superheater
Feedwater High- Low-
Steam Pressure Pressure
Drum Turbine Turbine
Exhaust
Generator
Water
Walls
Reheater
Steam
Condenser
Insulated tube
Downcomers
Burner Feedwater
pump Flue
Fuel gas
Economizer stack
Water heater Fresh Cooling Water
Induced
Air Header
draft fan
Air
Ash handling Precipitator SO2 Scrubber
heater
Fabric filter
Air Air
Fuel
pump Fuel
Forced
draft fan
Feedwater
Main Components of TPS
• Coal & Ash handling plant
• Steam generating plant
– Boiler
– Superheater
– Economiser
– Air-preheater
• Steam turbine
• Feed water
• Cooling arrangement
• Electrical apparatus
Turbin, Generator & Exciter
Struktur Dasar Kontrol PTL
Struktur Tempo Kontrol PTL
Sistem Kontrol jaringan listrik
Kecepatan generator :
120 f
N [ rpm]
p
Gaya centrifugal :
Fc = 2 mRω2 [Newton]
dimana :
m = massa flyball
R = jari-jari arm
ω = kec.sudut (radian)
Speed Droop Governor
(Regulated Governor)
Feedback mekanik berfungsi untuk memperkuat gaya dan
stroke posisi throttle rod melalui hydrolic servomotor.
Compensated Governoor.
(Respon sangat baik dan stabilitas tinggi dengan sistem
double adjustment, yaitu course dan fine adjustments)
Reheat Turbine speed control
Parameter speed control
Control valve servomotor
Blok diagram non-reheat turbine
Konstanta steam turbine
Root Locus non-reheat turbine
Blok diagram reheat turbine
Root Locus reheat turbine
SISTEM KONTROL TURBIN
PLTA
Kontrol kecepatan turbin reaksi
dengan pengaturan wicket gates.
Real Power
Power Factor=
Apparent Power
US DOE – Industries of the Future Workshop
Series
Kontrol daya aktif dan reaktif
𝑃 = 𝜔𝑟 𝑇 ……………………………. (1)
Dengan memperhitungkan adanya deviasi kecil ( Δ ), dari nilai inisialnya maka persamaan (1) dapat
ditulis :
𝑃 = 𝑃𝑜 + ∆𝑃
𝑇 = 𝑇𝑜 + ∆ 𝑇 ……………………………….. (2)
𝜔𝑟 = 𝜔𝑜 + ∆𝜔𝑟
∆𝑃 = 𝜔𝑜 ∆𝑇 + 𝑇𝑜 ∆𝜔𝑟 ………………………………………(4)
Sehingga :
Jika pada kondisi steady-state, torsi elektrik dan mekanik sama , maka 𝑇𝑚𝑜 = 𝑇𝑒𝑜 , dengan kecepatan
dinyatakan dengan p.u. 𝜔𝑜 = 1 , maka :
∆ 𝑃𝑚 - ∆ 𝑃𝑒 = ∆ 𝑇𝑚 - ∆ 𝑇𝑒 ………................... (6)
Respon generator terhadap
perubahan beban
Respon beban terhadap perubahan frekuensi :
Pada umumnya beban system listrik terdiri dari berbagai macam peralatan listrik. Berdasarkan
responnya terhadap frekuensi , beban dapat dibagi dua , yaitu :
a. Non-frequency sensitive load : beban yang tidak terpengaruh terhadap perubahan frekuensi,
misalnya : lampu pijar, elemen pemanas, dll.
b. Frequency sensitive load : beban yang sensitive terhadap perubahan frekuensi, misalnya motor,
transformator , pompa , dsb.
Karakteristik ketergantungan terhadap frekuensi dari beban komposit, dinyatakan dengan persamaan :
∆ 𝑃𝑒 = ∆ 𝑃𝐿 + 𝐷 ∆ 𝜔𝑟
Dimana :
Suatu system daya listrik terdiri dari 4 buah generator yang identik dengan kapasitas masing-masing
500 MVA, yang mensuplai beban dengan daya 1020 MW. Konstanta inertia rotor H = 5 , pada basis
500 MVA. D = 1.5 %.
Apabila terjadi perubahan beban tiba-tiba sebesar 20 MW , :
a. Tentukan diagram blok system dengan konstanta H dan D untuk basis 2000 MVA.
b. Tentukan deviasi frekuensi, dengan asumsi tidak dilakukan speed-governing (pengontrolan
kecepatan).
JAWAB :
500
𝐻 = 5.0 𝑥 2000 𝑥 4 = 5.0
Sehingga :
M = 2 H = 10.0 s
D untuk beban (1020 – 20 MW = 1000 MW) pada basis 2000 MVA. , maka :
1000
𝐷 = 1.5 % 𝑥 = 0.75 %
2000
a. Dengan tanpa adanya speed governing maka ∆𝑃𝑚 = 0 , sehingga blok diagramnya adalah
sebagai berikut :
1 1
Dimana : 𝐾= = = 1.33
𝐷 0.75
𝑀 10
𝑇 = = = 13.33 s
𝐷 0.75
Perubahan beban :
− 20
∆ 𝑃𝐿 = − 20 𝑀𝑊 = = - 0.01 p.u.
2000
Untuk penurunan beban sebesar 0.01 p.u. (step function) , maka bentuk transformasi
Laplacenya adalah :
− 0.01
∆ 𝑃𝐿 𝑠 =
𝑠
−0.01 𝐾
∆ 𝜔𝑟 𝑠 = −
𝑠 1 + 𝑠𝑇
−𝑡
∆ 𝜔𝑟 𝑡 = −0.01 𝐾 𝑒 𝑇 + 0.01 𝐾
−𝑡
= −0.01 𝑥 1.33 𝑒 13.33 + 0.01 x 1.33
∆𝑃𝐿
∆𝜔𝑠𝑠 = − 𝐷
= 0.0133 𝑝. 𝑢.
Daya reaktif tidak dapat ditransmisikan melalui saluran jarak jauh, sehingga kontrol tegangan
dapat dilakukan secara efektif dengan suatu peralatan khusus yang tersebar sepanjang
jaringan listrik.
1. Generator Sinkron : dapat membangkitkan atau menyerap daya reaktif tergantung dari
excitasinya. Jika over-excited maka generator akan mensuplai daya reaktif, sedangkan jika
under-excited maka generator akan menyerap daya reaktif. Untuk mengontrol tegangan
eksitasi dilakukan dengan AVR.
2. Overhead lines : akan bersifat membangkitkan atau menyerap daya reaktif tergantung arus
bebannya. Jika arus beban dibawah beban naturalnya maka bersifat sebagai pembangkit daya
reaktif, tetapi apabila dialiri arus diatas beban naturalnya maka akan bersifat menyerap daya
reaktif.
3. Underground cable : karena mempunyai kapasitansi yang besar , sehingga seringkali dibebani
dibawah beban naturalnya, sehingga bersifat membangkitkan daya reaktif.
4. Transformer : selalu menyerap daya reaktif.
5. Beban (loads) : selalu menyerap daya reaktif.
METODA PENGONTROLAN TEGANGAN
Pada prinsipnya pengontrolan tegangan generator adalah mengatur sifat produksi dan
absorpsi serta aliran daya reaktif , dengan cara mengontrol tegangan eksitasi pada lilitan rotor
generator.
Sedangkan untuk mengontrol daya reaktif pada jaringan transmisi dan distribusi, dilakukan
dengan cara :
1. Memasang shunt capasitor, shunt reactor , synchronous condenser dan static var
compensator ( SVCs)
2. Memasang line reactance compensator, yaitu series capasitor.
3. Dengan menggunakan regulating transformer, seperti misalnya tap-changing transformer
dan booster.
Catatan : - shunt /series capasitor atau reactor , merupakan passive compensator.
- Synchronous condenser dan SVCs , merupakan active compensator ( dapat
berfungsi sebagai producer atau absorber daya reaktif, tergantung kebutuhan).
SYNCHRONOUS CONDENSERS
Adalah mesin sinkron yang berjalan tanpa menggunakan penggerak mula (prime mover) atau beban
mekanik. Pengontrolan tegangan dilakukan dengan mengatur tegangan eksitasinya, sehingga bisa
diatur kapan mengirimkan atau menyerap daya reaktif. Dengan menggunakan AVR dapat diatur
secara automatic pengaturan output daya reaktif.
JENIS-JENIS COMPENSATOR VARS
Shunt Capasitor
Series Capasitor
Shunt Reactor
Synchronous Condenser
SVC
STATCOM
STATIC VAR SYSTEMS (SVCs)
SVCs adalah berbentuk adalah shunt-connected static generator/absorber yang outputnya
berubah-ubah sesuai kebutuhan untuk mengontrol daya reaktif. Disebut static karena tidak ada
komponen/bagian yang bergerak.
Jenis-jenis SVC :