Jurnal Analisis Keterlambatan Revision
Jurnal Analisis Keterlambatan Revision
Jurnal Analisis Keterlambatan Revision
ABSTRACT
The problem in the The Conexio Cikunir 1 Apartment project which has the concept of Transit
Oriented Development (TOD) was had delayed, which should have been 100% contractually
completed, but only 46.231% have been realized. Based on these percentages, required an analysis of
the dominant factors that causes of delayed in this project. This study has purpose to determine
the dominant factor influencing the variables causing project delayed. Questionnaires were
distributed to the respondents consisting of the contractors, owners and supervisory consultants
involved in the apartment construction project. The results of the questionnaires
were processed using SPSS 25 software. The data analysis method used is multiple linear regression
method. The results of the research shows that factors which fulfilled on the partial test (t test) and
has a significant influence is document of works variable (5.792 ) . This value has the highest rank
of significance value for project delayed. Futhermore is planning & scheduling variable (2,805),
equipments variable (2,482), managerial variable (2.324), materials variable (2,248), and external
factors variable (2.094). The result of Adjusted R Square of 62.70% shows that the Factors that
Causes of Delayed can affect the Project Delay variable by 62.70%, while the remaining 37.30% is
affected by other variables not examined in this study.
ABSTRAK
Permasalahan dalam proyek Apartemen The Conexio Cikunir 1 yang berkonsep Transit Oriented
Development (TOD) adalah mengalami keterlambatan, yang seharusnya secara kontraktual selesai
100%, namun baru terealisasi 46,231%. Berdasarkan presentase tersebut, diperlukan suatu kajian
analisis faktor dominan penyebab keterlambatan pada proyek tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor dominan pengaruh variabel – variabel penyebab keterlambatan proyek terhadap
variabel keterlambatan proyek. Kuesioner yang ditujukkan kepada responden yang terdiri dari pihak
kontraktor, owner dan konsultan pengawas yang terlibat dalam proyek pembangunan apartemen
tersebut. Hasil kuesioner tersebut diolah menggunakan software SPSS 25. Metode analisis data yang
digunakan adalah metode regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang
memenuhi dari uji parsial (uji t) dan memiliki pengaruh signifikan adalah variabel dokumen
pekerjaan (5,792). Nilai ini mempunyai peringkat yang paling tinggi nilai signifikansinya terhadap
keterlambatan proyek. Selanjutnya adalah variabel perencaan & penjadwalan (2,805), variabel
peralatan (2,482), variabel manajerial (2,324), variabel bahan (2,248) dan variabel faktor eksternal
(2,094). Hasil Adjusted R Square sebesar sebesar 62,70% menunjukkan bahwa variabel Faktor-Faktor
Penyebab Keterlambatan dapat mempengaruhi variabel Keterlambatan Proyek sebesar 62,70 %,
sedangkan sisanya sebesar 37,30 % dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam
penelitian ini.
Kata Kunci : Transit Oriented Development, Faktor – Faktor Keterlambatan, Keterlambatan Proyek,
Uji Regresi Berganda.
PENDAHULUAN
Bagas Prawiro Dwiputranto, Analisis Keterlambatan Pada .....
Pertumbuhan jumlah penduduk di pengawas. Untuk menghindari risiko
Indonesia setiap tahunnya mencapai keterlambatan yang mungkin terjadi,
kurang lebih 4,5 juta (BKKBN 2015) maka perlu dilakukan kajian dan
memicu pertumbuhan jumlah tempat dicarikan penyebab dan ditentukan
tinggal yang sangat tinggi yang tindakan koreksi yang sesuai (Suyatno,
menyebabkan jumlah lahan yang 2010).
dimanfaatkan di kota - kota besar
semakin berkurang. Hal tersebut Dari penelitian ini, diperlukan suatu
akhirnya memicu pertumbuhan dan kajian untuk menganalisis faktor –
pembangunan akan tempat tinggal di faktor dominan yang berpengaruh
kota-kota besar di Indonesia memberi signifikan terhadap keterlambatan
dampak akan pembangunan apartemen proyek. Penelitian perlu dikaji karena
atau rumah susun. Pertumbuhan ini menyebabkan waktu pelaksanaan yang
juga terjadi pada kota satelit salah tertunda, memperpanjang durasi waktu
satunya adalah Kota Bekasi. pelaksanaan, dan akibat dari
keterlambatan adalah pihak yang
Keterlambatan adalah sebagian waktu dirugikan, baik kontraktor, pemilik,
pelaksanaan yang tidak dimanfaatkan maupun pengguna.
sesuai dengan rencana kegiatan. Hal ini
menyebabkan satu atau beberapa Hasil penelitian dari Widhiawati (2009)
kegiatan mengikuti menjadi tertunda mengklasifikasi penyebab
dan dampaknya kegiatan tidak dapat keterlambatan proyek menjadi 10 faktor
diselesaikan tepat sesuai jadwal yang penyebab keterlambatan proyek yakni,
telah direncanakan (Ervianto, 2006) variabel tenaga kerja, dokumen
pekerjaan, bahan, perencanaan dan
Suatu pekerjaan sudah ditargetkan harus penjadwalan, inspeksi kontrol,
selesai pada waktunya. Akan tetapi peralatan, karateristik tempat,
suatu alasan tertentu tidak dapat manajerial, keuangan dan faktor
dipenuhi. Maka, dati hal tersebut dapat eksternal. Berdasarkan teori diatas,
dikatakan pekerjaan itu mengalami variabel tersebut akan dijadikan
keterlambatan. Hal ini akan berdampak kerangka pemikiran dalam penelitian
pada perencanaan semula serta pada ini.
masalah keuangan. Keterlambatan yang
terjadi dalam suatu proyek akan Penelitian Suyatno (2010) melakukan
memperpanjang durasi proyek atau penelitian mengenai penyebab
meningkatnya biaya maupun keduanya keterlambatan pada proyek gedung di
(D. A. Langford, 2010). bawah Dinas Pekerjaan Umum (DPU)
di Karesidenan Surakarta dengan
Hal tersebut bisa saja merugikan pihak metode analisis uji chi square dan uji
yang berkepentingan baik pihak model regresi. Dari hasil penelitian
kontraktor, pihak pemilik proyek dan tersebut menunjukkan bahwa faktor –
pihak pengguna. Dampak dari faktor yang mempengaruhi
keterlambatan akan menimbulkan keterlambatan pada proyek adalah
kerugian. Bagi kontraktor akan Kekurangan tenaga kerja, Kesalahan
menyebabkan overhead cost akibat dari dalam perencanaan dan spesifikasi,
keterlambatan proyek, bagi pemilik Cuaca buruk/hujan deras/lokasi
akan menyebabkan hilangnya tergenang, Produktivitas tidak optimal
penghasilan dari fungsi bangunan oleh kontraktor, Kesalahan pengelolaan
tersebut dan bagi konsultan pengawas material, dan perubahan scope
akan menyebabkan mundurnya jadwal pekerjaan oleh konsultan.
yang telah disusun oleh konsultan
2
Bagas Prawiro Dwiputranto, Analisis Keterlambatan Pada .....
Penelitian Agritama, dkk (2018), yang berpengaruh signifikan terhadap
menyatakan bahwa faktor dominan keterlambatan proyek.
yang mempengaruhi keterlambatan
proyek konstruksi ada 5 yaitu Untuk jumlah populasi staf yang berada
perubahan desain oleh pemilik, pada satu lingkup proyek ini yang
keterlambatan pengiriman material, terdiri dari 3 instansi yakni PT. Adhi
keterlambatan pembayaran kepada Persada Gedung, PT. Adhi Persada
pekerja, sistem pembayaran pemilik ke Properti, dan PT. Tethagra Construction
kontraktor yang tidak sesuai kontrak Management berjumlah total 48 orang.
karena alasan tertentu.
Dan untuk sampel yang akan digunakan
dalam penelitian ini digunakan rumus
Penelitian Pinori, dkk (2015),
slovin:
menyatakan bahwa faktor-faktor
penyebab keterlambatan sebuah proyek N
adalah pelaksanaan tahapan pekerjaan n= ............................(1)
yang jelek, volume material yang N ( d 2) + 1
dikirim ke lokasi tidak cukup dan Dimana :
kekurangan tenaga kerja. n = Sampel
N = Populasi
METODE PENELITIAN d = nilai presisi (1%, 5%, 10%)
Digunakan nilai presisi 10%
Pengumpulan data proyek dilakukan didapatkan hasil sampel 32,432 atau
dari bulan Januari 2019 – Mei 2019, dibulatkan menjadi 30 orang dari ketiga
berlokasi di Apartemen The Conexio instansi yang ada dalam proyek
Cikunir 1 Pondok Gede, Bekasi, Jawa tersebut.
Barat yang dimana kota Bekasi
termasuk kota Satelit atau penyangga HASIL DAN PEMBAHASAN
Ibukota Jakarta. Posisi proyek berada di
sebelah timur Jakarta dan berdekatan Sebelum observasi dilakukan pada
dengan Bandara Halim Perdanakusuma. proyek ini, kondisi proyek mengalami
Teknik pengambilan data dalam penambahan lingkup pekerjaan, yakni
penelitian ini memperoleh data adalah penambahan pekerjaan soldier pile pada
Metode Observasi, dan kuesioner. salah satu sisi proyek. Pelaksanaan
pekerjaan ini dilakukan selama 2 (dua)
Teknik analisis data kuesioner dapat bulan yang menyebabkan pekerjaan
menghasilkan faktor penyebab sistem bangunan air seperti STP
keterlambatan sehingga hasil yang (sewage treatment plant) dan GWT
diperoleh sesuai dengan tujuannya. (ground water tank) terlambat
Kuesioner ditunjukkan berdasarkan dibangun, karena penambahan
pendapat dari instansi yang terlibat pekerjaan soldier pile bersebelahan
dalam proyek tersebut yakni, dengan pekerjaan sistem bangunan air.
kontraktor, owner, dan konsultan Sehingga pekerjaan sistem bangunan air
pengawas. Untuk membantu proses dilakukan setelah pekerjaan soldier pile
analisis data digunakan program selesai.
Statistical Product and Service Solution
(SPSS) versi 25. Adapun uji yang Pada saat observasi current
dilakukan dalam penelitian ini meliputi: condition dilakukan, terdapat
uji koefisein determinasi, uji F, uji t permasalahan pada pekerjaan sistem
dan uji regresi berganda. Uji tersebut bangunan air, yakni permasalahan
digunakan untuk mengetahui variabel pembuagan air tanah dari sistem
bangunan air tersebut. Dibutuhkan
3
Bagas Prawiro Dwiputranto, Analisis Keterlambatan Pada .....
waktu 2 minggu untuk menyelesaikan Uji Penelitian
pembuangan air tanah dari sistem Uji F (goodness of fit)
bangunan air yang sedang dalam Hasil uji F dapat dilihat pada tabel
konstruksi ke sungai terdekat dengan 1, di bawah ini
jarak antara pompa pembuangan ke Tabel 1
sungai ± 2 km. Uji F (goodness of fit)
Anova
Untuk hasil kuesioner, kuesioner pada
Model F Sig
penelitian ini ditujukan kepada pihak
Kontraktor, MK, dan Konsultan Regression 3,661 0,007b
Pengawas terkait dalam pembangunan
proyek apartemen ini.
Dari hasil uji F (goodness of fit)
diperoleh angka tingkat signifikansinya
sebesar 0.007 < 0.05.
Untuk analisa uji F dengan cara
Karateristik Responden membandingkan F hitung > F tabel,
dimana F tabel didapatkan sebesar 2,37
dengan tingkat signifikansi sebesar 5%.
Sehingga didapatkan nilai F hitung > F
tabel, 3,661 > 2,37.
Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa model dalam penelitian ini layak
untuk diuji lebih lanjut.
Uji t (uji partial)
Gambar 1. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel
Responden Kuesioner 2, di bawah ini.
Dari gambar 1 di atas, dapat Tabel 2
dijelaskan bahwa responden pada Uji t (Uji Parsial)
penelitian ini berjumlah 30 responden Model B t Sig
Constant 3,342 17,297 0,000
yang terdiri dari 64% dari PT. APG,
Tenaga Kerja (X1) -0,003 0,171 0,865
23% dari PT.TCM, dan 13% dari PT. Dokumen Pekerjaan 0,174 -5,792 0,000
APP. (X2)
Bahan (X3) 0,041 2,248 0,027
Perencanaan & 0,067 2,805 0,006
Penjadwalan (X4)
Inspeksi, Kontrol -0,021 -1,225 0,223
(X5)
Peralatan (X6) 0,041 2,482 0,015
Karateristik Tempat -0,002 0,121 0,904
(X7)
Manajerial (X8) 0,061 -2,324 0,022
Keuangan (X9) -0,017 0,962 0,328
Gambar 2. Faktor Eksternal 0,040 -2,094 0,039
Pengalaman Kerja Responden (X10)
Dari gambar 2 di atas dapat
dijelaskan bahwa pengalaman kerja Dari tabel 2 di atas dapat
responden untuk pengalaman kerja ≤ 5 dijelaskan bahwa variabel Dokumen
tahun sebesar 36%, 5 – 10 tahun 27%, Pekerjaan, Bahan, Perencanaan &
dan ≥ 10 tahun sebesar 37%. Penjadwalan, Peralatan, Manajerial dan
Faktor Eksternal mempunyai nilai sig <
4
Bagas Prawiro Dwiputranto, Analisis Keterlambatan Pada .....
0,005. Dengan demikian variabel- Sistem inpeksi kontrol, dan Karateristik
variabel tersebut di atas dapat Tempat.
dinyatakan berpengaruh signifikan Persamaan Regresi Berganda
terhadap variabel Keterlambatan
Proyek.
Sedangkan varibel lainnya yakni
variabel tenaga Kerja, Perencanaan &
penjadwalan, karateristik tempat dan
keuangan, mempunyai nilai tingkat sig
> 0,05. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa variabel-variabel
tersebut tidak berpengaruh terhadap
variabel Keterlambatan Proyek. Gambar 4.
Berdasarkan nilai t, nilai t hitung Histogram Regresi Berganda
dibandingkan dengan nilai t tabel, yang
dimana t tabel didapatkan sebesar 2,093
dengan tingkat signifikansi sebesar 5%.
Dari hasil nilai t tersebut, yang memiliki
nilai t hitung lebih besar dari t tabel
adalah variabel Dokumen Pekerjaan,
Bahan, Perencanaan & Penjadwalan,
Peralatan, Manajerial dan Faktor
Eksternal.
Dari uraian tersebut diatas dapat
dibuatkan diagram peringkat faktor
penyebab keterlambatan sebagai
berikut: Gambar 5.
Normal P – P Plot Regresi Berganda
Dari gambar 5 di atas menunjukkan
bahwa gambar histogram regresi
berganda berbentuk garis oval ke atas
yang artinya data tersebut bersifat
normal dan untuk gambar normal P – P
plot regresi berganda menunjukkan titik
– titik tersebut mendekati garis normal
yang artinya data juga bersifat normal.
Untuk persamaan regresi berganda
Y = a + b1X1 + b2X2 + ..... bnXn dapat
Gambar 3. dilihat pada tabel 2 dengan persamaan
Diagram Peringkat Faktor Penyebab regresi berganda sebagai berikut:
Keterlambatan Y = 3,342 - 0,003X1 + 0,174X2
Dari gambar 3 di atas menunjukkan + 0,041X3 + 0,067X4 - 0,021X5
bahwa variabel Dokumen Pekerjaan + 0,041X6 - 0,002X7 + 0,061X8 -
mempunyai peringkat yang paling 0,017X9 + 0,04X10
tinggi nilai signifikansinya terhadap Adapun penjelasan dari persamaan
keterlambatan proyek. Selanjutnya regresi sebagai berikut:
diikuti oleh Perencaan & Penjadwalan, Nilai konstanta (a) sebesar 3,342,
Peralatan, Manajerial, Bahan, Faktor yang artinya bahwa jika seluruh
Eksternal, Tenaga Kerja, Keuangan, variabel nilainya 0 (nol) maka tingkat
keterlambatan proyek sebesar positif
5
Bagas Prawiro Dwiputranto, Analisis Keterlambatan Pada .....
3,342 atau tingkat keterlambatan terjadi keterlambatan pada proyek
meningkat. tersebut. Berdasarkan faktor – faktor
Kemudian untuk yang memiliki yang berpengaruh signifikan terhadap
nilai positif (+) yang artinya adalah keterlambatan proyek, tindakan
memiliki pengaruh signifikan terhadap pencegehan yang harus dilakukan antara
keterlambatan proyek. Variabel yang lain, dengan melakukan penjadwalan
memiliki pengaruh signifikan terhadap tersendiri mengenai pekerjaan tambah
keterlambatan proyek adalah variabel kurang sebagai antisipasi keterlambatan
dokumen pekerjaan (0,174), jadwal, memperbaiki koordinasi antara
perencanaan & penjadwalan (0,067), semua pihak yang terlibat dalam proyek
peralatan (0,041), manajerial (0,061), agar identifikasi pekerjaan dapat
bahan (0,041), dan faktor eksternal dilakukan secara lengkap,
(0,04). meningkatkan produktivitas peralatan
Dan untuk yang memiliki nilai dan operator alat, melakukan pelatihan
negatif (-) yang artinya adalah tidak terhadap seluruh tenaga kerja agar
memiliki pengaruh signifikan terhadap tercipta manajerial dan orgranisasi yang
keterlambatan proyek. Variabel yang baik, melakukan pemesanan bahan
tidak memiliki pengaruh signifikan material dari jauh-jauh hari dan
adalah variabel tenaga kerja (-0,003), melakukan perencanaan site
keuangan (-0,017), sistem inpeksi layout/stock yard dengan baik, dan
kontrol (-0,021), dan karateristik tempat menyiapkan tenda untuk antisipasi
(-0,017). hujan ringan. Tindakan pencegahan ini
dibuat berdasarkan masukkan dari
Uji R2 proyek Apartemen The Conexio Cikunir
Nilai R2 merupakan korelasi yang 1 dari pihak kontraktor dan teori dari
menjelaskan keeratan hubungan antara Suyatno (2010).
variabel independen dan variabel
dependen. Hasil uji R2 dapat dilihat KESIMPULAN
pada tabel 3, di bawah ini:
Tabel 3 Berdasarkan hasil uji t di atas dapat
Uji R2 disimpulkan bahwa Faktor – faktor
Model Summary
dominan penyebab keterlambatan
R R Square Adjusted R Square terhadap keterlambatan Proyek
0,81 0,658 0,627 Apartemen The Conexio Cikunir 1
1 adalah Dokumen pekerjaan,
Dari tabel 3 di atas dapat dijelaskan Perencanaan & Penjadwalan, Peralatan,
bahwa nilai Adjusted R Square sebesar Manajerial, Bahan, dan Faktor
0.627 atau sebesar 62,70%. Hal tersebut eksternal. Dari kesimpulan tersebut
dapat dikatakan bahwa variabel Faktor- menunjukkan bahwa dokumen
faktor penyebab keterlambatan dapat pekerjaan adalah variabel yang
mempengaruhi variabel keterlambatan memiliki nilai faktor dominan paling
proyek sebesar 62,70 %, sedangkan tinggi dibandingkan variabel – variabel
sisanya sebesar 37,30 % dipengaruhi lainnya. Hal ini juga didukung dari hasil
oleh variabel lain yang tidak diteliti sebelum dan sesudah observasi
dalam penelitian ini. dilakukan pada proyek tersebut.
Berdasarkan hasil dari faktor –
faktor yang berpengaruh signifikan Saran pada penelitian selanjutnya
terhadap keterlambatan proyek diharapkan dapat meneliti lebih dari
diperlukan suatu tindakan pencegahan satu proyek atau meneliti satu wilayah
agar di waktu yang akan datang tidak yang terdapat proyek konstruksi
6
Bagas Prawiro Dwiputranto, Analisis Keterlambatan Pada .....
sehingga hasil dari penelitian dapat Dimension, 5(1), 7–13. Retrieved
dibandingkan antar proyek lainnya dan from
pada penelitian ini dibutuhkan jumlah http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/i
sampel yang banyak sehingga hasil data ndex.php/civ/article/view/15563
statistik nanti akan lebih akurat.
[3] Arikunto, S. (2013). Prosedur
UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Penulis menyampaikan terimakasih
kepada: PT. Adhi Persada Gedung, [4] D. A. Langford, B. S. & S. M. R.
selaku kontraktor; PT. Adhi Persada (2010). Organizational structures
Properti, selaku owner dan PT. in the construction industry.
Tethagra Construction Management
selaku konsultan pengawas. [5] Ervianto,W.I. (2002). Manajemen
Proyek Konstruksi, Penerbit Andi,
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta.
[1] Alaghbari, Wa’el Mohd, Razali A, [6] Ervianto, W. I. (2006). Manajemen
K. A. S. E. (2007). The significant Proyek Konstruksi-Edisi Revisi
factors causing delay of building (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi.
construction projects in Malaysia.
14(2), 192–206. [7] Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi
Analisis Multivariate dengan
[2] Andi, Susandi, & Wijaya, H. Program SPSS. Edisi ke tujuh.
(2003). on Representing Factors Semarang: Badan Penerbit
Influencing Time Performance of Universitas Diponegoro.
Shop-House Constructions in
Surabaya. Civil Engineering
[8] Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Teknik Sipil, 1(1), 49–58.
Penelitian, Yogyakarta: Andi [12] Sambasivan, Soon, Y. W. (2007).
Yogyakarta Causes and effects of delays in
Malaysian construction industry.
[9] Ismael, I. (2013). Keterlambatan 25(5), 517–526.
Proyek Konstruksi Gedung Faktor
Penyebab dan Tindakan [13] Sugiyono, P. D. (2017). Metode
Perencanaan. Jurnal Momentum, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
14(1), 46–56. dan R&D. In Statistik. Alfabeta.
7
Bagas Prawiro Dwiputranto, Analisis Keterlambatan Pada .....
Faktor – faktor yang mempengaruhi pekerjaan umum kota manado.
keterlambatan proyek konstruksi di Jurnal Ilmiah Media Engineering,
surabaya. Jurnal Rekayasa dan 5(2), 283-293
Manajemen Konstruksi, 6(1), 25-32.