Laporan Akhir Tptpies Anug Punya
Laporan Akhir Tptpies Anug Punya
Laporan Akhir Tptpies Anug Punya
PENDAHULUAN
negara penghasil kelapa, karena sebagai tanaman serbaguna yang telah memberikan
kehidupan kepada petani di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan tingkat penguasaan
Buah dari tanaman kelapa memiliki sumber protein nabati yang bagus dan
dapat diolah menjadi aneka produk yang bermanfaat bagi manusia dan bisa
usahatani tanaman kelapa ini harus dibuat pangsa pasar dan kepastian harga yang
jelas agar petani kelapa mau membudidayakan tanaman kelapa. Salah satu cara untuk
menjaga dan melindungi harga dari kelapa yaitu dengan cara membuat kontrak atau
Minyak kelapa merupakan produk hilir yang paling berharga dari buah kelapa
dan banyak digunakan sebagai bahan baku industri atau sebagai minyak goreng.
Minyak kelapa dapat diekstraksi dari daging buah kelapa atau daging kelapa yang
1
Kebutuhan minyak kelapa di dalam negri maupun ekspor terus meningkat dari
tahun ke tahun. Pada tahun 1995 kebutuhan untuk rumah tangga sekitar 2.064.000 kg,
meningkat menjadi sekitar 2.771.000 kg pada tahun 2000. Ekspor produk kelapa juga
cenderung meningkat dari tahun ke tahun, hal ini menunjukkan bahwa kelapa
negara.
jika dibandingkan dengantanaman penghasil minyak atau lemak lainya . Selain itu
kelapa sawit juga memilikibanyak manfaat yaitu sebagai bahan bakar alternatif
Biodisel, bahan pupuk kompos,bahan dasar industri lainnya seperti industri kosmetik,
industri makanan, dan sebagaiobat.Prospek pasar bagi olahan kelapa sawit cukup
cukup besar, tidak hanya di dalamnegeri, tetapi juga di luar negeri. Oleh sebab itu,
sebagai negara tropis yang masihmemiliki lahan yang cukup luas, Indonesia
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) saat ini merupakan salah satu
umumnya, dan sektor perkebunan khususnya, hal ini disebabkan karena dari sekian
banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit yang
2
Pertanian, 1990). Melihat pentingnya tanaman kelapa sawit dewasa ini dan masa yang
akan datang, seiring dengan meningkatnya kebutuhan penduduk dunia akan minyak
sawit, maka perlu dipikirkan usaha peningkatan kualitas dan kuantitas produksi
kelapasawit secara tepat agar sasaran yang diinginkan dapat tercapai. Salah satu
Tanaman kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati yang dapat
manusia. Kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangunan nasional Indonesia.
juga sebagai sumber devisa negara. Penyebaran perkebunan kelapa sawit di Indonesia
saat ini sudah berkembang di 22 daerah propinsi. Luas perkebunan kelapa sawit pada
tahun 1968 seluas 105.808 ha dengan produksi 167.669 ton, pada tahun 2007 telah
2.1 Tujuan
teknik pembibitannya dan untuk mengetahui tanaman kelapa sawit beserta teknik
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
buah berukuran cukup besar. Macam nama atau sebutan kelapa di setiap daerah atau
negara antara lain Coconut (Inggris), Cocotier (Perancis); Kelapa, Nyiur (Indonesia),
Kambil, Kerambil, Klapa (Jawa). Batang pohon kelapa umumnya berdiri tegak dan
panjangnya dapat mencapai 3 - 4 meter lebih dengan siripsirip lidi yang menopang
tiap helaian. Buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat
sehingga untuk memperoleh buah kelapa harus dikuliti terlebih dahulu. Kelapa yang
sudah besar dan subur dapat menghasilkan 2 - 10 buah kelapa setiap tangkainya
satu), Ordo : Palmales Familia : Palmae, Genus : Cocos, Spesies : Cocos nucifera L.
pohon mulai berbuah, bentuk dan ukuran buah, warna buah, serta sifat-sifat khusus
4
Mengenai kapan dan bagaimana bibit kelapa masuk ke Indonesia, tidak
diketahui secara pasti. Berbagai sumber menyebutkan bahwa tanaman kelapa mulai
Nusantara bagian timur. Namun yang jelas bahwa tanaman kelapa sejak akhir abad
19 telah menjadi tanaman ekspor yang penting di sepanjang Sumatra bagian barat,
Tanaman kelapa mempunyai daya adaptasi cukup tinggi. Namun, untuk dapat
tumbuh baik dan berproduksi tinggi diperlukan lokasi dengan ketinggian 600 – 900
meter dari permukaan laut, curah hujan 1300 – 2300 mm yang merata sepanjang
tahun, suhu 200 – 320 C, mendapat sinar matahari lebih dari 120 jam per bulan dan
tanahnya mempunyai pH 5,2 – 8,0. Jenis-jenis tanah yang cocok antara lain tanah
spesies makhluk hidup tertentu baik secara alami maupun buatan. Pada pembibitan
kelapa, dapat dilakukan pada persemaian. Persemaian adalah suatu tempat yang
digunakan untuk menyemaikan benih suatu jenis tanaman dengan perlakuan dan
perawatan selama jangka waktu tertentu, sehingga akan dihasilkan bibit yang
berkualitas baik, yang memenuhi persyaratan umur, ukuran dan pertumbuhan yang
cukup baik dan siap untuk ditanam di lapangan. Lahan yang baik untuk digunakan
sebagai persemaian adalah lahan yang relatif datar, tidak tergenang air atau memiliki
5
drainase yang baik, dekat dengan sumber air, dan tidak jauh dari akses jalan angkutan
bibit. Lokasi persemaian hendaknya tidak jauh dari permukiman untuk memudahkan
dari gangguan ternak, binatang liar dan kerusakan alam seperti kekeringan
Produksi bibit secara vegetatif adalah produksi bibit yang tidak menggunakan
teknik pembibitan secara vegetatif antara lain keturunan yang didapat mempunyai
sifat genetik yang sama dengan induknya, produksi bibit tidak tergantung pada
sehingga dapat diperoleh bibit dalam jumlah yang cukup banyak, meskipun akar yang
dihasilkan dengan cara vegetatif pada umumnya relatif dangkal, kurang beraturan dan
melebar, namun lama kelamaan akan berkembang dengan baik seperti tanaman dari
biji, umumnya tanaman akan lebih cepat bereproduksi dibandingkan dengan tanaman
yang berasal dari biji Pembibitan secara vegetatif sangat berguna untuk program
pemuliaan tanaman yaitu untuk pengembangan bank klon (konservasi genetik), kebun
benih klon, perbanyakan tanaman yang penting hasil persilangan terkendali, misalnya
hybrid atau steryl hybrid yang tidak dapat bereproduksi secara seksual, perbanyakan
satunya adalah memiliki system perakaran yang kuat. Selain itu tanaman hasil
6
pembiakan generatif akan mempunyai sifat yang berbeda dengan kedua induknya
variasi baru baik secara fenotipe maupun genotype. Perbanyakan dengan biji
dilakukan terutama pada tanaman tertentu yang bila diperbanyak dengan cara
vegetatif menjadi tidak efisien. Pemilihan buah kelapa sebagai bibit dilakukan dengan
mengambil biji idealnya dari buah yang besar dan sehat serta sudah matang penuh di
2.3 Perawatan
cukup.
penyakit.
gembor, selang atauspingkel pada pagi dan sore hari. Kebutuhan penyiraman
7
2. Proteksi, dengan pemberian insektisida atau fungisida dengan dosis rata-rata 2
maupun herbisida.
dan hama dandilakukan terus menerus dengan interval 1 bulan setelah bibit
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Palmales
Famili : Palmaceae
8
Genus : Elaeis
Spesies : Elaeis guineensis Jacq.
Belanda pada tahun 1848, saat itu ada 4 batang bibit kelapa sawit yang dibawa dari
Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai dibudidayakan secara komersial. Perintis
usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Adrien Hallet (orang Belgia).
pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunan
tumbuh kebawah dan kesamping membentuk akar primer, sekunder, tertier dan
kuartener. Akar primer tunbuh kebawah didalam tanah sampai batas permukaan air
tanah. Sedangkan akar sekunder, tertier dan kuartener tumbuh sejajar dengan
permukaan air tanah bahkan akar tertier dan kuartener menuju ke lapisan atas atau ke
tempat yang banyak mengandung zat hara. Disamping itu tumbuh pula akar nafas
yang timbul di atas permukaan air tanah atau didalam tanah. Penyebaran akar
cm, bahkan pangkal batang bisa lebih besar lagi pada tanaman tua. Biasanya batang
9
adalah tunggal (tidak bercabang) kecuali yang abnormal. Tinggi batang bisa
mencapai 3-5 meter. Pada pangkal pelepah daun terdapat duri-duri kasar dan bulu-
bulu halus sampai kasar. Panjang pelepah daun dapat lebih dari 9 meter. Helai anak
daun yang terletak di tengah pelepah daun adalah yang paling panjang dan
panjangnya dapat melebihi 1,20 meter. Jumlah anak daun dalam satu pelepah daun
betina terdapat dalam tandan yang sama. Bunga jantan selalu masak terlebih dahulu
bunga betina dalam satu tandan sangat jarang terjadi. Masa reseptif (masa putik dapat
menerima tepung sari) adalah 3x24 jam. Setelah itu,putik akan berwarna hitam dan
mengering (Sastrosayono, 2008).
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah
tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari
tiap pelapah. Biji kelapa sawit mempunyai bagian: a). Endokarpium (kulit biji=
tempurung), berwarna hitam dan keras, b). Endosperm (kernel=daging biji) berwarna
10
putih dan dari bagian ini akan menghasilkan minyak inti sawit setelah melalui
2.5 LSU
akan memberi dampak positif terhadap produksi kelapa sawit. Penentuan pokok
sampel yang tepat dan pemberian tanda yang jelas akan memudahkan pengambilan
contoh daun. Pemahaman yang memadai tentang penentuan daun yang akan dijadikan
kesalahan dalam pengambilan daun ke-17 dapat dilaksanakan setidaknya oleh dua
orang, dengan ketentuan orang pertama menentukan daun pertama (langsung diberi
tanda cat putih) dan menentukan daun ke-17 (diberi tanda cat biru), dan orang kedua
Pengambilan contoh daun pada lahan teras sangat dipengaruhi oleh keadaan
pembuatan akses jalan untuk setiap baris sampel yang telah ditentukan terlebih
11
dahulu. Pembuatan akses jalan dapat dilakukan berupa tangga sehingga pelaksana
pengambilan contoh daun tidak mengalami kesulitan untuk manaiki dan menuruni
setiap pohon yang akan diambil daunnya. Pembuatan akses jalan ini sangat penting
dengan teliti dan sesuai ketentuan (kaidah), sehingga kekeliruan dapat diminimalisasi
pengambilan sampel daun adalah penanganan sampel daun setelah diambil dari
pokok. Penanganan meliputi pemotongan daun tengah dan pembuangan lidi, untuk
Tanaman kelapa sawit dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan tebal tipisnya
1. Dura
kemudian tidak terdapat lingkaran serabut pada bagian luar cangkang. Pada daging
buah relatif tipis, daging biji besar dengan kandungan minyak rendah, banyak
12
2. Pisifera
jenis pisifera memiliki ciri-ciri yaitu: tebal cangkangnya sangat tipis (bahkan
hampir tidak ada), kemudian daging buah lebih tebal dari pada daging buah jenis
dura, daging biji sangat tipis, tidak dapat diperbanyak tanpa menyilangkan dengan
jenis lain, dengan persilangan diperoleh jenis Tenera. Pisifera tidak dapat
digunakan sebagai bahan untuk tanaman komersial, tetapi digunakan sebagai induk
jantan.
3. Tenera
Jenis tenera ciri-ciri antara lain: tebal cangkangnya tipis 0.5-4 mm, terdapat
tandan buah lebih banyak (tetapi ukurannya lebih kecil), merupakan hasil persilangan
Dura dengan Pisifera. Jenis tenera merupakan yang paling banyak ditanam
herbisida. Wiping merupakan pengendalian gulma yang dilakukan pada gulma alang-
alang.
13
Weeding adalah pengendalian gulma dalam area kebun kelapa sawit baik
gawangan meliputi gulma yang berada diantara tanaman penutup tanah (LCC)
setahun pada TBM I. Sedangkan pada TBM II dan TBM III rotasi wiping 12 kali
dalam setahun. Penyiangan pada piringan memiliki rotasi 12 kali pada TBM I dan 10
kali pada TBM II dan TBM III. Piringan adalah daerah disekitar pokok tanaman sawit
yang berbentuk lingkaran berdiameter 2-3 m, diameter piringan tergantung pada umur
tumbuhan liar pada area piringan dilakukan secara manual dan kimia.
2.8 Pruning
pembuangan pelepah- pelepah yang sudah tidak produktif / pelepah kering pada
pula. Pemangkasan daun pada tanaman kelapa sawit harus dilakukan, karena tidak
mudah rontok, meskipun sudah tua atau kering, terkadang baru rontok setelah
berfungsi sebagai pemotong. Pemangkasan juga bisa terjadi secara alami yang
melibatkan angin, salju, atau kabut dari air laut. Dengan memangkas suatu tanaman,
14
kita bisa mengendalikan arah pertumbuhannya secara penuh. Beberapa pemangkasan
2.9 Panen
panen sesuai kriteria matang panen, mengumpulkan dan mengutip brondolan serta
menyusun tandan di tempat pengumpulan hasil (TPH). Tujuan panen adalah untuk
memanen seluruh buah yang sudah matang panen dengan mutu yang baik secara
konsisten sehingga potensi produksi minyak dan inti sawit maksimal dengan dicapai.
Oleh karena itu, bila terjadi ada buah matang yang tidak terpanen, mutu buah yang
tidak sesuai dengan criteria matang panen dengan buah yang dipanen tidak dapat
segera dikirim ke pabrik, agar segera dicari solusinya. Kriteria buah yang sudah siap
dipanen adalah Buah di kategorikan mentah, jika tidak ada brondolan yang lepas dari
tandan buah (janjang) atau 0 brondolan. Batas toleransi adalah 0% dan Buah Matang,
Buah dikategorikan matang, jika brondolan yang lepas jumlahnya 3 brondol/kg berat
janjang hingga maksimum 95% brondolan telah lepas dari janjangnya dengan batas
Pemanenan dilakukan untuk umur <7 tahun menggunakan alat dodos dengan
lebar 10-12,5 cm dengan gagang pipa besi atau tongkat kayu dan untuk kelapa sawit
umur >7 tahun menggunakan egrek yang disambung dengan pipa alumunium atau
15
menyangga buah dipotong terlebih dahulu dan diatur rapi di tengah gawangan.
Tandan buah yang matang dipotong sedekat mungkin dengan pangkalnya, maksimal
2 cm. Brondolan harus bersih dan tidak tercampur tanah atau kotoran lain.
Sistem tanam yang baik yaitu sistem tanam segi tiga karena pemanfatan lahan
dan pengambilan sinar matahari akan maksimal. Jarak tanam 9 x 9 x 9 meter, dengan
pola ini jumlah tanaman akan lebih banyak 15% dari sistem bujur sangkar.
Pembuatan lubang tanam dilakukan paling lambat 1-2 bulan sebelum penanaman
dengan 100 x 100 x 100 cm. Pembuatan lubang pada lahan miring (>20 o) dilakukan
dengan pembuatan teras individu selebar 1.25 m ke arah lereng diatasnya dan 1 m ke
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, setelah hujan turun secara
teratur dan cukup untuk membasahi tanah; waktu penanaman adalah pada bulan
setelah curah hujan pada bulan sebelumnya mencapai 200 mm. Adapun cara
1. Top soil dicampur dengan pupuk phospat 300 gram per lubang dan
16
digantungkan pada ajir untuk meyakinkan bahwa polybag sudah dikeluarkan
3. Bibit ditimbuan tanah yang berada di sebelah selatan dan utara lubang,
adalah 143 batang dan bibit cadangan yang harus disediakan untuk sulaman
(Hartoyo, 2010).
17
III. METODOLOGI
3.1.1 Asistensi
Universitas Riau, waktu dilaksanakannya pada hari Selasa, tanggal 02 Oktober 2019
18
3.1.5 LSU (leaf sampling unit)
19
3.1.9 Pengamatan pembibitan kelapa
3.2.1 Asistensi
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah pena, buku. Bahan yang
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah parang, cangkul, kayu
penyangga, pancang, sepatu boot, sarung tangan, paranet. Bahan yang digunakan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah parang, cangkul, ember, tali,
sepatu boot, sarung tangan, alat tulis, pisau. Bahan yang digunakan pada praktikum
20
3.2.4 Pengenalan morfologi tanaman kelapa sawit
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah pensil, buku gambar, pensil
pewarna, kamera hp, pena, sepatu boot, sarung tangan. Bahan yang digunakan adalah
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah parang, pohon kelapa sawit,
gunting, plastik, sarung tangan, sepatu boot, karet. Bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah daun tanaman kelapa sawit pada daun ke 17 pada tanaman
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cangkul, parang, sepatu boot,
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah parang, cangkul, sarung
tangan, sepatu boot, dan dodos. Bahan yang digunakan adalah tanaman kelapa sawit.
21
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah parang, cangkul, sepatu boot,
sarung tangan, kamera.Bahan yang digunakan adalah bibit kelapa dalam yang
diamati.
Adapun kegiatan yang dilakukan beserta Cara kerja kerjanya adalah sebgai berikut :
3.3.1 Asistensi
3.3.2 PembukaanLahan
Kemudian lahan tersebut diukur sesuai kebutuhan untuk pembibitan Kelapa, yaitu 3
pancang pada setiap sudut lahan lalu diberi batasan menggunakan tali rafia. Setelah
diletakkan pada ember berisi air sampai mengapung. Bagian buah yang berada di atas
permukaan air adalah bagian atas, begitu pula sebaliknya. Tandai bagian atas kulit
22
buah yang akan disayat. Kemudian, kulit buah disayat dengan ukuran lebar 5 cm dan
kedalaman 2 cm. Penyayatan ini harus dilakukan pada tonjolan sabut sebelah tangkai
yang berhadapan dengan sisi terlebar bibit. Setelah itu, bibit kelapa ditanam pada
bedengan sedalam 2/3 bagian buah dengan sayatan menghadap ke atas dan mikrofil
buah menghadap ke timur. Susun secara teratur dengan jarak antar buah dalam
Gambarlah tanaman kelapa sawit dari akar hingga pucuk daun pada kertas
gambar ukuran A3 menggunakan pensil atau pewarna. Selain itu, gambar pula bunga
jantan dan bunga betina kelapa sawit, pelepah daun kelapa sawit, dan tiga jenis
Pilihlah pokok tanaman kelapa sawit minimal 5 baris dari pinggir lahan atau
parit. Kemudian pilih daun pelepah kelapa sawit nomor 1, 3, 9 atau 17. Potong
pelepah tersebut. Setelah itu, pilihlah daun pada pelepah bagian tengah yang satu
garis lurus (antar daun lurus berdampingan pada pelepah). Ambil daun tersebut, lalu
potong kedua bagian ujungnya. Bagian daun yang tersisa di potong lagi menjadi tiga
bagian sama persis, lalu masukkan ke kantung plastik sampel. Ulangi hal ini sampai
tiga kali.
23
3.3.6 Perawatan Bibit Tanaman Kelapa
lahan pembibitan bersih dari gulma agar tidak mengganggu proses pertumbuhan dan
perkembangan bibit.
dan tanaman kelapa sawit dari gulma. Gawangan dibersihkan dengan mesin babat,
pelepah yang dianjurkan, yaitu 40-48 pelepah atau 48-56 pelepah tergantung umur
tanaman. Arahkan dodos pada pelepah kemudian potong hingga terputus. Pastikan
Bibit kelapa yang telah ditanam sebelumnya, diamati setelah 2-3 bulan sejak
penanaman. Catat berapa jumlah bibit yang berhasil tumbuh serta potret bibit tersebut
24
IV. PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta.
Anonymous, 1987, Kelapa, CV. Yasaguna, Jakarta.3. Warisno, 1998, Budi Daya
25