Jurnal Pelilinan Buah
Jurnal Pelilinan Buah
Jurnal Pelilinan Buah
ABSTRACT
Papaya (Carica papaya L.) has a short shelf life, which is only 1 day after
harvest at room temperature. Alternative to solve this problem by storage at low
temperature combined with waxing method.The aim of this research was to learn
the effect of waxing about quality and storability of papaya. The emulsion
materials consist of bee wax, oleic acid, trietanolamin, and aquades. The research
was conducted in two stages, preliminary research to make bee wax emulsion and
the main research for waxing to papaya fruit. The observed parameter during the
storing including weight loss, Total Dissolved Solids (TDS), texture, and
organoleptic test. Wax concentration which was used were 0% (control), 6% and
10% by dyeing method.The result showed that papaya with wax concentration
10% at 13°C could hold the rate of respiration, weight loss, hardness, and colour
of fruit.However waxing did not affect gretaly on the changes of Total Dissolved
Solid (TDS).Organoleptic results showed that waxed papaya in 10% of
cocentration was good according to the panelists. It is also showed good result
for weighting, good combination can be reach at 10% of wax concentration and
13°C of temperature. Hardness fruit including critical parameter of papaya.
ABSTRAK
Papaya (Carica papaya L.) termasuk buah yang mudah rusak dengan daya
simpan hanya 3 – 6 hari setelah panen pada suhu ruang. Salah satu cara untuk
memperpanjang umur simpan adalah dengan penyimpanan pada suhu rendah yang
dikombinasikan dengan metode pelilinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mempelajari pengaruh pelilinan terhadap kualitas dan daya simpan buah pepaya.
Bahan pembuatan emulsi lilin terdiri dari lilin lebah, asam oleat, trietanolamin dan
aquades. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
disusun secara faktorial. Penelitian ini dilaksanakan melalui dua tahap yaitu
penelitian pendahuluan untuk pembuatan emulsi lilin lebah dan penelitian utama
untuk pelapisan lilin lebah pada buah. Parameter yang diamati selama
penyimpanan meliputi susut berat, Total Padatan Terlarut (TPT), tekstur, dan uji
organoleptik. Konsentrasi lilin yang digunakan adalah 0% (kontrol), 6%, dan 10%
dengan metode pencelupan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah pepaya
dengan konsentrasi 10% pada suhu 13°C mampu menekan laju respirasi, susut
bobot, kekerasan dan warna kulit buah pepaya. Pelilinan tidak terlalu berpengaruh
pada perubahan nilai TPT. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa buah
pepaya yang diberi lapisan lilin dengan konsentrasi 10% mampu mempertahankan
tingkat kesukaan panelis. Begitu pula dengan uji pembobtan, kombinasi
konsentrasi dan suhu terbaik yaitu pada buah pepaya dengan konsentrasi pelilinan
10% pada suhu 13 °C. Kekerasan buah termasuk parameter mutu kritis buah
pepaya.
SARAN
Saran yang dapat diberikan dari untuk pengawetan lanjutan dengan
penelitian ini adalah perlu penelitian perlakuan terbaik
lebih lanjut mengenai kemasan